Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA 1

“ TRANSPORTASI SENYAWA MELALUI MEMBRAN“

Di susun oleh :
Kelompok 4
1. Anggi Wahyu Rintiani (1801084)
2. Dinda Putri Utami (1801090)
3. Helda Febriyanti (1801096)
4. Miftahul Jannah (1801101)
5. Putri Oktarina (1801108)
6. Rahul Oktarizal (1801111)
7. Sarah Gusci Priskila (1801115)

Dosen pembimbing :
Mira Febrina, M.Sc,.Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKAN BARU
TP 2017/2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3

2.1 Membran Sel ....................................................................................................... 3


2.1.1 Pengertian Membran Sel ............................................................................ 3
2.1.2 Fungsi Membran Sel .................................................................................. 3
2.1.3 Struktur Penyusun Membran Sel ............................................................... 4
2.2 Sistem Transpor Membran Luar ......................................................................... 5

BAB III PENUTUP........................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 16


3.2 Saran .................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah Anatomi Fisiologi Manusi 1 “ Tranportasi Senyawa melalui
Membran” ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kami sudah berusaha maksimal untuk menyelesaikan makalah ini, karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 26 Februari 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665.
Semuamakhluk hidup tersusun dari sel yakni unit struktural dan fungsional
terkecil pada makhluk hidup. Sel sebagai unit struktural bermakna bahwa
selmerupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup.
Setiap selt e r s u s u n a t a s b e r b a g a i b a g i a n , ya i t u m e m b r a n
p l a s m a , i n t i s e l ( n u k l e u s , sitoplasma dan organel sel) sel yang
sama akan melakukan fungsi yang sama pula. Sel sebagai unit
fungsional bermakna bahwa sel melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses
hidup.
Salah satu penyusun sel adalah membrane plasma. Membran plasma
merupakan batas kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup dengan
sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini tebalnya kira-kira 8
nm. Seperti semua membran biologis, membran plasma memiliki
permeabilitas selektif, yakni membran ini memungkinkan beberapa substansi
dapat melintasinya dengan lebih mudah daripada substansi
lainnya.(Campbell,dkk.,2002)
Membran plasma membatasi isi sel dengan lingkungan disekitarnya.
Membran plasma tersusun atas dua lapisan lemak yang dibagian luarnya
diselimuti lapisan protein. Membrane plasma bersifat semipermeabel (selektif
permeabel) sehingga ada zat yang dapat melalui membran secara spontan dan
ada pula yang tidak.
Membran sel yang berfungsi untuk membatasi sel dan lingkungan
sekitar. Namun demikian, tidak berarti sel menjadi satu sistem tertutup yang
tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Tidak ada organisme yang mampu
hidup terpisah dari lingkungan sekitarnya. Begitu pula halnya dengan sel. Sel
memperoleh bahan – bahan yang dibutuhkan untuk berbagai proses
metabolismenya dari lingkungan diluar sel. Pada sel eukariot dan prokariot,
terdapat mekanisme transpornya tersendiri, yang diperlukan untuk
memperoleh bahan – bahan yang dibutuhkan. Beberapa diantaranya adalah
difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis dan eksositosis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang kami paparkan, maka


rumusan masalahnya adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan membrane plasma?
2. Transpor apa saja yang terjadi pada membrane plasma?

1.3 Manfaat Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka manfaat penulisan dari
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan membrane plasma
2. Untuk mengetahui sistem transportasi senyawa melalui membrane plasma

1.4 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia
2. Untuk memberikan informasi mengenai Sistem Transportasi Senyawa
melalui Membran
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Membran Sel

2.1.1 Pengertian Membran Sel


Membran sel atau dinding sel adalah sebuah fitur yang dimiliki
semua jenis sel manusia yang berfungsi sebagai pemisah antara
lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar sel. Membran sel
tersusun atas senyawa lipoprotein yaitu gabungan dari lemak (lipid)
dengan senyawa protein. Lemak dan protein ini memiliki sifat yang
berbeda, lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan
protein bersifat hidrofilik (larut dalam air) oleh karen itu membran sel
memiliki sifat selektif permeable (hanya bisa dilewati oleh molekul –
molekul tertentu saja. Dengan kemampuan ini, membran sel dapat
membatasi kegiatan yang terjadi di dalam sel agar tidak mudah
terpengaruh dari lingkungan luar.
2.1.2 Fungsi Membran Sel
1. Melindungi bagian sel dan memberikan bentuk bagi sebuah sel
2. Media komunikasi antar lingkungan dalam sel dengan
lingkungan luar sel
3. Melakukan seleksi terhadap zat zat yang akan masuk atau
keluar sel
4. Sebagai reseptor terhadap rangsangan sel
5. Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia
2.1.3 Struktur Penyusun Membran Sel
1. Fosfolipid
Molekul – molekul penyusun membran sel akan
berkombinasi sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan
fosfolipid rangkap (ganda). Disebut lapisan fosolipid ganda
karena memiliki dua bagian yang sifatnya saling bertolak
belakang, yaitu daerah kepala yang bersifat hidrofilik (dapat
berinteraksi dengan air) dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik
(tidak dapat berinteraksi dengan air).
2. Protein Membran
Selain fosolipid, pada membran sel juga terdapat protein
membran. Terdapat dua jenis protein pada lapisan fosfolipid,
yaitu protein integral (protein yang terbenam dan menembus
lapisan fosfolipid) dan protein perifer (protein yang menempel
pada lapisan luar fosfolipid). Protein integral berperan dalam
proses transpor molekuk yang keluar dan masuk sel, sedangkan
protein perifer berfungsi sebagai tempat menempelnya hormon
atau enzim.
3. Glikolipid dan Glikoprotein (Karbohidrat)
Glikolipid adalah molekul karbohidrat yang menempel
pada lemak sedangkan glikoprotein adalah molekul karbohidrat
yang menempel pada protein. Glikolipid dan glikoprotein ini
berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sel. Setiap orang dan
setiap sel memiliki susunan glikolipid dan glikoprotein yang
berbeda. Oleh karena itu jika ada sel asing yang masuk ke dalam
tubuh, maka sistem imun tubuh akan langsung bereaksi terhadap
sel tersebut karena mereka tidak mengenali struktur glikolipid
dan glikoprotein sel asing tersebut.
4. Kolestrol
Kolesterol terletak pada bagian di dekat kepala fosfolipid.
Fungsi kolesterol adalah untuk menjaga kestabilan fosfolipid
dalam segala keadaan. Pada saat keadaan panas, maka kolesterol
dapat menghambat pergerakannya agar fosfolipid tidak menjadi
terlalu cair. Sedangkan ketika suhu dingin, fosfolipi akan
menghambat interaksi antar lemak sehingga membran lemak
tidak membeku.
5. Kerangka Membran (Sitoskeleton)
Sebenarnya kerangkan membran ini bukan bagian langsung
dari membran sel, tetapi mereka berikatan pada bagian dasar
protein integral. Terdapat tiga jenis sitoskeleton utama, yaitu
mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediet. Fungsi
utama dari sitoskeleton ini untuk mempertahankan bentuk dan
posisi organel – organel sel.

2.2 Sistem Transpor Membran Luar


Sistem transpor membran luar terbagi menjadi dua:
1. Transpor Pasif
Transpor Pasif merupakan transpor ion, molekul, dan senyawa yang
tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transpor Pasif
mencakup osmosis ,difusi, dialisis, dan filtrasi.
a. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semi
permiabel dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih pekat.
Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis
1. Ukuran molekul yang meresap
Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membrane
akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid
Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih
cepat daripada molekul yang keterlarutannya rendah seperti lipid
3. Luas permukaan membrane
Kadar resapan menjadi lebih cepat apabila luas permukaan
membrane lebih besar.
4. Ketebalan membrane
Kadar resapan suatu molekul dalam suatu membrane yang lebih
tipis akan lebih cepat dibandingkan melalui membrane yang lebih
tebal
5. Suhu
Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu, kadar resapan akan
menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan
suhu yang rendah.

b. Difusi
Difusi merupakan proses pergerakan acak partikel-partikel (atom,
molekul) gas, cairan, dan larutan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah hingga mencapai tahap kesetimbangan. Difusi terbagi
menjadi dua, yaitu :
1. Difusi sederhana
Terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hidrofobik atau tidak berpolar/ berkutub. Molekul dapat langsung
berdifusi kedalam membran plasma yang terbuat dari fosfolipid.
Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine
Tri-Phospat).
2. Difusi Terfasilitasi
Difusi dengan fasilitas adalah pergerakan pasif molekul-
molekul atau ion-ion yang searah dengan gradien konsentrasi
melalui protein transport. Difusi dengan fasilitas tidak
membutuhkan pengeluaran energi. Protein memiliki kemiripan
dengan enzim-enzim dalam hal :
1. Memiliki tempat pengikatan yang spesifik untuk substansi yang
akan ditranspor
2. Dapat mengalami kejenuhan bila substansi yang aka diangkut
konsentrasinya melebihi batas maksimum.
3. Dapat mengalami inhibisi secara kompetetif
4. Katalisator adalah suatu proses fisik, bukan reaksi kimia.
Protein transport mengandung saluran atau jalur untuk
melewatkan molekul-molekul atau ion-ion spesifik untuk melintasi
membran. Selain itu juga memiliki aquaporin, yaitu protein saluran
yang akan melewatkan air.
Sejumlah molekul-molekul bergerak melintasi membran
dengan bantuan protein-protein transpor yang terdapat pada
membran. Molekul-molekul besar, ion-ion seperti (Na+, Cl-) tidak
dapat melintasi membran lipida. Gerakan molekul-molekul
tersebut melintasi membran dan bergerak searah dengan gradien
konsentrasi dengan bantuan protein-protein transpor atau protein
pembawa dinamakan difusi dengan fasilitas atau difusi terbantu.
Beberapa protein tidak memiliki saluran. Protein-protein tersebut
mengalami perubahan konformasi dan menghasilkan translokasi
substansi melintasi membran.
Senyawa yang melewati membran plasma dengan jalan
difusi dipermudah, juga tidak memerlukan keterlibatan ATP,
seperti halnya difusi sederhana. Namun, gerakan senyawa dari luar
ke dalam atau sebaliknya, lebih cepat daripada difusi sederhana.
Hal ini disebabkan karena adanya protein pembawa, yang masing-
masing mempunyai tempat khusus untuk sesuatu molekul yang
dapat diangkut. Molekul protein pembawa, setelah mengikat
senyawa yang akan dibawa, segera memindahkan senyawa tersebut
dari luar ke dalam atau sebaliknya, dengan jalan berputar diri
(rotasi), berdifusi, atau dengan membentuk pori.
Protein saluran ada yang memiliki pintu (gated) yang dapat
terbuka atau menutup, tergantung ada tidaknya stimulus fisik atau
kimia. Stimulus biasanya berbeda dari molekul-molekul yang di
transpor. Misalnya neurotransmitter terikat secara spesifik pada
gated saluran protein pada sel saraf target sehingga protein saluran
terbuka. Protein inijuga melewatkan ion-ion Na+untuk memasuki
membran sel saraf. Jika neurotrans-mitter tidak ada, maka
pintusaluran protein tertutup.
Beberapa zat sulit larut didalam lipida, tetapi tetap dapat
melintasi membran lipida melalui suatu proses yang disebut
dengan difusi tertentu atau difusi dengan fasilitas, misalnya
transpor glukosa melintasi membran, dibantu oleh protein carrier
atau permease. Sesungguhnya transpor glukosa dengan difusi
terfasilitasi sangat dipengaruhi oleh konsentrasi Na+ diluar
membran sel sebagai akibatnya berlangsungnya pemompaan Na+
ke luar.
Ada dua hipotesis yang diusulkan mengenai mekanisme
molekuler difusi terfasilitasi, yaitu melalui mekanisme carrier dan
mekanisme fixed pori.Pada mekanisme carrier, molekul yang akan
diangkut terikat pada protein transpor (carrier) pada permukaan
luar membran sel. Kompleks carrier dengan molekul yang diangkut
mengal ami rotasi dan selanjutnya molekul tersebut ditranslokasi ke
dalam sitoplasma. Pada mekanisme fixed-pori, carrier adalah suatu
protein integral yang menembus membran. Protein tersebut dapat
mengikat molekul yang akan ditranspor, serta mampu mengalami
perubahan konformasi mekanisme carrier diaktivasi oleh Na+ .
carrier untuk pengangkutan glukosa melintasi membran sel-sel
usus memiliki binding-site untuk Na+ dan molekul glukosa pada
permukaannya luarnya.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan
difusi terbantu adalah:
1. Selisih konsentrasi zat-zat pada kedua sisi membran
2. Jumlah carrier yang tersedia
3. Kecepatan reaksi kimia yang berlangsung.

c. Dialisis
Dialisis adalah pemisahan partikel zat terlarut kristaloid, yang
berdiameter kurang dari 1 nm (seperti ion, glukosa, oksigen), dengan
berdifusi melalui membran yang permeabel untuk partikel tersebut,
tetapi tidak permeabel untuk partikel zat terlarut koloid, yang
berdiameter 1 nm sampai 10 nm (seperti protein darah). Prinsip dialisis
dipakai dalam ginjal artifisial (buatan).

d. Filtrasi
Filtrasi adalah kekuatan gerakan air dan molekul yang dapat
berdifusi melewati membran plasma akibat tekanan mekanik atau
tekanan cairan yang tinggi, misalnya tekanan hidrostatik atau tekanan
darah. Tekanan darah menyebabkan terjadinya filtrasi yang melewati
pembuluh darah khusus di ginjal sebagai langkah awal produksi urin.

2. Transpor Aktif
Transpor Aktif memerlukan energi untuk membawa molekul dari satu
sisi membran ke membran lainnya. Transpor aktif juga memerlukan
protein membran yang berperan sebagai pembawa atau “kendaraan” untuk
melewati membran. Transpor aktif terjadi dengan cara membawa molekul
melawan gradien konsentrasi.Artinya, transpor molekul terjadi dari
konsentrasi lebih rendah ke kosentrasi lebih tinggi. Transpor aktif
dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu pompa ion, kotranspor, dan endositosis.

a. Pompa ion

Pompa ion adalah transpor ion melewati membran plasma yang


melawan gradien konsentrasi. Semua sel memiliki perbedaan energi
potensial listrik antara sitoplasma dan lingkungan sekitarnya, yang
disebut potensial membran.Potensial membran bertindak seperti sebuah
baterai, yaitu sebagai sumber energi yang mempengaruhi transpor ion
masuk dan keluar sel. Tahapannya yaitu :
1. Pengikatan Na+ sitoiplasmik dengan proteinj menstimulasi
fosforilasi oleh ATP
2. Fosforilasi menyebabkan perubahan konformasi protein
3. Perubahan konformasi menguisir Na+ keluar dan K+
ekstraselular diikat
4. Pengikatan K+ memicu pelepasan gugus fosfat
5. Kehilangan fosfat membentuk kembali konformasi asli
6. K+ dilepaskan dan tempat Na+ mampu mengikat kembali;
siklus berulang

b. Kotranspor

Kotranspor adalah suatu zat yang mengaktifkan transpor zat lain


melewati membran plasma. Kotranspor melibatkan dua protein
membran. Berdasarkan protein transporntya, transport terbagi kedalam
tigas bagian, yaitu antiport (dua subtrat yang bergerak pada dua arah
yang berlawanan), simport (dua suybtrat yang bergerak pada arah yang
sama), dan uniport ( bila hanya terdapat satu subtrat)

1. Simport, yaitu pada sistem kotransport (proses transport yang


disupport boleh gradien konsentrasi ion). Gradien ion yang
terbentuk dari transport Na+ atau H+ hasil dari poroses berbagai
proses metabolisme dapat menjadi gaya pendorong untuk proses
transport, dan disebut juga transport aktif sekunder. Contohnya
yaitu sistem transport galaktosa permease.
2. Antiport, contohnya yaitu proses pompa Na+ dan K+ dan proses
nya dibiayai oleh reaksi kimia.proses transport Na+ dan K+
dikatalis oleh enzim Na+K+ ATPase++.
3. Uniport adalah protein pembawa yang mengangkut satu ion atau
molekul terlarut pada satu arah saja.

c. Endositosis dan Eksositosis


Endositosis dan Eksositosis adalah transpor makromolekul seperti
protein,polisakarida,atau asam nukleat dengan membentuk lipatan
membran plasma.
1. Endositosis

Endositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke dalam sel.


Endositosis terdiri atas tiga tipe, yaitu fagositosis, pinositosis, dan
endositosis yang diperantai reseptor. Istilah fagositosis digunakan bila
makromolekul atau substansi yang dimasukkan ke dalam sel berupa
partikel. Oleh sebab itu fagositosis biasa disebut cellular eating. Bila
makromolekul atau substansi yang dimasukkan ke dalam sel berupa
cairan, maka istilah yang biasa digunakan adalah pinositosis atau
cellular drinking.

Sel-sel menelan partikel melalui penjuluran pseudopodia atau kaki


semu di sekitar partikel dan selanjutnya dibungkus oleh membran
plasma. Bagian membran plasma yang membungkus partikel pada
akhirnya dilepaskan dalam bentuk vesikula dan dinamakan vesikula
endosom atau vesikula fagosom. Vesikula fagosom atau endosom
pada akhirnya berfusi dengan lisosom primer yang berasal dari badan
golgi dan selanjutnya berlangsung pencernaan intraseluler.

Endositosis yang diperantarai reseptor sangat spesifik dengan


subtansi-subtansi yang akan ditranspor. Proses ini dipicu jika subtansi-
subtansi ekstraseluler (ligand) terikat pada reseptor spesifik pada
permukaan membran, dan menginduksi invaginasi pada membran
membentuk vesikula.

a. Fagositosis (pemakanan seluler


Fagositosis adalah proses yang terjadi ketika sel memakan suatu
partikel dengan kaki semu (pseudopod). Kaki semu ini
membungkus partikel di dalam kantong yang tergolong sebagai
vakula. Pencernaan partikel terjadi setelah vakuola menyatu
dengan lisosom yang mengandung enzim hidrolitik.
b. Pinositosis (peminuman seluler)
Pinositosis adalah proses peminuman tetesan fluida ekstraseluler
dalam vesikula kecil yang dilakukan oleh sel. Pinositosis tidak
bersifat spesifik dalam substansi yang telah ditranspor karena ada
zat yang larut ke dalam sel.
c. Endositosis yang diperantai reseptor
Endositosis yang diperantai reseptor membutuhkan ligan.
Tahapannya sebagai berikut:
1. Molekul-molekul target (ligands) terikat pada reseptor
permukaan membran.
2. Daerah permukaan membran yang telah mengikat ligand
membentuk kantung pada permukaan membran.
3. Bagian leher kantung menyempit dan pada akhirnya lepas
sebagai vesikula endosom atau coated vesicles.
4. Vesikula endosom kemudian berfusi dengan lisosom primer
membentuk lisosom sekunder dan selanjutnya berlangsung
pencernaan intraseluler.
5. Ligand-ligand dilepaskan dan diabsorbsi ke dalam sitoplasma.
6. Membran lisosom dan endosom terpisah, dan
7. Fusi membran endosom dan membran plasma dan reseptor
kembali dapat mengikat ligand.

2. Eksositosis

Eksosistosis adalah mekanisme transpor molekul besar


seperti protein dan polisakarida melintasi membran plasma dari
dalam ke luar sel.
Vesikula transpor yang lepas dari aparatus golgi dipindahkan
oleh sitoskeleton ke membran plasma. Ketika membran vesikula
dan membran plasma bertemu, molekul lipid kedua bilayer
menyusun ulang dirinya sendiri shingga kedua membran
bergabung. Kandungan vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel.
Banyak sel sekretoris menggunakan eksositosis untuk
mengirim keluar produknya. Misalnya hormon insulin disekresikan
ke dalam darah melalui eksositosis. Contoh lainnya yaitu neuron
atau sel saraf menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal
kimiawi yang merangsang neuron lain atau sel otot.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Transpor pada membrane sel adalah mekanisme atau proses keluar


masuknya moleul melwati membrane sel. Berbagai macam molekul seperti
glukosa, oksigen, dan karbondioksida senantiasa harus melewati membrane
sel untuk keluar masuk sel dalam proses metabolism
Transport membrane sel pada sel dibedakan menjadi dua berdasarkan
penggunaan energinya, yakni transport membrane aktif(memerlukan energy)
dan transport membrane pasif(tidak memerlukan energy)

3.2 Saran
Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada makalah ini maka kami mohon
kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
kesempurnaan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Sloane, E. 2012. Anatomi Dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran

Campbell, Reece dan Mitchell. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta: Erlangga

Dominique122.blogspot.com/2015/05/transport-aktif-dalam-sel.html

https://www.academia.edu/23481788/Makalah_Biologi_Sel_tentang_Sistem_Tran
sport_Sel

https://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-Fungsi-dan-Sifat-
Membran-Sel-adalah.html

http://agroteknologi.id/sains/enositosis-dan-eksositosis/

Anda mungkin juga menyukai