Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nila khumaidah

NIM: 15670031

Kelas : Farmasi A

Metode Ekstraksi Modern


1. SPME (Solid-Phase Microextraction)

. ME adalah metode ekstraksi tanpa pelarut yang dibuat dalam lapisan


serat silica dengan lapisan tipis sebagai sorbent, untuk ekstraksi analit menguap
dari matriks sampel. Dengan SPME dapat digunakan untuk analisis sampel
dengan jumlah ppm dan ppb, beberapa dengan aplikasi dapat digunakan untuk
sampel hingga ppt.

Serat ini ditempatkan dengan spoit yang melindungi serat dan mempermudah
penetrasi sampel dan sekat vial GC. Banyak publikasi yang menggunakan SPME
digunakan dengan peralatan manual ataupun dengan auto sampler. Ada 2
pendekatan dalam pengerjaan SPME untuk senyawa menguap yaitu metode
langsung dan headspace. Dalam sampling langsung, serat ditempatkan langsung
dalam matriks sampel, dan dalam sampling h headspace, serat diletakkan pada
bagian ruang permukaan matriks.

Tahap-tahap / Prosedur SPME meliputi :

• Ekstraksi

Langkah awal ekstraksi dengan memaparkan lapisan serat SPME ke dalam vial
yang berisi sampel cair maupun gas. Jumlah solute (i) pada lapisan SPME pada
kesetimbangan (Mi SPME) dapat diperkirakan mengikuti persamaan :

Mi,SPME = Ki,SPME V SPME Ci

Dimana Ki SPME adalah konstanta distribusi agregat solute antara lapisan


absorptive SPME dan sampel, VSPME adalah volume lapisan SPME, dan Ci
adalah konsentrasi solute dalam sampel sebelum sampling SPME.
• Transfer

Langkah selanjutnya setelah sampling SPME yaitu transfer ke lapisan SPME dan
absorbsi analit dari sampel dan dalam kondisi desorpsi kedalam fase mobile
kromatografi.

• Desorpsi

Langkah ketiga adalah proses desorbsi. Yaitu dengan pemanasan tube SPME pada
inlet GC. Dan untuk SPME dengan lapisan fiber eksternal, proses desorbsi dapat
dilakukan dengan mudah yaitu memasukkan fiber SPME kedalam system inlet
standar GC dan dianalisis.

2. Ekstraksi dengan bantuan Ultrasonik

a. Prinsip kerja ultrasonik

Prinsip kerja ultrasonik pada dasarnya yaitu dengan mengamati sifta


akustik gelombang ultrasonik yang dirambatkan melalui medium yang
dilewati. Pada saat gelombang merambat, medium yang dilewatinya akan
memngalami getaran . Getaran akan memberikan pengadukan yang
intensif terhadap proses ekstraksi. Pengadukan akan meningkatkan
osmosis antara bahan dengan pelarut sehingga akan meningkatkan proses
ekatraksi.

b. cara kerja metode ultrasonik

cara kerja metode ultrasonik dalam mengekstraksi adalah sebagai berikut:

 Gelombang ultrasonik terbentuk dari pembangkitan ultrason secara local


dari kavitasi mikro pada sekeliling bahan yang akan diekstraksi sehingga
akan terjadi pemanasan pada bahan tersebut, dan melepas senyawa
ekstrak.
 Terdapat efek ganda yang dihasilkan yaitu pengacuan dinding sel sehingga
membebaskan kandungan senyawa yangada didalamnya dan pemanasan
lokal pada cairan dan meningkatkan difusi ekstrak.
 Energi kinetik dilewatkan keseluruh bagian cairan diikuti dengan
munculnya gelembung kavitasi pada dinding atau permukaan sehingga
meningkatkan transfer massa antara permukaan padat-cair.
 Efek mekanik yang ditimbulkan adalah meningkatakan penetrasi dari
cairan menuju dinding membrane sel , mendukung pelepasan komponen
sel, dan meningkatkan transfer massa.

Kavitasi ultrasonik menghasilkan daya patah yang akan memcah


dinding sel secara mekanis dari meningkatkan transfer material. Kavitasi
adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir sehingga
membentuk gelembung gelembung uap yang disebsbkan karena
berkurangnya tekanan cairan tersebut sampai di bawah titik jenuh uapnya .

3. Ekstraksi dengan Gelombang Mikro

MAE merupakan ekstraksi yang memanfaatkan radiasi gelombang mikro untuk


mempercepat ekstraksi selektif melalui pemanasan pelarut secara cepat dan efisien .
Menurut beberapa hasil penelitian, MAE meningkatkan efisiensi dan efektifitas ekstraksi
bahan aktif berbagai jenis rempah-rempah, tanaman herbal, dan buah-buahan .
Gelombang mikro mengurangi aktivitas enzimatis yang merusak senyawa target.

Panas radiasi gelombang mikro memanaskan dan menguapkan air sel bahan.
Tekanan pada dinding sel meningkat. Akibatnya, sel membengkak (swelling). Tekanan
mendorong dinding sel dari dalam, meregangkan, dan memecahkan sel tersebut .
Rusaknya matrik bahan mempermudah senyawa target keluar dan terekstraksi .

Hal ini memungkinkan ekstraksi bahan kering dengan MAE karena masih terdapat
beberapa sel bahan yang mengandung air (moisture) dalam jumlah sangat kecil.
Perusakan sel semakin efektif dengan penggunaam pelarut bernilai faktor disipasi tinggi.
Namun, penggunaan suhu tinggi tidak aplikatif untuk senyawa target termolabil. Untuk
melindungi senyawa target yang tidak stabil pada panas, digunakan pelarut transparan
terhadap gelombang mikro seperti heksana dan klorofom .

Suhu tinggi radiasi gelobang mikro menghidrolisis ikatan eter pada konstituen
dinding sel tanaman, yaitu selulosa. Dalam waktu yang singkat, selulosa berubah
menjadi fraksi terlarut. Suhu tinggi pada dinding sel bahan juga meningkatkan dehidrasi
selulosa dan menurunkan kekuatan mekanis selulosa. Akibatnya, pelarut lebih mudah
mengakses senyawa target dalam sel. Dalam studi kerusakan sel akibat berbagai metode
ekstraksi terhadap tembakau, metode MAE menunjukkan tingkat kerusakan sel yang
lebih tinggi dibanding metode ekstraksi refluksasi panas (heat-reflux) akibat kenaikan
suhu dan tekanan dalam sel secara signifikan .

Migrasi ion terlarut akibat radiasi gelombang mikro memudahkan penetrasi pelarut
ke matriks bahan. Pemanasan molekul air dalam sistem kelenjar dan pembuluh tanaman
misalnya. Hal ini menyebabkan panas terlokalisir. Akibatnya terjadi pengembangan
volume dan perusakan sel.

Kelebihan MAE adalah waktu ekstraksi dan kebutuhan pelarut yang relatif rendah
dibanding ekstraksi konvensional . Beberapa jenis bahan dapat diekstrak secara simultan
dan mengasilkan hasil rendemen menyerupai performansi SFE. Sebaliknya, diperlukan
kondisi ekstraksi yang tepat dalam menggunakan pelarut mudah terbakar ataupun
ekstrak bersenyawa termolabil dalam pelarut berfaktor disipasi tinggi .

Anda mungkin juga menyukai