Anda di halaman 1dari 2

a.

Pengertian

Hiperparatiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar paratiroid yang terletak di leher memproduksi
terlalu banyak hormon paratiroid dalam aliran darah. Banyaknya hormon paratiroid tersebut
disebabkan satu atau beberapa dari keempat kelenjar paratiroid terlalu aktif. Tingginya kadar
hormon paratiroid akan menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat (hiperkalsemia),
yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

b. Gejala

Gejala yang dapat muncul antara lain:

 Nyeri tulang dan sendi.


 Tulang menjadi rapuh dan rentan mengalami patah tulang.
 Mual, muntah, serta selera makan menurun.
 Nyeri perut.
 Sembelit atau konstipasi.
 Banyak mengeluarkan urine.
 Cepat haus.
 Cepat lelah atau lemas.
 Badan terasa tidak enak tanpa penyebab pasti.
 Depresi atau cepat lupa.
 Konsentrasi hilang.

Jika tidak diobati, kadar kalsium yang tinggi dalam darah dapat menimbulkan:

 Muntah.
 Dehidrasi.
 Cepat mengantuk.
 Otot tegang.
 Detak jantung tidak beraturan.
 Hipertensi.

c. Obat
1. Fosfat
Fosfat oral dapat menurunkan kadar kalsium darah sampai 1mg/dl. Penurunan ini
terjadi karena fosfat dapat menyebabkan penurunan absorbs kalsium di usus dan
menurunkan aktifitas 1-α hidroksilase sehingga kadar 1,25 (OH)2 D dalam darah
rendah. Terapi fosfat tidak boleh di berikan pada penderita dengan gangguan
fungsi ginjal atau pada penderita dengan normophosphatemia/ hyperposphatemia.
2. Bisphosphonates
Bisphosphonates merupakan analog phyropohosphate inorganic yang bekerja
menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas. Pada hiperparatiroidisme primer
terjadi kehilangan densitas massa tulang cortical, sedangan tulang trebekular
densitas tulang relative lebih terpelihara. Bisphosphonates adalah kelompok obat
yang menjanjikan dalam pengobatan hilangnya densitas tulang. Beberapa
penelitian mengenai penggunaan bisphosphonates pada hiperparatiroidisme
primer menunjukkan peningkatan dari densitas mineral tulang pada tulang
punggung dan panggul juga tidak menyebabkan perubahan signifikan pada kadar
PTH, kadar kalsium darah dan kalsium urin 24 jam. Terapi dengan
bisphosphonates dapat dipertimbangkan pada penderita hiperparatiroidisme
primer dengan densitas mineral tulang yang rendah yan tidak dapat atau tidak
ingin dilakukan operasi
3. Estrogen
Terapi estrogen pada wanita postmenoupose menunjukkan sedikit penurunan pada
kadar kalsium darah (0,5-1 mg/dl) tanpa adanay perubahan pada kadar PTH.
Estrogen juga memberikan keuntungan pada densitas mineral tulang pada tulang
punggung dan kepala femur. Akan tetapu terapi estrogen sebaiknya tidak di
jadikan pilihan utama pada wanita postmenopause dengan hiperparatiroidisme
primer, oleh karena risiko yang diakibatkan seperti karsinoma endometrium dan
peningkatan resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Selective estrogen
receptor modulator seperti raloxifene telah menunjukkan penurunan kadar
kalsium dalam darah sama halnya dengan terapi estrogen.
4. Calcimetic
Calcimetic merupakan preparat calcimetic pertama yang tersedia. Preoarat ini
bekerja dengan cara mengikat dan memodifikasicalcium sensing reseptor pada
chief sel dipermukaan kelenjar paratiroid, yang akan menyebabkan meningkatnya
sensitivitas reseptor terhadap kalsium. Cinacalcet efektif dalam menurunkan PTH
dan menjaga kadar kalsium dan fosfat. Dosis awal cinacalcet 30mg sekali sehari,
dosis dapat di naikkan 30 mg setiap 2-4 minggu hingga kadar PTH dalam kisaran
target atau sudah tercapai dosis maksimal (180 mg/ hari)

Anda mungkin juga menyukai