SEDIAAN FARMASI
JUDUL MAKALAH
PRODI FARMASI
KELAS 1
DISUSUN OLEH :
YOGYAKARTA
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Pengaruh Suhu
Terhadap Stabilitas Sediaan Farmasi”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya
tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik berupa masukan, bimbingan, maupun
dukungan. Sehubungan dengan itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Amelia Handayani B, S.Pd.,M.Sc. selaku dosen mata kuliah Fisika Dasar.
2. Orang tua dan sanak saudara yang selalu memberi semangat kepada penulis.
3. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas karya tulis ini masih jauh dari sempurna,
karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang bersifat
membangun untuk tercapainya kesempurnaan penulisan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi penulis khususnya teman-teman umumnya.
Penulis
3
BAB I
PENDAHLUAN
4
1.4 Manfaat Penulisan
1. Manfaat untuk petugas kefarmasian :
a. Untuk meningkatkan peran petugas kefarmasian dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
b. Untuk membantuk petugas kefarmasian dalam memberikan informasi yang tepat
tentang penyimpanan obat
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pulveres
Pulveres merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama dan dibungkus
menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya yaitu
puyer puyer.
3. Tablet (compressi)
Tablet merupakan sediaan padat yang dibuat secara kempa cetak dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. Contohnya yaitu
paracetamol tablet, asam mefenamat, vitamin C IPI, dan lain-lain.
4. Pil (pilulae)
Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan
dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur
tablet dan kapsul. Contohnya yaitu pil KB.
5. Kapsul (capsule)
Kapsul merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Contohnya yaitu lansoprazole, acetylcysteine, dan
omeprazole.
6
6. Kaplet (kapsul tablet)
Kaplet merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval
seperti kapsul. Contohnya panadol.
7. Solutio (larutan)
Solutio adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Contohnya
8. Suspensi
Suspensi merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi
dalam fase cair. macam suspensi antara lain ada suspensi oral (juga termasuk
susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga
bagian luar), suspensi optalmik, dan suspensi sirup kering.
9. Emulsi
Emulsi merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase
cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya,
umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi. Contohnya yaitu scott’s emulsion.
11. Suppositoria
Suppositoria merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang
diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra umumnya meleleh, melunak, atau
melarut pada suhu tubuh. Contohnya dulcolax suppositoria.
7
disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
selaput lendir. Contohnya yaitu ranitidin injeksi.
14. Galenik
Galenik merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan
atau tumbuhan yang disari.
16. Infusa
Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka harus ada sistem penyimpanan yang baik
dan sesuai standar. Ada beberapa sistem atau tata cara penyimpanan sediaan/obat, antara
lain :
8
1. FIFO dan FEFO
FIFO (First in first out) yang artinya barang yang datang terlebih dahulu, dikeluarkan
pertama. Biasanya penyimpanan obat dengan menggunakan sistem FIFO ini digunakan
untuk menyimpan obat tanpa memperhatikan tanggal kadaluarsa. FEFO (first expiry
first out) yang artinya barang yang lebih dahulu kadaluarsa (ED), yang akan
dikeluarkan terlebih dahulu. Tempatkan sediaan farmasi/ obat dengan tanggal
kadaluarsa yang lebih pendek di depan obat yang berkadaluarsa lebih lama.
2. Berdasarkan abjad
Penyimpanan sediaan farmasi/obat berdasarkan abjad bertujuan untuk mempermudah
pengambilan obat dan untuk penyimpanan berdasarkan abjad ini juga harus
berdasarkan bentuk sediaan.
6. Berdasarkan undang-undang
Point terpenting pada penyimpanan obat ini adalah penyimpanan berdasarkan
undang-undang yang berhubungan dengan narkotika dan psikotropika. Obat-obat
yang termasuk dalam psikotropika dan narkotika harus disusun dan disimpan secara
terpisah dengan obat-obat yang lain dikarenakan ada pelaporan khusus yang harus kita
serahkan ke dinas kesehatan setiap bulannya.
9
disimpan dalam wadah gelap Contohnya yaitu epinefrin injeksi, vitamin c injeksi,
vitamin k injeksi, dan lain sebagainya.
b. Kelembaban
Karena Obat bersifat menyerap uap air udara sehingga obat dalam kemasan yang
disertai pengering (silica gel) agar tidak lembek . Contohnya obat dalam bentuk
kapsul yang dalam kemasan seperti botol biasanya disertai dengan silica gel agar
tidak lembek dan lengket.
c. Suhu
Obat yang membutuhkan penyimpanan dengan suhu tertentu harus disimpan sesuai
dengan instruksi yang sesuai dengan yang tertulis pada label atau box obat. Suhu
dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain:
1) Suhu kamar terkendali (15-25oC)
Sediaan yang dapat disimpan disuhu kamar seperti sediaan padat atau oral
dan alkes. Contoh sedian padat atau oral yaitu tablet, kaplet, kapsul. Sedangkan
contoh alkes (alat kesehatan) yaitu spluit, catheter, urin bag, dan lainya.
2) Suhu sejuk (15o – 25oC)
Suhu sejuk adalah suhu pada ruangan ber-AC. Beberapa sediaan yang harus
disimpan di suhu sejuk, antara lain sediaan injeksi, tetes mata, tetes telinga, dan
salep mata.
3) Suhu dingin (2o – 8oC)
Suhu dingin terdapat pada almari pendingin, beberapa sediaan yang harus
disimpan disuhu dingin seperti obat sitotoksik, sediaan suppositoria, insulin,
dan serum.
4) Suhu cool box (8-15°C)
Pada obat-obat tertentu yang harus disimpan pada suhu ini adalah propiretik
suppo.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
Sumber:https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/463-macam-macam-obat-dan-tujuan-penggunaan
nya / tanggal 9 Oktober 2019 pukul 18.00 WIB
Sumber:http://kumpulanartikelfarmasi.com/2018/02/tata-cara-penyimpanan-obat-di-apotek-ins
talasi-farmasi-dan-gudang-farmasi/
12