PRAKTIKUM K3
LAPORAN PRAKTIKUM
JENIS-JENIS LIMBAH DI LABORATORIUUM DAN CARA PENANGANNYA
KELOMPOK I / B
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
ANGKATAN 2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai media, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontrobusi dengan memberikan
ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya kami sangat mengharapkan semoga makalah dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3
A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manfaat
Agar kita sebagai tenaga kesehatan dapat mengetahui jenis jenis limbah di
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah
mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal
dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).
Limbah Laboratorium adalah buangan yang berasal dari laboratorium. Dalam hal ini
khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah ini dapat berasal dari bahan kimia,
peralatan untuk pekerjaan laboratorium dan lain-lain. Limbah laboratorium ini
mempunyai resiko berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup.
Sebagai limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari
laboratorium kimia. Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan di laboratorium
kimia. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan
itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Beberapa kriteria berbahaya dan
beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, oksidator
dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah membusuk dan
lain-lain. Dalam jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan
kesehatan bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan
batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu.
B. Jenis Jenis Limbah Di Laboratorium
3. Limbah gas
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat
(limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur
dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida
dan timah.Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O 2, N2, NO2,
CO2, H2 dan lain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan
alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara. Zat pencemar
melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas.Ada
pula limbah yang disebut dengan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun
tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia. Yang termasuk limbah B3 antara lain
adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi
karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang
memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Macam-macam limbah B3:
1. Limbah mudah meledak
2. Limbah mudah terbakar
3. Limbah reaktif
4. Limbah beracun
5. Limbah penyebab infeksi
6. Limbah yang bersifat korosif
C.Macam-macam Limbah Laboratorium
Kelas Jenis
Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam
A
Larutan
Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik
B
dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan
D
kemasan pada pH 6 -8
Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan
E
larutannya
F Senyawa beracun mudah terbakar
G Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah
I Padatan anorganik
J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik
b) Limbah infeksius
c) Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio
isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radioaktif.
d) Limbah umum
b. Limbah gas
Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga
relatif masih aman untuk dibuang langsung di udara, contohnya limbah
yang dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen
oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air raksa).
c. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair (PP No.82 Thn 2001). Umumnya laboratorium berlokasi di
sekitar kawasan hunian, sehingga akumulasi limbah cair yang meresap
ke dalam air tanah dapat membahayakan lingkungan sekitar. Limbah
cair terbagi atas:
Limbah cair infeksius
Limbah cair domestic
Limbah cair kimia
D .Cara penanganan limbah laboratorium
Tujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan
limbah terhadap kuman yang menimbulkan penyakit (patogen) yang
mungkin berada dalam limbah etrsebut. Penanganan limbah antara lain
ditentukan oleh sifat limbah, yaitu:
3. limbah radioaktif
Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan
memakai radioaktif sekecil mungkin, menciptakan disiplin kerja
yang ketat dan menggunakan alat yang mudah didekontaminasi.
Penanganan limbah radioaktif dibedakan berdasarkan:
Bentuk : cair, padat dan gas, Tinggi-rendahnya tingkat radiasi sinar
gamma(γ),Tinggi-rendahnya aktifitas Panjang-pendeknya waktu
paruh Sifat : dapat dibakar atau tidak.
Ada 2 sistem penanganan limbah radioaktif :
Langkah nyata yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah di laboratorium yaitu :
1. Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan kimia yang telah
digunakan, setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai. Sebagai contoh: (hal
ini paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan) Pelarut organik seperti
etanol, aseton, kloroform, dan dietil eter dikumpulkan di dalam laboratorium
secara terpisah dan dilakukan destilasi.
2. Sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan mol reaktan-reaktan
yang bereaksi secara tepat sehingga tidak menimbulkan residu berupa sisia bahan
kimia. Selain menghemat bahan yang ada, hal ini juga akan mengurangi limbah
yang dihasilkan.
3. Pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini
dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-
bahan kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak
pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung
asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk
bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb,
Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian
cairannya dinetralkan dan dibuang.
4. Dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk
bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya.
Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari
pemukiman penduduk.
5. Pembakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat
diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan
menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Limbah Laboratorium adalah buangan yang berasal dari
laboratorium. Dalam hal ini khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah
ini dapat berasal dari bahan kimia, peralatan untuk pekerjaan laboratorium
dan lain-lain. Limbah laboratorium ini mempunyai resiko berbahaya bagi
lingkungan dan mahluk hidup.Sebagai limbah, kehadirannya cukup
mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari laboratorium kimia. Bahan
beracun dan berbahaya banyak digunakan di laboratorium kimia. Beracun
dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu
sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Beberapa kriteria berbahaya
dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak,
korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik,
patogenik, mudah membusuk dan lain-lain. Dalam jumlah tertentu dengan
kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan
manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang
diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu.
Saran
https://ariakiki.blogspot.com/2016/05/makalah-k3-penanganan-bahan-kimia-dan.html
https://fentafellana.wordpress.com/penanganan-limbah-laboratorium/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131930137/pengabdian/c12penanganan-limbah-
laboratorium-kimiaregina-tutikuny.pdf
https://www.academia.edu/5609829/LIMBAH_LABORATORIUM