Anda di halaman 1dari 27

Break Even Point

Prodi Farmasi – FMIPA


Universitas Pakuan
OBJECTIVE

• DEFINISI

• MANFAAT

• JENIS BIAYA

• ASUMSI untuk mendapatkan BEP yang baik

• Pendekatan untuk PERHITUNGAN BEP


DEFINISI

Break Even Point (BEP) = Titik Pulang Pokok


Keadaan suatu usaha ketika TIDAK MEMPEROLEH LABA dan
TIDAK RUGI (Laba = 0)

Total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC).

Bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap,


dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap
dan biaya variabel
Analisis BEP :
a. Disebut juga analisis Cost Profit Volume (CPV analysis).
b. Digunakan untuk perencanakan keuntungan.
c. Timbul bila perusahaan menggunakan Biaya Tetap (Fixed Cost/FC)
dan Biaya Variabel (Variable Cost/VC )

Dari analisis BEP ini , kondisi perusahaam dapat diketahui :


a. Untung berarti Total Revenue lebih besar Total Cost (TR > TC)
=200>50 = 150
b. Rugi berarti Total Revenue lebih kecil Total Cost (TR < TC)
=200<300 = 200-300=-100
c. Tidak untung dan tidak rugi berarti Total Revenue sama dengan
Total Cost (TR = TC) 100 = 100 =======100-100=0
MANFAAT

• Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengurangan


atau penambahan harga jual, biaya dan laba

• Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus


dipertahankan

• Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai

• Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan


volume penjualan terhadap keuntungan
JENIS BIAYA
Variable Cost

• jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume


penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel
total.
• dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau
variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.

Fixed Cost

• jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume
penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu (function of time)
sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu.

Semi Varibel Cost

• jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang


kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost.
ASUMSI mendapatkan BEP yang baik

• Perilaku penerimaan dan pengeluaran dilukiskan dengan akurat


dan bersifat linier sepanjang jangkauan bisnis yang relevan

• Biaya dapat dipisahkan antara biaya tetap dan biaya variable

• Efisiensi dan produktivitas tidak berubah

• Harga jual dan biaya biaya tidak mengalami perubahan

• Bauran penjualan akan konstan

• Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persediaan awal dan


persediaan akhir
Cara Pendekatan Perhitungan BEP

PENDEKATAN PERSAMAAN

PEDEKATAN MARGIN KONTRIBUSI

PENDEKATAN GRAFIK
Cara Pendekatan Perhitungan BEP

PENDEKATAN PERSAMAAN

PENDEKATAN MARGIN KONTRIBUSI

PENDEKATAN GRAFIK
Pendekatan Persamaan
Jumlah produk
yang dijual

Y  cx  bx  a
Total Biaya
Laba Harga Jual
Tetap
per unit

Biaya Variabel
per unit
 Break Even Point dalam UNIT

FC a
BEP (Q)  BEP (Q) 
P  VC c b

 Break Even Point dalam RUPIAH

FC a
BEP ( Rp )  P BEP ( Rp ) 
P  VC  bx 
1  
 cx 
Contoh
Penjualan 8000 unit @ Rp 6000 Rp 48.000.000

HARGA POKOK PENJUALAN :


Biaya Tetap Biaya Variabel
Bahan Langsung - Rp 7.200.000
Tenaga Langsung - Rp 6.800.000
BOP Rp 2.500.000 Rp 4.000.000
Jumlah Rp 2.500.000 Rp 18.000.000 Rp 20.500.000

Biaya Usaha :
Biaya Penjualan Rp 2.400.000 Rp 3.600.000
Biaya Adm Rp 2.600.000 Rp 2.400.000
Jumlah Rp 5.000.000 Rp 6.000.000 Rp 11.000.000
Total Biaya Rp 7.500.000 Rp 24.000.000 Rp 31.500.000

LABA USAHA ………………………………………. Rp 16.500.000


JAWABAN

 Break Even Point dalam UNIT

FC a
BEP (Q)  BEP (Q) 
P  VC c b

7.500.000
BEP (Q)   2.500unit
6.000  3.000
JAWABAN
 Break Even Poin dalam RUPIAH
a
BEP ( Rp ) 
FC BEP ( Rp ) 
P  VC
P  bx 
1  
 cx 
7.500.000
BEP ( Rp )  6.000  15.000.000
6.000  3.000

7.500.000
BEP ( Rp )   15.000.000
24.000.000
1
48.000.000
Cara Pendekatan Perhitungan BEP

PENDEKATAN PERSAMAAN

PENDEKATAN MARGIN KONTRIBUSI

PENDEKATAN GRAFIK
Pendekatan Margin Kontribusi

Dapat dihitung dengan 2 cara :

1. Total Revenue dikurang Total Variable Cost (MK = TR – TVC)


2. Harga Jual per unit dikurangi Biaya Variabel per unit (MK = P – VC)

 Break Even Point dalam UNIT

FC FC FC
BEP (Q)  BEP (Q)  BEP (Q) 
MK TR  VC P  VC

 Break Even Point dalam RUPIAH


FC
FC BEP ( Rp ) 
BEP ( Rp )   MK 
Ratio MK  
 P 
Contoh
Penjualan 8000 unit @ Rp 6000 Rp 48.000.000

HARGA POKOK PENJUALAN :


Biaya Tetap Biaya Variabel
Bahan Langsung - Rp 7.200.000
Tenaga Langsung - Rp 6.800.000
BOP Rp 2.500.000 Rp 4.000.000
Jumlah Rp 2.500.000 Rp 18.000.000 Rp 20.500.000

Biaya Usaha :
Biaya Penjualan Rp 2.400.000 Rp 3.600.000
Biaya Adm Rp 2.600.000 Rp 2.400.000
Jumlah Rp 5.000.000 Rp 6.000.000 Rp 11.000.000
Total Biaya Rp 7.500.000 Rp 24.000.000 Rp 31.500.000

LABA USAHA ………………………………………. Rp 16.500.000


Jawaban

 Margin Kontribusi (MK)

MK  P  VC  6.000  3.000  3.000

 Ratio Margin Kontribusi


3.000
Ratio MK   0,5
6.000

 Break Even Point dalam UNIT

FC 7.500.000
BEP (Q)    2.500unit
MK 3.000
Jawaban

 Break Even Point dalam RUPIAH

FC 7.500.000
BEP (Q)    15.000.000
Ratio MK 0,5
Cara Pendekatan Perhitungan BEP

PENDEKATAN PERSAMAAN

PENDEKATAN MARGIN KONTRIBUSI

PENDEKATAN GRAFIK
Pendekatan Grafik

 Garis pendapatan berpotongan dengan garis biaya tetap pada titik pulang
pokok(BEP).
 Sebelah kiri BEP menunjukkan daerah kerugian
 sebelah kanan BEP menunjukkan daerah keuntungan.
 biaya per unit ataupun harga jual per unit dianggap tetap/konstan, tidak tergantung
dari jumlah unit yang terjual.
Untuk Multiproduk

 Break Even Point dalam RUPIAH

total FC
BEP ( Rp ) 
 total VC 
1  
 total sales 
 Break Even Point dalam UNIT

BEP (Rp) Per jenis produk


BEP (Q)per produk 
P
Sales Mix  perbandingan total sales kedua produk
Sales Mix = Rp. 200.000 : Rp 200.000 = 1 :1

Produk Mix  perbandingan unit terjual kedua produk


Produk Mix = 20.000 unit : 8.000 unit = 2.5 : 1
 Break Even Point dalam RUPIAH

total FC
BEP ( Rp ) 
 total VC 
1  
 total sales 

Rp.120.000
BEP ( Rp )   Rp.240.000
 Rp.200.000 
1  
 Rp. 400.000 

BEP (Rp) per Unit  sales mix (1:1)

Unit A = ½ x Rp. 240.000 = Rp. 120.000

Unit B = ½ x Rp. 240.000 = Rp. 120.000


 Break Even Point dalam UNIT

Rp.120.000
BEP (Q)produk A   12000 unit
Rp.10

Rp.120.000
BEP (Q) produk B   4.800 unit
Rp. 25
Catatan Penting

BEP dalam multi produk tidak berarti bahwa :


 Masing-masing produk harus dalam keadaan BEP

 Dapat terjadi pada BEP total suatu perusahaan, suatu produk

menderita keruggian dan produk lain mendapatkan keuntungan,


sehingga secara keseluruhan perusahaan tidak mendapatkan
keuntungan ataupun kerugian (BEP).

Anda mungkin juga menyukai