Anda di halaman 1dari 8

JENIS-JENIS LIMBAH LABORATORIUM

OLEH :

MAXY CYDEMIUS NIMAN (01)

NADILA RAMBU DIHI HUTUR (02)

NI KADEK AYU DEVI SUARDANINGSIH (03)

NI KADEK AYU SUJANI (04)

NI KADEK AYU UTAMI DEWI M (05)

NI KADEK DEA ANGGARINI (06)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah adalah buangan yang kehadirannya di suatu tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungannya karena tidak memiliki nilai ekonomi. Limbah yang bersifat bahaya dan racun
disebut dengan limbah B3.
Limbah laboratorium mrupakan limbah yang berasal dari buangan hasil reaksi berbagai
bahan kimia. Kegiatan pratikum di laboratorium tentunya tidak lepas dengan penggunaan
bahan atau zat kimia yang sudah tentu menghasilkan limbah laboratorium. Di setiap
laboratorium tentu sangat berpotensi menghasilkan limbah berbahaya, baik bagi pengguna
laboratorium maupun lingkungan. Namun, setiap jenis limbah laboratorium memiliki tingkat
bahaya yang berbeda-beda. Limbah yang dihasilkan potensial berbahaya dana tau beracun
yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Limbah (B3) yang dihasilkan dari aktivitas laboratorium berpotensi
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Walaupun limbah laboratorium relatif kecil dibandingkan limbah pada industri, akan
tetapi dapat menyebabkan akumulasi jumlah residu hasil pratikum atau penelitian yang
dapat menumpuk yang tentu saja mebahayakan lingkungan dan makhluk hidup. Sebagai
limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang berasal dari laboratorium
kimia. Beracun dan berbahaya dari limbah tersebut ditunjukan oleh sifat fisik dan kimia
bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Beberapa bahan berbahaya dan
bearacun antara lain mudah meledak, mudah terbakar, mudah membusuk, korosif, oksidator
dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik dan lain-lain. Dalam jumlah dan
kadar tertentu, kehadirannya dapat merusak kesehatan bahkan mematikan manusia atau
kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang diperkenankan dalam
lingkungan pada waktu tertentu.
Dewasa ini banyak laboratorium yang tidak memperhatikan pembuangan limbah
sehingga limbah tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan dan makhluk hidup. Hal
tersebut sering kali membuat keresahan di masyarakat yang menyebabkan adanya protes-
protes terhadap laboran yang tidak memperhatikan pembuangan limbah laboratorium.
Dengan hal itu, kita semestinya peduli dengan cara pengolahan limbah laboratorium
sebelum dibuang ke tempat pembuangan yang baik dan benar agar tidak menimbulkan
keresahan bagi masyarakat sekitar.

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan limbah laboratorium?


2. Apa saja jenis-jenis limbah laboratorium?
3. Bagaimana cara pengolahan limbah laboratorium?

1.3 Tujuan penulis

1. Untuk mengetahui pengertian limbah laboratorium.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis limbah laboratorium.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan limbah laboratorium.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limbah Laboratorium


Limbah laboratorium mrupakan limbah yang berasal dari buangan hasil reaksi berbagai
bahan kimia. Limbah laboratorium dapat membahayakan lingkungan sekitar dan dapat
menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini disebabkan oleh limbah laboratorium yang
mengandung berbagai jasad renik penyebab penyakit pada manusia termasuk typoid,
cholera, disentri dan hepatitis sehingga limbah harus diolah sebelum dibuang ke tempat yang
semestinya. Sumber-sumber limbah laboratorium berasal dari : bahan baku yang kedaluarsa,
bahan habis pakai (missal medium biakan/perbenihan yang tidak terpakai), produk proses di
laboratorium (sisa eksperimen), dan produk upaya penanganan limbah (jarum suntik sekali
pakai). Limbah laboratorium diatas bersumber dari ruang rawat inap, ruang rawat jalan,
Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang OK Central, unit farmasi, laboratorium, instalasi
penunjang meliput instalasi hemodialysis dan laundry.

2.2 Jenis-jenis Limbah Laboratorium


Secara umum limbah laboratorium di kelompokkan menjadi dua, yaitu limbah klinis dan
non klinis baik berupa padat maupun cair. Contoh limbah klinis berdasarkan potensi yang
terkandung didalamnya antara lain :
1. Limbah benda tajam
Limbah ini memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong
atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet Pasteur,
pecahan gelas, dan pisau bedah.
2. Limbah infeksius
Limbah ini berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular
(perawatan intensif) dan dengan pemeriksaan mikrobiologi. Limbah jaringan tubuh
meliputi organ, amggota badan, darah dan cairan tubuh. Limbah sitotoksik adalah bahan
yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik. Limbah
farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kedaluwarsa, obat-obat yang terbuang karena
batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi.
3. Limbah kimia
Limbah ini dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, veterinary,
laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
4. Limbah radioaktif
Limbah ini berupa bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari
penggunaan medis atau riset radio nukleida.

Selain limbah laboratorium klinis ada juga limbah laboratorium non klinis yang
berasal dari kantor/administrasi kertas, unit pelayanan berupa karton, kaloeng dan botol.
Limbah dari ruangan pasien berupa sisa bungkus makanan, sayur dan lain-lain.

2.3 Cara Pengolahan Limbah Laboratorium


Pengolahan limbah laboratorium harus di kelola dengan baik dan benar, jika limbah
laboratorium dibuang sembarangan akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan makhluk
hidup sekitarnya. Pengelolaan limbah laboratorium merupakan cara pemilahan limbah yang
mempunyai tujuan melindungi lingkungan dan masyarakat dari bahaya yang bersumber dari
limbah laboratorium baik yang berupa klinis maupun non klinis. Masing-masing limbah
laboratorium memiliki cara pengolahan yang berbeda-beda tergantung jenisnya antara lain :
1. Limbah kimia
Limbah kimia adalah limbah yang mengandung zat kimia yang berupa padat, cair,
dan gas yang berasal dari kegiatan eksperimen atau penelitian. Limbah kimia dari
instalasi kesehatan bisa berupa limbah berbahaya. Limbah kimia diedakan menjadi 4
jenis yaitu
 limbah padat (pecahan-pecahan tembok, genteng, buangan rumah sakit, kertas
pembungkus pestisida, mesiu, sampah nuklir, dan sebagainya). Dampak limbah ini
berupa timbulnya gas beracun, menimbulkan penurunan kualitas udara, penurunan
kualitas air, penyakit diare dan tikus serta kudis dan kurap. Cara pengolahan limbah
padat dapat melalui pembuatan kompos padat, daur ulang, dibakar, dan sebagainya.
 Limbah cair (sisa cucian, air tinja, sisan larutan dan sebagainya). Dampak limbah ini
berupa merusak kesuburan tanah, diare dan disentri, serta merusak ekosistem. Cara
pengolahan limbah cair dapat melalui kolam netralisasi, unit oemisah air berminyak,
unit pemisah ammonia, stabilisasi, dan sebagainya.
 Limbah gas ( sisa pembakaran, SO2,CO2.CO,NH3, dan CH4). Dampak limbah ini
mengganggu dan melemahkan sistem beserta saluran pernapasan sehingga terserang
infeksi paru-paru, iritasi pada saluran nafas dan sebagainya. Cara pengolahan limbah
gas dapat melalui menurunkan suhu pembakaran, menggunakan bahan bakar
alternatif, desulfurisasi dan sebagainya.
 Limbah B3 (mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, korosif dan beracun). Dampak
limbah ini yaitu megakibatkan efek toksitas pada susunan saraf pusat dan ginjal,
mengganggu pertumbuhan janin dan bayi, gangguan ginjal kronis dan sebagainya.
Cara pengolahan limbah B3 berupa stabilisasi, insinerasi dan bioremediasi.

Berikut aturan pembuangan limbah kimia:


a. Tidak boleh dibuang disaluran pembuangan air (pelarut-pelarut organic, logam berat,
sianida, sulfide, dan bahan-bahan padat).
b. Limbah kimia yang berbahaya harus ditempatkan pada wadah yang diberi label.
c. Sampah radioaktif harus mendapat penanganan khusus, demikian juga bahan bersifat
karsinogenik.
2. Limbah biologi
Limbah biologi adalah limbah yang terdiri dari sampah organik yang berupa mikroba
atau bersifat biodegradable. Limbah ini sebagian besar dari rumah tangga seperti sisa
makanan, sayur, buah, pembungkus nasi, plastik dan karet. Cara pengohananya dapat
berupa membakar sampah botani dan zoology, preparat biologi, stains, fixative dan
clearing tidak boleh dibuang ke sistem drainase umum, limbah kikroorganisme harud di
autoclave terlebih dahulu (jumlah besar) sebaiknya dimusnahkan dalam incinerator.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Limbah laboratorium mrupakan limbah yang berasal dari buangan hasil reaksi berbagai
bahan kimia. Limbah laboratorium dapat membahayakan lingkungan sekitar dan dapat
menimbulkan masalah kesehatan. Secara umum limbah laboratorium di kelompokkan menjadi
dua, yaitu limbah klinis dan non klinis baik berupa padat maupun cair. Contoh limbah klinis
berdasarkan potensi yang terkandung didalamnya antara lain limbah benda tajam, limbah
infeksius, limbah kimia, limbah biologi dan limbah radioaktif. Cara pengolahan pada setiap
jenis limbah berbeda-beda pada intinya pembuangan limbah tidak boleh sembarangan dan
tentunya harus sesuai dengan jenisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian limbah https://salamadian.com/pengertian-limbah/


https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
http://fmipa.uho.ac.id/biologi/wp-content/uploads/2018/01/PROFIL-Lab-Biologi.pdf
pengolahan limbah https://www.neliti.com/id/publications/281665/pengolahan-limbah-
laboratorium-lingkungan-fakultas-teknik-dengan-kombinasi-prose
https://www.slideshare.net/yeusongyoussii/pengolahan-limbah-laboratorium
limbah kimia https://www.scribd.com/presentation/370827226/Limbah-Kimia-Ppt-Lucky
limbah biologi http://fmipa.uho.ac.id/biologi/wp-content/uploads/2018/01/PROFIL-Lab-
Biologi.pdf
jenis-jenis limbah https://rsud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengelolaan-
limbah-medis-rumah-sakit-88
https://dlhk.sidoarjokab.go.id/downloads/Pengelolaan%20Limbah%20Fasilitas
%20Kesehatan.pdf

Anda mungkin juga menyukai