Anda di halaman 1dari 38

KAJIAN FARMAKOLOGI

OBAT PADA ANAK DAN


ORANG DEWASA
Kajian literature review
Latar Belakang

Definisi
1. Farmakologi

2. obat

Di dalam farmakologi terjadi 2 proses penting :


3. Farmakodinamik

4. Farmakokinetik

Perbedaan interaksi obat pada tubuh manusia dewasa dan anak :


5. Fisiologis dan anatomis :

- Struktur anatomis secara umum


- Ginjal
- Hati

- Lambung
Rumusan Masalah :
1. Apakah pengertian farmakologi dan farmakodinamik obat
2. Apakah perbedaan pemberian obat antibiotik pada pasien anak dan orang dewasa
secara farmakologi dan farmakodinamik.
3. Apakah perbedaan pemberian obat anti nyeri pada pasien anak dan orang dewasa
secara farmakologi dan farmakodinamik
4. Apakah perbedaan pemberian obat kortikosteroid pada pasien anak dan orang
dewasa secara farmakologi dan farmakodinamik
5. Bagaimana pemberian dosis obat pada pasien anak dan pasien dewasa
Tujuan Penulisan :- Untuk mengetahui perbedaan dalam
pemberian obat antibiotik, anti nyeri dan kortikosteroid pada
pasien anak dan pada pasien dewasa terutama dari segi
farmakologi dan farmakodinamik obat. Manfaat Penulisan : -
Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh wawasan
mengenai perbedaan pemberian obat pada pasien anak dan
pasien dewasa - Lebih memahami aspek farmakologi dan
farmakodinamik obatMemahami pemberian resep obat yang
tepat pada pasien anak dan orang dewasa.
Pengertian Farmakologi, Farmakodinamik dan
Farmakokinetik obat

Farmakodinamik

Farmakologi

Farmakokinetik
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah bahan kimia yang diturunkan dari mikroorganisme (umumnya ragi dan jamur) dan digunakan untuk menghambat mikroorganisme lainnya.

01
Farmakodinamik Antibiotik
Contoh pemberian obat antibiiotik:
Pilihan utama pada kasus infeksi
odontogenic adalah Amoxicilin
atau asam klavulanic. Namun
terdapat perbedaan dari segi dosis
dan waktu pemberian bagi orang
dewasa dan anak. Pada anak-anak
diberikan 20-50 mg/kg/hari
sedangkan pada dewasa 500 mg/8
jam.
Anti nyeri

Pengertian nyeri
Farmakodinamik
obat NSAID

Patofisiologi nyeri secara


umum
Contoh pemberian obat anti nyeri

parasetamol (dosis bayi 10-15 mg / kg / dosis setiap 6-


8 jam, Dosis dewasa 500 mg/ kg/ dosis setiap 4-6 jam)
Pengertian
Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah bahan kimia yang mencakup hormon
steroid yang diproduksi secara alami di korteks adrenal, obat ini banyak
digunakan dalam mengobati berbagai penyakit mulut karena efek anti-
inflamasi dan imunodulator yang sangat baik.
Terapi dengan methylprednisolone dosis anak 1 mg/kg selama 3 hari) akan
menunjukkan hasil yang efektif. Sedangkan, pada pasien dewasa diberikan 40 - 48
mg / kg/ hari

Efek fisiologis dan Farmakologis


kortikosteroid
perhitungan dosis anak :
Contoh perhitungan dosis dewasa berdasarkan berat badan
dan luas permukaan tubuh :

Dosis berdasarkan berat badan, rata-rata dosis untuk pasien dewasa di


ambil berdasarkan berat badan tubuh :

Adult dose × (Weight (kg))/70

Dapat juga dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh dengan


rumus :

Individual dose = (BSA (m2))/1.7 × Average adult dose


Farmakologi Obat

Farmakodinamik Kerangka Teori Farmakokinetik

Antibiotik, Antinyeri, Perbedaan pemberian Jenis obat, dosis, Metode


Kortikosteroid obat pada anak dan Pemberian, Lama
dewasa pemberian
Metode Penulisan : Literature review merupakan cara untuk menemukan, mencari
artikel-artikel, buku-buku, dan sumber lain seperti tesis, disertasi, prosiding yang
relevan pada suatu teori atau riset yang menjadi minat penulis/peneliti.
Tabel Analisis Jounal
NO Judul, Penulis, Metode Sampel Hasil Kesimpulan
Jurnal, dan Tahun

1. The Case Manusia hanya - Absorbsi : Vitamin C berasal Farmakokinetik Vitamin


mengandalkan asupan dari buah-buahan, sayuran atau
pharmackinetics control dalam bentuk obat-obatan. Ada
C bergantung pada
makanan untuk
of Vitamin C study tiga mode transpor membran tingkat fisiologis manusia
pemeliharaan Vitamin C
Nutrients dalam tubuh. Berbeda yaitu transpot pasif, aktif dan sehingga berpengaruh
terfasilitasi. Vitamin yang pada dosis yang diberikan
dengan sebagian besar
masuk melalu oral akan
Jens L, et al vertebrata . Peristiwa berdifusi melalui membran
kepada pasien anak
evolusi ini membuat plasma. maupun pasien dewasa 26
2019 manusia untuk -Distribusi : distribusi Vitamin
beradaptasi mencegah pada aliran darah ke berbagai
terjadinya defisiensi jaringan dan diatur oleh SVCT2
vitamin C dengan yang merupakan transporter
memperhatikan vitamin berkapasitas rendah
farmakokinetik terletak pada pleksus koroid,
termasuk absorbsi, Sedangkan SVCT1 merupakan
metabolisme dan eksresi transporter kapasitas tinggi
- Metablisme : asam askorbat
dari Vitamin C itu
memiliki fungsi sebagai donor
sendiri. elektron yang efisien dalam
reaksi biologis.
Perputaran vitamin terkait dengan
dengan katabolisme DHA yang
terjadi melalui hidrolisis asam 2,3
diketogulonat dekarboksilat menjadi
L-ksilonat dan L-lyxonate keduanya
dapat masuk pada jalur pentosa
untuk degradasi lebih lanjut.
- Eksresi: sebagai senyawa yang
memiliki berat molekul rendah yang
sangat hidrofilik, Asam askorbat
diharapkan dieksresikan melalui
ginjal, awalnya disaring melalui
glomerulus dengan gradien tekanan
hidrostatik dan dipekatkan setelah
itu pH turun menjadi lima.
Pengambilan asam askorbat di
tubulus ginjal proksimal
dikendalikan oleh transpor aktif
oleh SVCTI. Reputake asam
askorbat pada ginjal sangat
berpengaruh pada konsentrasi
jalur ekstravaskular dan menuju ke metabolisme dan
Differences between control orang dewasa dapat lambung pada anak berusia tiga ekskresi pada
Pediatric Population and menyebabkan tahun mengeluarkan jumlah asam populasi anak
Adults perubahan lambung perkilogram berat badan berbeda, pada
sehingga memiliki pH yang sama. tingkat yang lebih
Fernendez E, et al farmakokinetik dan pH asam lambung akan besar atau lebih
farmakodinamik terkait mempengaruhi proses penyerapan kecil, dibandingkan
Pharmaceutics usia . Faktor-faktor obat. Setelah itu obat masuk pada pada orang dewasa.
seperti pH lambung dan usus dimana waktu transit obat Anak-anak berusia
dipengaruhi oleh penurunan motilitas 2-10 tahun
2011 waktu pengosongan , dan gerak peristaltik. mungkin
waktu transit Ketidakmatangan sekresi dan memerlukan dosis
usus,ketidakmatangan aktivitas empedu menyebabkan sekitar 50% lebih
sekresi dan aktivitas gangguan pencernaan lemak tinggi daripada
khususnya pada bayi atau anak usia orang dewasa, dan
empedu dan cairan satu bulan pertama. Pada rute rektal, remaja mungkin
pankreas di antara pH pada anak yaitu basa dan memerl ukan dosis
faktor-faktor lain yang mendekati netral pada orang dewasa. yang sama dengan
menentukan - Distribusi : distribusi obat melalui yang diresepkan
pengikatan pada protein plasma dan untuk orang dewasa
ketersediaan hayati oral menuju pada sawar darah otak 27

pada populasi anak dan (BBB). Pada anak sawar darah otak
dewasa. masih belum sepenuhnya matang
sehingga obat yang diberikan apabila
melampaui dosis anak akan
mengakibatkan toksisitas karena akses ke sistem saraf
pusat. Volume otak anak lebih besar sedangkan sawar darah
otak belum matang menyebabkan volume tambahan yang
signifikan pada partisi kimiawi. Luas permukaan tubuh
anak yang lebih rendah dari orang dewasa menunjukan
dosis BSA akan menghasilkan konsentrasi cairan
serebrospinal relatif rendah pada anak-anakn dibandingkan
orang dewasa. Begitu pula dengan cairan tubuh pada anak
lebih tinggi dibandingkan populasi dewasa sehingga
volume distribusi obat yang larut dalam air relatif tinggi
pada anak, sedangkan aliran darah dan enzim yang
memetabolisme obat berkurang pada anak-anak.
- Proses metabolisme obat terjadi terutama pada hati untuk
menghasilkan metabolit yang tidak beracun. Jadi
metabolisme obat dapat diklasifikasikan kedalam fase
pertama yang melibatkan perubahan struktural molekul
obat dan fase kedua yang melibatkan obat larut dalam
lemak ataupun air.
- Eksresi : obat di eksresikan pada orang ginjal dimana
bergantung pada tiga proses yaitu filtrasi glomerulus lalu
menuju pada sekresi tubular dan yang terakhir reabsobsi.
Proses eksresi bergantung pada darah di organ ginjal yang
mengingkat seiring bertambahnya usia.
3. An overview of Case control Ibuprofen adalah Absorbsi : ibuprofen merupakan Ibuprofen apabila
Clinical anggota pertama obat antinyeri yang dapat diberikan dosis
diindikasikan pada bayi dan orang
Pharmacology of asam propionat harian maksimum
dewasa. Melalui jalur oral dan
Ibuprofen yang merupakan menuju pada orang lambung. Pada kepada anak- anak
analgesik dan orang dewasa ibuprofen oral akan dapat
Bushra R, etc antipiretik yang diserap secara cepat dan ekstensif . menyebabkan
bisa dikonsumsi - Metabolisme : obat ini akan di keracunan serius
2010 oleh anak-anak dan metabolisme di hati melalui pada dosis 400 mg
orang dewasa sitokorm. atau lebih. Gejala
- Eksresi : Eliminasi pada organ
Oman Medical ginjal terjadi pada filtrasi glomerulus dosis tinggi
Journal lalu sekresi tubular dan reabsosbi termasuk kejang,
tubular memainkan peran. Pada apnea, hipertensi
anak-anak laju filtrasi glomerulus serta disfungsi
sangat rendah, sekitar 30% dari dari ginjal dan
orang dewasa.aktivitas glukoronidasi hati. 28
berkurang pada bayi. Pengurangan
eliminasi ibuprofen oleh ginjal dan
aktivitas CYP 2C9 yang rendah pada
anak baru lahir berdampak besar
pada kebutuhan dosis dan respons
dari ibuprofen.
4. Pharmacology and Case Control - Absorbsi : prednisolone akan Pada pasien dengan
Pharmacogenetics of study Glukokortikoid telah diserap baik setelah pemberian syndrome nefrotik
Prednisone and menjadi dasar oral. Asupan makanan fraksi tak terikat
Prednisolone in pengobatan sindrom umumnya dianggap prednisolone
Patients with nefrotik masa memperpanjang waktu untuk meningkat karena
Nephrotic Syndrome kanak-kanak. Ulasan konsentrasi obat maksimum, adanya protein jenuh,
Anne M S, etc ini menjelaskan tetapi tidak sejauhmana eliminasi obat lebih
mekanisme kerja penyerapan obat. cepat dan
2019 glukokortikoid dan - Distribusi : Volume peningkatan volume
Farmakokinetik prednisolone dan prednisone distribusi yang nyata
Pediatric pasien sindrom pada orang dewasa masing- sehingga pada pasien
Nephrology Nefrotik. masing 0,65 l/kg dan 0,4 - 1,0 sindrom nefrotik
l/kg. Prednisolone mengikat dengan klirens ginjal
transkortin glikoprotein sebagai normal tidak
pengikat kortikosteroid dan diperlukan
albumin. Setelah itu penyesuaian dosis.29
peningkatan volume distribusi
dan klirens obat yang
tergantung pada dosisnya.
- Metabolisme : oleh 11ß-HSD
mengontrol ketersediaan presnisolone
untuk mengikat reseptor
glukokortikoid dan mineralkortikoid.
Prednisone dan prednisolone akan
dibersihkan pada organ hati yang
melibatkan fase pertama yang
memiliki sistem enzim terpenting
adalah sitokorm P450 dan fase kedua.
- Eksresi : P-glikoprotein terletak di
hati dan ginjal yang menghasilkan
eksresi substrat obat menuju empedu
dan urin. Eliminasi waktu paruh
prednison (T 1/2) pada orang dewasa
adalah 3,3 = 1,3 jam sedangkan pada
anak-anak lebih rendah yaitu kurang
lebih 2,2 jam.
5. Age Related Case Proporsi lansia yang Perubahan
Pharmacolinetic Control meningkat di semua Absrobsi : penuaan dikaitkan farmakodinamik dan
and study negara merupakan dengan kekakuan dan farmakokinetik terkait
Pharmacodynamic fenomenayang menurunya gerakan peristaltik peningkatan usia dapat
Related Risk og terkenal .Proses di kerongkongan, yang mempengaruhi
Adverse Drug penuaan ditandai berakibat pada penyakit refluks keamanan dan
Reactions dengan perubahan dan peningkatan asam lambung. evektifitas obat yang
dalam - perubahan pH lambung pada diberikan sehingga
Corsonello A, etc farmakodinamik dan lansia dapat mengubah absorbsi lebih banyak upaya
farmakokinetik yang obat yang diberikan untuk
relevan dalam Metabolisme : - pada lansa mengintegrasikan
Current Med penanganan obat. massa organ hati turun sekitar pengetahuan mengenai
Chemistry 20-30% farmakologi dasar dan
- aliran darah berkurang 20-50% klinis agar tenaga
2010 Eksresi : - pengeluaran obat medis dapat menyadari
akan di filtrasi melalu ginjal efek akhir dari suatu
sedangkan pada lansia massa obat dalam organisme
ginjal akan menurun 20-25 % di usia lanjut.4
usia 30-80 tahun. Hilangnya
glomeruli sekitar 20-30% pada
dewasa muda sampai lansia.
6. Developmental Case control Dalam pediatri, usia Absorbsi : penyerapan pada
Changes in study dapat menambah gastrointestinal dipengaruhi oleh Banyak faktor yang
Pharmacokinetics variabilitas dalam spesifikasi obat dan paramater mempengaruhi proses
and posisi dan efek obat. fisiologis seperti pH lambung, dalam implementasi
Pharmacodynamic Sehingga jurnal ini waktu transit usus, metabolisme rejimen obat untuk
obat dengan enzim. mengobati penyakit
s membahas tentang
Pengosongan lambung dan yaitu fungsi organ
banyak faktor yang motilitas usus ada penentu utama utama, komposisi
John Van den mempengaruhi dalam penyerapan obat, dan tubuh, fungsi endogen
Anker, etc disposisi dan efek sampai saat ini dalam jurnal yang memproses obat.
obat terhadap usia mengatakan bahwa pengosongan Namun pemahaman
khususnya pada usia lambung lebih lambat pada usia 6- kita tentang pengaruh
The jounal of anak. 8 bulan karena imaturitas motilitas obat yang tepat masih
Clinical lambung. menjadi tantangan,
Pharmacology Metabolisme : pada anak-anak bergantung pada
sering terjadi syndrome grey pengetahuan
2018 setelah pemberian kloramfenikol patofisologi yang
yang tinggi pada anak disebabkan diindikasikan secara
karena organ hati yang belum spesifik. 34
matang.
Distribusi obat : suatu obat akan didistribusikan di
jaringan atau organ. Distribusi akan tergantung
pada fisik misalnya obat yang larut dalam lemak
atau dalam air dan fisiologis seperti pengikatan
protein.
- dampak komposisi tubuh neonatus dan bayi muda
mempunyai jumlah air tubuh lebih tinggi per
kilogram berat badan jika dibandingkan dengan
anak-anak atau orang dewasa pada anak umur 1-2
tahun mencakup 60% dan untuk kompartemen lipid
20-25% pada anak-anak. Jadi ruang tubuh yang
penuh dengan air pada ekstraseluler lebih besar
pada anak sehingga konsentrasi plasma rebih
rendah untuk obat yang akan didistribusikan.
-pengikata protein pada anak memiliki konsentrasi
protein plasma lebih rendah daripada orang dewasa
dan itu mempengaruhi distribusi obat.
- eksresi obat : eksresi obat terjadi
melalui 3 proses yaitu filtrasi
glomerulus, eksresi tubular dan
reabsobsi tubular. Pada anak-anak
terdapat laju filtrasi glomerulus yang
belum matang sehingga
penyesuaian dosis harus dilakukan.
7. Developmental Case Control Populasi pediatric - Absorbsi = pH lambung Penerapan metode
Pharmacokineti Study terdiri dari berpengaruh dalam farmakokinetik dan
cs in Pediatric sejumlah peyerapan obat, pada anak- farmakodinamik
Popolations subpopulasi yang anak yang baru lahir pH untuk populasi
berbeda dalam hal turun 1-3 dalam 24-48 jam anak telah
pertama. Dan akan kembali didukung secara
Hong Lu and ukuran dan
normal dalam 2 tahun. luas dan juga
Sara komposisi tubuh, Pengosongan lambung dan terdapat pada
Rosenbaum fisiologi dan motilitas usus merupakan panduan FDA dan
biokimia. Semua penentu penting untuk laju European
perbedaan itu penyerapan obat dan lebih Medicines Agency
J Pediatric dapat lama pada anak daripada (EMA).
Pharmacol mempengaruhi orang dewasa. Faktor lain
Ther farmakokinetik seperti berkurangnya luas
dan permukaan penyerapan di
2014 farmakodinamikda usus dan waktu transit yang
n dosis optimal pendek sehingga
obat yang bertanggung jawab atas
tertundanya penyerapan.
diberikan kepada
anak.
- distribusi : setelah obat memasuki Berdasarkan
aliran darah maka akan terus pengetahuam saat
didistribusikan ke seluruh sistem ini bahwa rejimen
vaskular. Pengikatan protein Plasma dosis pada orang
cenderung berkurang pada neonatus dewasa tidak
dan bayi. dapat diberikan
kepada anak-anak
- metabolisme : dapat dibagi menjadi 2
terutama pada
tahap yaitu perubahan struktural kecil neonatus dan bayi.
pada molekul obat dan tahap 2 35
melibatkan konjugasi kelompok
fungsional
- Ekresi : melalui tiga proses yaitu
filtrasi glomerulus , eksresi tubular dan
reabsobsi tubular . sedangkan pada
anak-anak laju filtrasinya belum
matang dan akn meningkat dalam 3-5
bulan (70 mL/menit/m2)
PEMBAHASAN
Perubahan farmakodinamik dan
farmakokinetik terkait peningkatan usia
Age Related Pharmacolinetic and dapat mempengaruhi keamanan dan
Pharmacodynamic Related Risk og Adverse
Drug Reactions evektifitas obat yang diberikan
Corsonello A, etc sehingga lebih banyak upaya yang
Current Med Chemistry diberikan untuk mengintegrasikan
2010 pengetahuan mengenai farmakologi
dasar dan klinis agar tenaga medis
dapat menyadari efek akhir dari suatu
obat dalam organisme usia lanjut.
Developmental Changes in Pharmacokinetics Banyak faktor yang mempengaruhi
and Pharmacodynamics proses dalam implementasi
John Van den Anker, etc rejimen obat untuk mengobati
The jounal of Clinical Pharmacology penyakit yaitu fungsi organ utama,
2018
komposisi tubuh, fungsi endogen
yang memproses obat. Namun
pemahaman kita tentang pengaruh
obat yang tepat masih menjadi
tantangan, bergantung pada
pengetahuan patofisologi yang
diindikasikan secara spesifik.
Penerapan metode
farmakokinetik dan
farmakodinamik untuk
populasi anak telah didukung
Developmental Pharmacokinetics in secara luas dan juga terdapat
Pediatric Popolations pada panduan FDA dan
Hong Lu and Sara Rosenbaum European Medicines Agency
J Pediatric Pharmacol Ther (EMA). Berdasarkan
2014 pengetahuam saat ini bahwa
rejimen dosis pada orang
dewasa tidak dapat diberikan
kepada anak-anak terutama
pada neonatus dan bayi.
KESIMPULAN

Farmakokinetik dan farmakodinamik obat berbeda pada anak-anak dan orang dewasa.
Farmakokinetik obat bervariasi dengan usia misalnya karena perubahan yang cepat dalam
ukuran, komposisi tubuh, dan fungsi organ yang terjadi selama tahun pertama kehidupan, klinisi
harus mempertimbangkan farmakokinetik dan toksikologi yaitu tantangan dalam meresepkan
dosis agen terapeutik yang aman dan efektif, beberapa literature juga menyimpulkan pemberian
obat pada anak-anak dan orang dewasa berbeda dikarenakan adanya perbedaan struktur
anatomis secara umum. Oleh karena itu, terdapat ada kegagalan untuk mempertahankan
homeostasis dalam kondisi stres fisiologis.
Daftar Pustaka
1. Katzung B G. Basic Clinical Pharmacology. 14 th Ed. North America : Mc Graw Education. 2018. P. 2-8, 642-643
2. Mangoni A A, Jackson S H D. Age related changes ini phamracokinetics and pharmacodynamics. British Journal of
Cinical Pharmacology. 2003; 57(1): 6-11
3. Singh S. Pharmac ology for Dentistry. India : New age International. 2007. P 39-41
4. Corsonello A, Pedone C, Incalzi R A. Age Related Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Changes and Related
Risk of Adverse Drug Reactions. Current Med Chemistry. 2010; 17(6): 579
5. . Nuryati. Farmakologi. Indonesia : Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan . 2017. P 2-4
6. Monica S, Irawati S. Setiawan E. Kajian Penggunaan, Ketepatan dan Biaya Antibiotic pada Rawat inap anak Sekolah
di sebuah Rumah sakit Umum di Surabaya. J Farm K Indo. 2018; 7(3):p 194-205
7. . Frank J D. Pharmacology of Spesific Drug Groups : Antibiotic Therapy. 7 th Ed. St Louis, Missouri : Elsevier. 2017. p
458-9
8. . Downes K J, dkk. Optimalisasi dosis antibiotik pada anak : penerapan farmakokinetik dan farmakodinamik pada
pediatri. J Int Agen Antimikroba. 2014; 43(3) :p 223-230
9. . Bucellato E, Melis M, Biagi C, Donati M, Motola D, Vaccheri A. Use Antibiotics In Pediatrics. POLS ONE. 2015; p
1-7
10. . Juwita D J, Arifin H, Yulianti N. Kajian Retrospektif Regimen Dosis Antibiotik Paien Pneumonia Anak di RSUP.
Dr. M. Djamil Padang. J Sains Farmasi & Klinis. J Sains Farm & Klinis. 2017; 3(2): P 128-133
11. . Suardi H N. Antibiotik dalam Dunia Kedokteran Gigi. Cakradonya Dent J. 2014; 6(2): P. 692-7
12. . Bachrudin M. Patofisiologi Nyeri (Pain). J Patofisiologi Nyeri. 2017; 13(1): p. 8-10
13 . Pangalila K, Wowor P M, Hutagalung B S P. Perbandingan Efektivitas Pemberian Asam Mefenamat dan Natrium
diklofenak Sebelum Pencabutan gigi terhadap Durasi ambang nyeri Setelah Pencabutan Gigi. Jurnal e-Gigi. 2016; 4(2): p.
124-130
1. Putro G S, Sastramihardja H S, Dwipa L. Analgesic Usage in Elderly at Public Health Center. AMJ. 2017; 4(1): p 16-
17
2. . Sanghavi J A. Aplication Corticosteroids in Dentistry. J Dent Allied Sci. 2015; 4: 19-24
3. Krasniqi S, Daci A. Analgesic use in Dentistry. Pain Relief-From Analgesic to Alternative Therapies. 2017
4. Ferrara G, etc. Clinical Use and Molecular Action of Corticosteroids in the pediatric Age. International Journal of
Molecular Sciences. 2019; 20(444): p 1-7
5. Sanghavi J A. Aplication Corticosteroids in Dentistry. J Dent Allied Sci. 2015; 4: 19-24
6. Ingrasciotta Y, Sultana J, Giorgianni F, Menditto E, Scuteri A, Tari M, Tari D U,Basile G, Trifiro G. Analgesic Drug
Us in Eldrly persons. PLOS ONE. 2019; p 1-13
7. . Williams D M. Clinical Pharmacology of Corticosteroids. Respiratory Care. 2018; 63(6): p 655-665
8. Yuliansyah H, Hildayanti I K. Sistem Informasi Farmasi berbasi Web Mobile dengan Fitur Deteksi kesalahan Obat
dalam Penjualan obat peracikan. Jurnal Mobile and Forensics. 2019; 1(1): 2-12
9. Mawaddah U, Fauzi M. Sistem pendukung Keputusan Untuk Menentukan Dosis Obat pada Anak Menggunakan
Metode Forward Chaining. Jurnal Antivirus. 2018; 12(1): p. 1-5
10. Sharkey I, Boddy AV, Wallace H, J Mycroft, Hollis R, Picton S. Body Surface area Estimation in Children using

Weight alone. Brittish J of Cancer . 2001; 85(1): p 23-28


11. Manjunath P. Drug Dosing Based on Weight and Body Surface Area: Mathematical Assumptions and Limitations in

Obese Adults. Pharmacotherapy. 2012. P 1-11


12. Poduri R. Drug Discovery and Development. India : Central University on Punjab. 2021. p.297-314

13. Jens L, Prenile T N. The pharmacokinetics of Vitamin C. Nutrients. 2019;11: 2-11


1. Fernandez Eva, etc. Factor and Mechanisme for pharmacokinetics Differences betwee Pediatric and Population
Adults. Pharmaceutics. 2011; 3: 55-64
2. Bushara R, etc. An Overview of Clinical Pharmacology of Ibuprofen. Oman Medical Journal. 2010; 3: 155-8
3. Anne M, etc. Pharmacology and Pharmacogenetics of Prednisone and Prednisolone in Patients with Nephrotic
Syndrome. Pediatric Nephrology. 2019; 34: 390-4
4. Matthew E. Levison MD etc. Pharmacokinetics and Pharmacodynamics of Antibacterial Agents. Infect Dis Clin North
Am. 2009; 23(4): 3-10
5. Roger K V etc. Clinical Pharmacokinetics of Non-Steroidal Anti Inflamatory Drugs. Clinical Pharmacokinetics of
NSAIDs. 1983;8: 307
6. Yaffe M D. Rational Therapeuthics for infants and children. Washington : NationalAcademy Press. 2000. P 34-35
7. Mangoni A A, Jackson S H D. Age-Related in Pharmakocinetics and Pharmacodynamic. British Journal of Clinical
Pharmacology. 2003; 57(1): 6-10
8. John Van Denker, etc. Developmental Changes in Pharmacokinetics and Pharmacodynamics. The jounal of Clinical
Pharmacology. 2018; 58(10): 11-21
9. Hong L and Sara R.Developmental Pharmacokinetics in Pediatric Popolations. J Pediatric Pharmacol Ther. 2014;
19(4): 262-272
THANKYOU!
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images
by Freepik

Anda mungkin juga menyukai