Oleh:
Kelompok 5
Kelas: D
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmatnya
lah penulis bisa rampung dalam pengerjaan makalah mengenai “Pengolahan
Limbah Laboratorium” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan
Materi ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas dari Ibu Meita Dwi Solviana M.Pd
yang menganpu mata kuliah Pengelolaan Laboratorium. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada ibu Dosen selaku dosen mata kuliah Pengelolaan Laboratorium
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahunnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan materi ini. Penulis menyadari, materi yang
penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan materi ini.
Penulis
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 19
B. Saran ............................................................................................................. 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai
nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun
dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan
berbahaya). Limbah Laboratorium adalah buangan yang berasal dari
laboratorium. Dalam hal ini khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah
ini dapat berasal dari bahan kimia, peralatan untuk pekerjaan laboratorium
dan lain-lain. Limbah laboratorium ini mempunyai resiko berbahaya bagi
lingkungan dan mahluk hidup.Sebagai limbah, kehadirannya cukup
mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari laboratorium kimia. Bahan
beracun dan berbahaya banyak digunakan di laboratorium kimia. Beracun
dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu
sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Beberapa kriteria berbahaya
dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak,
korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik,
patogenik, mudah membusuk dan lain-lain.1 Dalam jumlah tertentu dengan
kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan
mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan
batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu.
Limbah laboratorium dapat mencemari lingkungan penduduk di sekitar dan
dapat menimbulkanmasalah kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam limbah
laboratorium dapat mengandung berbagai jasad renik penyebab penyakit
1
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.2015.Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Laporan Tahunan 2015. Kemenlhk. Tanggerang.
4
pada manusia termasuk demam typoid, kholera, disentri dan hepatitis
sehingga limbah harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan (BAPEDAL,
1999).Sampah dan limbah laboratorium adalah semua sampah dan limbah
yang dihasilkan oleh kegiatan Laboratorium dan kegiatan penunjang
lainnya. Secara umum sampah dan limbah laboratorium dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat
maupun cair. Bentuk limbah klinis bermacam-macam dan berdasarkan
potensi yang terkandung di dalamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam,
sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk
kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur,
pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini memiliki potensi
bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan.
Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah,
cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif. 2
2. Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut: Limbah
laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari
poliklinik. Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah
dan cairan tubuh. Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi
atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan,
pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Limbah farmasi ini dapat
berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang karena
batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang
terkontaminasi, obat-obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh
masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi
bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat- obatan.
2
Ari Abdurrakhman Sidik dan Damanhuri. 2012. Studi Pengelolaan Limbah(Bahan
Berbahaya dan Beracun) Laboratorium Laboratorium di ITB. Jurnal
Teknik Lingkungan . Vol 18 : 12-20
5
3. Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan
kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi,
dan riset.
4. Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio
isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.
Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang laboratorium, juga
menghasilkan sampah nonklinis atau dapat disebut juga sampah non
medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari kertas,(berupa karton,
kaleng, botol), sampah dari praktikan, sisa makanan buangan; sampah
dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur dan lain-
lain). Limbah cair yang dihasilkan Laboratorium mempunyai
karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi. Limbah
laboratorium, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan
jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-
jenis mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen. Limbah
laboratorium seperti halnya limbah lain akan mengandung bahan-bahan
organik dan anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan
dengan uji air kotor pada umumnya seperti BOD, COD, pH,
mikrobiologik, dan lain-lain. Perlindungan terhadap bahaya pencemaran
dari manapun juga perlu diberikan perhatian khusus. Sehubungan
dengan hal tersebut, pengelolaan limbah laboratorium yang merupakan
penunjang untuk diagnose kesehatan, juga mempunyai tujuan untuk
melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang
bersumber dari limbah laboratorium infeksius, perlu diupayakan
bersama oleh unsur-unsur yang terkait dengan penyelenggaraan
kegiatan belajar di Laboratorium. Unsur-unsur tersebut meliputi antara
lain sebagai berikut :
a. Penanggung Jawab Laboratorium
b. Para ahli pakar dan lembaga yang dapat memberikan saran-
saran
c. Para pengusaha dan swasta yang dapat menyediakan sarana
fasilitas yang diperlukan.
6
Oleh karena itu, kiranya dianggap perlu untuk membahas mengenai
pengelolaan limbah khususnya di laboratorium guna tidak berdampak negatif bagi
masyarakat maupun lingkungan disekitarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Limbah ?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Limbah ?
3. Bagaimana Cara Pengelolaah Limbah ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Limbah
2. Mengetahui Jenis-Jenis Limbah
3. Mengetahui Cara Pengelolaan Limbah
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
volumenya relative lebih kecil dari limbah industry, namun justru bisa saja
mengandung jenis B3 yang bervariasi dengan konsentrasi yang relatif tinggi
9
3. Sampah identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun
berkelompok. Limbah lebih identik dengan suatu kegiatan atau proses
yang lebih kompleks seperti yang ada di lingkungan industri. Hasil
kegiatan atau aktivitas atau proses industri yang tidak dapat digunakan
kembali dapat disebut limbah, tetapi beberapa limbah industri kini dapat
dimanfaatkan kembali.
C. PENGELOMPOKAN JENIS-JENIS LIMBAH DI LABORATORIUM
BIOLOGI
Berdasarkan atas dasar asalnya, dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Limbah Organik ( Limbah Biologi ) Limbah ini terdiri atas bahan-bahan
yang bersifat organik seperti dari kegiatan eksperimen atau penelitan
yang melibatkan unsur biologi. Limbah ini juga mudah diuraikan
melalui proses yang alami.
10
Berdasarkan wujudnya limbah di bedakan menjadi :
2. Limbah Gas Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil,
sehingga relatif masih aman dibuang langsung di udara, contohnya
limbah yang dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi
dengan etilen oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air
raksa).
3. Limbah Cair Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usahaatau
kegiatan yang berwujud cair (PP No.82 Thn 2001). Limbah cair
terbagi atas : limbah cair infeksius, limbah cair domestik, limbah
cair kimia. Limbah kimia adalah limbah yang mengandung zat kimia
yang berbentuk padat, cair dan gas yang berasal dari aktifitas
11
diagnostic dan eksperimen serta dari pemeliharaan kebersihan,
aktifitas keseharian, dan prosedur pemberian disinfektan.
12
2. Limbah Infeksius Limbah infeksius meliputi limbah laboratorium
yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik,
ruang perawatan dan ruang isolasi penyakit menular.
13
yang sudah tidak digunakan lagi untuk analisa. Limbah kimia yang
dihasilkan dapat digolongkan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun). Limbah B3 merupakan semua bahan/senyawa baik padat,
cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan
manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa
tersebut. Meskipun begitu, potensi bahaya limbah B3 di PT Forisa
Nusapersada tidak begitu besar karena limbah yang dihasilkan belum
begitu banyak dan tidak begitu kompleks. Limbah kimia yang
dihasilkan dapat digolongkan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun). Limbah B3 merupakan semua bahan/senyawa baik padat,
cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan
manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa
tersebut. Meskipun begitu, potensi bahaya limbah B3 di PT Forisa
Nusapersada tidak begitu besar karena limbah yang dihasilkan belum
begitu banyak dan tidak begitu kompleks. 3
Berdasarkan jenis bahayanya, limbah bahan kimia dibagi menjadi :
a. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi
kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi
yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
b. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan
dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan
mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus
terbakar hebat dalam waktu lama.
3
Ari Abdurrakhman Sidik dan Damanhuri. 2012. Studi Pengelolaan Limbah(Bahan
Berbahaya dan Beracun) Laboratorium Laboratorium di ITB. Jurnal Teknik
Lingkungan . Vol 18 : 12-20
14
c. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran
karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik
peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. 4
d. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat
menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh
melalui pernapasan, kulit atau mulut.
e. Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman
penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan
cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
f. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan
iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH
sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam.
4
Andikha Widhi P, Untung Sri H, Eko sabar P. 2016. Tugas dan Fungsi Badan
Lingkungan Hidup kota Semarang Dalam Pengelolaan Limbah Berbahaya
dan Beracun (B3). Jurnal Hukum. Vol 5:3
15
Catatan :
16
1) Membakar sampah botani dan zoologi merupakan jalan terbaik untuk
meyakinkan bahwa bahan-bahan busuk tersebut tidak beresiko membahayakan
kesehatan.
2) Preparat biologi, stains, fixative dan clearing agents kemungkinan besar toksik
sehingga tidak boleh dibuang ke sistem drainase umum.
3) Sampah harus ditempatkan pada wadah tertutup dan diberi label.
4) Sampah yang mengandung mikroorganisme harus di autoklave terlebih dahulu.
5) Sampah biologi dan mikrobiologi dlm jumlah besar sebaiknya dimusnahkan
dlm incinerator
3. Limbah/ Sampah Plastik
Cara untuk menangani limbah plastik, yaitu diantaranya :
1) Melakukan daur ulang sampah plastik dengan cara memisahkan partikel
partikel plastik hingga terciptanya produk baru. Plastik daur ulang
biasanya akan dirubah bentuk menjadi biji plastik, botol minuman, dan
produk baru dengan bentuk baru yang lainnya. Hampir disetiap negara
selalu berupaya melakukan proyek besar dalam melakukan daur ulang
sampah plastik.
2) Dengan menggunakan mesin incinerators untuk mendaur ulang limbah
plastik. Sebagian negara menggunakan mesin ini untuk mengolah
sampah plastik yang tidak teruarai. Semua limbah plastik dibakar
menggunakan incinerators. Namun ada dampak buruk jika
menggunakan metode ini. Yaitu, timbulnya pencemaran atau polusi
udara. Namun seiring berjalannya waktu, para developer telah bekerja
keras untuk mengurangi dampak pulusi udara yang ditimbulkan.
3) Untuk mengurangi dampak dari limbah plastik, sebagian besar negara
di dunia telah melarang penggunaan produk plastik tertentu. Hal ini
untuk mengurangi rasa ketergantungan terhadap produk palstik. Dan
menggantikannya dengan produk yang lebih ramah lingkungan.
4) Menggunakan tas dari bahan kertas atau dari bahan lainnya untuk
berbelanja. Sehingga dapat mengurangi pemakaian plastik di dalam
kehidupan sehari-hari.
17
5) Untuk mengurangi dampak limbah plastik, dari pihak pemerintah dan
diri pribadi perorangan harus saling menyadari. Pemerintah harus
membuat tempat sampah di setiap sisi kota. Dan setiap individu juga
harus mempunyai kesadaran tentang membuang sampah. Jangan
campur sampah plastik dengan sampah yang bisa di daur ulang.
Tempatkan sampah plastik pada tempat sampah yang telah ditentukan.
5
Dan jangan membuang sampah plastik di tempat umum seperti di jalan,
di sungai, di selokan, di parit, dan dimana sampah itu akan sangat
berpotensi buruk bagi lingkungan.
6) Meningkatkan kegiatan seminar atau pertemuan yang membahas
tentang daur ulang sampah plastik. Tentang metode cara pengolahan
limbah plastik yang terbaru. Dan harapan kami, pemerintah ikut terlibat
dalam sosialisasi daur ulang limbah plastik. Dan lembaga-lembaga
negara atau swasta kami harap juga semakin gencar dalam membahas
ancaman limbah plastik terhadap lingkungan hidup.
7) Jangan dibakar, kecuali dalam alat pembakar khusus.
8) Sampah plastik jangan dikubur, sebaiknya dibuang pada wadah khusus
pembuangan plastic.
5
Andikha Widhi P, Untung Sri H, Eko sabar P. 2016. Tugas dan Fungsi Badan
Lingkungan Hidup kota Semarang Dalam Pengelolaan Limbah Berbahaya
dan Beracun (B3). Jurnal Hukum. Vol 5:3
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Laboratorium adalah sarana/tempat di dalamnya terdapat kegiatan
ilmiah (praktikum/penelitian)yang dilakukan oleh sekelompok
manusia (praktikan/peneliti) untuk menghasilkan produk ilmiah.
Laboratorium biologi adalah sebuah tempat yang mempunyai
tujuan dan fungsi sebagai pendidikan dan penelitian yang
menerapkan serta mengembangkan teori-teori dan konsep-konsep
dalam bidang biologi dan bidang yang terkait.
2. Limbah laboratorium yaitu suatu zat sisa yang berasal dari buangan
hasil reaksi-reaksi kimia dari berbagai macam eksperimen atau
penelitian dan juga berupa benda-benda penunjang kegiatan di
laboratorium yang sudah tidak di perlukan lagi
3. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam
yang berbentuk padat. Penghasil sampah adalah setiap orang atau
akibat proses alam yang menghasilkan sampah. Hampir semua
sampah bisa didaur ulang baik untuk pupuk atau lainnya. Sampah
identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun
berkelompok. Limbah lebih identik dengan suatu kegiatan atau
proses yang lebih kompleks seperti yang ada di lingkungan industri.
Hasil kegiatan atau aktivitas atau proses industri yang tidak dapat
digunakan kembali dapat disebut limbah, tetapi beberapa limbah
industri kini dapat dimanfaatkan kembali.
4. Berdasarkan atas dasar asalnya, Limbah dikelompokkan menjadi 2
yaitu:
1. Limbah Organik ( Limbah Biologi ) Limbah ini terdiri atas
bahan-bahan yang bersifat organik seperti dari kegiatan
eksperimen atau penelitan yang melibatkan unsur biologi.
Limbah ini juga mudah diuraikan melalui proses yang alami.
2. Limbah Anorganik Limbah anorganik berasal dari sumber
daya alam yang tidak dapat diuraikan dan tidak dapat di
19
perbaharui, misalnya seperti limbah plastik yang berasal dari
alat-alat laboratorium berbahan dasar plastik yang sudah tidak
dipakai lagi.
B. SARAN
Semoga dengan disajikannya makalah ini dapat menjadi sumber
pengetahuan dan ilmu bagi siapapun yang membacanya, termasuk
bagi kami pemakalah, sehingga dapat disajikan salah satu pilihan
referensi bahan dalam proses pembelajaran.
20
DAFTAR PUSTAKA
Andikha Widhi P, Untung Sri H, Eko sabar P. 2016. Tugas dan Fungsi Badan
Lingkungan Hidup kota Semarang Dalam Pengelolaan Limbah Berbahaya
dan Beracun (B3). Jurnal Hukum. Vol 5:3
21