Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

“Mekanisme kerja obat, Fase farmakoknetk jalur absorbs”


Ds. pengampuh : Riliya.Tasin S.Si,Apt,M.kes

Dsusun oleh :
- Deys argita lahama(2001017)
- Chintiyawati sahempa(2001012)
- Andrin umburuhingde(2001005)
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karna atas penyertaannya kami dapat
menyelesaikan penuliusan makalah “mekanisme kerja obat fase farmakokinetik, jalur
absorbsi” makalah ini tidaklah sempurna, kritik dan saran diperlukan untuk membangun
makalah ini. namun semoga dapat bermanfaat kepada pembaca maupun pendengar. Selamat
membaca...

Rabu,3 Maret 2021

X
Daftar isi

KATA PENGANTAR.........................................................................................x
DAFTAR S..........................................................................................................x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..............................................................................1
1.3 Tujuan penusan..................................................................................1
1.4 Manfaat..............................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 mekansme obat....................................................................................2
2.2 pengaruh terhadap proes absorbs.........................................................3
2.3 faktor-faktor absorbs obat....................................................................4
2.4 efek-efek makanan atas absorb............................................................5
2.5 pengaruh fakor-faktor fska kma obat...................................................6
BAB II
PENUTUP
A. Kesmpulan.........................................................................................7
B. Saran..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................8

XI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Peran organ dalam tubuh seseorang merupaka hal terpenting dalam proses ekresi obat. Obat
yang masuk kedalam tubuh akan mengalam absorsi, distribusi, metabolisme, dan yang terakhir
ekresi. Dalam proses tersebut dibutuhkan organ yang sehat dan kuat jika tidak obat dapat menjadi
racun dalam tubuh kita.
Rute pemberian obat (routes of administration) merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi efek obat, karena karakteristik lingkungan fisiologis anatomi biokimia yang
berbeda pada daerah kontak obat dalam tubuh karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai
darah yang berbeda, enzim-enzim dan getah-getah fisiologis yang terdapat di lngkungan tersebut
berbeda.

1.2 Rumusan masalah


Dari latar belakang yang kami muat d atas maka rumusan masalah yang kami bahas adalah :
- Mekanisme kerja obat fase farmakokinetik khusus jalur absorbsi

1.3 tujuan penulisan


Memenuhi salah satu tugas mata kuliah FARMAKOLOGi di politeknik negeri nusa utara
program study kesehatan jurusan keperawatan semester 2

1.4 manfaat
Mengetahui mekanisme kerja obat fase farmakokinetik jalur absobsi serta menambah
wawasan pengetahuan ilmu.

(1)
BAB
PEMBAHASAN
2.1 Mekanisme obat
Mekanisme obat meliput fase farmasetik, fase farmakokinetik, dan fase farmakodinamik.
Namun yang akan kita bahas disini adalah fase faramakokinetik. Yaitu :
Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari perjalanan obat didalam tubuh manusia
melalui proses absorbsi, distrbusi, metabolisme dan ekresi (ADME) atau mempelajari
pengaruh tubuh terhadap obat.
Absorbsi
Absorbsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian kedalam darah
bergantung pada cara pemberiannya, tempat pemberian obat adalah saluran cerna (mulut
sampai dengan rektum), kulit, paru, otot, dan lain-lain. Yang terpenting adalah cara
pemberian obat per oral dengan cara ini tempat absorbsi utama adalah usus halus karena
memilik permukaan absorbsi yang sangat luas yakni 200 m^2 (anonm,2007), pada
pemberian secara oral, sebelum obat masuk ke peredaran darah dan didistribusikan
keseluruh tubuh, terlebih dahulu harus mengalami absorbsi pada saluran cerna
Obat-obat dapat dabsorbsi dari saluran cerna dengan cara difusi dan transpor aktif :
1) Difus pasif
Tenaga dari penggerak dfus pasf dar suatu obat adalah perbedaan kosentrasi yang
melewati suatu membran yang memisahkan dua kompartmen tubuh, obat tersebut
bergerak dari suatu bagian yang kosentrasnya tinggi ke kosentras rendah.
2) Tranpor aktif
Cara masuk obat ini melibatkan protein-protein karier terutama yang terentang
pada membran sel. Transpor aktif mampu membawa obat melawan suatu
concercation-gradent yaitu bagian yang kosentrasi rendah ke kosentrasi tinggi .
Kecepatan tergantung dari kecepatan obat melarutkan pada tempat absorb,
dengan derajat ionsas, pH dan sirkulasi darah di tempat obat melarutkan.
a. Kelarutan
Untuk dapat dabsorbsi obat dapat melarut atau dalam bentuk, yang sudah
terlarut. Sehingga kecepatan melarut dari suatu obat akan sangat menentukan
kecepatan absorbsi.

(2)
b. pH
adalah derajat keasaman atau kebasaan jika zat berada dalam bentuk larutan.
Obat yang terlarut dapat berupa ion-ion bentuk ion-ion relatif lebih mudah
larut dalam lemak sehingga lebih mudah menembus membran karna sebagian
besar membran sel tersusun dar lemak.
c. Tempat absorbsi
Obat dapat dabsorbsi pada berbagai tempat, misalnya membran mukosa,
lambung, dan usus halus. Namun demikan, untuk obat oral absorbsi banyak
berlangsung di usus halus karna paling luas permukaannya.
d. Srkulasi darah
Obat umunya diberikan pada daerah yang kaya akan sirkulasi darah
(vakularisasi). Misalnya pemberian melalui subligunal akan lebih cepat di
absorbsi jika dibandingkan dengan kalau diberikan melalui subkutan.

- Pengaruh terhadap proses absorbsi obat :


1. Bentuk sediaan
Terutama berpengaruh terhadap kecepatan absorbsi obat yang secara tidak langsung
dapat mempengaruhi intenstas respon biologis obat. Dalam bentuk sediaan yang
berbeda, maka proses absorbsi obat memerlukan waktu yang berbeda-beda dan
jumlah ketersedaan hayati kemungkinan juga berlainan.
2. Sifat kimia dan fisika obat
Bentuk asam, garam, kompleks, atau hidrat dari bahan obat dapat mempengaruhi
kekuatan dan proses absorbsi obat. Selain itu bentuk kristal atau polmorif, kelarutan
dalam lemak atau air dan derajat ionsas juga mempengaruhi proses absorbsi. Absorbsi
lebih mudah terjadi bila obat dalam bentuk ion-ion dan mudah larut dalam lemak.
3. Faktor biologis
Antara lain adalah ph saluran cerna, sekres cairan lambung, gerakan saluran cerna,
waktu pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus, serta banyaknya pebuluh
darah pada tempat absorbsi

(3)
4. Faktor lain-lain
Antara lain umur, makanan, adannya interaks obat dengan senyawa lain dan adanya
penyakit tertentu.
Kerugian pemberian per oral adalah banyak faktor dapat mempengaruhi bovasilitas
obat. Karena ada obat-obat yang tidak semua di absorbsi dari tempat pemberian akan
mencapai sirkulasi sistemik. Sebagian akan dimetabolisme oleh enzim di dinding usus
dan atau pada lintasan pertamanya melalui organ-organ tersebut (metabolisme atau
eliminasi lintas pertama ) elmnasi lintas pertama obat dapat dihindari atau dkurangi
dengan cara pemberian parenteral,subligunal,rektal, atau memberikannya bersama
makanan.
kerugian pemberian melalui oral yang lain adalah obat yang dapat mengrtas
saluran cerna, dan perlu kerja sama dengan penderita, dan tidak bisa dilakukan saat
pasien koma.
Pemberian obat dibawah lidah hanya untuk obat yang sangat larut dalam lemak,
karna luas permukaan absorbsinya kecil sehingga obat harus melarut dan dabsorbsi
dengan sangat cepat, karena darah dari mulut langsung ke vena kava superor dan tdak
melalu vena porta, maka obat yang diberkan subligunal ini tidak mengalami
metabolisme lintas pertama oleh hati
Pada pemberian obat melalui rektal misalnya untuk pasien yang tidak sadar atau
muntah, hanya 50% darah dari rektum yang melalui vena porta, sehingga eliminasi
lintas pertama oleh hati juga hanya 50%. Akan tetapi absorbsi obat melalui rektum
seringkali tidak teratur dan tidak lengkap dan banyak obat menyebabkan iritasi
rektum.
Bentuk sediaan yang diberikan akan mempengaruhi kecepatan dan besarnya obat
yang dabsorbsi, dengan demikan akan mempengaruhi pula kegunaan dan efek terapi
obat. Bentuk sediaan obat dapat memberi efek obat secara lokal atau sistematik. Efek
sistem diperoleh jika obat beredar keseluruh tubuh melalui peredaran darah, sedang
efek lokal adalah efek obat yang bekerja setempat misalnya salep.

(4)
Faktor-faktor absorbsi obat antara lain :
1. Bologis/hayati
A. Kecepatan pengosongan lambung
Kecepatan pengosongan lambung penurunan poses absorbsi
obat-obat yang bersfat asam
Kecepatan pengosongan lambung kecl penngkatan proses
absorbs obat-obat yang bersfat basa

B. Molalitas usus
Jika terjadi molalitas usus yang besar (ex : dare), obat sulit d absorbsi

C. pH medum
lambung : asam untuk obat-obat yang bersifat asam
Usus : basa untuk obat obat bersifat basa

D. Jumlah pembuluh darah setempat


Ntramuskular dan dengan subkutan
Ntramuskular absorbsnya lebh cepat, karna jumlah penduduk darah d
otot lebh banyak darpada dkult

2. Hakk/obat
Polaritas koefisen parts
Semakin non polar semakn muda dabsorbs
3. Makanan
Paracetamol terganggu absorbsnya dengan adanya makanan dlambung, maka
dapat dberkan 1 jam setelah makanan
4. Obat lan
Karbon aktf dapat menyerap obat lan
5. Cara pemberan
Per oral dan ntravena berbeda absorbsnya.

(5)
Efek-efek makanan atas absorbs
Secara umum absorbs obat lebh dsuka atau berhasl dalam konds lambung kosong.
 Kadang-kadang tidak bsa dberkan dala konds demkan karena obat dapat
mengrtas lambung.
Ex : asetosal (dapat menyebabkan rtas karena bersfat asam)
 Kecepatan absorbs kebanyakan obat akan berkurang bla dbarkan bersama
makanan.
Ex : dgoskn, paracetamol, phenobarbtal (obat sukar larut)
 Pemakaan antbotka setelah makan serngkal penurunan
bovalabltasnya maka harus dberkan sebelum makan
Ex : tetrackln, pensln, rfampsn, erytromycn strearat
 Absorbs grseofulvn menngkst bla makanan mengandung lemak.

Pengaruh faktor-faktor fska kma atas absorbs


 Antbotk pensln
Pensln oral bsa dformulaskan sebaga asam bebas yang bersfat sukar larut, atau dalam
bentuk garam yang mudah larut.
Jka pensln dalam bentuk garam kalum dberkan, maka obat tersebut akan
mengndap sebaga asam bebas detelah mencapa lambung, dmana pH nya rendah
membentuk suatu suspens dengan partkel-partkel halus dan dabsorbs dengan cepat.
Tetap bla dberkan dalam bentuk asam, maka pensln bentuk asam n sukar larut
dalam lambung dan basorbsnya jauh lebh lambat, sebab partke-partkel yang
terbentuk adalah besar.
 Antbotk tetraskln
Tetraskln mengkat on-on Ca dengan kuat dan makanan yang kaya kalsum (terutama
susu) dapat mrncegah absrbs teraskln
 Pemberan paraffn car sebaga pencahar akan menghambat absorbs obat-obat yang
bersfat lfapolk sepert vtamn K

(6)
BAB
PENUTUP
A. Kesmpulan
Absorbs merupakan proses masuknya obat dar tempat pemberan kedalam darah
bergantung pada cara pemberannya, tempat pemberan obat adalah saluran cerna (mulut
sampadengan rektum), kult, paru, otot, dan lan-lan.
Obat-obat dapat dabsorbs dar saluran cerna dengan cara dfus dan transpor aktf;
Kerugua pemberan per oral adalah banyak faktor dapat mempengaruh bovasltas obat.
Karena ada obat-obat yang tidak semua dabsorbs dar tempat pemberan akan mencapa
srkulas sstemk. Yang tad sudah djelskan d atas.

B. Saran
Makalah n tidak lah sempurna utuk tu krtk dan saran yang membangun sangat dperlukan.

(7)
Daftar pustaka
Anonm. 2011. Aborbs obat
http://habb.blog.ugm.ac.d/kulah/.
http://yosefw.wordpress.com/2017/03/03/obat

Anda mungkin juga menyukai