Praktikum ini dilakukan terjadwal dengan materi yang tersusun sebagai berikut :
I. Introduksi dan
Pengarahan, Meliputi :
1. Deskripsi dan tujuan praktikum
2. Keterkaitan dengan praktikum semester sebelumnya
3. Metode Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
4. Masalah dan urutan pemecahan masalah, yang terdiri atas :
a. Penyusunan master formula dan diskusi
b. Mutu sediaan dan pustaka
c. Perhitungkan takaran terkecil dan perkemasan, dosis lazim dan ADI
(Acceptable Daily Intake)
d. Pembuatan sediaan dan penyesuaian terhadap rencana
e. Evaluasi, pembahasan, kesimpulan dan kelaikan produksi
f. Tata aturan wadah, etiket, label dan brosur.
5. Tatacara Penilaian
III. Praktikum
1. Praktikan melakukan pembuatan sediaan dengan Master Formula yang
telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing
2. Praktikan melakukan evaluasi sediaan
3. Praktikan membuat kemasan dan kelengkapannya (etiket, brosur dan
pewadahan sekunder berikut peraturan – peraturan yang tercantum untuk
sediaan).
V. Ujian
Ujian Akhir Semester adalah ujian tertulis pembuatan jurnal
No KOMPONEN NILAI
1 Jurnal, meliputi:
Kerapian (8)
Monografi Bahan (8)
40
Penimbangan (8)
Cara Kerja (8)
Evaluasi (8)
2 Aktifitas, meliputi:
Diskusi (20) 40
Pembuatan sediaan (20)
3Sediaan Akhir, meliputi:
Kesesuaian (10) 20
Kemasan (10)
Total nilai 100
PETUNJUK PENGISIAN JURNAL PRAKTIKUM
1. Pembuatana.Perkemasanformula:
b. Skala laboratorium
i. Sediaan cair = 3 kemasan
iii.ii. SkalaSediaanindustrisemisolid=1000=5kgkemasan
2. Monografi zat aktif:
a. Sifat Fisikokimia (pemerian, kelarutan, pH, berat jenis titik didih,
titik lebur, titik leleh), Stabilitas dan Penyimpanan
b. Dosis
d.c. FarmakodinamikFarmakokinetik
3. Monografi zat tambahan:
a. Sifat Fisikokimia (pemerian, kelarutan, pH, berat jenis titik didih,
titik lebur, titik leleh)
c.b. InkompatibilitasStabilitasdanpenyimpanan
4. Prosesd.MetodeProduksiProduksi
a. Skala industri
b. Skala laboratorium (sesuai yang nanti akan dikerjakan
di laboratorium
5. Evaluasi
6. Evaluasi sediaan akhir, berisi kesimpulan serta saran
FORMULA
Jumlah per Jumlah per
No Nama Bahan Baku Fungsi
kemasan Batch
1 Manitol 5% 36,75 g Zat Aktif
2 NaCl 0,0135% 94,5 mg pengisotonis
3 NaOH 0,25 mL 0,25 mL Pengatur pH
4. Carbo Adsorbens 0,1% 2,2 g Penyerap pirogen
5 Aqua pro injeksi Add 700 mL 1500 ml Pelarut
SPESIFIKASI PRODUK
Berat sediaan 700 mL
Warna Transparan
Bau dan rasa Tidak berbau; tidak berasa
Viskositas 1,811 cps
C adalah kadar Manitol BPFI dalam mg per ml Larutan baku; ru dan rs berturut-turut adalah respons puncak
larutan uji dan larutan baku.
(FI V, 2014)
Hal... dari...
PERHITUNGAN
1. Tonisitas
Metode : Liso
Perhitungan : a. Tonisitas
Rumus ekivalensi manitol 5% = % kadar (m) x E
Nilai E belum diketahui, sehingga dilakukan perhitungan menggunakan metode L iso dengan rumus: Liso
E =17 Liso
M
Keterangan:
E = Ekivalensi NaCl
Liso = Nilai tetapan Liso zat (lihat tabel Penentuan Nilai Liso yang ada di bagian
rangkuman) M = Mas
17 x
= 0,1773%
Nilai E telah diketahui, sehingga ekivalensi manitol 5% dapat dihitung:
Rumus ekivalensi manitol 5% = % kadar (m) x E
= 5% x 0,1773
= 0,8865%
Dengan demikian:
Jumlah NaCl yang ditambahkan supaya sediaan isotonis = (0,9 - 0,8865)% = 0,0135% = 0,0135 g dalam
100 mL.
2. Osmolaritas
Diketahui :
Manitol : Bobot zat manitol = 50 g/L
BM manitol = 182,17
Jumlah ion =1
NaCl : Bobot zat NaCl = 0,135 g/L
BM manitol NaCl = 58,44
Jumlah ion =2
Rumus osmolaritas:
bobotzat (g /L)
Osmolaritas manitol = ×1000× Jumlahion bobot molekul
Kesimpulan :
Sediaan bersifat hipo-iso-hipertonis : isotonis
Perhatian yang harus dicantumkan dalam informasi obat : -
Hal.. dari...
PERHITUNGAN DOSIS
3. Perhitungan Teoritis
Dibuat sediaan injeksi manitol 5% sebanyak 700 mL
Jumlah yang dibuat 1 botol kaca, botol kaca berisi 700 mL + 2% = 714 mL
1. Perhitungan tiap kemasan
a. Manitol5
= 100 714
b.
= 35,7
NaCl0,0135
= 100 714
= 0,1
c.
d.
=NaOH0,25
Carbon0,1 Adsorben
= 100 714
= 0,71
e. =Aqua pro714injeksi
2. Perhitungan skala lab (10 botol)
a. Manitol 5%
= 35,7 gram x 10 = 375 gram
b. NaCl 0,0135%
= 0,1 gram x 10 = 1 gram
c. NaOH
= 0,25 mL x 10 = 2,5 gram
d. Carbon Adsorben 0,1%
=0,71 gram x 10 = 7,1 gram
e. Aqua pro injeksi
= add 714 mL x 10 = 7.140 mL
3. Perhitungan Skala Industri (1000 Botol)
a. Manitol 5%
= 35,7 gram x 1000 = 35.700 gram
b. NaCl 0,0135%
= 0,1 gram x 1000 = 100 gram
c. NaOH
= 0,25 mL x 1000 = 250 mL
d. Carbon Adsorben 0,1%
= 0,71 gram x 1000 = 710 gram
e. Aqua pro injeksi
= 714 mL x 1000 = 714.000 mL
NAMA PERUSAHAAN PROSES PRODUKSI Hal … dari ...
Kode Produksi :
PT. DIAMOND
DKL211011249A1
Tanggal Pembuatan Disusun oleh : Disetujui oleh: Nama Dagang
April 2021 MEDITOL
Kelompok Jumlah Batch
PENIMBANGAN
Jumlah Paraf
No Nama Bahan Baku
Kemasan Batch Mahasiawa Asisten
1 Manitol 5% 36,75 g
2 NaCl 0,0135% 94,5 mg
3 NaOH 0,25 mL 0,25 mL
4 Carbo Adsorbens 0,1% 2,2 g
5. Aqua pro injeksi Add 700 mL 1500 ml
LANGKAH PRODUKSI
(SKALA INDUSTRI)
Bahan GAMBAR ALAT
No Prosedur Pengolahan Baku yang IPC YANG DIGUNAKAN
Terlibat
1. a. Semua alat dan wadah Diharapkan alat steril
disterilisasi dengan cara
masing-masing. Gelas kimia
ditara dahulu sebelum
disterilisasi.
b. Pembuatan air steril pro Aquabidest
injeksi: 1500 ml aquabidest
disterilkan dengan autoklaf
2. Ditara beaker glass dan wadah/botol Aqua pro injeksi Diharapkan beaker
kaca dengan aqua pro injeksi glass dan wadah/botol
sebanyak 700 ml kaca telah
tara/terkalibrasi
2 Pencucian Alumunian
1) Didihkan dalam tepol 1% selama 10 menit
2) Direndam dalam larutan Na2CO3 0,5%
selama 5 menit
3) Dibilas dengan aq panas mengalir
4) Didihkan dengan air 15 menit, kemudian
dibilas
5) Didihkan dengan aq 15 menit, kemudian
bilas dengan aq 3 kali
(Lachman,1994)
3 Pencucian Karet
Tahap 1
1) Direndam dalam HCl 2% selama 15 menit
2) Direndam dalam larutan tepol 1% dan
Na2CO3 0,5% dan didihkan selama 1 hari
3) Diulangi prosedur perendaman dalam tepol
1% dan Na2CO3 0,5% ad larutan tetap jernih
(max 3x)
4) Direndam dengan aquadest dan didihkan
selama 30 menit
5) Direndam dengan etanol 70% bilas dan
diulangi sampai larutan jernih
Tahap 2
1) Didihkan dalam tepol 1% selama 10 menit
2) Direndam dalam larutan Na2CO3 0,5%
selama 5 menit
3) Dibilas dengan aq panas mengalir
4) Didihkan sengan air 15 menit, kemudian
dibilas
5) Didihkan dengan aq 15 menit, kemdian
bilas dengan aq 3 kali
(Lachman,1994)
Pengeringan Alat
1) Alat yang telah dicuci, dikeirngkan di oven
100-105oC selama 10 menit, dalam keadaan
terbaik ad kering lalu dibungkus
2) Ditutup rapat oven atau alat ditutup dengan
kertas yang terbungkus uap air untuk
menghindari debus lama pengeringan
berlangsung
(Lachman,1994)
Pembungkusan Alat
1) Alat yang telah kering, dibungkus beaker
gelas, erlenmeyer, gelas ukur, dengan mulut
ditutp kertas perkamen lalu diikat dengan
tali
2) Ditutuo ampul dengan alumunium foil
3) Dibungkus tiap alat dalam kantung rangkap
dua
(Lachman,1994)
NAMA PERUSAHAAN KEMASAN Hal … dari ...
Kode Produksi :
PT DIAMOND
DKL211011249A1
Tanggal Pembuatan Disusun oleh : Disetujui oleh: Nama Dagang
MEDITOL
Kelompok Jumlah Batch
(………………………..) (…………..……………..)
KEMASAN PRIMER
Hal …. dari ….
KEMASAN SEKUNDER
Hal …. dari ….
BROSUR
NAMA PERUSAHAAN ANALISIS FORMULA Hal … dari ...
Kode Produksi :
PT. DIAMOND
DKL211011249A1
Tanggal Pembuatan Disusun oleh : Disetujui oleh: Nama Dagang
April 2021 MEDITOL
Kelompok Jumlah Batch
Kelas D ( Kelas D ) (…………..……………..)
Pemerian : Serbuk kristal putih, tidak berbau, atau butiran yang mengalir bebas. Memiliki rasa
manis, sepertisemanis glukosa dan setengah manis seperti sukrosa, dan
memberikan sensasi sejuk di mulut.
Kelarutan : Larut dalam larutan alkali, larut dalam 83 bagian etanol (95%), praktis tidak larut
dalam eter, larut dalam 18 bagian gliserin, larut dalam 100 bagian propan-2-ol, dan
larut dalam 5,5 bagian air.
Stabilitas : Stabil dalam keadaan kering dan dalam larutan air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan kering
(HOPE, 2009)
Hal …. dari ….
Dosis
Peningkatan tekanan intrakranial
Diindikasikan untuk pengurangan tekanan intrakranial yang berhubungan dengan edema
serebral dan / atau massa otak
1,25 g / kg IV diinfuskan selama 30-60 menit; dapat mengulangi 6-8 jam
(Medscape)
Farmakokinetik
Setelah injeksi intravena manitol diekskresikan dengan cepat oleh ginjal sebelum metabolisme
yang sangat signifikan dapat terjadi di hati. Mannitol tidak melewati sawar darah otak atau
menembus mata. Waktu paruh eliminasi sekitar 100 menit.
(Martindale, 2009)
Farmakodinamik
Efek manitol dalam menurunkan edema otak dan TIK adalah dengan meningkatkan osmolalitas
plasma, sehingga terjadi perbedaan osmotik antara kompartemen intravaskular dengan parenkim
otak yang akan menyebabkan penarikan cairan dari parenkim otak ke intravaskuler sehingga akan
mengurangi edem otak yang terjadi.
(Shawkat, 2012)
Hal …. dari ….
MONOGRAFI ZAT TAMBAHAN
Nama Bahan NaCl
Fungsi Utama Pengisotonis
Konsentrasi ≤0,9%
Sifat Fisikokimia
Pemerian : serbuk kristal putih atau kristal tak berwarna; rasanya asin.
Kelarutan : sedikit larut dalam etanol, larut dalam 250 bagian etanol (95%), larut dalam 10
bagian gliserin, larut dalam 2,6 bagian air pada suhu 20ºC, dan 2,6 bagian air
pada suhu 100ºC
Suhu lebur : 804ºC
Hal … dari …
Stabilitas dan Penyimpanan
Larutan natrium klorida encer stabil tetapi dapat menyebabkan pemisahan partikel kaca dari jenis
wadah kaca tertentu. Larutan berair dapat disterilkan dengan autoklaf atau filtrasi. Bahan padat
stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik, di tempat yang sejuk dan kering.
(HOPE, 2009)
Inkompatibilitas
Larutan natrium klorida encer bersifat korosif terhadap besi. Bereaksi membentuk endapan dengan
perak, timbal, dan garam merkuri. Oksidator kuat membebaskan klorin dari larutan natrium
klorida yang diasamkan. Kelarutan methylparaben pengawet antimikroba menurun dalam larutan
natrium klorida berair dan viskositas gel karbomer dan larutan hidroksietil selulosa atau
hidroksipropil selulosa berkurang dengan penambahan natrium klorida.
(HOPE, 2009)
Metode Produksi
Natrium klorida terjadi secara alami sebagai mineral halit. Secara komersial, diperoleh dengan
penguapan matahari dari air laut, dengan penambangan, atau dengan penguapan air garam
dari endapan garam bawah tanah.
(HOPE, 2009)
Hal …. dari ….
MONOGRAFI ZAT TAMBAHAN
Nama Bahan NaOH
Fungsi Utama Pengatur pH
Konsentrasi 2,5%
Sifat Fisikokimia
Pemerian : Massa leburan putih atau hampir putih. Tersedia dalam pelet kecil, serpihan,
batang, dan bentuk lainnya. Natrium hidroksida sangat berair dan jika
terpapar udara, ia dengan cepat menyerap karbon dioksida dan air.
Kelarutan : Larut dalam 7.2 bagian etanol, praktis tidak larut dalam eter, larut dalam gliserin,
larut dalam 4.2 bagian methanol, larut dalam 0,9 bagian air pada suhu 20ºC, larut
dalam 0,3 bagian air pada suhu 100ºC.
Suhu lebur : 318ºC
Hal … dari …
Stabilitas dan Penyimpanan
Natrium hidroksida harus disimpan dalam wadah bukan logam kedap udara di tempat yang sejuk
dan kering. Saat terkena udara, natrium hidroksida dengan cepat menyerap kelembapan dan cairan,
tetapi kemudian menjadi padat kembali karena penyerapan karbon dioksida dan pembentukan
natrium karbonat.
(HOPE, 2009)
Inkompatibilitas
Natrium hidroksida adalah basa kuat dan tidak cocok dengan senyawa apa pun yang mudah
mengalami hidrolisis atau oksidasi. Ini akan bereaksi dengan asam, ester, dan eter, terutama dalam
larutan air.
(HOPE, 2009)
Metode Produksi
Natrium hidroksida diproduksi dengan elektrolisis air garam menggunakan elektroda lembam.
Klorin berevolusi sebagai gas di anoda dan hidrogen berevolusi sebagai gas di katoda. Penghilangan
ion klorida dan hidrogen meninggalkan ion natrium dan hidroksida dalam larutan. Solusinya
dikeringkan untuk menghasilkan natrium hidroksida padat.
Metode kedua menggunakan sel Kellner – Solvay. Larutan natrium klorida jenuh dielektrolisis
antara anoda karbon dan katoda merkuri yang mengalir. Dalam hal ini natrium diproduksi di katoda
daripada di hidrogen karena kesiapan natrium untuk larut dalam merkuri. Amalgam natrium-merkuri
kemudian diekspos ke air dan larutan natrium hidroksida diproduksi.
(HOPE, 2009)
Hal …. dari ….
MONOGRAFI ZAT TAMBAHAN
Nama Bahan Carbo adsorben
Fungsi Utama Penyerap pirogen
Konsentrasi 0,1%
Sifat Fisikokimia
Pemerian : Serbuk halus, hitam, tidak berbau, bebas dari butiran, tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
(Depkes RI, 2020)
Suhu lebur : 300ºC
(Wirawan 2010)
Hal … dari …
Stabilitas dan Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik.
(Depkes RI, 2020)
Inkompatibilitas
Pembakaran yang cepat adalah mungkin ketika kontak dengan oksidasi kuat seperti ozon, oksigen
cair, klorin (MSDS)
(Depkes RI,1995)
Metode Produksi
-
Hal …. dari ….
MONOGRAFI ZAT TAMBAHAN
Nama Bahan Aqua pro injeksi
Fungsi Utama Pelarut
Konsentrasi -
Sifat Fisikokimia
Pemerian : cairan yang bening, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelarutan : -
Suhu lebur : 0ºC
Hal … dari …
Stabilitas dan Penyimpanan
Air secara kimiawi stabil di semua keadaan fisik (es, cair, dan uap). Air disimpan pada wadah dosis
tunggal, lebih disukai Tipe I atau Tipe II yang tidak lebih dari 1000 mL. Simpan dalam wadah
tertutup rapat dan kumpulkan dalam kondisi yang dirancang untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme dan menghindari kontaminasi lainnya
(HOPE, 2009)
Inkompatibilitas
Dalam formulasi farmasi, air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan eksipien lain yang rentan
terhadap hidrolisis (penguraian dengan adanya air atau uap air) pada suhu kamar dan suhu tinggi.
Air dapat bereaksi hebat dengan logam alkali dan dengan cepat dengan logam alkali dan oksidanya,
seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk
membentuk hidrat dengan berbagai komposisi, dan dengan bahan organik tertentu dan kalsium
karbida.
(HOPE, 2009)
Metode Produksi
Tidak seperti eksipien lainnya, air tidak dibeli dari pemasok luar tetapi diproduksi sendiri oleh
perusahaan farmasi. Karena air yang terjadi secara alami memiliki beragam kontaminan, banyak
proses pengolahan telah dikembangkan untuk menghilangkan kontaminan tersebut. Sistem
pemurnian air farmasi tipikal berisi beberapa unit operasi yang dirancang untuk menghilangkan
berbagai komponen. Pemilihan sistem yang paling sesuai dan desain keseluruhannya merupakan
faktor penting untuk memastikan bahwa air dengan kualitas yang benar diproduksi.
(HOPE, 2009)
NAMA PERUSAHAAN EVALUASI Hal … dari ...
Kode Produksi :
PT. DIAMOND
DKL211011249A1
PENETAPAN pH Paraf
(Prosedur dan Gambar Alat) Mahasiswa Asisten
Alat : pH meter
Tujuan : Mengetahui pH sediaan sesuai dengan persyaratan
yang telah ditentukan
Prinsip : Pengukuran pH cairan uji menggunakan potensiometri
(pH meter) yang telah dibakukan sebagaimana
mestinya yang mampu mengukur harga pH sampai
0,02 unit pH menggunakan elektrode indikator yang
peka, elektrode kaca, dan elektrode pembanding yang
sesuai.
Hasil : pH sesuai dengan spesifikasi formulasi sediaan yang
ditargetkan.
= ×
1/2
2,303
= ×
1/2 1/2
2,303
= × 2
1/2
2,303
= × 2
100
= 0,02303 × 0,3010299957
= 0,0069327208
2,303
= ×
90
2,303
0,0069327208 = 90
× (0,9)
2,303 1
0,0069327208 = 90 × 0,9
2,303
0,0069327208 = × 0,04575749056
90
2,303 × 0,04575749056
90 =
0,0069327208
90 = 15,200
90 = 1 ℎ 3
Hal …. dari ….
DAFTAR PUSTAKA
Ayuhastuti, Anggraeni. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi : Praktikum Teknologi Sediaan
Steril. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Shawkat, H., Westwood, M., Mortimer, A. 2012. Mannitol : a review of its clinical uses. Contin Educ
Anaesth Crit Care Pain. 12:82-5.
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-sixth edition. USA :
Pharmacuetical Press.
Wirawan,T. 2010. Pemanfaatan Arang Aktif dari Tempurung Jatropha curcas L. Yang Termodifikasi
Sebagai Adsorben Logam Tembaga (Cu). Jurnal Kimia Mulawarman, Vol 8, No.1.
1. Lampiran Master Formula
Lampiran T1/2 Manitol (Perhitungan Expired Date)
DISKUSI
Pustaka
Depkes RI. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
6. Penanya:
Selfia/1813015136 Pertanyaan
Pada skala lab, mengapa gelas kimia perlu ditara terlebih dahulu? Dan apakah alat lainnya perlu
juga?
7. Penanya : Paul
Pertanyaan :
Pada uji fisik terdapat uji partikulat, berapa rentang ukuran partikelnya?