Analisis sampel
• Prosedur analisis baik/benar dilaksanakan baik/benar
• hasil analisis Akurat
• DESTRUKSI SAMPEL :
bahan organik / anorganik melarutkan komponen-komponen sampel yang diinginkan
Dua macam proses Destruksi:
basah dan kering
• Destruksi basah:
bahan organik diuraikan dalam larutan oleh asam pengoksidasi pekat dan panas seperti
H 2 SO 4, HNO3, dan HClO4.
larutan pengoksidasi
mempercepat proses destruksi
Destruksi
• Destruksi kering
Bahan organik dibakar habis dalam muffle furnace dengan menaikkan suhu perlahan-lahan, yaitu
500–600 0C
Pengabuan awal dilakukan perlahan-lahan agar bahan tak terbawa pergi oleh nyala api.
• Destruksi kering lebih aman, sederhana prosedurnya paling umum digunakan untuk
menentukan total mineral.
• Kekurangan metode destruksi kering??
• Kekurangan dalam destruksi kering yaitu memerlukan waktu yang cukup lama, penggunaan
muffle furnace memakan banyak biaya karena harus dinyalakan terus menerus
Kekurangan dan kelebihan metode destruksi kering dan basah
• Destruksi basah kelebihannya??
suhu yang digunakan relatif lebih rendah dibandingkan dengan destruksi kering sehingga hilangnya
unsur-unsur sangat kecil.
• peralatannya lebih sederhana, proses oksidasi lebih cepat, dan waktu yang dibutuhkan
relatif lebih cepat dari destruksi kering
• Kelemahan destruksi basah?
• di lapangan jika tidak hati-hati penuh dengan risiko karena menggunakan asam pengoksidasi
yang pekat dan panas
Mengapa harus melakukan metode destruksi?
Seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia, maka pencemaran terhadap lingkungan juga
meningkat.
Salah satu pencemaran yang terjadi adalah pencemaran udara yang disebabkan oleh asap kendaraan
bermotor.
Menurut Badan POM RI (2009), yang dimaksud dengan cemaran kimia adalah cemaran dalam
makanan yang berasal dari unsur atau senyawa kimia yang dapat merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia, dapat berupa cemaran logam berat, cemaran mikotoksin, cemaran antibiotik,
cemaran sulfonamida atau cemaran kimia lainnya.
Kandungan logam berat dalam berbagai makanan.
Kebanyakan cemaran logam berat yang terjadi pada makanan yang dijual di pinggir jalan adalah Pb.
Kandungan timbal (Pb) dalam beberapa bahan makanan bervariasi besarnya,
Kandungan logam berat tersebut dapat ditentukan dengan metode AAS.
Metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) merupakan salah satu metode analisis yang
dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan dan kadar logam berat dalam berbagai bahan
Metode perlakukan awal yang digunakan adalah metode destruksi yaitu dengan memutuskan ikatan
unsur logam dengan komponen lain dalam matriks sehingga unsur tersebut berada dalam keadaan
bebas
kemudian dianalisis menggunakan AAS karena pengerjaannya cepat, sensitif, spesifik untuk unsur
yang ditentukan, dan dapat digunakan untuk penentuan kadar unsur yang konsentrasinya sangat
kecil.
Logam berat
Logam berat termasuk golongan logam dengan kriteria yang sama dengan logam lain, yaitu:
a. Memiliki kemampuan yang baik sebagai penghantar panas
b. Memiliki kemampuan yang baik sebagai penghantar daya listrik
c. Memiliki kekerapan tinggi
d. Dapat membentuk ikatan dengan logam lain
e. Untuk logam yang padat dapat ditempa
Alloy: campuran unsur yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau lebih unsur, dan
sekurang-kurangnya satu unsur utamanya adalah logam. Contoh ku….nin..gan paduan
logam tembaga dan logam seng dengan kadar tembaga antara 60-96% massa
berikatan
Bila logam berat masuk ke dalam tubuh organisme hidup.
Contoh: Zn, Fe, dan Cu
pengaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologis tubuh
Logam berat beracun: Pb, Cd, Cr, As dan Hg (logam esensial)
organisme tersebut akan keracunan
Dalam sistem biologi logam berat bersifat toksik bereaksi dengan protein, enzim dan asam
amino terikat sebagai bio anorganik, yaitu senyawa logam yang terikat dalam sistem biologi
Campuran asam sulfat pekat dan asam nitrat pekat banyak digunakan untuk mempercepat proses
destruksi
Kedua asam ini merupakan oksidator yang kuat
Dengan penambahan oksidator ini akan menurunkan suhu destruksi sampel komponen yang
dapat menguap atau terdekomposisi pada suhu tinggi terbentuk abu penentuan kadar abu
Asam perklorat pekat : untuk bahan yang sulit mengalami oksidasi
oksidator yang sangat kuat
Kelemahan: asam perklorat pekat mudah meledak (explosive) sehingga cukup berbahaya, dalam
penggunaan harus sangat hatihati.
Aqua regia yaitu campuran asam klorida pekat dan asam nitrat pekat dengan perbandingan volume
3:1 mampu melarutkan logam-logam mulia seperti emas dan platina yang tidak larut dalam HCl
pekat dan HNO3 pekat.
Reaksi yang terjadi jika 3 volume HCl pekat dicampur dengan 1 volume HNO3 pekat:
3 HCl(aq) + HNO 3(aq) Cl 2(g) + NOCl(g) + 2H 2O(l)
Gas klor (Cl 2) dan gas nitrosil klorida (NOCl) inilah yang mengubah logam menjadi senyawa logam
klorida dan selanjutnya diubah menjadi kompleks anion yang stabil kemudian bereaksi dengan Cl- .
Prinsip dari uji batas arsen ini adalah membandingkan intensitas warna kuning akibat
terbentuknya merkuri arsenida, Hg(AsH2)2 hasil reaksi antara arsin AsH3, yang diperoleh
dari reduksi senyawa arsen yang terdapat dalam larutan sampel dan dalam larutan baku
arsen dengan HgBr2 [raksa (II) bromida].
3. Tuliskan 3 penentuan nilai abu, bagaimana cara perhitungan kadarnya (masing masing)
Di mana :
W0 = Berat cawan kosong (gr)
W1 = Berat cawan + sampel sebelum pengabuan (gr)
W2 = Berat cawan + sampel setelah pengabuan (gr)
Kadar abu tidak larut air dapat dihitung dengan rumus :
Di mana :
W1 = Berat awal sampel (gr)
W2 = Berat abu total (gr)
W3 = Berat abu tidak larut air (gr)
% ATL = % abu tidak larut air
% AL = % abu larut air
Kadar abu tidak larut asam dapat dihitung dengan rumus :
Aspirin merupakan senyawa turunan dari asam salisilat, yang dibuat dengan proses
asetilasi asam salisilat dalam kondisi bebas air. Apabila masih terdapat air, aspirin yang
terbantuk akan terhidrolisi kembali menjadi asam salisilat. Asetilasi merupakan proses
penggantian atom H pada gugus –OH dari asam salisilat dengan gugus asetil.
Dasar pembuatan aspirin adalah reaksi asetilasi. Senyawa ini dapat dibuat dengan
mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asam asetat menggunakan asam sulfat pekat
sebagai katalisator. Dalam hal ini menggunakan katalis asam, karena reaksi akan
berlangsung dengan baik jika direfluks bersama sedikit asam sulfat atau asam klorida.