Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI STERIL


PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN SEDIAAN SALEP MATA

OLEH :

SARAH GUSCI PRISKILA


(1801115)
S1-6C

DOSEN PENGAMPU :
apt. Ferdy Firmansyah, S.Farm., M.Sc

ASISTEN DOSEN :
Berliani Aprilia

Dyan Putri

Nida Larasati

PROGRAM STUDI STRATA SATU (S1) FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2021
OBJEK 5

PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN SEDIAAN SALEP MATA

Tujuan Praktikum : Melakukan proses pengolahan, pengemasan dan sterilisasi sediaan salep
mata
RESEP
R/ Oxytetracyclin HCl 1%
Mr. Ugt opth 5 g

TINJAUAN PUSTAKA
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar salep yang
cocok. Berbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril. Salep mata harus memenuhi
uji sterilitas sebagaimana tertera pada kompendia resmi. Jadi salep mata dapat diartikan sebagai
sediaan setengah padat yang mudah dioleskan ditujukan untuk pemakain topikal pada kulit
ataupun selaput lendir pada bagian mata atau sekitarnya, dimana bahan obat harus larut atau
terdispersi homogeny dalam dasar salep yang sesuai.

Menurut farmakope, dasar salep yang digunkan sebagai pembawa dibagi dalam 4
kelompok , yaitu :

1. Dasar salep hidrokarbon

2. Dasar salep serap

3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air

4. Dasar salep larut air.

Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan,
sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi.

Sifat Fisika Kimia Bahan yang Digunakan

1. Oksitetrasiklin

Nama resemi : OKSITETRASIKLIN

Nama lain : Glomycin; Hydroxytetracycline; Oksitetraciklinas; Oksitetrasiklin;


Oksitetrasykliini; Oksytetracyklina; Oxitetraciclina; Oxitetraciklin;
Oxitetracyklin; Oxytétracycline; Oxytetracyclinum; Oxytetracyklin;
Riomitsin; Terrafungine.

Rumus molekul : C22H24N2O9

Berat molekul : 460,4

Pemerian : Serbuk hablur kuning, tidak berbau. Stabil di udara tetapi pada
pemaparan dengan cahaya matahari kuat, menjadi gelap. Dalam
larutan dengan pH lebih kecil dari 2, potensi berkurang dan cepat
rusak dalam larutan alkali hidroksida

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 50 bagian etanol (95%) P,
praktis tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P. Larut dalam
asam encer, larut dalam alkali disertai peruraian

Stabilitas : Terhadap oksidasi atau reduksi dalam larutan mudah teroksidasi dan
terhadap cahaya oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna
gelap

Inkompatibilitas : Oksitetrasiklin dapat menghelat logam kation untuk menghasilkan


kompleks yang larut dan inkam dengan larutan yang mengandung
garam logam.

Farmakologi : Oksitetrasiklin bersifat bakteriostatik dengan jalan menghambat


sintesis protein. Hal ini dilakukan dengan cara mengikat unit ribosoma
sel kuman 30 S hingga mencegah terbentuknya amino asetil RNA.
Antibiotik ini dilaporkan juga berperan dalam mengikat ion Fe dan
Mg

Efeksamping : Kadang-kadang terjadi iritasi lokal dan reaksi hipersensitif.

Indikasi : Infeksi superfisial mata oleh mikroba yang peka terhadap obat lain.

Kontraindikasi : hipersensitif

Dosis : Infeksi; 250 mg tiap 6 jam, dapat ditingkatkan pada infeksi berat
sampai 500 mg setiap 6-8jam

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tak tembus cahaya.

Kegunaan : Zat aktif


2. Adeps lanae

Nama sinonim : Adeps Lanae/ Lemak Bulu Domba/ Lanolin (FI IV hal. 57)

Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau khas

Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air kurang lebih 2x
beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam
etanol panas, mudah larut dalam eter dan kloroform.

Khasiat : basis krim

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Parafin cair

Nama resmi : Paraffinum Liquidum (Rowe, 2009

Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berwarna, hampir tidak berbau dan
hampir tidak mempunyai rasa.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p larut dalam
kloroform p dan dalam eter p

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya.

Kegunaan : sebagai basis salep

4. Vaselin flava

Nama resmi : Vaselinum flavum. (F.I Edisi III

Pemerian : Berwarna kuning hingga kuning pucat, bermassa ringan, tidak


berbau dan tidak berasa

Khasiat : Emollient, Basis Ointment

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


PERENCANAAN

a. Komposisi
Tiap 5 gram mengandung
- Oxytetracyclin HCl 1% (Berdasarkan Fornas ed 2 hal 223 tiap 1 gram salep mata
oksitetrasiklin mengandung : Oksitetrasiklin HCl 10 mg)
- Parafin cair
- Adeps lanae
- Vaseling flava

b. Pembawa

Berdasarkan British Pharmacopeia basis salep oksitetrasiklin mengandung :

- Adeps lanae 10%

- Parafin cair 0%

- Vaselin flava 80%

c. Kemasan primer
Tube salep mata (5gram)

d. Bahan yang diperlukan

- Oxytetracyclin HCl 1%

- Parafin cair 10%

- Adeps lanae 10%

- Vaselin flava 80%


e. Peralatan yang digunakan

No Nama alat Jumla Metode sterilisasi paraf


h
1 Cawan penguap 1 Flamber
2 Batang pengaduk 1 Flamber
3 Kaca arloji 1 Flamber
4 Kertas saring 1 Autoclave
5 Mortin dan stanfer 1 Dibakar dengan etanol 89 %
6 Tube salep mata 1 Direndam dengan etanol 96 %
7 Tutup tube 1 Direndam dengan etanol 96 %
8 Spatula logam 1 Flamber

f. Perhitungan
1. Jumlah sediaan yang akan dibuat
1 batch = 5 tube, tiap tube berisi 5 gram salep

2. Jumlah bahan yang diperlukan


Untuk 1 tube :

- Oksitetrasiklin 1%

Berdasarkan Fornas ed 2 hal 223 tiap 1 gram salep mata oksitetrasiklin


mengandung : Oksitetrasiklin HCl 10 mg

Oksitetrasiklin HCl : 5 g x 10 mg/g : 50 mg

Basis yang dibuat dilebihkan 20%

Jadi : 4950 + (20/100 x 4950) = 5940 mg

- Adeps lanae 10% 5940 mg x 10/100 = 594 mg

- Parafin cair 5940 mg x 10/100 = 594 mg

- Vaselin flva 80/100 x 5940 mg = 4752 mg

Basis yang ditimbang/ diambil

5000 mg – 50 mg oksitetrasiklin HCL = 4950 mg


Jadi, untuk 5 tube (5gram @tube)

- Oksitetrasiklin 1% 50 mg x 5 = 250 mg

- Adeps lanae 594 mg x 5 = 2,97 g

- Parafin cair 594 mg x 5 = 2,97 g

- Vaselin flava 4752 mg x 5 = 23,76 g

Basis yang dtimbang / diambil

25000 mg – 250 mg oksitetrasiklin HCL = 24750 mg

3. Perhitungan tonisitas

Pada formulasi salep mata ditidak perlu dilakukan perhitungan isotonis dengan cairan
tubuh karena sediaan diberikan secara topikal.

PENGOLAHAN
Prosedur kerja dalam pengolahan
Untuk 5 tube
1. Disiapkan alat, wadah dan bahan yang diperlukan
2. Lakukan sterilisasi
a. Semua alat dan wadah dicuci bersih, dibilas dengan aquadest, dan dikeringkan.
b. Bagian mulut gelas kimia ditutup dengan perkamen.
c. Dilakukan sterilisasi dengan cara:
 Gelas kimia 50 ml, Mortir & stamper, Cawan penguap, Spatel, Kaca arloji,
Batang pengaduk, Pipet kaca, Pinset disterilisasi menggunakan Oven, 170ºC,
selama 1 jam.
 Karet pipet, Tutup tube didesinfeksi dengan cara direndam dalam Alkohol 70%
selama 24 jam. 4) Setelah disterilisasi, semua alat dan wadah dimasukan ke
dalam white area melalui transfer box
3. Timbang 250 mg Oksitetrasiklin HCl dengan kaca arloj
4. Timbang 2,97 g Adeps lanae; 2,97 g Parafin cair; 23,76 g Vaselin flavum dengan cawan
penguap.
5. Lelehkan Adeps lanae; Parafin cair; dan Vaselin flavum dalam oven 150 oC selama 15
menit dengan mortar yang sudah dilapisi kassa untuk menyaring.
6. Setelah meleleh, saring basis dengan menggulung kassa menggunakan pinset, turunkan
cairan dengan cara memeras kassa dengan cepat. Angkat kassa dari basis.
7. Tunggu basis sedikit membeku, sterilkan basis didalam mortar dengan pemanasan pada
suhu 150 oC selama 30 menit
8. Setelah basis steril, kemudian timbang basis sebanyak 24,75 g lalu gerus hingga homogen.
Diamkan basis hingga mengeras dan dingin
9. Masukkan alat dan bahan yang telah disterilisasi melalui pass box
10. Pencampuran dilakukan di bawah LAF
11. Tambahkan Oksitetrasiklin HCl ke dalam basis salep yang telah dingin, digerus halus,
aduk homogen
12. Masukkan massa salep ke dalam tube menggunakan perkamen.
13. Tutup tube bagian depan terlebih dahulu lalu lipat bagian belakang tube dengan pinset
steril (2-3 kali gulungan, besar gulungan masing-masing tidak lebih dari 0,5 cm). Pastikan
tidak ada udara, usahakan tidak mendorong bagian isi.
14. Sediaan yang telah ditutup, ditransfer ke ruang evaluasi melalui transfer box.
15. Lakukan evaluasi sediaan.
16. Masukkan sediaan ke dalam kardus, beri etiket dan label

PENGEMASAN

a. Dikerjakan diruangan mana, sertai alasan Anda


- Grey area (ruang sterilisasi) untul mensterilisasi alat atau wadah Grey area (ruang
penimbangan) Untuk menimbang bahan yang diperlukan dalam pembuatan sediaan
salep mata
- White area Kelas C (ruang pencampuran dan pengisian) yaitu ruang mixing untuk
produksi steril
- Grey area (Ruang penutupan) Area ini disebut juga area kelas D/E. Ruangan ataupun
area yang masuk dalam kelas ini adalah ruang produksi produk non steril, ruang
pengemasan primer, ruang timbang.
- Grey area (Ruang evaluasi) Area ini digunakan untuk evalusasi sediaan yang sudah
jadi.
b. Tuliskan/ tempel penandaan brosur/label yang diperlukan pada bagian
ini Jawab :
Oxyline®
Salep Mata Oxytetrasiklin 1%
KOMPOSISI
Tiap 5 g mengandung :
INDIKASI
untuk pengobatan infeksi pada mata

No. Reg : DKL2111500531A1


No. Batch : 105005
Mfg Date : JUNI 2021
Exp: JUNI 2026 ®
Diproduksi Oleh:Oxyline
Salep Mata Tetrasklin HCl 1%
PT. BABEL GROUP
Pekanbaru - Riau
KOMPOSISI
Tiap 5 g mengandung :
Oxytetrasilin HCl 1%

MEKANISME KERJA :
Oxytetracycline bekerja dengan menghambat pentumbuhan dinding sel bakteri, sehingga
bakteri pathogen (bakteri yang merugikan) tidak dapat tumbuh.

INDIKASI
Untuk pengobatan infeksi matayang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap
oxitetrasiklin seperti biefaritis, skleritis, iritisi, konjungtivitas trachoma

KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas terhadap oxytetracycline dan tetrasiklin

EFEK SAMPING
Gangguan penglihatan, tekanan darah meningkat, sensitive terhadap cahaya matahari.

PERINGATAN DAN PERHATIAN


Tube harus terutup ratap, jangan sentuh ujung tube. Hanya untuk pemakaian luar.

CARA PEMAKAIAN
PENGGUNAAN OBAT HARUS DENGAN PETUNJUK DOKTER. Dioleskan pada
mata 2-4 kali per hari

PENYIMPANAN:
Simpan pada suhu kamar, terlindungi dari cahaya, ruang bersih dan kering.

KEMASAN:
Tiap dus berisi 1 wadah @5g

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

No. Reg : DKL2111500531A1


No. Batch : 105005
Mfg Date : JUNII 2021
Exp : JUNII 2026
Diproduksi Oleh:

PT. BABEL GROUP


Pekanbaru-Riau

Soal Latihan

1. Sebutkan contoh-contoh dasar salep mata lain berdasarkan buku Martindale Extra
Pharmacopoeia.
Jawab : Parrafin liquidum ad 10,Adepslanae ad 10 dan Vaselinflava ad 80

2. Berikan contoh sediaan dipasaran dari salep mata yang mengandung chloramphenicol
dengan kadar selain 10 mg/g salep mata.
Jawab : Ikamicetin 2%, Trifamycetin 2% ,Bufaceti

3. Mengapa salep mata chloramphenicol tidak perlu penambahan bahan pengawet??

Jawab : Kloramfenikol merupakan antibiotik spektrum luas yang dapat mengatasi


konjungtivitis akut pada mata, yang memiliki aktivitas bakteriostatik yang efektif
terhadap berbagai organisme gram positif dan gram negatif
PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK
Catatan Pengolahan Bets
Nama Perusahaan : PT.ADADI FARMA
Kode Nama Nomor Besar Bentuk Kemasan Tgl : 2
produk : Produk : Bets : Bets Salep Tube juni 2021
05 Oxyline® 105005 5 tube (5 mata Mulai jam :
gram@tube)
14.00

1. Komposisi :
Jumlah untik 1 bets = 5 tube mengandung :

 Oksitetrasiklin 1%

 Adeps lanae 10%

 Parafin cair 10%

 Vaselin flava 80%

2. Spesifikasi
A. Pemerian sediaan
Sediaan setengah padat (semisolid), steril, homogen, tidak berbau, bebas partikel asing
dan pirogen
B. Bahan-bahan
- Oksitetrasiklin 1%
- Adeps lanae 10%
- Parafin cair 10%
- Vaselin flava 80%

C. Kemasan primer

Tube salep mata


3. Penimbangan

No Nama bahan Jumlah yang dibutuhkan Jumlah ditimbang Paraf


(untuk 1 tube) (untuk 1 batch)
1. Oksitetrasiklin HCl 50 mg 250 mg
2 Parafin liquid 594 mg 2,97 gram
3 Adeps Lanae 594 mg 2,97 gram
4 Vaselin Flavum 4752 mg 23,76 gram

4. Peralatan

No Nama alat Jumlh Metode sterilisasi paraf


1 Cawan penguap 1 Oven, 170oC 30 menit
2 Batang pengaduk 1 Oven, 170oC 30 menit
3 Kaca arloji 1 Oven, 170oC 30 menit
4 Kertas saring 1 Oven, 170oC 30 menit
5 Mortin dan stanfer 1 Oven, 170oC 30 menit
6 Tube salep mata 1 Autoklaf, 121oC 15 menit
7 Tutup tube 1 Direndam etanol 70% 30 menit
8 Spatula logam 1 Oven, 170oC 30 menit

5. Pengolahan

Ruang Prosedur Paraf

Black Area 1. Disiapkan alat, wadah dan bahan yang diperlukan

Grey Area 2. Lakukan sterilisasi


(Ruang
Sterilisasi)
Grey Area 3. Timbang 250 mg Oksitetrasiklin HCl dengan kaca arloji
(Ruang 4. Timbang 2,97 g Adeps lanae; 2,97 g Parafin cair; 23,76 g
Penimbangan) Vaselin flavum dengan cawan penguap
White Area 5. Lelehkan Adeps lanae; Parafin cair; dan Vaselin flavum
(Ruang dalam oven 150 oC selama 15 menit dengan mortar yang
Pencampuran) sudah dilapisi kassa untuk menyaring.
6. Setelah meleleh, saring basis dengan menggulung kassa
menggunakan pinset, turunkan cairan dengan cara memeras
kassa dengan cepat. Angkat kassa dari basis.
7. Tunggu basis sedikit membeku, sterilkan basis didalam
mortar dengan pemanasan pada suhu 150 oC selama 30
menit.
8. Setelah basis steril, kemudian timbang basis sebanyak 24,75
g lalu gerus hingga homogen. Diamkan basis hingga
mengeras dan dingin
9. Masukkan alat dan bahan yang telah disterilisasi melalui pass
box
10. Pencampuran dilakukan di bawah LAF
11. Tambahkan Oksitetrasiklin HCl ke dalam basis salep yang
telah dingin, digerus halus, aduk homogen
12. Masukkan massa salep ke dalam tube menggunakan
perkamen.
13. Tutup tube bagian depan terlebih dahulu lalu lipat bagian
belakang tube dengan pinset steril (2-3 kali gulungan, besar
gulungan masing- masing tidak lebih dari 0,5 cm). Pastikan
tidak ada udara, usahakan tidak mendorong bagian isi.
14. Sediaan yang telah ditutup, ditransfer ke ruang evaluasi
melalui transfer box.
Grey Area 15. Lakukan evaluasi sediaan.
(Ruang 16. Masukkan sediaan ke dalam kardus, beri etiket dan label
Evaluasi)

6. Pengisian kedalam kemasan primer


 Sebelum dimasukan sediaan ke dalam tube timbang terlelbih dahulu bobot tube beserta
etiketnya.
 Kemudian, masukkan sediaan ke dalam tube dengan cara menggulung dengan
menggunakan perkamen.
 Timbang bobot sediaan beserta tube dan etiketnya.
 Pengisian dilakukan di dalam ruang steril didalam Laminary Air Flow agar menghindari
adanya kontaminan yang masuk kedalam sediaan.
7. Sterilisasi
Meskipun salep mata dapat disterilkan dengan radiasi ionisasi, tetapi biasanya dibuat dengan
menggunakan teknik aseptik, dengan mencampurkan zat-zat berkhasiat yang telah dihaluskan
atau larutan pekat steril dari zat berkhasiat ke dalam basis. Alat yang digunakan dalam
pembuatan harus dibersihkan dan disterilkan.
8. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi Diperiksa oleh Disetujui oleh

Hasil teoritis : 150 gram


Hasil nyata : 149,9 gram
Deviasi : Batas hasil : Pengawas pengolahan Manajer produksi
97,0 -100,5% Tgl : 02-06-2021 Tanggal : 02-06-2021

PROSEDUR PENGEMASAN INDUK


CATATAN PENGEMASAN BETS
Nama Perusahaan : PT.BABEL GROUP
Prosedur/catatan No :

Kode Nama produk Nomor bets Besar bets Bentuk Kemasan Tanggal : 02-06-2021
produksi Oxyline® 105005 5 tube Salep mata tube Mulai jam : 14.00
05 (5gram Selesai jam : 17.00
@tube)

Pengemasan dan Penandaan

1. Penandaan pada kemasan primer :


 Terdapat logo obat keras yaitu Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter
 Nama obat/ deskripsi obat : Glunifus®
 Komposisi, Indikasi, Cara pakai, dan Perhatian.
 No reg
 No batch
 Exp. Date
 Nama perusahaan

2. Penandaan pada dus


 Fragile : untuk memberikan petunjuk bahwa barang yang terdapat didalam kemasan
barang yang rapuh, pecah belah
 Keep Dry/ simpan di tempat sejuk
 Handle with care/ tangani dengan hati hati
 Top untuk menentukan posisi atas dan bawah dari sebuah kemasan karton box/kardus
shingga sewaktu menumpuk karton box tidak menyebabkan barang ditaruh terbalik
 Do Not step on it/ jangan diinjak
 Keep Tidy/ jagalah kebersihan
 Avoid sun beam/ jauhkan dari sinar matahari.

3. Penyiapan brosur :
Oxyline®
Salep Mata Tetrasklin HCl 1%

KOMPOSISI
Tiap 5 g mengandung :
Oxytetrasilin HCl 1%

MEKANISME KERJA :
Oxytetracycline bekerja dengan menghambat pentumbuhan dinding sel bakteri, sehingga
bakteri pathogen (bakteri yang merugikan) tidak dapat tumbuh.

INDIKASI
Untuk pengobatan infeksi matayang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap
oxitetrasiklin seperti biefaritis, skleritis, iritisi, konjungtivitas trachoma

KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas terhadap oxytetracycline dan tetrasiklin

EFEK SAMPING
Gangguan penglihatan, tekanan darah meningkat, sensitive terhadap cahaya matahari.

PERINGATAN DAN PERHATIAN


Tube harus terutup ratap, jangan sentuh ujung tube. Hanya untuk pemakaian luar.

CARA PEMAKAIAN
PENGGUNAAN OBAT HARUS DENGAN PETUNJUK DOKTER. Dioleskan pada
mata 2-4 kali per hari

PENYIMPANAN:
Simpan pada suhu kamar, terlindungi dari cahaya, ruang bersih dan kering.

KEMASAN:
Tiap dus berisi 1 wadah @5g

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

No. Reg : DKL2111500531A1


No. Batch : 105005
Mfg Date : JUNII 2021
Exp : JUNII 2026
Diproduksi Oleh:

PT. BABEL GROUP


Pekanbaru-Riau

4. Pengemasan akhir :
 Kemas tube yang telah dilabel bersama brosur kedalam dus lipat

 Kemas dus lipat yang telah diisi ke dalam master box

 Tandai master box dengan label luar

 Tandai palet dengan label karantina

Hasil teoritis :

Hasil nyata :

% dari hasil teoritis :

Batas hasil 99,5% - 100% dari hasil teoritis


Jika hasil nyata di luar batas tersebut diatas, lakukan “penyelidikan” terhadap kegagalan dan
berikan penjelasan.
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini membahas tentang pengolahan dan pengemasan
sediaan salep mata dimana zat aktif yang digunakan yaitu oxytetracycline. Oculenta atau
yang biasa disebut salep mata, adalah sediaan setengah padat. Salep mata adalah salep
yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salep mata harus diberikan perhatian khusus.
Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat
serta memenuhi syarat uji sterilitas. Perlu diketahui bahwa Syarat oculenta atau salep mata
seperti tidak boleh mengandung bagian - bagian kasar, dasar salep tidak boleh merangsang
mata dan harus memberi kemungkinan obat tersebar dengan perantaraan air mata, obat harus
tetap berkhasiat selama penyimpanan, salep mata harus steril dan disimpan dalam tube yang
steril

Oksitetrasiklin adalah turunan dari tetrasiklin yang berspektrum luas. Tetrasiklin


dapat digunakan pada infeksi bakteri gram negatif dan gram positif Oksitetrasiklin dihidrat atau
Ok sitetrasiklin HCl biasa digunakan ditablet, kapsul, dan injeksi. Sedangkan
Oksitetrasiklin garam kalsium digunakan untuk suspense oral, akan ketiga jenis
Oksitetrasiklin ini dapat digunakan secara topikal (Sweetman. 2009: 313).
Oksitetrasiklin dihidrat dan Oksitetrasiklin HCl memiliki dosis 269,8 mg dan
Oksitetrasiklin kalsium 260,3 mg setara dengan 250 mg Oksitetrasiklin. Oksitetrasiklin dan
garamnya dapat digunakan secara topikal dan sering dikombinasi dengan obat lain contoh
sediaannya seperti tetes mata dan tetes telinga, salep, krim,dan semprot (Sweetman. 2009:
313). Obat mata (optalmika) adalah tetes mata (ocula guttae), salep mata (oculenta),
pencuci mata (collyria) dan beberapa bentuk pemakaian khusus. Obat mata sebagai efek
diagnostik dan terapeutik lokal, obat mata harus dibuat secara steril karena lapisan luar
mata terdisri atas kornea yang tidak diliputi pembuluh darah, sehingga jika terkena infeksi
maka tidak ada daya penangkisannya. (Rahman. 2009: 212).

Oxytetracycline adalah antibiotik spektrum luas, aktif melawan berbagai


macam bakteri. Akan tetapi, beberapa jenis bakteri telah mengembangkan
resistansi terhadap antibiotik ini, yang telah mengurangi keefektifannya untuk mengobati
beberapa jenis infeksi. Oxytetracycline masih digunakan untuk men gobati infeksi yang
disebabkan oleh Chlamydia (misalnya, psittacosis infeksi dada, infeksi mata trachoma, dan
infeksi genital urethritis) dan infeksi yang disebabkan oleh organisme Mycoplasma
(misalnya, pneumonia). Oxytetracycline juga digunakan untuk meng obati jerawat, karena
aktivitasnya melawan bakteri pada kulit yang mempengaruhi perkembangan jerawat
(Cutibacterium acnes). Ini digunakan untuk mengobati serangan bronkitis kronis, karena
aktivitasnya melawan bakteri yang biasanya bertanggung jawab, Haemop hilus influenzae.
Oxytetracycline juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi langka lainnya, seperti
yang disebabkan oleh sekelompok mikro - organisme yang disebut rickettsiae (misalnya
demam berbintik Rocky Mountain). Untuk memastikan bakteri penyebab inf eksi rentan
terhadapnya, sampel jaringan biasanya diambil, misalnya usapan dari area yang terinfeksi,
atau sampel urin atau darah

Obat mata Oksitetrasiklin HCl menggunakan pelarut minyak, karena memiliki


waktu kontak yang panjang pada kornea (Lukas. 2011: 135). Alasan Penambahan Bahan :

1. Oksitetrasiklin : Oksitetrasiklin adalah turunan dari tetrasiklin yang berspektrum luas.


Tetrasiklin dapat digunakan pada infeksi bakteri gram negatif dan gram positif
Oksitetrasiklin dihidrat atau Oksitetrasiklin HCl biasa digunakan ditablet, kapsul, dan
injeksi. Sedangkan Oksitetrasiklin garam kalsium digunakan untuk suspense oral, akan
ketiga jenis Oksitetrasiklin ini dapat digunakan secara topical (Sweetman. 2009: 313).
Tetrasiklin mempunyai mempunyai potensi setara deng an tidak kurang dari 975 μg
tetrasiklin hidroklorida,(C22H24N2O8.HCl), per mg di hitung terhadap zat anhidrat
(Mycek. 2009: 344)

2. Parafin cair : Paraffin liquid campuran hidrokarbon padat yang dimurnikan diperoreh
dari minyak bumi, tidak berwarna atau put ih atau kurang lebih massa yang tembus cahaya
yang dapat digunakan untuk membuat keras atau kaku dasar salep setengah padat yang
berlemak (Ansel. 2008. 503). Paraffin cair digunakan sebagai zat tambahan untuk sediaan
topikal dengan konsentrasi 3,0 - 60,0 % ( Rowe. 2009: 446). Paraffin jika digunakan 10 %
dari vaselin kuning dapat digantikan dengan paraffin cair untuk menghasilkan salep
lembut (Jenkins. 1957: 342).

3. Vaselin flava : Vaselin flavum basis salep digunakan yaitu, liquid paraffin 1 bagian;
vas flavum 1 bagian; paraffin kuning 8 bagian. Disterilkan dengan suhu 160ºC selama 2
jam (Lukas. 2011: 136). Vaselin digunakan umumnya dalam formulasi sediaan topikal
sebagai emolient basis salep konsentrasi hingga 100 % (Rowe. 2009: 331). Petrolatum
merupakan campu ran murni yang mengandung hidrokarbon setengah padat,
penggunaan tambahan petrolaktom digabung minyak mineral sehingga diperoleh
petrolatum murni dari penggolongan ini menyebabkan hilangnya antioksidan secara
alami, sehingga perlu ditambahkan α - tokoferol atau antioksidan lainnya (Gennaro.
2000: 1310). Dasar salep yang dipilih tidak boleh mengiritasi mata, memungkinkan
difusi obat dalam cairan mata dan tetap mempertahankan aktivitas obat dalam
jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang tepat (Depke s RI, 1995).
Dasar salep yang dimanfaatkan untuk salep mata harus memiliki titik lebur atau
titik melumer mendekati suhu tubuh, tidak menimbulkan alergi, serta tidak bersifat
hidrofilik sehingga tidak mudah tercuci oleh air mata

KESIMPULAN

1. Praktik um kali ini dilakukan pembuatan salep mata


2. Pada praktikum ini memakai zat aktif oxytetrasiklin HCl dimana indikasi nya sebagai obat
konjungtiva.
3. Basis salep yang dipilih tidak boleh mengiritasi mata, memungkinkan difusi obat
dalam cairan mata dan tetap mempertahankan aktivitas obat dalam jangka waktu
tertentu pada kondisi penyimpanan yang tepat.
4. Pembuatan salep mata harus berlangsung pada kondisi aseptik untuk menjamin
kemurnian mikrobiologi yang disyaratkan.
DAFTAR PUSTAKA

British Pharmacopoeia. 2009. British Pharmacopoeia. Volume 1 & 2. London: The British

Pharmacopoeia Commission

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV . Jakarta:

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan

Goskonda S. R., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition , Rowe R. C.,

Sheskey, P. J., Queen, M. E. (Editor), London, Pharmaceutical Press and American

Pharmacists Assosiation

Wade, Ainley and Paul J Weller. 1994. Handbook of Pharmaceutical excipients .Ed II.

London; The Pharmaceutical Press.

Anda mungkin juga menyukai