Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM PMSF

UJI MIKROORGANISME
MAGNESIUM HIDROKSIDA

Kelompok 2 Praktikum H

1. Aulia Putri R 23175283A


2. Aulia Rahmawati 23175278A
3. Dema Sekar K 23175300A

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Tujuan

Mengetahui adanya mikroorganisme pada


sediaan Magnesium Hidroksida
Alat & Bahan
Alat: Bahan:
1. Inkubator 1. E.coli
2. Jarum ose (2) 2. Media EMBA
3. Bunsen (1) 3. Media Soybean- Casein
4. Cawan petri (8) Digest Agar
5. Tabung reaksi (14) 4. violet red bile agar
6. Pipet volume (1) (VRBA)
7. Pipet tetes (2) 5. Mac Conkey Agar
6. Eosin Methylene Blue
Agar (EMBA)
7. Dapar fosfat pH 7,2
8. Metil red
9. Reakgen kovac
10. Methylen blue
11. Magnesium hidroksida
Input Proses Output SKEMA KERJA
Uji fertilitas,
Produk yang
kesesuaian
dihasilkan
Sampel metode
memenuhi
perhitungan,
syarat
kontrol negatif

Alat dan Produk yang


Pemeriksaan dihasilan tidak
bahan yang sediaan memenuhi
digunakan syarat

Media & Pengujian


pereaksi sediaan

Uji batas
cemaran

Bakteri spesifik
Escherichia coli
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
1. PENYIAPAN GALUR MIKROBA UJI
Galur mikroba dipelihara
dengan teknik biakan lot Suspensi spora dipelihara
tidak lebih dari 5 pasase 2-8˚C

Menyiapkan suspensi spora yang


Biakan tiap galur diuji secara stabil dan gunakan untuk inokulum
terpisah dalam pengujian dengan volume
sesuai

Gunakan dapar dalam waktu 2 jam


Membuat suspensi mikroba uji Memisahkan Aspergilus
atau dalam 24 jam jika suspensi
dengan Dapar Natrium Klorida- brasiliensis tambahkan polisorbat
. . disimpan pada suhu 2-8˚C
Pepton pH 7,0 atau Dapar fosfat 80P 00,05% pada dapar
pH 7,2
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
2. kontrol negatif

Membuktikan kesesuaian
pengujian dengan pengencer
yang sesuai seperti penyiapan
larutan uji

Tidak boleh terjadi pertumbuhan


mikroba

Kontrol negatif dilakukan saat


pengujian seperti pengujian
.
sediaan
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
3. Fertilitas media

Media jadi dan bets media

Inokulasi mikroba kedalam media (tidak


lebih dari 100 koloni per plate)

Media padat tidak boleh berbeda


2x dari nilai hitung inokulum
standar

Pertumbuhan mikroba & hasil uji


sebanding dengan bets sebelumnya

.
Media cair digunakan apabila
. pertumbuhan mikroba uji terlihat jelas &
sebanding dengan bets sebelumnya
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
4. PENYIAPAN SAMPEL MAGNESIUM HIDROKSIDA
SEDIAAN BUKAN LEMAK YANG TIDAK LARUT DALAM AIR

Mengencerkan sediaan uji (1 dalam


10) dalam dapar natrium klorida-
pepton pH 7,0 atau larutan dapar fosfat
pH 7,2 atau Soybean Casein Digest
Broth

Menambahkan surfaktan seperti Polisorbat 80 1 g per


L untuk mensuspensikan bahan yang sulit dibasahi

Atur pH hingga 6-8. jika perlu


encerkan dengan pelarut yang
sama. . .
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
5. INOKULASI & PENGENCERAN

Menambah suspensi mikroba pada


sampel untuk mendapat inokulum
dengan jumlah tidak lebih dari 100
koloni

Volume suspensi inokulum tidak lebih dari 1 %


dari volume sediaan yang diencerkan

Faktor pengenceran terendah dari sampel


harus digunakan untuk pengujian
.

Jika sifat penghambatan


. pertumbuhan dari sampel
tidak dapat dihindari maka total suspensi mikroba
uji harus ditambah setelah proses pengenceran
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
6. NETRALISASI ATAU PENGHILANGAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA

Jumlah perolehan kembali mikroba


uji dari sampel yang disuspensikan
diinkubasi mengikuti prosedur yang
ada pada perolehan kembali mikroba
uji dalam sediaan

Dibandingkan dengan jumlah mikroba uji yang diperoleh


kembali dari suspensi kontrol

Jika pertumbuhan terhambat dilakukan


perubahan prosedur untuk
penghitungan validitas. hasil .
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
7. PEROLEHAN KEMBALI MIKROBA UJI DALAM SEDIAAN
A. PENYARINGAN MEMBRAN

Penyaring membran dengan porositas


tidak lebih dari 0,45μm

Gunakan satu jenis membran penyaring


untuk tiap mikroba uji

Pindahkan sejumlah suspensi sampel


lalu saring dan segera dibilas dengan
.
sejumlah volume pengencer .
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
B. METODE ALT (Metode Tuang)

Cawan petri berdiameter 9 cm, diinokulasi


1 ml suspensi sampel ke tiap cawan

Tambahkan 15-20 ml Soybean- Casein Digest Agar


pada suhu kurang dari 45˚C

Inkubasikan cawan seperti tertera pada Tabel 1


(FI V hal 1344)
.

Hitung jumlah .koloni rata- rata dari tiap cawan


media dan jumlah koloni inokulum awal.
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
C. METODE APM

siapkan pengenceran min 3 seri (10 -1 , 10-2 ,


10-3) suspensi sediaan

Tiap tingkat pengenceran suspensi sediaan


inokulasi masing- masing 1 ml kedalam 3 seri
tabung berisi 9-10 ml Soybean-Casein Digest Broth.

Inkubasi semua tabung yang telah diinokulasi pada


suhu 30-35˚C selama tidak lebih dari 3 hari
.

Dengan menggunakan
. tabel 3 (FI V hal 1347)
dapat ditentukan APM per g atau ml sediaan
uji.
Cara Kerja
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
8. HASIL & INTERPRETASI

Jia ada kesesuaian antara Metode Penyaringan Membran


atau AMP hitung jumlah rata- rata mikroba dengan nilai
penerimaan tidak lebih dari 2 faktor suspensi kontrol tanpa
sediaan

Jika ada kesesuaian dengan APM nilai


inokulum yang dihitung harus dalam batas
kepercayaan 95% dari nilai suspensi
kontrol

Jika kriteria tersebut tidak dipenuhi,


maka metode dengan kondisi uji harus
mendekati kriteria uji sediaan
. .
Cara Kerja
PEMERIKSAAN SEDIAAN
1. Penyaringan membran

Menyiapkan sampel menggunakan metode pada


Uji Fertilitas dan kesesuaian metode
perhitungan

Memindahkan sejumlah yang sesuai pada dua


penyaring membran, saring segera. Bilas tiap
penyaringan pada prosedur

Untuk ALT, pindahkan 1 penyaring membran ke


permukaan Soybean- Casein Digest Agar

Untuk AKK, pindahkan 1 penyaring membran yang


lain ke permukaan Sabouraud Dextrose Agar
.

. Inkubasi cawan Soybean- Casei Digest Agar


pd suhu 20-25 selama 3-5 & cawan
Sabround Dextrose pada suhu 20-25 selama
Cara Kerja
PEMERIKSAAN SEDIAAN
2. METODE ALT (Metode Tuang)

Menyiapkan sampel untuk masing- masing


media sekurang-kurangnya 2 cawan petri
untuk tiap pengenceran

Inkubasi cawan Soybean Casein Digest


pada suhu 30-35 selama 3-5 hari dan cawan
Sabround Dextrose pada suhu 20-25 selama
5-7 hari

Pilih cawan dari 1 tingkat pengenceran


dengan jumlah koloni tertinggi kurang dari .
250 untuk ALT, dan 50 koloni untuk AKK .
Cara Kerja
PEMERIKSAAN SEDIAAN
C. METODE APM

Siapkan & encerkan sampel

Inkubasi semua tabung selama 3-5 hari pada suhu


30-35

Catat jumlah tabung yang menunjukkan


pertumbuhan mikroba pada tiap tingkat
pengenceran .

Tentukan AMP. mikroba per g atau ml sediaan


berdasarkan tabel 3 (FI V hal 1347)
Cara Kerja
C. METODE APM
Cara Kerja
PEMERIKSAAN SEDIAAN
4. INERPRETASI HASIL

ALT dianggap sama dengan angka koloni yang


ditemukan pada Soybean Casei Digest

Jika koloni jamur ditemukan pada media ini,


dihitung sebagai bagian dari jumlah ALT

Total AKK dianggap sama dengan jumlah koloni


yang ditemukan pada media ini maka dihitung
sebagai bagian dari AKK

Jika AKK melebihi kriteria penerimaan


pertumbuhan bakteri, dapat digunakan Saboraud
. Dextrose yang mengandung antibiotik
.
Jika penghitungan menggunakan AMP maka
nilai penghitungan yang diperoleh
merupakan angka total mikroba aerobik
Cara Kerja
PENGUJIAN SEDIAAN
Uji Toleransi Empedu Bakteri Gram-negatif
1. PENYIAPAN SAMPEL DAN
PRA-INOKULASI

Menyiapkan sampel 1 dalam 10 volume


pengencer dimana tidak lebih dari 1 g
sampel

Gunakan Soybean-Casein Digest Broth sebagai


pengencer

Campurkan lalu inkubasi suhu 20-25̊C

Inkubasi selama
. aktu yang cukup untuk
menumbuhkan bakteri tapi tidak cukup
untuk memicu multiplikasi mikroba
Cara Kerja
PENGUJIAN SEDIAAN
Uji Toleransi Empedu Bakteri Gram-negatif
2. UJI NEGATIF

Kecuali dinyatakan lain dalam Sampel memenuhi syarat apabila


masing- masing monografi tidak ada pertumbuhan koloni

Gunakan 1 g sediaan dalam media Inkubasi pada suhu 30-35˚C


cair pengkaya Enterobacteriaceae selama 18-24 jam
Mossel

Lakukan subkultur dengan


Inkubasi suhu 30-35˚C selama 24- menginokulasi masing- masing
.
48 jam biakan pada cawan media Violet
.
Red Bile Glucose Agar
Cara Kerja
Uji kuantitatif

Mengencerkan suspensi sampel hingga


mengandung 0,1 g, 0,01 g dan 0,001 g (atau
ml)

Menginokulasi suspensi langsung ke media


enterobacteria Enrichment Broth Mossel dan
inkubasi pada suhu 300 - 35° selama 24 - 48 jam.

Melakukan subkultur dengan menginokulasi masing-


masing biakan pada cawan media Violet Red Bile
Glucose Agar, inkubasi pada
. suhu 30° - 35° selama 18 -
24 jam

Interpretasi Hasil
. positif ditunjukkan
dengan adanya pertumbuhan koloni.
Cara Kerja
Bakteri spesifik :
Escherichia coli

Menyiapkan sampel 1 dalam 10 vol pengencer (tdk < 1 g


sediaan uji), gunakan 10 ml atau sampai 1 g atau 1 ml

Menginokulasi ke media Soybean Casein Digest Broth, jumlah


sesuai dengan kesesuaian metode uji, inkubasi selama 18-24
jam suhu 30-35°

Memindahkan 1 ml biakan ke 100 ml MacConkey


Broth, inkubasi suhu 42-44°, 24-48 jam
.
Menginokulasi. biakan MacConkey Broth ke cawan
media MacConkey Agar suhu 30-35°, 18-27 jam

Pertumbuhan koloni menunjukkan adanya E.coli yang


dikonfirmasi uji identifikasi
Cara Kerja
Uji identifikasi:
Pewarnaan gram

Mensterilkan object glass lalu biakan bakteri


spesifik diulaskan dan diberi akuades

Mengeringkan ulasan lalu difiksasi dan ditetesi


pewarna Metilen Blue, tunggu 30 detik

Mencuci object glass dengan akuades lalu keringkan,


periksa dengan mikroskop (100x 10)
.

Mengidentifikasi
. bakteri berwarna
merah (gram negatif)
Cara Kerja
Uji biokimia

.
Cara Kerja
Uji biokimia
Cara Kerja
Uji biokimia
• Motilitas (SIM) • Urenase

Menyiapkan media semi solid (Agar Menyiapkan media Urea Base dalam
0,2-0,4%) dalam tabung reaksi, lalu tabung reaksi, lalu inokulasikan biakan
inokulasikan biakan bakteri spesifik bakteri spesifik

Inkubasi pada suhu 37° selama 24 jam Inkubasi pada suhu 37° selama 1-2x24 jam

Hasil (+) bila terdapat retakan seperti Hasil (+) bila terjadi perubahan warna
akar pada media disekitar inokulasi media dari kuning menjadi pink pekat
. .
Cara Kerja
Uji biokimia
• TSIA • Gula-gula

Menyiapkan media karbohidrat (glukosa, Menyiapkan media gula 1% dalam pepton dg


laktosa, sukrosa) dalam tabung reaksi, indikator phenol red dalam 5 tabung reaksi
lalu inokulasikan biakan bakteri spesifik

Inkubasi pada suhu 37° C selama 1-2x24 Menginokulasikan biakan bakteri spesifik,
jam inkubasi pada suhu 37° C selama 24 jam

Hasil diidentifikasikan sesuai dengan Hasil (+) terjadi perubahan warna media
ketentuan perubahan tiap media dari merah menjadi kuning
terhadap aktivitas bakteri . .
Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Perhitungan ALT sediaan magnesium Hidroksida


  ∑C
N = -------------------------------------
        [(1 x n1) + (0,1 x n2)] x (d)

   176 + 55
= -------------------------------------
Hasil ALT         [(1 x 1) + (0,1 x 1)] x 100

100 : 176
231
10 : 55
-1
= --------
        1,1
10-3 : 10
= 210
Hasil Pengamatan dan Pembahasan

uji MPN

Uji Pelengkap (Completed Test)


Media: Eosin Metilen Blue Agar (EMBA)
uji Perkiraan (Presumtive Test) Uji Penegasan (Confirmed Test) Hasil : +
Media: Lauryl trypstose Broth (LTB) Media: EC Broth (Escherichia coli Broth) keterangan:
Hasil : + Hasil: + pertumbuhan bakteri pada cawan petri menghasikan koloni ungu
keteranagn : keterangan: dengan kemilauan hijau metalik sehingga menunjukkan hasil
karena pada tabung durham terbentuk media berubah dari kuning jernih menjadi positif pada media yang diduga koloni dari bakteri E.coli dengan
gas hasil hidrolisis laktosa oleh enzim kuning keruh dan terdapat gas di dalam batang Gram negatif. EMBA mengandung Enzimatik dari gelatin
bakteri dari kelompok koliform. Laktosa tabung durham menunjukkan hasil positif yang merupakan sumber nitrogen. Laktosa pada EMB membuat
pada senyawa sulfat digunakan oleh terhadap bakteri koliform terutama E.coli. gram negative tumbuh terdiferensiasi berdasarkan sifatnya
bakteri sebagai sumber karbon untuk Tabung menunjukkan hasil yang positif sehingga memproses laktosa. Eosin Y dan Methylene biru dari
melakukan fermentasi. Fosfat dan pada tabung durham karena terbentuknya media EMBA merupakan pewarna yang bergabung untuk
nutrisi yang tinggi dalam media ini akan gas membentuk kompleks pada pH asam dan menghambat bakteri
mempercepat pertumbuhan bakteri gram positif (eosin pada tingkat lebih rendah), sementara eosin
E.coli dan meningkatkan pembentukan berubah warna, ke ungu gelap, ketika media sekitar koloni
gas. menjadi asam
Hasil Pengamatan
uji batas mikroba spesifik: E. coli

No. Nama Nama Media Hasil/jumlah koloni keterangan


Sampel Sub Kultur

1. Mac Conkey - Bentuk koloni E. coli (a) bulat keci semi


Agar mucoid.
- MCA mengandung crystal violet dan garam
empedu menghambat pertumbuhan bakteri
gram
positif.

Sesuai literatur dimana bakteri E.colli merupakan


bakteri gram negatiif berbentuk batang dan
Magnesium tersusun menyebar.
hidroksida
2. violet red bile VRBA digunakan untuk mendeteksi dan
agar (VRBA) menghitung mikroorganisme coliform laktosa -
fermentasi. Bakteri menghasilkan koloni merah
muda yang dikelilingi oleh lingkaran cahaya
ungu.
No. Nama Nama Media Sub Hasil/jumlah koloni Keterangan
Sampel Kultur

3. Magnesium Eosin Methylene koloni bakteri E.coli berwarna ungu, kemilauan


hidroksida Blue Agar (EMBA) hijau metalik menunjukkan hasil positif dengan
batang gram negative.

Media EMBA membuat gram negative tumbuh


terdiferensiasi berdasarkan sifatnya sehingga
memproses laktosa pada pH yang rendah
menghasilkan koloni ungu dengan kemilau hijau
metalik.
HASIL IDENTIFIKASI
Hasil Pewarnaan Gram
1. Hasil Pengambilan Koloni
dari Mac Conkey Agar
(MCA)

2. Hasil Pengambilan Koloni


dari Eosin Methylene Blue
Agar (EMBA)

Uji pewarnaan gram pada sampel menghasilkan gram negatif


(gambar diatas). Bakteri gram negatif hanya memiliki sedikit
lapisan peptidogligan, tidak mengandung asam pada dinding
selnya namun mengandung sejumlah polisakarida dan lebih
rentan terhadap kerusakan mekanik dan kimia. Pewarnaan
gram merupakan proses untuk mendeteksi dan mengidentifikasi
bakteri.
Hasil Makroskopis
1. Hasil makroskopis pada media Mac Conkey Agar (MCA)

E.colli dibiakkan pada MCA karena selektivitasnya rendah terhadap bakteri yang
dapat mengfermentasi laktosa & yang tidak dapat mengfermentasi laktosa.

MCA memiliki kandungan laktosa, garam empedu berfungsi untuk menghambat


pertumbuhan bakteri gram positif. Oleh karena itu bakteri yang mungkin tumbuh pada
MCA adalah bakteri Gram negatif.

Biakan E.coli berbentuk batang, membulat , warna merah, dan soliter karena bakteri
gram negatif salah satunya E.coli memiliki lebih sedikit peptidoglikan, yang terletak
disuatu sel periplasmik antara membran plasma dan suatu membran bagian luar.
Warna merah dari biakan E.coli karena zat warna violet sangat mudah dibilas dari
bakteri Gram negatif, akan tetapi selnya tetap menahan warna merah.
Hasil Makroskopis
2. Hasil makroskopis pada media Eosin Methylene Blue Agar
(EMBA)

EMBA mengandung Eosin dan metilen blue, yang menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif, dan mengandung karbohidrat laktosa, warna media sebelum pemupukan
bakteri berwarna merah keunguan.

Hasil biakannya berbentuk batang, berwarna hijau metalik karena E.coli dapat
memfermentasikan laktosa yang mengakibatkan peningkatan kadar asam dalam media
sehingga mengendapkan methylen blue pada EMBA.
Hasil Uji Fisiologis

• Uji Voges-Proskauer
• uji indol
Hasil negatif, tidak adanya perubahan warna terhadap
Cincin merah disebabkan oleh indol yang bereaksi dengan
larutan VP. Uji VP mengidentifikasi bakteri melewati
aldehida ketika diteteskan reagen kovac. Bakteri E. coli
fermentasi karbohidrat oleh bakteri menjadi 2,3 butanadiol
akan teroksidasi oleh tryptophan sebagai sumber karbon.
dijadikan sebagai produk utama.
E.coli menghasilkan enzim triptofanase sehingga
Perubahan warna memperjelas proses pembentukan
penguraian gugus indol dapat dikatalis dari triptofan.
asetoin menjadi merah cherry, sedangkan hasil yang tidak
Gugus indol pada media akan menumpuk sebagai
terjadi pembentukan asetoin menunjukan warna kuning
produk buangan dan molekul triptofan (asam piruvat dan
coklat. Asetoin sebagai perantara dalam produksi butilen
NH4+) kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan
glikol. Alpha-naftol berfungsi untuk katalis dan penguat
zat hara mikroorganisme.
warna
• Uji Merah Metil (Methyl Red)
Hasil Uji MR pada isolat bakteri E. coli positif ditunjukkan
dengan larutan berwarna merah. Beberapa bakteri dapat
• uji sitrat
memfermentasikan glukosa dan menjadikan berbagai
produk bersifat asam sehingga dapat menurunkan pH Medium Koser sitrat berupa medium cair yang tidak
media menjadi 5,0 atau lebih rendah. Penambahan mengandung indikator. Bila suatu bakteri mampu
indikator pH merah metil ke dalam kultur bakteri setelah menggunakan sitrat sebagai sumber karbon dan energi
inkubasi menunjukkan adanya perubahan pH menjadi dari bakteri, maka asam yang terkandung dalam media
asam. Merah metil berwarna merah pada lingkungan akan dihilangkan sehingga tidak terjadi perubahan warna
dengan pH 4,4 dan berwarna kuning dalam lingkungan atau sedikit biru (negatif)
dengan pH 6,2 (Widyawati 2012).
Hasil Uji Fisiologis

• uji TSIA • uji SIM


TSIA mendeterminasi bakteri batang sulfida indole motility (SIM) digunakan untuk
gram negatif dalam memfermentasi menetukan hidrogen sulfida produksi,
glukosa dan laktosa atau sukrosa dan pembentukan indol, dan motilitas. Hasil e. coli
memproduksi hidrogen sulfida. hasil uji : motile, hidrogen sulfi (-), indole (+).
positif. media pada bagian miring dan kekaburan yang menyebar pada media
tusukan berwarna kuning. ada koloni menunjukkan hasil positif motilitas. Bakteri e.
putih. menandakan bakteri membentuk coli tidak mampu menghasilkan hidrogen
asam sehingga bakteri dapat sulfid sehingga tidak terbentuk warna hitam.
memfermentasikan glukosa dan cincin merah menunjukkan produksi indole.
laktosa atau sukrosa

• uji urease • uji gula-gula


bakteri e.coli menghasilkan enzim bakteri e.coli menunjukkan
urease karena trjadi perubahan warna hasil positif dengan dengan
media dari merah muda ke merah warna berubah menjadi kuning
keunguan. dan menghasilkan gas.
Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa sediaan magnesium hidro
ksida positif mengandung mikroorganisme E.
coli
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai