BROMHEKSIN HIDROKLORIDA
RUTE ORAL
Disusun Oleh :
11161020000023
FARMASI 6AC
MARET / 2019
BROMHEKSIN HIDROKLORIDA (BH)
RUTE ORAL
Struktur Kimia
N-(2-Amino-3,5-dibromobenzil)-N-metilsikloheksanmin
hidroklorida
Pemerian Serbuk hablur; putih atau hampir putih. (Sweetman. S.C, 2009)
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; sukar larut dalam etanol dan dalam
metilen klorida. (Sweetman. S.C, 2009)
(Bersifat hidrofobik)
Secara umum bioavailabilitas oral absolut dari BH agak rendah. Pada studi rute oral,
dosis ditingkatkan karena keterbatasan analitik dalam sensitivitas. Schraven et.al.
melaporkan, bahkan pada dosis 1000 mg/kg pada kelinci, tingkat ekskresi urine dan faeces
mirip dengan yang dengan dosis 0,7 mg/kg, menunjukkan farmakokinetik linier dari BH
pada rentang dosis yang luas. Gambar 1 menggambarkan rata-rata waktu BH konsentrasi
plasma setelah pemberian oral 10 atau 25 mg/kg. Dalam semua kasus konsentrasi plasma
puncak BH dicapai dalam 1 jam setelah pemberian dosis tanpa waktu jeda penyerapan yang
jelas. (Iwaki M, 1990)
Bioavailabilitas yang rendah disebabkan oleh efek metabolisme lintas pertama dihati.
Namun, berdasarkan sifat fisiko kimia dari BH dapat pula disimpulkan bahwa
bioavailabilitas yang rendah dapat disebabkan oleh pengaruh tingkat kelarutan yang rendah
dan pH yang lebih basa.
Kebutuhan untuk retensi gastro dilarutkan dalam kisaran pH 1-4. Namun BH sulit untuk
melarut karena kelarutan yang rendah di daerah yang lebih rendah dari saluran
pencernaan.(Harikumar Sl,dkk. 2012)
Dengan demikian, perlunya modifikasi pada zat aktif seperti mengatur pH dan
meningkatkan kelarutan, agar dapat meningkatkan laju difusi dalam gastrointestinal, maka
laju adsorpsi dan bioavailabilitas dapat ditingkatkan.
Bromheksin hidroklorida dapat pula diberikan melalui rute injeksi intravena. Pada rute
ini obat disuntikkan langsung ke pembuluh darah vena, setelah pemberian intravena, BH
dengan cepat dan luas didistribusikan melalui peredaran darah dengan volume distribusi
rata-rata (Vss) hingga 1209 ± 206 L (19 L/kg). Sehingga Bioavailibilitas rute injeksi lebih
tinggi dibandingkan rute oral. Namun kedua rute tersebut tidak berubah terikat dengan
protein plasma sebesar 95% dengan pengikatan non-restriktif. (Boehringer. 2015)
DAFTAR PUSTAKA
Sweetman. S.C. 2009. “Martindale The Complete Drug Reference 39 th ed” London:
Pharmaceutica press.
Gunawan, Sulistia, dkk. 2011. “Farmakologi dan Terapi”. Jakarta: Balai penerbit FKUI
Iwaki Mazahiro Taro, dkk. 1990. “Journal of pharmaceutical ‘Pharmacokinetics and First-Past
Effect of Bromhexine in Rats” Japan: Kinki University.