Disusun oleh:
Kelompok 1A
JAKARTA
MEI/2019
A. FORMULA
• Formula Acuan
• Formula Usulan
A. Penimbangan Bahan
• Sediaan dibuat 5 ml untuk 1 vial:
• Untuk 1 unit volume cairan kental 5 ml dilebihkan 0,5 mL:
= 5 ml + 0,5 ml
= 5,5 ml
• Sediaan dibuat 5 botol: 5,5 x 5 botol = 27,5 ml
Untuk pembuatan dilebihkan 20% sehingga
= 27,5 ml + (27,5 ml x 20%)
= 27,5 ml + 5,5 ml
= 33 ml
• Jadi, volume total yang akan dibuat sebanyak 33 ml
B. Persiapan Kerja
a. Sumber Daya Manusia
• Apoteker .
Setiap Apoteker yang melakukan persiapan/ peracikan sediaan steril
harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
a) Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang penyiapan dan
pengelolaan komponen sediaan steril termasuk prinsip teknik
aseptis.
b) Memiliki kemampuan membuat prosedur tetap setiap tahapan
pencampuran sediaan steril.
Apoteker yang melakukan pencampuran sediaan steril sebaiknya
selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui
pelatihan dan pendidikan berkelanjutan.
3) Sterilisasi Alat
Nama alat Jumlah Cara sterilisasi Waktu
Spatel logam 1 Oven 170⁰ C 30 menit
Pinset logam 1 Oven 170⁰ C 30 menit
Batang pengaduk 1 Oven 170⁰ C 30 menit
Kaca arloji 2 Oven 170⁰ C 30 menit
Cawan penguap 2 Oven 170⁰ C 30 menit
Gelas ukur 2 Autoklaf (115 - 116 ⁰ C) 30 menit
Pipet tetes tanpa karet 1 Autoklaf (115 - 116 ⁰ C) 30 menit
Karet pipet 1 Rebus 30 menit
Corong gelas dan kertas 1 Autoklaf (115 - 116 ⁰ C) 30 menit
saring lipat terpasang
Kapas Autoklaf (115 - 116 ⁰ C) 30 menit
Erlenmeyer 2 Oven 170⁰ C 30 menit
Beacker glass 3 Oven 170⁰ C 30 menit
Vial 5 Autoklaf (115 - 116 ⁰ C) 15 menit
4) Sterilisasi bahan
IPC
C. Prosedur Kerja
1. Penimbangan
Setiap bahan ditimbang menggunakan timbangan digital analitik yang
berada pada grey area. (Pada grey area yang ada di Laboratorium Steril
terdapat 2 timbangan digital analitik yang digunakan setiap kelompok untuk
menimbang)
2. Sterilisasi bahan
Bahan yang telah ditimbang disterilisasi dengan dimasukkan kedalam oven
dengan suhu 115ºC selama 30 menit. Setelah itu, semua alat dan bahan
dimasukan kedalam pass box. Pass box digunakan untuk mentransfer alat
dan bahan ke white area (area pembuatan).
3. Persiapan memasuki area pembuatan.
• Setiap praktikan yang ingin memasuki white area harus
menggunakan jas lab, masker, penutup kepala, dan sarung tangan
sesuai dengan standar memasuki white area yang telah ditetapkan.
• Setiap praktikan harus melepas sandal sebelum memasuki white
area.
• Setiap praktikan tidak boleh membawa apapun kecuali yang
dikenakan (jas lab, masker, penutup kepala, dan sarung tangan) pada
saat ingin memasuki white area. Karena semua barang kecuali yang
dikenakan harus masuk melalui pass box
• Praktikan akan melewati pass box for human untuk masuk ke white
are.
4. Pembuatan/Pencampuran dan IPC
• Tahap pertama larutkan Ekstradiol 0,66 gram dengan 20 ml Castor
Oil dalam beaker hingga homogen
(IPC: periksa homogenitas Ekstradiol dalam castor oil
• Di Larutkan BHT dengan Castor oil pada penangas air (suhu tidak
boleh lebih dari 53°C.
(IPC: Periksa kelarutan dan homogenitas BHT pada Castor oil dan
periksa suhu larutan)
• Kemudian tambahkan 0,66 gram benzyl alcohol ke dalam beaker
aduk hingga homogeny
(IPC: Periksa homogenitas )
• Periksa pH
(IPC: Periksa kelarutan, dan pH
Estradiol Valerate
1. Uji Organoleptis
- Warna: putih kekuningan
- Bau: khas minyak
- Bentuk: Cairan Kental
2. Uji pH: 6
k. Uji sterilitas
Syarat media yang digunakan untuk uji sterilitas yaitu :
- Media harus bersifat merangsang pertumbuhan mikroba
memenuhi syarat uji fertilitas aerob, anaerob, dan kapang
- Steril : inkubasi sebagian media pada suhu yang sesuai selama 14 hari
- Jenis media :
• FTM (Fluid Thioglycolate Medium) untuk bakteri aerob dan
anaerob, suhu inkubasi : 30-35 0C
• SCDM (Soybean-casein Digest Medium) untuk jamur/ kapang
dan beberapa bakteri aerob, suhu inkubasi : 20-25 0C. Media
untuk golongan penicilin dan sefalosporin perlu ditambahkan
secara aseptis enzim B-laktamase yang sudah diuji inaktivasi
daya hambat
- Metode uji sterilitas terbagi menjadi 2 macam yaitu :
• Inokulasi langsung dalam media uji, dilakukan secara aseptis,
produk sudah terbukti tidak menghambat pertumbuhan
bakteridan sederhana, namun gerakan berulang berpotensi
kondisi menjadi non aseptis. Metode ini hanya digunakan jika
produk tidak bisa dilakukan dengan uji filtrasi membran. Jika
spesimen uji terdapat kandungan bakteriostatik/ fungistatik, bilas
dengan cairan pembilas perolehan kembali cairan bilasan diuji
dengan teknik penyaringan membrane.
• Teknik penyaringan membran, untuk cairan & serbuk yang
mengandung bakteriostatik dan fungistatik (memisahkan
mikroba kontaminan dari penghambat pertumbuhan), minyak,
salep/ krim bukan bakteriostatik dan fungistatik yang larut dalam
larutan pengencer dan uji sterilitas permukaan kritis alat
kesehatan. Berdasar Farmakope Indonesia Edisi V (2014),
pengamatan terhadap kekeruhan dan atau pertumbuhan mikroba
pada semua wadah dalam waktu 14 hari.
- Memenuhi spesifikasi jika tidak terjadi pertumbuhan (Steril)
- Tidak memenuhi spesifikasi jika terjadi kekeruhan (Tidak steril)
• Pindahkan sejumlah media yang digunakan untuk uji (tiap tabung
tidak kurang dari 1 ml) pada media segar yang sama
• Inkubasi media dan sampel ≥ 4 hari
l. Pengemasan
Sebagian besar sediaan steril dikemas menggunakan gelas disamping
kemasan blow fill seal.
F. Spesifikasi Kemasan
• Kemasan Luar
Spesifikasi Kesesuaian Ketidaksesuaian Keterangan
Nama Sediaan ✓ - Extraol Val
Logo Sediaan ✓ -
• Label
• Brosur
Extraol Val
Estradiol Valerate Injection
Komposisi :
Estradiol Valerate Injection 100mg/5mL
Tiap mL mengandung :
Estradiol Valerate ............................................ 20 mg
Benzyl Benzoate ............................................ 224 mg
Benzyl Alcohol ............................................ 20 mg
Castor Oil ............................................ ad 1 mL
Indikasi :
Pencegahan kehamilan, terapi penggantian hormone untuk mengatasi
gejala menopause, multiple sclerosis, terapi kanker payudara, kanker
prostat, pengobatan hipoestrogenisme.
Kontra Indikasi :
Hindari penggunaan pada kehamilan trimester pertama, ibu menyusui
dan tidak diberikan pada anak-anak.
Efek samping :
Perubahan pola menstruasi, premenstrual-like syndrome, kandidiasis
vagina, payudara nyeri dan membengkan, gangguan pencernaan,
gangguan sistem syaraf pusat, berat badan meningkat atau menurun
dan penurunan libido.
Interaksi Obat :
Jika digunakan bersamaan dengan phenobarbital, rifampicin atau
carbamazepine dapat menurangi efektivitas obat estradiol.
Meningkatkan edek dari prednisolone dan hydrocortisone.
Penyimpanan :
Simpan di tempat sejuk dan kering.
PT. KEL 1A
CIPUTAT - INDONESIA
• Gambar Produk
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2006. Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Jakarta : Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Anonim. 2007. The GCC Guidelines for Stability Testing of Drug Substances and
Pharmaceutical Products Edition 2nd. ICH.