SIRKULASI SISTEMIK
BIOTRANSFORMASI
Routes of Administration
Macam Cara Pemberian Obat
4. Pemberian Topikal
pemberian topikal pd kulit.
jumlah obat yg terabsorbsi tergantung pd luas area yg terpajan
serta kelarutan obat dlm lemak.
Overview
The various phases of drug action
I. Pharmaceutical phase
Dose Disintegration of dosage form
Dissolution of active substance
(Pharmaceutical Drug available
availability) for absorption
1. Faktor Obat:
sifat-sifat fisikokimia obat (stabilitas pd pH lambung, thd enzim
pencernaan dan flora usus, kelarutan dlm cairan cerna, ukuran
molekul, derajat ionisasi pd pH sal cerna, kelarutan bentuk non-
ion dlm lemak, stabilitas thd enzim2 dlm dinding sal cerna dan
dlm hati)
formulasi obat (keadaan fisik obat mis: ukuran pertikel, bentuk
kristal/bubuk, dan eksipien)
2.Faktor penderita:
pH sal.cerna, fungsi empedu
kecepatan pengosongan lambung (motilitas sal.cerna,
pH lambung, adanya makanan, bentuk tubuh, aktivitas
fisik yg berat, stress, nyeri hebat, ulkus peptikum,
stenosis pilorus, gangg fungsi tiroid)
waktu transit dlm sal.cerna (motilitas sal cerna dan
gangg.nya)
perfusi sal cerna (makanan, aktivitas fisik yg berat,
peny. kardiovaskular)
kapasitas absorbsi (luas permukaan absorbsi, sindrom
malabsorbsi, usia lanjut)
metabolisme dlm lumen sal cerna (pH lambung,
enzim2 pencerna, flora usus)
kapasitas metabolisme dlm dinding sal cerna & dlm hati
(aktivitas enzim metabolisme dlm dinding sal cerna dan
dlm hati, faktor genetik, aliran darah portal, penyakit
hati)
3.Interaksi dlm absorbsi di sal. cerna
adanya makanan
perubahan pH sal.cerna (antasida)
perubahan motilitas sal.cerna (katartik, opiat,
antikolinergik
perubahan perfusi sal cerna (obat2 kardiovaskular)
gangg pd fungsi normal mukosa usus (neomisin,
kolkisin)
interaksi langsung (kelasi, adsorbsi, terikat pd resin,
larut dlm cairan yg tdk diabsorbsi)
kecepatan absorbsi obat di
usus halus >>> di lambung;
dikarenakan:
permukaan epitel usus
halus jauh lebih luas
dibandingkan epitel
lambung
epitel lambung tertutup
lapisan mukus yg tebal &
mpy tahanan listrik yg tinggi
Peningkatan kecepatan
pengosongan lambung
biasanya akan
meningkatkan kecepatan
absorbsi obat.
Meningkatnya peristaltik sal. cerna akan mengurangi absorbsi, krn
singkatnya waktu kontak
Obat-obat antikolinergik (propantelin) memperlambat pengosongan
lambung --> mengurangi absorbsi
Sebaliknya metoklopropamid mempercepat pengosongan lambung -->
meningkatkan absorbsi
Perubahan dalam kecepatan pengosongan lambung atau motilitas
sal. cerna biasanya tdk mempengaruhi jumlah obat yg diabsorbsi
atau yg mencapai sirkulasi sistemik, kecuali :
1. obat yg absorbsinya lambat krn sukar larut dlm cairan usus
(mis: digoksin, difenilhidantoin, prednison) memerlukan waktu
transit yg cukup lama untuk kelengkapan absorbsinya.
2. sediaan salut enterik atau lepas lambat, memerlukan waktu
transit yg lama dlm usus untuk meningkatkan jumlah yg diserap.
3. obat yg mengalami metabolisme di sal cerna (mis: penisilin G
& eritromisin oleh asam lambung; levodopa & klorpromazin oleh
enzim dlm dinding sal cerna) pengosongan lambung dan transit
GI yg lambat akan mengurangi jumlah obat yg diserap.
Kecepatan Absorbsi