Anda di halaman 1dari 16

MODUL MATERI PERBEKALAN FARMASI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
FIQI ALIFE DEVALA (2013261006)
TIA SAFITRI (2013261010)
UMI RAHAYU (2013261011)

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEMESTER II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan modul yang berjudul “Modul Materi Perbekalan
Farmasi”  ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari modul ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ns.
Ratna Atina Riandhini, S.Kep., MARS pada mata kuliah Man. Logistik Umum dan Farmasi.
Selain itu, modul ini juga bertujuan untuk mengulang kembali materi-materi yang telah
dipelajari bagi para mahasiswa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Ratna Atina Riandhini, S.Kep.,
MARS, selaku dosen Man. Logistik Umum dan Farmasi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini.
Kami menyadari, modul yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 14 April 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...II
PEMBAHASAN……………………………………………………………….……….…..III
TES SOAL………………………………………………………………………………...XIII
KUNCI JAWABAN…………………………………………………………………...….XIV
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..……XV
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MANAJAMEN LOGISTIK Dan PERBEKALAN FARMASI


1.1. Pengertian Manajamen logistik

Secara umum, Manajemen adalah suatu proses dimana seseorang dapat mengatur
segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu
dilakukan guna mencapai tujuan atau target dan individu ataupun kelompok tersebut
secara kooperatif menggunakan sumberdaya yang tersedia.

Selain itu, Menurut etimologi, Menajemen dapat diartikan sebagai seni mengatur dan
melaksanakan. Berdasarkan Bahasa Prancis kuno manajemen juga dapat diartikan
sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta mangatur sumber daya yang ada demi
memacapai tujuan secara efektif dan efisien.

Sedangkan menurut para ahli yaitu George Robert Terry, yang mengartikan
manajemen sebagai proses khas dari beberapa tindakan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan seluruh tindakan tersebut bertujuan
mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia.

Pengertian Logistik, logistik adalah serangakain proses yang meliputi kegiatan


perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan terhadap suatu proses perpindahan
baik barang/ jasa, energi, ataupun sumber daya yang lain dari tempat awal menuju
tempat tujuan. Logistik juga merupakan seni mengirim barang secara modern, yang
mana terdapat tahapan serta fungsi berguna untuk mencapai tujuan tertentu.

Secara umum atau definisi logistik adalah sebuah ilmu yang mencakup Beberapa hal
seperti penyimpanan, pemeliharaan, penyaluran, dan juga penghapusan pada alat atau
barang tertentu, selain itu juga terdapat juga penghapusan barang atau jasa yang sudah
tidak layak guna. Secara umum logistik memiliki tujuan untuk membuat pengiriman
barang menjadi lebih efektif.

Manajemen logistik adalah sebuah penerapan pada berbagai prinsip manajemen


dalam aktivitas logistik untuk menggerakkan personil dan barang agar bisa dilakukan
secara lebih efisien dan lebih efektif.

1.2. Pengertian Kefarmasian


Farmasi ( bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani,: pharmacon, yang berarti obat )
merupakan satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu
kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung jawab mamastikan efektivitas
dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik
tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi
modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien diantaranya layanan
klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat dan penyediaan informasi
obat.

Praktik kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan


farmasi, pengamanan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.

1.3. Kegiatan dan Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit

Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi 2 kegiatan yaitu :

- Kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, alat


kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
- Kegiatan pelayanan farmasi klinik.

Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, meliputi
kegiatan yaitu :

- Pemilihan.
- Perencanaan Kebutuhan.
- Pengadaan.
- Penerimaan.
- Penyimpanan.
- Pendistribusian.
- Pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai.
- Pengendalian.
- Administrasi.
2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LOGISTIK RUMAH SAKIT
2.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam
mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan.

Sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi, dan prosedur-
prosedur yang terorganisasi. Sedangkan menurut Mc Leod “ sistem informasi adalah suatu
sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari menampilkan
informasi”.

2.2. Fungsi Sistem Informasi Manajemen

1. meningkatkan produktivitas serta penghematan dalam hal biaya di dalam organisasi


2. meningkatkan kualitas dari SDM dikarenakan unit sistem kerja akan lebih
terkoordinasi serta sistematis.
3. Mempermudah pihak manajemen dalam pengawasan, perencanaan, pengarahan serta
pendelegasian kinerja pada semua departemen yang mempunyai koordinasi dan
hubungan.
4. Meningkatkan efisiensi serta efektivitas data yang lebih realtime dan akurat.

2.3. Unsur Pengoperasian Sistem Komputer

1. Perngkat keras ( terdiri atas : komputer, unit penyimpanan, unit pencetak, unit scan,
unit modem, unit wifi, unit router, unit hub/ switch hub).
2. Perangkat lunak (terdiri dari: sistem operasional dan sistem manajemen data).
3. File (program dan data) contoh server.
4. Prosedur.
5. Personalia pengoperasian SIM, contoh operator.

3. PENGELOLAAN LOGISTIK FARMASI DI RUMAH SAKIT, APOTIK, KLINIK


DAN PUSKESMAS
3.1. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan perbekalan farmasi adalah suatu siklus kegiatan yang saling terkait dimulai dari
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatat
dan pelaporan, penghapusan, monitoring dan evaluasi.

3.2. Tugas Pokok Pengelolaan Perbekalan Farmasi


1. Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efesien.
2. Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan
3. meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi.
4. Mewujudkan sistem informasi manajemen (SIM) berdaya guna dan tepat
guna.
5. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
3.3. Siklus Kegiatan Perbekalan Farmasi
1. Pemilihan
2. Perencanaan
3. Pengadaan
4. Penyimpanan
5. Pendistribusian
6. Penghapusan
7. Pelaporan
8. Evaluasi

4. PERENCANAAN DAN PENGADAAN BARANG


4.1. Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar kebutuhan
obat yang berkaitan dengan suatu pedoman atas dasar konsep kegiatan yang sistematis
dengam urutan yang logis dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan merupakan seluruh proses pemikiran dan penentuan secara metang tentang hal-
hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dlam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

4.2. Tujuan Perencanaan

- Menyusun kebutuhan obat yang tepat dan sesuai kebutuhan.

- Mencegah terjadinya kekurangan dan kelebihan persediaan farmasi.


- Meningkatkan penggunaan persediaan farmasi secara efektif dan efisien.

4.3. Tahapan Perencanaan.


1. Tahap Pemilihan

Fungsi pemilihan adalah untuk menentukan perbekalan farmasi yang benar-benar sesuai
dengan jumlah pasien/ kunjungan dan pola penyakit di rumah sakit. Dasar- dasar pemilihan
obat meliputi :

 Jenis obat yang di pilih seminimal mungkin dengan cara menghindari kesamaan jenis.
 Hindari obat kombinasi, kecuali obat kombinasi mempunyai efek yang lebih baik di
bandingkan obat tunggal.
 Apabila jenis obat banyak, maka di pilih berdasarkan obat pilihan ( drug of choice).
2. Kompilasi kebutuhan

Kompilasi kebutuhan perbekalan farmasi berfungsi untuk mengetahui penggunaan per bulan
masing jenis perbekalan farmasi di unit pelayanan selama setahun dan sebagai data
pembanding bagi stok optimum.

3. Tahap Perhitungan Kebutuhan


Pendekatan perencanaan kebutuhan dapat dilakukan melalui beberapa metode :
1. Metode konsumsi

Perhitungan kebutuhan dengan metode konsumsi di dasarkan pada real konsumsi perbekalan
farmasi periode yang lalu, dengan berbagai penyesuaian dan koreksi.

Langkah perhitungan rencanaan kebutuhan obat menurut pola konsumsi adalah :

- Pengumpulan dan pengolahan data.


- Analisis data untuk informasi dan evaluasi.
- Perhitungan dan perkiraan kebutuhan obat.
- Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana.

Kelebihan metode konsumsi :

 Data konsumsi akurat, merupakan metode paling mudah.


 Tidak memerlukan data epidemiologi maupun standar pengobatan.
 Bila data konsumsi lengkap, pola peresepan tidak berubah, dan kebutuhan relative
stabil, maka kemungkinan kelebihan dan kekurangan obat sangat kecil.
Kekurangan metode konsumsi

 Data konsumsi, data obat, dan data jumlah kontak pasien yang dapat di andalkan
mungkin sulit di peroleh.
 Tidak dapat dijadikan dasar untuk mengkaji pola penggunaan obat dan rasionalitas
penggunaan obat.
 Tidak dapat di andalkan bila kekurangan stok lebih dari 3 bulan, obat berlebih atau
kehilangan.
2. Metode Epidemiologi

perencanaan dengan metode epidemiologi di dasarkan pada data jumlah kunjungan, frekuensi
penyakit, dan standar pengobatan yang ada.

Langkah-langkah pokok metode ini :

- Pengumpulan dan pengolahan data (menentukan jumlah penduduk yang di


layani, menentukan jumlah kunjungan kasus yang akan di layani).
- Menyediakan standar atau pedoman pengobatan yang digunakan untuk
perencanaan.
- Menghitung perkiraan kebutuhan obat
- Penyesuaian dengan alokasi dana yang tersedia.

Kelebihan metode epidemiologi :

 Perkiraan kebutuhan mendekati kebenaran.


 Dapat digunakan untuk program-program baru.
 Standar pengobatan dapat digunakan untuk memperbaiki pola penggunaan obat.

Kekurangan metode epidemiologi :

 Membutuhkan waktu dan tenaga yang terampil.


 Data penyakit sulit diperoleh secara pasti dan kemungkinan ada penyakit yang tidak
dilaporkan.
 Memerlukan sistem pencatatan dan pelaporan yang lengkap.
 Pola penyakit dan pola peresepan tidak selalu sama.
 Jenis obat diadakan terlalu banyak.
3. Metode Proyeksi Tingkat Pelayanan Dari Keperluan Anggaran
Metode ini digunakan untuk menaksirkan keuangan keperluan pengadaan obat berdasarkan
biaya perpasien yang di obati setiap macam-macam lebel dalam sistem kesehatan yang sama.

4. Evaluasi Perencanaan

Cara/teknik evaluasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

 Analisis ABC, untuk mengevaluasi aspek ekonomi.


 Pertimbangan/criteria VEN untuk evaluasi asapek medis/tetapi.
 Kombinasi ABC dan VEN.
 Revisi daftar perbekalan farmasi.
4.4. Pengertian Pengadaan

Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan di rumah sakit dan unit
pelayanan kesehatan lainnya ysng diperoleh dari pemasok eksternal melalui pembelian dari
manufaktur, distributor, atau pedagang besar farmasi.

Pengadaan Merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan
disetujui.

4.5. Jenis Pengadaan di Rumah Sakit

Jenis pengadaan obat di rumah sakit dibagi menjadi :

a. Berdasarkan pengadaan barang, yaitu :


- Pengadaan barang farmasi.
- Pengadaan barang-barang dan logistik.
b. Berdasarkan sifat penggunaannya
- Bahan baku misalnya antibiotic untuk pembuatan salep
- Bahan pembantu misalnya saccharum lactis untuk pembuatan racikan puyer.
- Bahan jadi misalnya cairan infuse.
- Komponen jadi misalnya kapsul gelatin.
c. Berdasarkan waktu pengadaan, yaitu:
- Pembelian tahunan (annual purchasing) merupakan pembelian dengan selang
waktu 1 tahun.
- Pembelian terjadwal (schedule purchasing) merupakan pembelian dengan
selang waktu tertentu misalnya 1 bulan, 3 bulan, atau 6 bulan.
- Pembelian tiap bulan merupakan pembelian setiap saat dimana pada saat obat
mengalami kekurangan.
4.6. Metode Pengadaan Obat
1. Pembelian

Pembelian adalah rangkaian proses pengadaan untuk mendapatkan perbekalan farmasi.4


Metode proses pembelian, yaitu:

- Tander terbuka.
- Tander tertutup.
- Pembelian dengan tawar menawar.
- Pembelian langsung.
2. Produksi

Produksi perbekalan farmasi di rumah sakit merupakan kegiatan membuat, membentuk


sediaan dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril atau non steril untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kriteria perbekalan farmasi yang di produksi:

- Sediaan farmasi dengan formula khusus.


- Sediaan farmasi dengan mutu sesuai standar dengan harga lebih murah.
- Sediaan farmasi yang memerlukan pengemasan kembali.
- Sediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran.
- Sediaan farmasi untuk penelitian.
- Sedian nutrisi parental.
- Sediaan farmasi yang harus selalu di buat baru
3.Kerja sama dengan pihak ketiga.
4. Sumbangan / droping / hibah

5. PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN BARANG

5.1. Pengertian Penerimaan

Penerimaan merupakan kegiatan untuk memastikan kesesuaian kedatangan barang dengan


surat pesanan diantaranya kesesuaian jenis obat maupun jumlah yang dipesan. Penerimaan
merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah mutu, waktu
penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan denga kondisi fisik yang diterima
5.2. Metode Penyimpanan

 FIFO dan FEFO

FIFO ( first in first out) yang artinya barang yang datang terlebih dahulu, dikeluarkan
peetama.

FEFO ( first expiry first out) yang artinya barang yang lebih dahulu kadaluarsa, dikeluarkan
terlebih dahulu.

 Berdasarkan Abjad

Penyimpanan metode ini bertujuan untuk mempermudah pengambilan obat dan juga harus
sesuai dengan bentuk sediaan.

 Berdasarkan Generik dan Non Generik

Obat generik dahn non generik dipisahkan dan disusun berdasarkan abjad dan brrdasarkan
beontuk sediaan, hal tersebut untuk memudahkan pengambilan obat baik yang generik
maupun non generik.

 Berdasarkan Kelas Terapi Obat

Obat dikelompokkan berdasarkan khasiat atau indikasi obat tersebut, misal golongan
antibiotik di kelompokkan menjadi satu dengan golongan antibiotik.

 Berdasarkan Bentuk Sediaan

Obat yang memiliki kesamaan bentuk sediaan disimpan secara bersamaan di atass rak.

 Berdasarkan Stabilitas Obat

Unsur-unsur yang perlu diperhatikan kestabilan obat yaitu :

- Suhu
- Cahaya
- Kelembaban
 Berdasarkan Undang-undang

Obat- obat yang termasuk dalam psikotropika dan narkotika harus disusun dan disimpan
secara terpisah dengan obat-obat yang lain dikarenakan adaf pelaporan khusus yang harus
di serahkan ke dinas kesehatan setiap bulannya. Obat narkotika! Disinpan dalam almari
narkotika yang terbuat dari kayu dengan ukuran 40×80×120. Almari narkotika ini diberi
kunci ganda dan diletakkan menempel pada lantai, begitu pula untuk lemari psikotropika
juga harus terkunci.

Tes soal

1. Jelaskan pengertian manajemen logistik?

2. Apa pengertian sistem kefarmasian?

3. Apa saja unsur-unsur pengoperasian sistem komputer?

4. Bagaimana siklus pembekalan sistem farmasi?

5. Apa yang di maksud metode perhitungan kebutuhan?

6. Apa itu fifo dan fefo?


Kunci jawaban

1. Manajemen logistik merupakan sebuah penerapan pada berbagai prinsip Manajemen


dalam aktivitas logistik untuk menggerakkan personil dan barang agar bisa di lakukan
secara efesien dan efektif.
2. Farmasi merupakan suatu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi
dari ilmu Kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung jawab memastikan
efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
3. Perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data dan komponen
komunikasi.
4. Pemilihan, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penghapusan,
pelaporan,evaluasi.
5. Metode konsumsi, metode epidemiologi, metode proyeksi tingkat pelayanan dari
keperluan anggaran, dan evaluasi perencanaan.
6. FIFO(first in first out) yang artinya barang yang datang terlebih dahulu,
dikeluarkan pertama
FEFO(First expiry first out) yang artinya barang yang lebih dahulu kadaluwarsa,
dikeluarkan terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-jenis-
keilmuan-yang-harus-kamu-tahu
 https://www.prahu-hub.com/apa-sih-pengertian-tujuan-manfaat-logistik/
 https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-logistik-adalah/#:~:text=Pada
%20dasarnya%2C%20manajemen%20logistik%20adalah,lebih%20efisien%20dan
%20lebih%20efektif.
 http://laodesamsul.blogspot.com/2017/01/manajemen-farmasi.html?m=1
 http://bprs.kemkes.go.id/v1/uploads/pdffiles/peraturan/43%20PMK%20No.
%2058%20ttg%20Standar%20Pelayanan%20Kefarmasian%20di%20RS.pdf
 https://www.yuksinau.id/pengertian-sistem-informasi/
 https://idcloudhost.com/sistem-informasi-manajemen-pengertian-fungsi-tujuan-
manfaat-dan-contohnya/
 https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/rofiqoh29/peranan-sistem-
informasi-manajemen-dalam-pengambilan-keputusan_5734333eb19273fb079badd2?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16184017992322&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com%2Frofiqoh29%2Fperanan-sistem-informasi-manajemen-
dalam-pengambilan-keputusan_5734333eb19273fb079badd2
 https://id.scribd.com/doc/207753362/Perbekalan-Farmasi-Dan-Pelayanan-
Kefarmasian-Di-Rumah-Sakit
 http://haiyulfadhli.blogspot.com/2015/06/tahap-perencanaan-perbekalan-
farmasi.html?m=1
 https://supplychainindonesia.com/pengelolaan-persediaan-obat-di-apotek/
 https://www.pustakamadani.com/2019/09/metode-penyimpanan-obat-di-apotek.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai