Di susun oleh :
Kelompok 4
1. Anggi Wahyu Rintiani (1801084)
2. Dinda Putri Utami (1801090)
3. Helda Febriyanti (1801096)
4. Miftahul Jannah (1801101)
5. Putri Oktarina (1801108)
6. Rahul Oktarizal (1801111)
7. Sarah Gusci Priskila (1801115)
Dosen pembimbing :
Mira Febrina, M.Sc,.Apt
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah Anatomi Fisiologi Manusi 1 “ Tranportasi Senyawa melalui
Membran” ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kami sudah berusaha maksimal untuk menyelesaikan makalah ini, karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665.
Semuamakhluk hidup tersusun dari sel yakni unit struktural dan fungsional
terkecil pada makhluk hidup. Sel sebagai unit struktural bermakna bahwa
selmerupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup.
Setiap selt e r s u s u n a t a s b e r b a g a i b a g i a n , ya i t u m e m b r a n
p l a s m a , i n t i s e l ( n u k l e u s , sitoplasma dan organel sel) sel yang
sama akan melakukan fungsi yang sama pula. Sel sebagai unit
fungsional bermakna bahwa sel melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses
hidup.
Salah satu penyusun sel adalah membrane plasma. Membran plasma
merupakan batas kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup dengan
sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini tebalnya kira-kira 8
nm. Seperti semua membran biologis, membran plasma memiliki
permeabilitas selektif, yakni membran ini memungkinkan beberapa substansi
dapat melintasinya dengan lebih mudah daripada substansi
lainnya.(Campbell,dkk.,2002)
Membran plasma membatasi isi sel dengan lingkungan disekitarnya.
Membran plasma tersusun atas dua lapisan lemak yang dibagian luarnya
diselimuti lapisan protein. Membrane plasma bersifat semipermeabel (selektif
permeabel) sehingga ada zat yang dapat melalui membran secara spontan dan
ada pula yang tidak.
Membran sel yang berfungsi untuk membatasi sel dan lingkungan
sekitar. Namun demikian, tidak berarti sel menjadi satu sistem tertutup yang
tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Tidak ada organisme yang mampu
hidup terpisah dari lingkungan sekitarnya. Begitu pula halnya dengan sel. Sel
memperoleh bahan – bahan yang dibutuhkan untuk berbagai proses
metabolismenya dari lingkungan diluar sel. Pada sel eukariot dan prokariot,
terdapat mekanisme transpornya tersendiri, yang diperlukan untuk
memperoleh bahan – bahan yang dibutuhkan. Beberapa diantaranya adalah
difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis dan eksositosis.
PEMBAHASAN
b. Difusi
Difusi merupakan proses pergerakan acak partikel-partikel (atom,
molekul) gas, cairan, dan larutan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah hingga mencapai tahap kesetimbangan. Difusi terbagi
menjadi dua, yaitu :
1. Difusi sederhana
Terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hidrofobik atau tidak berpolar/ berkutub. Molekul dapat langsung
berdifusi kedalam membran plasma yang terbuat dari fosfolipid.
Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine
Tri-Phospat).
2. Difusi Terfasilitasi
Difusi dengan fasilitas adalah pergerakan pasif molekul-
molekul atau ion-ion yang searah dengan gradien konsentrasi
melalui protein transport. Difusi dengan fasilitas tidak
membutuhkan pengeluaran energi. Protein memiliki kemiripan
dengan enzim-enzim dalam hal :
1. Memiliki tempat pengikatan yang spesifik untuk substansi yang
akan ditranspor
2. Dapat mengalami kejenuhan bila substansi yang aka diangkut
konsentrasinya melebihi batas maksimum.
3. Dapat mengalami inhibisi secara kompetetif
4. Katalisator adalah suatu proses fisik, bukan reaksi kimia.
Protein transport mengandung saluran atau jalur untuk
melewatkan molekul-molekul atau ion-ion spesifik untuk melintasi
membran. Selain itu juga memiliki aquaporin, yaitu protein saluran
yang akan melewatkan air.
Sejumlah molekul-molekul bergerak melintasi membran
dengan bantuan protein-protein transpor yang terdapat pada
membran. Molekul-molekul besar, ion-ion seperti (Na+, Cl-) tidak
dapat melintasi membran lipida. Gerakan molekul-molekul
tersebut melintasi membran dan bergerak searah dengan gradien
konsentrasi dengan bantuan protein-protein transpor atau protein
pembawa dinamakan difusi dengan fasilitas atau difusi terbantu.
Beberapa protein tidak memiliki saluran. Protein-protein tersebut
mengalami perubahan konformasi dan menghasilkan translokasi
substansi melintasi membran.
Senyawa yang melewati membran plasma dengan jalan
difusi dipermudah, juga tidak memerlukan keterlibatan ATP,
seperti halnya difusi sederhana. Namun, gerakan senyawa dari luar
ke dalam atau sebaliknya, lebih cepat daripada difusi sederhana.
Hal ini disebabkan karena adanya protein pembawa, yang masing-
masing mempunyai tempat khusus untuk sesuatu molekul yang
dapat diangkut. Molekul protein pembawa, setelah mengikat
senyawa yang akan dibawa, segera memindahkan senyawa tersebut
dari luar ke dalam atau sebaliknya, dengan jalan berputar diri
(rotasi), berdifusi, atau dengan membentuk pori.
Protein saluran ada yang memiliki pintu (gated) yang dapat
terbuka atau menutup, tergantung ada tidaknya stimulus fisik atau
kimia. Stimulus biasanya berbeda dari molekul-molekul yang di
transpor. Misalnya neurotransmitter terikat secara spesifik pada
gated saluran protein pada sel saraf target sehingga protein saluran
terbuka. Protein inijuga melewatkan ion-ion Na+untuk memasuki
membran sel saraf. Jika neurotrans-mitter tidak ada, maka
pintusaluran protein tertutup.
Beberapa zat sulit larut didalam lipida, tetapi tetap dapat
melintasi membran lipida melalui suatu proses yang disebut
dengan difusi tertentu atau difusi dengan fasilitas, misalnya
transpor glukosa melintasi membran, dibantu oleh protein carrier
atau permease. Sesungguhnya transpor glukosa dengan difusi
terfasilitasi sangat dipengaruhi oleh konsentrasi Na+ diluar
membran sel sebagai akibatnya berlangsungnya pemompaan Na+
ke luar.
Ada dua hipotesis yang diusulkan mengenai mekanisme
molekuler difusi terfasilitasi, yaitu melalui mekanisme carrier dan
mekanisme fixed pori.Pada mekanisme carrier, molekul yang akan
diangkut terikat pada protein transpor (carrier) pada permukaan
luar membran sel. Kompleks carrier dengan molekul yang diangkut
mengal ami rotasi dan selanjutnya molekul tersebut ditranslokasi ke
dalam sitoplasma. Pada mekanisme fixed-pori, carrier adalah suatu
protein integral yang menembus membran. Protein tersebut dapat
mengikat molekul yang akan ditranspor, serta mampu mengalami
perubahan konformasi mekanisme carrier diaktivasi oleh Na+ .
carrier untuk pengangkutan glukosa melintasi membran sel-sel
usus memiliki binding-site untuk Na+ dan molekul glukosa pada
permukaannya luarnya.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan
difusi terbantu adalah:
1. Selisih konsentrasi zat-zat pada kedua sisi membran
2. Jumlah carrier yang tersedia
3. Kecepatan reaksi kimia yang berlangsung.
c. Dialisis
Dialisis adalah pemisahan partikel zat terlarut kristaloid, yang
berdiameter kurang dari 1 nm (seperti ion, glukosa, oksigen), dengan
berdifusi melalui membran yang permeabel untuk partikel tersebut,
tetapi tidak permeabel untuk partikel zat terlarut koloid, yang
berdiameter 1 nm sampai 10 nm (seperti protein darah). Prinsip dialisis
dipakai dalam ginjal artifisial (buatan).
d. Filtrasi
Filtrasi adalah kekuatan gerakan air dan molekul yang dapat
berdifusi melewati membran plasma akibat tekanan mekanik atau
tekanan cairan yang tinggi, misalnya tekanan hidrostatik atau tekanan
darah. Tekanan darah menyebabkan terjadinya filtrasi yang melewati
pembuluh darah khusus di ginjal sebagai langkah awal produksi urin.
2. Transpor Aktif
Transpor Aktif memerlukan energi untuk membawa molekul dari satu
sisi membran ke membran lainnya. Transpor aktif juga memerlukan
protein membran yang berperan sebagai pembawa atau “kendaraan” untuk
melewati membran. Transpor aktif terjadi dengan cara membawa molekul
melawan gradien konsentrasi.Artinya, transpor molekul terjadi dari
konsentrasi lebih rendah ke kosentrasi lebih tinggi. Transpor aktif
dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu pompa ion, kotranspor, dan endositosis.
a. Pompa ion
b. Kotranspor
2. Eksositosis
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada makalah ini maka kami mohon
kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
kesempurnaan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, E. 2012. Anatomi Dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran
Dominique122.blogspot.com/2015/05/transport-aktif-dalam-sel.html
https://www.academia.edu/23481788/Makalah_Biologi_Sel_tentang_Sistem_Tran
sport_Sel
https://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-Fungsi-dan-Sifat-
Membran-Sel-adalah.html
http://agroteknologi.id/sains/enositosis-dan-eksositosis/