SEDIAAN FARMASI
Septia andini
TUJUAN
Mencapai respons terapeutika yang diharapkan
dari suatu obat dalam bentuk sediaan farmasi
dan dapat diproduksi oleh industri dalam skala
besar dengan kualitas baik serta keterulangan
yang tinggi.
OBAT≠BENTUK MURNI
KEBUTUHAN
e. Rute Pernafasan
Obat diberikan dalam bentuk gas atau bentuk aerosol,
obat kemudian diabsorpsi di paru-paru.
Faktor pertimbangan: Ukuran partikel (berpengaruh
terhadap penetrasi dalam alveolar dengan zona
absorbsi yang cepat uk: 0,5- 1µm)
VARIASI WAKTU SAAT MULAI BEKERJA
UNTUK BERMACAM BENTUK SEDIAAN
Waktu saat mulai bekerja Bentuk sediaan
Detik Injeksi i.v
Menit Injeksi (im, sk), tablet bukal,
sublingual, aerosol
Menit – jam Larutan, suspensi, emulsi,
granul, kapsul, tablet
Jam Salut enterik
Hari Injeksi depot, implant
Bervariasi Sediaan topikal
FAKTOR OBAT
Agar dapat dibuat sediaan farmasi yang stabil
perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu sifat
fisika dan kimia dari bahan aktif obat, meliputi
disolusi, ukuran partikel, bentuk polimorfisme,
stabilitas dalam keadaan padat, serta interaksi
z.a dengan bahan tambahan yaitu dengan
mengkombinasi data farmakologi dan
biokimianya.
Untu zat aktif yang sama dengan batch yang
berbeda dapat terjadi perbedaan pada sifat
fisikokimianya. Hal tersebut terjadi krn proses
perakitannya.
DATA FISIKA KIMIA YANG PENTING DALAM
MERANCANG SEDIAAN FARMASI DAN PERHATIAN
YANG PERLU DILAKUKAN PADA PROSES PERAKITAN
OBAT
SIFAT PENEKANAN PROSEDUR
PROSES PERAKITAN
Organoleptik Suhu Kristalisasi
Stabilitas
Sifat Organoleptik
Obat yang ideal seharusnya dapat diterima oleh penderita, namun ada
beberapa bahan aktif yang rasanya tidak enak, dan tidak menarik. Sehingga
diperlukan penambahan peningkat rasa atau flavor.
co/ Kloramfenikol rasa pahit dirubah turunannya mjd kloramfenikol palmitat,
atau dengan menggunakan kapsul atau salut.
Disolusi
Disolusi ditujukan untuk mengetahui ketersediaan hayati
zat aktif obat didalam tubuh
Stabilitas
Hal yang mempengaruhi stabilitas sediaan: wadah, panas,
oksigen, cahaya dan kelembaban.
Pengelompokkan obat berdasarkan sensitifitas penguraian:
a. Stabil pada semua kondisi (mis: kaolin)
b. Stabil jika ditangani secara tepat (mis: as. Asetil salisilat)
c. Agak tidak stabil walaupun dengan penanganan (mis:
vitamin)
d. Sangat tidak stabil (mis: antibotika dalam bentuk
larutan).
PERTIMBANGAN TERAPEUTIKA
Keadaan penyakit yang akan diobati merupakan
faktor penting apabila akan memilih bentuk
sediaan yang akan dibuat (kebutuhan sistemik
atau lokal, jangka waktu kerja yang diharapkan,
kondisi pasien)
Usia pasien (anak-anak atau dewasa)
TUGAS
Jelaskan mekanisme penetrasi obat melalui
membran!
Contoh zat aktif yang sangat sensitif terhadap
panas, oksigen, cahaya dan kelembaban
(minimal 2)!