Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM MEDIS

PRAKTIKUM K3
LAPORAN PRAKTIKUM
JENIS-JENIS LIMBAH DI LABORATORIUUM DAN CARA PENANGANNYA

KELOMPOK I / B

NUR INDAH SARI (B1D121048)

NUR FADHILAH (B1D121054)

HERONIA UPA (B1D121049)

SISI SUSIANTI (B1D121052)

ANDI SITI FADILAH ASHARI (B1D121051)

PROGRAM STUDI DIV TLM

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

ANGKATAN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai media, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontrobusi dengan memberikan
ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya kami sangat mengharapkan semoga makalah dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3

A. Latar Belakang ................................................................................................3


B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................5
D. Manfaat............................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................6

A. Tinjauan Umum Tentang Limbah Laboratorium............................................6


B. Jenis Jenis Limbah Laboratorium....................................................................7
C. Macam Macam Limbah Laboratorium …………………………………….7
D. Cara Penanganan Limbah Laboratorium.........................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................12

A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Limbah laboratorium merupakan limbah yang berasal dari buangan hasil


reaksireaksi berbagai larutan kimia dalam suatu eksperimen. Limbah laboratorium
mengandung jenis senyawa-senyawa organik dan logam. Hal ini akan berdampak
pada lingkungan jika dibuang langsung tanpa proses pengolahan limbah terlebih
dahulu. Limbah yang berasal dari laboratorium lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura merupakan limbah yang dihasilkan dari berbagai kegiatan
praktikum dan belum dilakukan pengolahan.
Limbah cair laboratorium adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan selama
proses aktivitas di laboratorium. Aktifitas penelitian maupun pengujian di
laboratorium yang padat menghasilkan volume limbah cair laboratorium yang
cukup signifikan. Dari sisi jumlah, sebenarnya limbah cair yang dihasilkan oleh
suatu laboratorium umumnya memang relatif sedikit, akan tetapi limbah cair ini
tercemar berat oleh berbagai jenis bahan kimia toksik.1 Artinya, limbah cair
laboratorium memiliki zat pencemar yang sangat variatif sehingga secara kolektif
dalam jangka waktu yang lama dapat membahayakan lingkungan.
Limbah cair laboratorium dapat dijumpai dalam berbagai jenis, misalnya berupa
pelarut organik, halogen dan non halogen, residu bahan anorganik beracun, bahkan
garam logam berat dalam larutannya. Jenis logam berat yang tergolong memiliki
tingkat toksisitas tinggi antara lain adalah Hg, Cd, Cu, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn,
dan Mn. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.85 Tahun 1999
bahwa unsur-unsur di atas merupakan senyawa yang tergolong Bahan Berbahaya
dan Beracun.2 Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang sifat
Pengolahan limbah laboratorium lingkungan dapat dilakukan dengan proses
koagulasi dan adsorpsi. Pengolahan limbah dengan proses koagulasi bertujuan
untuk menurunkan parameter Chemical Oxygen Demand (COD), sedangkan proses
pengolahan menggunakan proses adsorpsi bertujuan untuk menurunkan logam Fe
dan logam Pb (Audiana 2016 ; Azamia 2012).
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Limbah Laboratorium
2. Untuk mengetahui Macam Macam Limbah Laboratorium
3. Untuk mengetahui Jenis Jenis Limbah Laboratorium
4. Untuk mengetahui Penanganan Limbah Laboratorium
5. Untuk Mengetahui Hal Yang Dapat Mengurangi Limbah Di Laboratorium

Manfaat
Agar kita sebagai tenaga kesehatan dapat mengetahui jenis jenis limbah di

laboratorium dan cara penangannya . Terutama di bidang Kesehatan khususnya

pada Teknologi Laboratorium Medis.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Umum Tentang Limbah Laboratorium

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah
mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal
dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).
Limbah Laboratorium adalah buangan yang berasal dari laboratorium. Dalam hal ini
khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah ini dapat berasal dari bahan kimia,
peralatan untuk pekerjaan laboratorium dan lain-lain. Limbah laboratorium ini
mempunyai resiko berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup.
Sebagai limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari
laboratorium kimia. Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan di laboratorium
kimia. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan
itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Beberapa kriteria berbahaya dan
beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, oksidator
dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah membusuk dan
lain-lain. Dalam jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan
kesehatan bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan
batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu.
B. Jenis Jenis Limbah Di Laboratorium

Berdasarkan wujudnya limbah dibagi menjadi 3 bagian yaitu:


1. Limbah padat
Limbah padat adalah hasil buangan laboratorium berupa padatan, lumpur,
bubur yang berasal dari sisa kegiatan laboratorium.
2. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair.
Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada:
 Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat
limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
 Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA.
 Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru
Indofenol.
 Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD).
 Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik.
 Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA

3. Limbah gas
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat
(limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur
dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida
dan timah.Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O 2, N2, NO2,
CO2, H2 dan lain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan
alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara. Zat pencemar
melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas.Ada
pula limbah yang disebut dengan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun
tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia. Yang termasuk limbah B3 antara lain
adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi
karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang
memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Macam-macam limbah B3:
1.    Limbah mudah meledak
2.    Limbah mudah terbakar
3.    Limbah reaktif
4.    Limbah beracun
5.    Limbah penyebab infeksi
6.    Limbah yang bersifat korosif
C.Macam-macam Limbah Laboratorium

1) Berdasarkan jenisnya, maka klasifikasi pengumpulan limbah laboratorium


adalah:

Kelas Jenis
Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam
A
Larutan
Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik
B
dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan
D
kemasan pada pH 6 -8
Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan
E
larutannya
F Senyawa beracun mudah terbakar
G Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah
I Padatan anorganik
J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik

2) Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi:

a) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan


berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung
maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan
hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Limbah beracun dibagi
menjadi:

 Limbah mudah meledak


 Limbah mudah terbakar.
 Limbah reaktif
 Limbah beracun
 Limbah yang menyebabkan infeksi
 Limbah yang bersifat korosif

b) Limbah infeksius

Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang


memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang
berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan
dan ruang isolasi penyakit menular.

c) Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio
isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radioaktif.

d) Limbah umum

3) Berdasarkan bentuk limbah yang dihasilkan, dibedakan menjadi:


a. Limbah padat
Limbah padat di laboratorium relatif kecil, biasanya berupa endapan
atau kertas saring terpakai, sehingga masih dapat diatasi. Limbah padat
dibedakan menjadi:
 Limbah padat infeksius
 Limbah padat non infeksius

b. Limbah gas
Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga
relatif masih aman untuk dibuang langsung di udara, contohnya limbah
yang dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen
oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air raksa).

c. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair (PP No.82 Thn 2001). Umumnya laboratorium berlokasi di
sekitar kawasan hunian, sehingga akumulasi limbah cair yang meresap
ke dalam air tanah dapat membahayakan lingkungan sekitar. Limbah
cair terbagi atas:
 Limbah cair infeksius
 Limbah cair domestic
 Limbah cair kimia
D .Cara penanganan limbah laboratorium
Tujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan
limbah terhadap kuman yang menimbulkan penyakit (patogen) yang
mungkin berada dalam limbah etrsebut. Penanganan limbah antara lain
ditentukan oleh sifat limbah, yaitu:

1. limbah B3 (Berbahaya dan Beracun), dengan cara:


 netralisasi
Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa
seperti kapur tohor, CaO atau Ca(OH)Sebaliknya, limbah yang
bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti H2 SO4 atau
HCI. Parameter netralisasi adalah pH dan sebagai indikator
dapat digunakan Phenol Phtalein (PP.). Zat ini akan berubah
pada pH 6-8 sehingga cukup aman digunakan jika pH limbah
berkisar antara 6,5-8,5.
 pengendapan/sedimentasi, koagulasi, dan flokulasi
Kontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan
dengan tawas/FeC13Ca(OH) 2/CaO karena dapat mengikat As,
Zn, Ni. Mn dan Hg.
 reduksi-oksidasi
Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat
dilakukan reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga terbentuk
zat yang kurang/tidak toksik.
 penukaran ion
Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation,
sedangkan anion beracun dapat diserap oleh resin anion.

2. limbah infeksius, dengan cara:


Metode Desinfeksi: penanganan limbah (terutama cair) dengan
cara penambahan bahan-bahan kimia yang dapat mematikan
atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi tidak aktif.
Metode Pengenceran (Dilution): mengencerkan air limbah sampai
mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru
dibuang ke badan-badan air. Kerugiannya ialah bahan
kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada,
pengendapan yang terjadi dapat menimbulkan pendangkalan
terhadap badan-badan air seperti selokan, sungai dan sebagainya
sehingga dapat menimbulkan banjir.
Metode Ditanam (Landfill): menimbun limbah dalam tanah.
Metode Insinerasi (Pembakaran): memusnahkan limbah dengan
cara memasukkan ke dalam insinerator. Dalam insinerator
senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan ke atmosfir sebagai
CO2dan H2O.

3. limbah radioaktif 
Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan
memakai radioaktif sekecil mungkin, menciptakan disiplin kerja
yang ketat dan menggunakan alat yang mudah didekontaminasi.
Penanganan limbah radioaktif dibedakan berdasarkan:
Bentuk : cair, padat dan gas, Tinggi-rendahnya tingkat radiasi sinar
gamma(γ),Tinggi-rendahnya aktifitas Panjang-pendeknya waktu
paruh Sifat : dapat dibakar atau tidak.
Ada 2 sistem penanganan limbah radioaktif :

Dilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan memakai


proses peluruhan, peguburan dan pembuangan.
Dilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan limbah
radioaktif, seperti Badan Tanaga Atom Nasional (BATAN).
4. limbah umum
Limbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam wadah
kantong plastik diikat kuat dan dibakar di insinerator.
E.langkah Nyata Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengurangi Limbah di
Laboratorium

Langkah nyata yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah di laboratorium yaitu :

1.      Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan kimia yang telah
digunakan, setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai. Sebagai contoh: (hal
ini paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan) Pelarut organik seperti
etanol, aseton, kloroform, dan dietil eter dikumpulkan di dalam laboratorium
secara terpisah dan dilakukan destilasi.
2.      Sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan mol reaktan-reaktan
yang bereaksi secara tepat sehingga tidak menimbulkan residu berupa sisia bahan
kimia. Selain menghemat bahan yang ada, hal ini juga akan mengurangi limbah
yang dihasilkan.
3.      Pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini
dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-
bahan kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak
pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung
asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk
bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb,
Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian
cairannya dinetralkan dan dibuang.
4.      Dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk
bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya.
Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari
pemukiman penduduk.
5.      Pembakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat
diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan
menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Limbah Laboratorium adalah buangan yang berasal dari
laboratorium. Dalam hal ini khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah
ini dapat berasal dari bahan kimia, peralatan untuk pekerjaan laboratorium
dan lain-lain. Limbah laboratorium ini mempunyai resiko berbahaya bagi
lingkungan dan mahluk hidup.Sebagai limbah, kehadirannya cukup
mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari laboratorium kimia. Bahan
beracun dan berbahaya banyak digunakan di laboratorium kimia. Beracun
dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu
sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Beberapa kriteria berbahaya
dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak,
korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik,
patogenik, mudah membusuk dan lain-lain. Dalam jumlah tertentu dengan
kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan
manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang
diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu.

Saran

Sebaiknya kita harus memperhatikan serta memahami penanganan limbah di


laboratorium dengan baik agar menjamin keselamatan kerja di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

https://ariakiki.blogspot.com/2016/05/makalah-k3-penanganan-bahan-kimia-dan.html

https://fentafellana.wordpress.com/penanganan-limbah-laboratorium/

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131930137/pengabdian/c12penanganan-limbah-
laboratorium-kimiaregina-tutikuny.pdf

https://www.academia.edu/5609829/LIMBAH_LABORATORIUM

Anda mungkin juga menyukai