Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN GRANUL
Disusun sebagai tugas terstruktur mata kuliah
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI NON STERIL

Dosen Pengampu
apt. Lisna Gianti, M.Farm

Disusun oleh:
Listin Setiawati 21442381014
Nu’masary Fathinah S 21442381017
Jihad Maliq Mutaqin 21442381018
Winda Yulia Mursida 21442381019

AKADEMI FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI BANDUNG
2022
PEMBUATAN GRANUL

A. Tujuan

1. Dapat memahami proses granulasi dalam pembuatan tablet

2. Dapat memahami fungsi bahan tambahan tablet

3. Dapat melakukan percobaan pembuatan granul dengan cara granulasi basah

B. Dasar Teori

Granulasi adalah salah satu metode dalam pembuatan tablet secara kempa
tidak langsung. Granulasi terbagi dua macam, yaitu:

1. Granulasi basah dan

2. Granulasi kering

Granulasi basah adalah proses dimana bahan‐bahan dalam formulasi tablet


dicampur dengan suatu cairan bahan pengikat, kemudian dibuat masa yang
sedemikian rupa sehingga bisa dibuat butiran‐butiran dengan ukuran tertentu. Hasil
yang diperoleh kemudian dikeringkan dan diayak sampai memiliki ukuran granul
yang telah ditentukan untuk dikempa menjadi tablet.
Bahan‐bahan yang sering dipakai sebagai bahan pengikat antara lain
musilago amili (pasta amilum) dan musilago gelatin. Bahan pengikat ini, secara tidak
langsung akan menentukan kekerasan dan kerapuhan tablet, sebab kualitas granul
yang dihasilkan akan ditentukan oleh bagaimana bahan pengikat dicampurkan dan
bagaimana kekuatan daya ikat musilago terhadap partikel‐partikel yang diikatnya.
Tujuan dilakukan granulasi:

1. Memudahkan kompresi campuran serbuk, karena serbuk telah menggumpal dan


struktur partikelnya telah dimodifikasi.
2. Menjaga homog enitas campuran yang akan dikempa selama proses kompresi,
agar tercapai keseragaman dosis.
3. Menjamin agar aliran granul ke dalam die selalu konstan, sehingga tercapai
keseragaman bobot.

4. Mengurangi debu.

5. Mentransformasi sifat permukaan serbuk yang hidrofob menjadi hidrofil.

6. Menambah kohesivitas serbuk.

7. Mempermudah daya hancur tablet. Sifat‐sifat granul yang baik:


a. Tidak terlalu keras dan tidak rapuh.
b. Cukup padat tetapi tidak rapat (masih porous).
c. Memberikan sifat kohesi yang baik terhadap tablet yang dibuat.
d. Dapat melepaskan zat aktifnya.
e. Tidak mudah rusak selama proses pengempaan.
f. Bentuk mendekati bundar/ sferis.
g. Tidak terlalu banyak fines (butiran halus) sehingga tidak mengganggu sifat
alirnya.

C. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Baskom plastik, 1. Parasetamol,
2. Ayakan nomor 12, 2. PVP,
3. Beaker glass,
3. Amprotab (amilum manihot),
4. Pengaduk,
4. Primogel (amilum termodifikasi),
5. Timbangan kasar,
5. Mg stearat,
6. Loyang alumunium, Oven.
6. Talk,
7. Laktosa,
8. Akuades
D. Prosedur

1. R/ Parasetamol 500 mg
PVP 5%
Amprotab 10%
Primogel 2%
Mg Stearat 2%
Talk 2%
Laktosa ad 750 mg

Perhitungan :
Fase Dalam : 94%
Total bobot = 250 mg x 200 = 50.000 mg = 50 gr
FD 50 gr = 94 % x 50 gr = 47 gr
Paracetamol 120 mg x 200 = 24.000 mg = 24 gr
PVP 5% x 50 gr = 2,5 gr
Amprotab 10% (1/3 FD)
1/3 x 47 gr = 15,66 gr
10% x 15,66 gr = 1,566 gr
Laktosa : 47 gr – (24 + 2,5 + 1,566)
= 18,93 gr ~ 19 gr

2. Di campurkan bahan fasa dalam yaitu parasetamol, amprotab, dan laktosa sampai
homogen (a).

3. Di larutkan PVP dalam akuades 25 ml dan ditambahkan ke dalam campuran (a)


sedikit demi sedikit sambil diaduk dan diremas dengan tangan sampai terbentuk
massa yang dapat menggumpal bila dikepal dan dapat dipatahkan tanpa hancur
berantakan atau disebut dengan banana breaking (seperti mematahkan buah
pisang).
4. Di ayak massa banana breaking dengan ayakan no. 12 dan dikumpulkan hasil
pengayakannya

5. Di keringkan granul basah dalam oven selama 10 menit sampai diperoleh granul
yang sesuai

6. Di simpan granul dalam wadah yang baik

Catatan :

Formula dihitung untuk pembuatan 200 tablet. Bahan tambahan fasa luar yaitu
primogel, Mg Stearat, dan talk tidak ditimbang dahulu. Perhitungan jumlah ketiga
bahan tersebut digunakan hanya untuk mencari bobot laktosa yang diperlukan.

Perhitungan Fase Luar

Primogel 2% = 2% / 94% x 50 gr = 1 gr

Mg Stearat 2% = 2% / 94% x 50 gr = 1 gr

Talk 2% = 2% / 94% x 50 gr = 1 gr
E. EVALUASI

I. USUT PENGERING

1. Di timbang seksama di dapatkan hasil timbang 57,53 gr granul


2. Di panaskan dalam oven selama 10 menit dengan dengan suhu 80ºC
3. Di timbang dan di dapatkan hasil 45,2 gr
4. Di timbang sampai di peroleh bobot konstan 2x penimbagan berturut-turut
W 0−W 1
Susut Pengeringan = x 100 %
W0
Wo = Bobot granul basah
W1 = Bobot granul kering

Perhitungan :
57,53−45,2 gr
x 100 %
57,53
= 12,33 %

II. SIFAT ALIR GRANUL

1. Ditimbang seksama 45,2 gr granul

2. Dituang secara perlahan kedalam corong pengukur (penuangan lewat


tepi corong dan tidak langsung ke bagian tengah corong)
3. Dibuka penutup corong dan catat waktu yang dibutuhkan granul
untuk keluar semua dari corong
4. Diukur tinggi dan diameter tumpukan granul yang terbentuk dibawah
corong
5. Dilakukan sebanyak 3x Perhitungan:
h
Tan α =
r

α : sudut diam
h : tinggi timbunan
d : diameter timbangan granul\
Perhitungan :
2,5 cm
=0,2cm
12

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai