OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
apt. Ferdy Firmansyah, S.Farm., M.Sc
ASISTEN DOSEN :
Berliani Aprilia
Dyan Putri
Nida Larasati
Tujuan Praktikum : Melakukan proses pengolahan, pengemasan dan sterilisasi sediaan salep
mata
RESEP
R/ Oxytetracyclin HCl 1%
Mr. Ugt opth 5 g
TINJAUAN PUSTAKA
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar salep yang
cocok. Berbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril. Salep mata harus memenuhi
uji sterilitas sebagaimana tertera pada kompendia resmi. Jadi salep mata dapat diartikan sebagai
sediaan setengah padat yang mudah dioleskan ditujukan untuk pemakain topikal pada kulit
ataupun selaput lendir pada bagian mata atau sekitarnya, dimana bahan obat harus larut atau
terdispersi homogeny dalam dasar salep yang sesuai.
Menurut farmakope, dasar salep yang digunkan sebagai pembawa dibagi dalam 4
kelompok , yaitu :
Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan,
sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi.
1. Oksitetrasiklin
Pemerian : Serbuk hablur kuning, tidak berbau. Stabil di udara tetapi pada
pemaparan dengan cahaya matahari kuat, menjadi gelap. Dalam
larutan dengan pH lebih kecil dari 2, potensi berkurang dan cepat
rusak dalam larutan alkali hidroksida
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 50 bagian etanol (95%) P,
praktis tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P. Larut dalam
asam encer, larut dalam alkali disertai peruraian
Stabilitas : Terhadap oksidasi atau reduksi dalam larutan mudah teroksidasi dan
terhadap cahaya oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna
gelap
Indikasi : Infeksi superfisial mata oleh mikroba yang peka terhadap obat lain.
Kontraindikasi : hipersensitif
Dosis : Infeksi; 250 mg tiap 6 jam, dapat ditingkatkan pada infeksi berat
sampai 500 mg setiap 6-8jam
Nama sinonim : Adeps Lanae/ Lemak Bulu Domba/ Lanolin (FI IV hal. 57)
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air kurang lebih 2x
beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam
etanol panas, mudah larut dalam eter dan kloroform.
3. Parafin cair
Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berwarna, hampir tidak berbau dan
hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p larut dalam
kloroform p dan dalam eter p
4. Vaselin flava
a. Komposisi
Tiap 5 gram mengandung
- Oxytetracyclin HCl 1% (Berdasarkan Fornas ed 2 hal 223 tiap 1 gram salep mata
oksitetrasiklin mengandung : Oksitetrasiklin HCl 10 mg)
- Parafin cair
- Adeps lanae
- Vaseling flava
b. Pembawa
- Parafin cair 0%
c. Kemasan primer
Tube salep mata (5gram)
- Oxytetracyclin HCl 1%
f. Perhitungan
1. Jumlah sediaan yang akan dibuat
1 batch = 5 tube, tiap tube berisi 5 gram salep
- Oksitetrasiklin 1%
- Oksitetrasiklin 1% 50 mg x 5 = 250 mg
3. Perhitungan tonisitas
Pada formulasi salep mata ditidak perlu dilakukan perhitungan isotonis dengan cairan
tubuh karena sediaan diberikan secara topikal.
PENGOLAHAN
Prosedur kerja dalam pengolahan
Untuk 5 tube
1. Disiapkan alat, wadah dan bahan yang diperlukan
2. Lakukan sterilisasi
a. Semua alat dan wadah dicuci bersih, dibilas dengan aquadest, dan dikeringkan.
b. Bagian mulut gelas kimia ditutup dengan perkamen.
c. Dilakukan sterilisasi dengan cara:
Gelas kimia 50 ml, Mortir & stamper, Cawan penguap, Spatel, Kaca arloji,
Batang pengaduk, Pipet kaca, Pinset disterilisasi menggunakan Oven, 170ºC,
selama 1 jam.
Karet pipet, Tutup tube didesinfeksi dengan cara direndam dalam Alkohol 70%
selama 24 jam. 4) Setelah disterilisasi, semua alat dan wadah dimasukan ke
dalam white area melalui transfer box
3. Timbang 250 mg Oksitetrasiklin HCl dengan kaca arloj
4. Timbang 2,97 g Adeps lanae; 2,97 g Parafin cair; 23,76 g Vaselin flavum dengan cawan
penguap.
5. Lelehkan Adeps lanae; Parafin cair; dan Vaselin flavum dalam oven 150 oC selama 15
menit dengan mortar yang sudah dilapisi kassa untuk menyaring.
6. Setelah meleleh, saring basis dengan menggulung kassa menggunakan pinset, turunkan
cairan dengan cara memeras kassa dengan cepat. Angkat kassa dari basis.
7. Tunggu basis sedikit membeku, sterilkan basis didalam mortar dengan pemanasan pada
suhu 150 oC selama 30 menit
8. Setelah basis steril, kemudian timbang basis sebanyak 24,75 g lalu gerus hingga homogen.
Diamkan basis hingga mengeras dan dingin
9. Masukkan alat dan bahan yang telah disterilisasi melalui pass box
10. Pencampuran dilakukan di bawah LAF
11. Tambahkan Oksitetrasiklin HCl ke dalam basis salep yang telah dingin, digerus halus,
aduk homogen
12. Masukkan massa salep ke dalam tube menggunakan perkamen.
13. Tutup tube bagian depan terlebih dahulu lalu lipat bagian belakang tube dengan pinset
steril (2-3 kali gulungan, besar gulungan masing-masing tidak lebih dari 0,5 cm). Pastikan
tidak ada udara, usahakan tidak mendorong bagian isi.
14. Sediaan yang telah ditutup, ditransfer ke ruang evaluasi melalui transfer box.
15. Lakukan evaluasi sediaan.
16. Masukkan sediaan ke dalam kardus, beri etiket dan label
PENGEMASAN
MEKANISME KERJA :
Oxytetracycline bekerja dengan menghambat pentumbuhan dinding sel bakteri, sehingga
bakteri pathogen (bakteri yang merugikan) tidak dapat tumbuh.
INDIKASI
Untuk pengobatan infeksi matayang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap
oxitetrasiklin seperti biefaritis, skleritis, iritisi, konjungtivitas trachoma
KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas terhadap oxytetracycline dan tetrasiklin
EFEK SAMPING
Gangguan penglihatan, tekanan darah meningkat, sensitive terhadap cahaya matahari.
CARA PEMAKAIAN
PENGGUNAAN OBAT HARUS DENGAN PETUNJUK DOKTER. Dioleskan pada
mata 2-4 kali per hari
PENYIMPANAN:
Simpan pada suhu kamar, terlindungi dari cahaya, ruang bersih dan kering.
KEMASAN:
Tiap dus berisi 1 wadah @5g
Soal Latihan
1. Sebutkan contoh-contoh dasar salep mata lain berdasarkan buku Martindale Extra
Pharmacopoeia.
Jawab : Parrafin liquidum ad 10,Adepslanae ad 10 dan Vaselinflava ad 80
2. Berikan contoh sediaan dipasaran dari salep mata yang mengandung chloramphenicol
dengan kadar selain 10 mg/g salep mata.
Jawab : Ikamicetin 2%, Trifamycetin 2% ,Bufaceti
1. Komposisi :
Jumlah untik 1 bets = 5 tube mengandung :
Oksitetrasiklin 1%
2. Spesifikasi
A. Pemerian sediaan
Sediaan setengah padat (semisolid), steril, homogen, tidak berbau, bebas partikel asing
dan pirogen
B. Bahan-bahan
- Oksitetrasiklin 1%
- Adeps lanae 10%
- Parafin cair 10%
- Vaselin flava 80%
C. Kemasan primer
4. Peralatan
5. Pengolahan
Kode Nama produk Nomor bets Besar bets Bentuk Kemasan Tanggal : 02-06-2021
produksi Oxyline® 105005 5 tube Salep mata tube Mulai jam : 14.00
05 (5gram Selesai jam : 17.00
@tube)
3. Penyiapan brosur :
Oxyline®
Salep Mata Tetrasklin HCl 1%
KOMPOSISI
Tiap 5 g mengandung :
Oxytetrasilin HCl 1%
MEKANISME KERJA :
Oxytetracycline bekerja dengan menghambat pentumbuhan dinding sel bakteri, sehingga
bakteri pathogen (bakteri yang merugikan) tidak dapat tumbuh.
INDIKASI
Untuk pengobatan infeksi matayang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap
oxitetrasiklin seperti biefaritis, skleritis, iritisi, konjungtivitas trachoma
KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas terhadap oxytetracycline dan tetrasiklin
EFEK SAMPING
Gangguan penglihatan, tekanan darah meningkat, sensitive terhadap cahaya matahari.
CARA PEMAKAIAN
PENGGUNAAN OBAT HARUS DENGAN PETUNJUK DOKTER. Dioleskan pada
mata 2-4 kali per hari
PENYIMPANAN:
Simpan pada suhu kamar, terlindungi dari cahaya, ruang bersih dan kering.
KEMASAN:
Tiap dus berisi 1 wadah @5g
4. Pengemasan akhir :
Kemas tube yang telah dilabel bersama brosur kedalam dus lipat
Hasil teoritis :
Hasil nyata :
2. Parafin cair : Paraffin liquid campuran hidrokarbon padat yang dimurnikan diperoreh
dari minyak bumi, tidak berwarna atau put ih atau kurang lebih massa yang tembus cahaya
yang dapat digunakan untuk membuat keras atau kaku dasar salep setengah padat yang
berlemak (Ansel. 2008. 503). Paraffin cair digunakan sebagai zat tambahan untuk sediaan
topikal dengan konsentrasi 3,0 - 60,0 % ( Rowe. 2009: 446). Paraffin jika digunakan 10 %
dari vaselin kuning dapat digantikan dengan paraffin cair untuk menghasilkan salep
lembut (Jenkins. 1957: 342).
3. Vaselin flava : Vaselin flavum basis salep digunakan yaitu, liquid paraffin 1 bagian;
vas flavum 1 bagian; paraffin kuning 8 bagian. Disterilkan dengan suhu 160ºC selama 2
jam (Lukas. 2011: 136). Vaselin digunakan umumnya dalam formulasi sediaan topikal
sebagai emolient basis salep konsentrasi hingga 100 % (Rowe. 2009: 331). Petrolatum
merupakan campu ran murni yang mengandung hidrokarbon setengah padat,
penggunaan tambahan petrolaktom digabung minyak mineral sehingga diperoleh
petrolatum murni dari penggolongan ini menyebabkan hilangnya antioksidan secara
alami, sehingga perlu ditambahkan α - tokoferol atau antioksidan lainnya (Gennaro.
2000: 1310). Dasar salep yang dipilih tidak boleh mengiritasi mata, memungkinkan
difusi obat dalam cairan mata dan tetap mempertahankan aktivitas obat dalam
jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang tepat (Depke s RI, 1995).
Dasar salep yang dimanfaatkan untuk salep mata harus memiliki titik lebur atau
titik melumer mendekati suhu tubuh, tidak menimbulkan alergi, serta tidak bersifat
hidrofilik sehingga tidak mudah tercuci oleh air mata
KESIMPULAN
British Pharmacopoeia. 2009. British Pharmacopoeia. Volume 1 & 2. London: The British
Pharmacopoeia Commission
Goskonda S. R., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition , Rowe R. C.,
Pharmacists Assosiation
Wade, Ainley and Paul J Weller. 1994. Handbook of Pharmaceutical excipients .Ed II.