“EMULGEL”
Dosen pengampu:
Drs. Widodo Priyanto,MM, Apt.
Disusun oleh :
Alwi Pratama (22164863A)
Nouva Isnin Putri (22164866A)
Octa Mentari S (22164867A)
Vitta Dharma P (22164868A)
Evi Setyawati S (23175196A)
Untuk mengetahui proses pembuatan sediaan emulgel dan cara pengujian emulgel
yang baik dan siap untuk digunakan pasien.
Emlgel adalah salah satu sediaan yang sering sekali digunakan masyarakat, selain
harganya yang murah juga karena praktis dalam penggunaan yaitu dengan cara
dioleskan pada kulit. Emulgel ialah sediaan emulsi yang fase airnya ditingkatkan
viskositasnya dengan menambah gelling agent. Emulgel merupakan gel dengan cairan
bentuk emulsi, biasanya dihantarkan minyak yang merupakan zat aktif dalam sediaan
tersebut, dengan mengurangi kesan berminyak saat diaplikasikan pada kulituntuk
tujuan penggunaan lokal (voigt,1994).
Gel adalah sistem padat atau setengah padat dari paling sedikit 2 (dua) konstituen
yang terdiri dari massa seperti pagar yang rapat dan diisi oleh cairan. Gel terdiri dari
dua fase kontinu yang saling berpenetrasi. Fase yang satu berupa padatan, tersusun dari
partikel –partikel yang sangat tidak simetris dengan luas permukaan besar; sedang yang
lain adalah cairan. (Martin, 1993).
1. Menurut Lieberman
No Klasifikasi Contoh
1 Organogel
2 Hidrogel
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi)
dengan zat cair lainnya (fase pendispersi). Emulsi tersusun atas tiga komponen utama,
yaitu: Fase terdispersi, fase pendispersi, dan emulgator.
Alat :
Bahan :
- Karbopol 1.5%
- Aquadest ad 100% 50 ( ml )
- Parafin Cair 7.5%
- Nipasol 0.02%
- Tween 80 1%
- Nipagin 0.018%
- Span 80 1.5%
- Propilen Glikol 5%
IV. CARA KERJA
Propilenglikol, nipagin, tween 80 dan sisa air (air diambil dulu untuk
mengembangkan gelling agent) dipanaskan (fase air).
Fase minyak masukkan dalam mortir tambahkan fase air aduk ad dingin dan
homogen.
Na CMC ditaburkan dalam air 20x nya diamkan selama 15 menit aduk ad
mengembang
Emulgel dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan yang cocok.
Timbang 0,5 gram emulgel. Letakkan ditengah alat ( kaca bulat ), timbang dahulu
kaca yang satunya. Letakkan kaca tersebut diatas masa emulgel dan biarkan selama
1 menit.
Tambahkan 50gr beban tambahan, diamkan selama 1 menit dan catatalah emulgel
yang menyebar. Teruskan dengsn menambah tiap kali dengan beban tambahan 50
gr dan catat diameter emulgel yang menyebar.
Letakkan obyek glass yang lain diatas emulgel tersebut. Tekan dengan beban 1 kg
selama 5 menit
Lepaskan beban seberat 80gr dan catat waktu hingga kedua obyek glass tersebut
terlepas
Uji viskositas
Pasang viskometer pada klemnya dengan arah horizontal/tegak lurus dengan arah
klem
V. HASIL
A. Uji homogenitas = tidak homogeny
B. Uji daya menyebar
Beban Luas daerah penyebaran
1 2 3 4
Emulgel 15 detik
E. Uji viskositas
Formula Viskositas
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami membuat formula emulgel. Emulgel adalah
sediaan yang di buat dengan mencampurkan emulsi dengan gel dengan perbandinga
tertentu. Bahan tambahan yang biasa di gunakan dalam pembuatan emulgel adalag
gelling agent yang dapat meningkatkan viskositas, emulsifying agent untuk
menghasilkan emulsi yang stabil, humektan dan pengawet. Pada kelompok kami
mendapatkan formula yaitu karbopol 2%; paraffin cair 7,5 %; tween 80 1%; span 80
1,5%; propilen glikol 5%; nipagin 0,018%; nipasol 0,02%; dan aquadest ad 100%.
Dimana sediaan emulgel yang dibuat adalah sebanyak 50 gram, sehingga pada
perhitungan bahan semua bahan di kali dengan 50 gram.
Kemudian setelah sediaan emulgel jadi, kemudia sediaan di uji dengan berbagai
pengujian yaitu ujihomogenitas gel, uji daya menyebar gel, uji daya lekat gel, uji
viskositas, dan uji kemampuan proteksi. Pada uji homogenitas gel didapatkan hasil
bahwa sediaan tidak homogen, yaitu di lihat dari hasil goresan yang tidak jernih, atau
terdapat bagian yang tidak homogen. Hal tersebut dapat terjadi karena karbopol yang
tidak dapat mencampur dengan baik.
Kemudian pada pengujian daya menyebar, uji daya sebar memiliki tujuan untuk
melihat kemampuan menyebarnya emulgel mampu menyebar dengan mudah di tempat
yang di oleskan, uji daya menyebar di amati pada beban 0, 50g dan 1 kg dan luas
diameter di ukur dari 4 sudut yang berbeda yaitu pada beban 0 pada luas daerah
penyebaran 1=2,7; 2=2,8; 3=2,5; dan 4=2,5; kemudian pada beban 50 g pada luas
daerah penyebaran 1=3,9; 2=3,8; 3=3,7; dan 4=3,6; kemudian pada beban 1 kg pada
luas daerah penyebaran 1=4,5; 2=4,5; 3=4,1; 4=4,2. Dari hasil tersebut dapat dilihat
bahwa semakin berat beban yang di tambahkan maka luas daerah penyebaran semakin
besar.
Kemudian di lakukan pengujian daya lekat, tujuan dari uji daya lekat yaitu
untuk mengetahui kempuan emulgel melekat pada kulit. Dan hasil dari uji daya lekat
sediaan emulgel lama melekat selama 15 detik, emulgel yang baik memiliki daya lekat
yang tinggi, semakin tinggi daya lekat dinyatakan semakin baik untuk sediaan gel.
Kemudian untuk uji kemampuan proteksi, tujuan dari uji ini untuk mengetahui
kemampuan gel dalam menghalangi reaksi kimia dari luar. Dan dari uji tersebut di
dapatkan hasil yaitu pada 15 dan 30 detik hasil negate dan pada 45 detik samai 5 menit
hasilnya positif. Yaitu artinya pada 15 dan 30 detik sediaan masih memiliki
kemampuan proteksi yang baik, sedangkan pada detik 45-5 menit emulgel sudah tidak
memiliki kemampuan proteksi. Kemudian pada di dapatkan hasil bercak merah yang
menandakan bahwa emulgel tersebut terdeteksi adaya asam yang kuat dan berbahaya
bagi kulit.
Kemudian pada uji viskositas di dapatkan hasil bahwa formula karbopol tidak
dapat terbaca pada rotor nomor 2.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kamilakukan dapat disimpulkan bahwa emulgel yang
kelompok kami buat kurang bagus karena menggumpal sehingga tidak homogen dan
sat pengujian viskositas juga hasilnya tidak dapat terbaca oleh viskometer.
DAFTAR PUSTAKA