Anda di halaman 1dari 35

OTENTIKASI TUMBUHAN OBAT

Weka Sidha Bhagawan M. Farm., Apt.


Program Studi Farmasi
UNIPMA Madiun

Dapus:
World Health Organitation. 2011. Quality Control Methods for Medicinal Plant
Materials: Update Edition. WHO Press: Jeneva, Switzerland.
BPOM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal Vol: 1 Ed: 5. Direktorat Obat Asli
Indonesia: Jakarta, Indonesia.
Simplisia

• Menurut Materia Medika Indonesia (MMI)


• Simplisia merupakan bahan alamiah yang
dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain,
berupa bahan yang telah dikeringkan

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Simplisia

• Simplisia Nabati
Tumbuhan utuh
Bagian tumbuhan
Eksudat tumbuhan
ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel
yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat
nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
• Simplisia Hewani
• Simplisia Pelikan (Mineral)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Simplisia sebagai produk farmasi

1. Kebenaran jenis (determinasi)


2. Kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia maupun
biologi)
3. Stabilitas (wadah, penyimpanan, dan transportasi)
4. Memenuhi kriteria:
bermutu (quality)
aman (safety)
bermanfaat (efficacy)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Faktor biologi

1. Identitas jenis
2. Lokasi tumbuh asal
Lingkunan (tanah, atmosfer)
Energi (cuaca, suhu, cahaya)
Materi (air, senyawa organik, senyawa anorganik)
3. Periode pemanenan
4. Penyimpanan bahan tumbuhan
5. Umur dan bagian yang digunakan

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Cara pembuatan sediaan herbal

• Hal-hal yang perlu diperhatikan


Dalam membuat sediaan herbal terdapat beberapa faktor yang
harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap khasiat dan
keamanan penggunaan sediaan herbal tersebut untuk pengobatan.

Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah:


1. Identifikasi (otentikasi tumbuhan)
2. Peralatan
3. Penimbangan dan pengukuran
4. Derajat kehalusan bahan tumbuhan obat
5. Penyimpanan

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Cara pembuatan sediaan herbal (BPOM, 2010)

Identifikasi (otentikasi tumbuhan)


Sebelum menggunakan sediaan herbal sebagai obat
harus dipastikan bahwa tidak menggunakan bahan
tanaman yang salah. Menggunakan sediaan herbal
yang salah dapat menimbulkan efek yang tidak
diinginkan atau keracunan.

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


QC of herbal material (WHO, 2011)

First step in assuring quality, safety, and efficacy of


traditional medicines is correct identification.

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Misunderstanding in procurement of authentic plant
material

1. Collection of wildly growing plants from forest and


wasteland
2. Traders or suppliers generally have limited
knowledge of medicinal plants
3. Folk populace and laborers who are not fully aware
of the identity of the drugs always do collections
4. Non homogeneity of plant material due to
collection from wild sources and different
geographical locations

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan

Analisis Biologi (WHO, 2011)


1. Makroskopis
Bentuk, ukuran, warna, karakteristik permukaan,
tekstur, fraktur, dan tampilan irisan
2. Mikroskopis
Fragmen yang spesifik: rambut penutup, amilum,
kristal, dll

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan (makroskopis)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan (mikroskopis)

Guazuma ulmifolia Lamk.


Guazumae Folium
Daun Jati Belanda

Fragmen spesifik:
Rambut penutup
bentuk bintang

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan (makroskopis)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan (mikroskopis)

Rheum officinale Baillon.


Rhei Radix
Akar Kelembak

Fragmen spesifik:
Kristal Ca-Ox bentuk
roset besar

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan (makroskopis)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan (makroskopis)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan (mikroskopis)

Thymus vulgare L
Thimi Herba
Herba Timi

Fragmen spesifik:
Rambut penutup
bentuk bengkok,
multiselular

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan (mikroskopis)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Penentuan identitas tumbuhan

3. Marker Kimia
Marker kimia (senyawa marker)  metabolic
profiling (metabolomik)
Instrumen yang digunakan:
- HPLC, LC-MS, LC-NMR
- GC, GC-MS, GC-NMR
4. Marker Biologi/ Marker Molekuler
- DNA Finger print Marker/ Genotiping

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling (Metabolomik)

Metabolomik adalah investigasi sistematik dari sidik jari


senyawa kimia yang unik yang dihasilkan oleh suatu
proses seluler yang spesifik.

Metabolomics  identification, quantification, all


metabolite, biological complex system (Dunn and
Ellis, 2005)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling (Metabolomik)

Prinsip metabolomik
1. Pemisahan metabolit dalam sampel
2. Metode deteksi
3. Identifikasi dan kuantifikasi analit yang tepat
4. Analisis statistik yang tepat

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling (Metabolomik)

1. Pemisahan metabolit dalam sampel

• Liquid Chromatography (LC)  gradien polaritas fase


gerak yang lebar untuk mendapatkan sebanyak
mungkin “peaks”.
Untuk mendapatkan profil senyawa metabolit perlu
analisis dengan sistem terbalik (reversed-phase,
normal-phase ataupun pengembangannya (HILIC)
• Gas Chromatography (GC)  khusus senyawa yang
volatile (terpen)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling (Metabolomik)

2. Metode deteksi

• Nuclear Magnetic Resonance (NMR): 1H-NMR dan 13C-NMR tetapi


32P-NMR dan 15N juga dapat dipakai untuk sampel yang
mengandung metabolit fosfat tinggi dan intermediate lemak yang
terfosforilasi meskipun penggunaanya jarang.
• Mass Spectroscopy (MS): berfokus pada pengukuran massa dan
digunakan untuk kuantifikasi dan identifikasi dari senyawa biologi
ataupun kimia.

Digunakan bersama dengan (tandem) instrumen untuk pemisahan


metabolit dalam sampel

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling (Metabolomik)

3. Identifikasi dan kuantifikasi

• mengkombinasikan data yang diperoleh dengan data base


yang tersedia on-line
contoh:
bank data spektra massa umum seperti METLIN
(http://metlin.scripps.edu/)
bank data spektra khusus seperti lipidmaps (
http://www.lipidmaps.org/)
database biokimia seperti HMDB (http://www.hmdb.ca/) dan
Chemspider (http://www.chemspider.com/).

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling (Metabolomik)

• Untuk identifikasi, dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan (comparative)


antara molecular properties dan pola spektra massa hasil eksperimen dengan
database senyawa dan metabolic pathway (Tugizimana et al., 2013).

• Identifikasi senyawa umumnya tidak


menggunakan senyawa standar karena
begitu banyaknya senyawa metabolit
yang terkandung didalam sampel.

• Umumnya menggunakan lebih dari satu


molecular properties (waktu retensi,
retention index, fragmentasi MS, NMR-
spectral shifts) dan comparative dengan
library (spektra massa, NMR-spectral,
retention index) dan penggunaan metode
pelabelan secara in vivo.

(Tugizimana et al., 2013)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling (Metabolomik)

GC MS
Campuran Fragmen-fragmen ion dengan massa
Beberapa seri
senyawa tertentu  “tag” (Mass-spectral
senyawa
tags) untuk metabolit tsb

Diionisasi,
difragmentasi, dan
dideteksi

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling (Metabolomik)

4. Analisis statistik

• Multivariat:
- Principle component analysis (PCA)
- PLS (partial least squares)
- Soft Independent Modelling of Class Analogy (SIMCA)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling

(Lee et al., 2014)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling

(Lee et al., 2014)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling

Metabolic profiling
Ephedra sinica (Ma Huang)
(Schaneberg et al., 2003)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling

Metabolic profiling
Ephedra sinica (Ma Huang)
(Schaneberg et al., 2003)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


Metabolic Profiling

Metabolic profiling
Ephedra sinica (Ma Huang)
(Schaneberg et al., 2003)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


DNA Finger Print

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


DNA Finger Print

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun


KEINDAHAN BUKAN HANYA LAHIR
DARI NYANYIAN BURUNG-
BURUNG, GEMERSIK
DEDAHANAN, DAN RIAK AIR
SUNGAI KECIL….
TETAPI JIKA KAU PERHATIKAN
KEPATUHAN ANAK-ANAK,
KEANGGUNAN USIA MUDA,
KEKUATAN DI KALA DEWASA, DAN
KEBIJAKSANAAN ORANG-ORANG
TUA........
MAKA KEINDAHAN ITU AKAN
MENAKJUBKANMU....
(Jalaluddin Rumi)

Otentikasi Tumbuhan Obat – Program Studi Farmasi UNIPMA Madiun

Anda mungkin juga menyukai