Anda di halaman 1dari 16

Pemeriksaan Telur

Cacing
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK
• Ni Kadek Ayu Sujani (04/057)
• Ni Kadek Ayu Utami Dewi M (05/058)
• Ni Kadek Wina Juliantari Dewi (09/062)
• Ni Komang Surya Wiandari (13/066)
• Ni Luh Putu Sri Supariyani (20/073)
• Ni Made Laksmi Apsari (21/074)
• Ni Putu Diah Setiasih (25/078)
• Putu Octaverina Wintari (32/085)
• Zahwa Aleeyah Qurahman (36/089)
• I Gede Bagas Jaya Sasmita (37/090)
• I Nyoman Adhi Wiratama (41/094)
• Ni Made Purnama Merta Sari (45/098)
• Oktaviana Miwul (49/102)
Pendahulua
Latar
n
Belakang Data WHO (2011), menyebutkan bahwa lebih dari 1 miliar
penduduk dunia menderita kecacingan dan sekitar 40-60%
penduduk Indonesia menderita kecacingan. Cacingan atau
sering disebut juga kecacingan adalah penyakit yang
disebabkan oleh cacing parasit dengan prevalensi tertinggi,
ditemukan pada anak balita dan usia sekolah dasar (SD).
Pendahuluan
Tujuan
Mengidentifikasi Keberadaan Telur Cacing Dalam
Sampel Tinja

Menambah pengetahuan dan wawasan


Manfaat
mengenai Gambaran hasil pemeriksaan
telur cacing
Metoda

Pemeriksaan telur cacing dengan metode flotasi. Metode


flotasi adalah metode yang menggunakan larutan NaCl jenuh
atau larutan gula atau larutan gula jenuh yang didasarkan
atas berat jenis telur yang akan mengapung dan mudah di
amati.
Kelebihan dan Kekurangan Metode flotasi

Kelebihan Kekurangan

pada beberapa studi dan Membutuhkan alat


publikasi menyebutkan bahwa sentrifus,membutuhkan
metode ini mampu menemukan biaya yang lebih mahal,
jumlah telur lebih banyakdan
dan pengerjaannya lebih
lebih jarang mendapatkan hasil
rumit dibandingkan
negatif palsu dibandingkan
metodeflotasi pasif .
dengan metodeflotasi pasif .
Alat yang diperlukan
Batang Pengaduk Pipet
1 Tetes

Cover Glass 2 Rak Tabung

Mikroskop
Tabung reaksi
Objek Glass
Bahan yang digunakan

Sampel
Aquades
tinja

Garam dapur
atau kristal Tisu
NaCl
Prosedur Kerja
1. Buatlah larutan NaCl jenuh dengan melarutkan garam ke dalam
aquadest.
2. Buatlah larutan emulsi larutan tinja dengan menggunakan larutan
NaCl jenuh.
3. Pipet emulsi tinja dalam tabung reaksi, kemudian cukupkan
volumenya dengan menggunakan NaCl jenuh sampai rata dengan
permukaan tabung.
4. Letakkan cover glass diatas permukaan tabung reaksi sehingga
menyentuh permukaan larutan, hindari terbentuknya gelembung.
5. Biarkan 3 menit, sampai telur cacing naik ke permukaan larutan.
6. Pindahkan cover glass tersebut diatas objek glass yang bersih dan
kering.
7. Periksalah dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x10.
Hasil Pada video yang kami amati, pada feses tersebut terdapat telur
cacing dan metode flotasi ini jauh lebih mudah dan memiliki hasil
yang lebih jelas dibandingkan dengan metode lainnya. Metode
flotasi menggunakan larutan NaCl jenuh atau larutan gula jenuh
yang didasarkan pada berat jenis telur, sehingga telur akan
mengapung dan mudah diamati. Metode ini digunakan untuk
pemeriksaan feses yang mengandung sedikit telur.
Hasil
Telur cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi memiliki
bentuk lonjong tetapi asimetris, dimana satu sisi berbentuk datar,
satu sisi lawannya cembung. Ujung telurnya membulat (tidak
lancip). Telur cacing E. vermicularis memiliki dinding yang tebal
tetapi jernih atau transparan.
Hasil
Ascaris lumbricoides.Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan
telur cacing Ascaris lumbricoides yang memiliki ciri-ciri, telur
berbentuk oval, kulitluar tebal dan tidak rata, kulit telur terdiri
daridua lapisan di dalam telur, terdapat embrio
Pembahasan
● Pemeriksaan parasit dengan sampel feses pada manusia atau hospes dapat dilakukan
dengan pemeriksaan kualitatif dan kuantitatif. Pemeriksaan feses secara kualitatif yaitu
pemeriksaan yang didasarkan pada ditemukannya telur pada masing – masing metode
pemeriksaan tanpa dihitung jumlahnya. Metode pemeriksaan yang termasuk dalam
pemeriksaan kualitatif adalah pemeriksaan metode apung ( fluotasi ).
● Pada praktikum ini metode yang digunakan yaitu metode pengapungan atau fluotasi. Pada
metode ini menggunakan larutan NaCl jenuh atau larutan gula jenuh dan terutama dipakai
untuk pemeriksaan feses yang sedikit telur.
● Cara kerjanya didasarkan atas berat jenis telur yang lebih ringan dari pada berat jenis
larutan yang digunakan, sehingga telur – telur terapung dipermukaan dan juga untuk
memisahkan partikel – partikel yang besar yang terdapat dalam feses. Pemeriksaan ini
hanya berhasil untuk telur – telur nematode.
Kesimpulan & Saran
Berdasarkan hasil penelitian pemeriksaan telur cacing dengan metode flotasi (pengumpalan) menggunakan
larutan NaCl jenuh atau larutan gula jenuh yang didasarkan pada berat jenis telur sehingga telur akan mengapung
dan mudah diamati. Cara kerja dari metode ini berdasarkan Berat Jenis telur-telur yang lebih ringan daripada
Berat jenis larutan yang digunakan sehingga telur-telur terapung dipermukaan, dan memisahkan partikel-partikel
yang besar yang terdapat dalam tinja. Keuntungan teknik flotasi adalah mudah dilakukan, telur mudah diamati,
dan baik untuk pemeriksaan infeksi ringan atau berat. Kerugian metode flotasi dibandingkan dengn teknik lainnya
adalah adanya penundaan pemeriksaan dapat menyebabkan distorsi pada telur cacing.

Sebaiknya dapat dilakukan penelitian


lebih lanjut mengenai pemeriksaan telur
cacing menggunakan variasi waktu
inkubasi pada metode flotasi.
Daftar Pustaka
Pramana Bayu,2016.”Cara Pemeriksaan Telur Cacing”.
Https://id.scribd.com/doc/311861390/CARA-PEMERIKSAAN-TELUR-CACING-PADA-SAMPEL-T
ANAH

Atlm Web,2013.”Pemeriksaan telur cacing dengan metode flotasi”.


http://www.atlm.web.id/2013/07/laporan-praktikum-pemeriksaan-telur.html
Patrawati, P., & Rosanty, A. (2017). GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING
TRICHURIS TRICHIURA PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 17 ABELI KELURAHAN
POASIA KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes
Kendari).
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/279/1/PATRAWATI.pdf
Astuti, D. S. P. (2018). PERBEDAAN MODIFIKASI METODE FLOTASI MENGGUNAKAN
LARUTAN ZnSO4 DAN NaCl JENUH TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH TELUR
CACING (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).
http://repository.unimus.ac.id/2846/4/BAB%202.pdf
https://youtu.be/5JKej9LlpjY
https://youtu.be/WUBlpC3VdGI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai