PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA
“Uji Disolusi Intrinsik”
LABORATORIUM BIOFARMASETIKA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
I. Tujuan
Mempelajari pengaruh keadaan bahan (baku) obat (polimorfi, hidrat,
solvate) terhadap kecepatan disolusi intrinsiknya sebagai preformulasi
untuk bentuk sediaannya
II. Prinsip
J adalah fluks atau jumlah yang larut per satuan waktu melalui satu
satuan luas permukaan dengan arah tegak lurus (mg.cm-2det-1), D
merupakan tetapan kecepatan difusi (cm-2det-1), dan dC/dX adalah gradien
konsentrasi. Apabila tebal lapisan jenuh = h, maka jarak yang ditempuh oleh
obat untuk berdifusi mencapai pelarut dX = h. Perubahan konsentrasi dC sama
dengan perubahan kadar obat pada lapisan jenuh Cs dan kadar obat yang
terlarut dalam pelarut adalah C. Substitusinya ke dalam persamaan Fick akan
memberikan persamaan:
V. Prosedur
Ditimbang sampel bahan obat sebanyak kurang lebih 300 mg.
Sampel dibentuk menjadi pellet dengan tekanan 5 ton selama 5 menit.
Pellet di letakkan pada penyangga, kemudian bagian atas dituangi lilin cair
sehingga hanya satu permukaan pellet yang terbuka dan bersinggungan
dengan medium disolusi secara langsung. Penyangga yang sudah berisi
sampel lalu ditutup dan dihubungkan dengan motor pemutar. Tabung
bercobaan diisikan dengan 900 ml medium disolusi berupa aquadest. Suhu
medium disolusi diatur dengan thermostat pada 37 ± 0,5 °C.
Pellet yang sudah dipasangkan pada penyangga dicelupkan dalam
medium disolusi, diatur agar tidak ada gelembung udara di bawahnya,
kemudian dipasangkan pada motor pemutar dan diputar dengan kecepatan
100 putaran per menit. Diberi jarak antara permukaan pellet dengan dasar
tabung disolusi sebesar 2 cm. Sampel hasil disolusi diambil tiap selang
waktu tertentu, yaitu pada menit ke 5, 10, 20, 30, 34, dan 60. Sampel yang
diperoleh ditentukan kadarnya secara spektrofotometrik pada gelombang
bahan obat.
VI. Hasil
Menit Arata-rata
A1 A2 A3
ke-
5 0,0976 0,1000 0,0964 0,098
10 0,2476 0,2481 0,2418 0,245833
20 0,4864 0,4908 0,4869 0,488033
30 0,5241 0,5159 0,5245 0,5215
45 1,0048 1,0696 1,0388 1,037733
60 1,5569 1,4789 1,5522 1,529333
Hasil Spektro Uji Disolusi Teofilin
1.8
1.6
y = 0.025x - 0.0537
1.4 R² = 0.9697
1.2
ABSORBANSI
1
0.8 Series1
0.6 Linear (Series1)
0.4
0.2
0
0 20 40 60 80
WAKTU
Absorbansi = 0,098
y = 0,025x – 0,0537
0,098 = 0,025x – 0,0537
x = 6.068 ppm
x = 6.068 μg/mL
Konsentrasi x vol media = 6.068 μg/mL x 900 mL = 5461.2 μg
5 𝑚𝑚
FK5 = 900 𝑚𝑚 x 5461.2 μg = 30.34 μg
5461.2
% disolusi = x 100% = 1.82%
μg
300000 μg
Absorbansi = 0,245833
y = 0,025x – 0,0537
0,245833 = 0,025x – 0,0537
x = 11,98 ppm
x = 11,98 μg/mL
Konsentrasi x vol media = 11,98 μg/mL x 900 mL = 10783,19 μg
Kadar total = 10783,19 μg + 30.34 μg = 10813,53 μg
5 𝑚𝑚
FK5 = 900 𝑚𝑚 x 10813,53 μg = 60,07 μg
10813,53
% disolusi = x 100% = 3,6 %
μg
300000 μg
Absorbansi = 0,488033
y = 0,025x – 0,0537
0,488033 = 0,025x – 0,0537
x = 21,66932 ppm
x = 21,66932 μg/mL
Konsentrasi x vol media = 21,66932 μg/mL x 900 mL = 19502,38 μg
Kadar total = 19502,38 μg + 60,07 μg = 19562,45 μg
5 𝑚𝑚
FK5 = 900 𝑚𝑚 x 19562,45 μg = 108,68 μg
19562,45
% disolusi = x 100% = 6,52 %
μg
300000 μg
Absorbansi = 0,5215
y = 0,025x – 0,0537
0,5215 = 0,025x – 0,0537
x = 23,008 ppm
x = 23,008 μg/mL
Konsentrasi x vol media = 23,008 μg/mL x 900 mL = 20707,2 μg
Kadar total = 20707,2 μg + 108,68 μg = 20815,88 μg
5 𝑚𝑚
FK5 = 900 𝑚𝑚 x 20815,88 μg = 115,64 μg
20815,88
% disolusi = x 100% = 6,94 %
μg
300000 μg
Absorbansi = 1,529333
y = 0,025x – 0,0537
1,529333 = 0,025x – 0,0537
x = 63,32 ppm
x = 63,32 μg/mL
Konsentrasi x vol media = 63,32 μg/mL x 900 mL = 56989,2 μg
Kadar total = 56989,2 μg + 218,93 μg = 57208,13 μg
57208,13
% disolusi = x 100% = 19 %
μg
300000 μg
μg
μg
Ppm FK terdisolusi
Time XA terdisolusi %
(μg/L) (μg) yang
(μg/900 ml)
terkoreksi
5 0,098 6.068 5461.2 30.34 - 1.82
10 0,245833 11,98 10783,19 60,07 10813,53 3,6
20 0,488033 21,66932 19502,38 108,68 19562,45 6,52
30 0,5215 23,008 20707,2 115,64 20815,88 6,94
45 1,037733 43,657 39291,59 218,93 39407,23 13,14
60 1,529333 63,32 56989,2 - 57208,13 19
10
8 Series1
6
4
2
0
0 10 20 30 40 50 60 70
waktu
VII. Pembahasan
VIII. Simpulan
Pada praktikum kali ini didapatkan % disolusi pada menit ke 5 sebesar
1,82%, pada meit ke 10 sebesar 3,6%, pada menit ke 20 sebesar 6,52%,
pada menit ke 30 sebesar 6,94%, pada menit ke 45 sebesar 13,14% dan
pada menit ke 60 sebesar 19%. Hal ini menunjukkan bahwa seiring
meningkatnya waktu, meningkat pula persen disolusi.
DAFTAR PUSTAKA