Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN TINJA METODE KATO KATZ

A. TUJUAN
Menegakkan diagnosis pasti, ada dan tidaknya infeksi cacing, berat ringannya
infeksi serta jenis telur cacing yang ada
B. PRINSIP
Dilakukan secara kualitatif
C. DASAR TEORI
Teknik sediaan tebal (cellaphane covered thick smear tecnique) atau
disebut teknik Kato. Pengganti kaca tutup seperti teknik digunakan sepotong
cellahane tape. Teknik ini lebih banyak telur cacing dapat diperiksa sebab
digunakan lebih banyak tinja. Teknik ini dianjurkan untuk Pemeriksaan
secara massal karena lebih sederhana dan murah. Morfologi telur cacing
cukup jelas untuk membuat diagnosa. Dengan penambahan melachite green
untuk memberi latar belakang hijau.
Kekurangan dari metode ini adalah bahan feses yang di gunakan
cukup banyak. Dan kelebihannya yaitu dapat mengidentifikasi tingkat cacing
pada penderita berdasar jumlah telur dan cacing, baik di kerjakan di lapangan,
dapat digunakan untuk pemeriksaan tinja masal karena murah dan sederhana,
cukup jelas untuk melihat morfologi sehingga dapat di diagnosis.
Penyelidikkan mengenai penduduk yang terkena infeksi, diharapkan
dapat menentukkan berat infeksi dengan mendapatkan jumlah telur yang
diperkirakan. Telur yang dikeluarkan setiap harinya berbeda-beda, maka
diperlukan perhitungan atas beberapa bahan, terdapat siklus dalam
pembentukan telur, pengaruh dari kepadatan tinja, makanan, pencernaan yang
salah dan faktor-faktor lain yang diketahui, dan pengeluaran telur tiap cacing
mungkin berbeda untuk hospes yang berbeda. Jumlah telur yang dikeluarkan
tiap harinya lebih dapat dipercaya dari pada jumlah telur dalam tiap gram
tinja. Menghitung jumlah telur sebelum pengobatan dapat menentukan
pengobatan yang diperlukan dan menghitung jumlahnya setelah pengobatan
dapatmenentukkan hasilnya. (Brown, 1969)
Empat kriteria untuk infeksi oleh cacing parasit (Darwin Karyadi):
Infeksi sangat ringan : 1-9 (15-149 butir telur)
Infeksi ringan : 10-24 (150-375 butir telur)
Infeksi sedang : 25-49 (375-749 butir telur)
Infeksi berat : > 50 (750 butir telur lebih)
Anak-anak mengeluarkan tinja kurang lebih 100 gram/hari, dewasa
mengeluarkan tinja kurang lebih 150 gram/hari. Jadi, misalnya dalam 1 gram
feces mengandung 100 telur maka 150 gram tinja mengandung 150.000 telur.

No Klasifikasi
Jenis Cacing
Gelang Cambuk Tambang
1. Ringan 1 - 4.999 1 - 999 1-1.999
2. Sedang 5000-49.999 1.000- 9.999 2.000- 3.999
3. Berat >50.000 > 10.000 >4000

D. ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
1. Mikroskop 1. Selofan tape
2. Object glass 2. feces
3. Botol kaca kecil 3. Malachite green 3%
4. Glycerin
5. Aquadest

E. PROSEDUR KERJA
1. Cara Membuat Larutan Kato:
Untuk membuat larutan Kato diperlukan campuran dengan perbandingan :
Aquadest 100 bagian, Glycerin 100 bagian dan Larutan malachite green
3 % sebanyak 1 bagian.
2. Cara Merendam Selofan :
a. Buatlah bingkai kayu segi empat sesuai dengan ukuran baskom
kecil.contoh misal bingkai untuk foto
b. Lilitkan selofan pada bingkai tersebut
Tabel Klasifikasi Intensitas Infeksi Menurut Jenis Cacing
c. Rendam selama 18 jam dalam larutan Kato
d. Pada waktu akan dipakai guntinglah selofan yang sudah direndam
sepanjang 3 cm
3. Cara Pemeriksaan Kato Katz secara Kualitatif:
a. Pakailah sarung tangan untuk mengurangi kemungkinan infeksi
berbagai penyakit
b. Tulislah nomor kode pada gelas obyek dengan spidol sesuai dengan
nomor yang tertulis di pot tinja
c. Ambilah tinja dengan lidi sebesar kacang hijau dan letakkan diatas
gelas obyek
d. Tutup dengan selofan selebar 2,5 x 3 cm yang sudah direndam
dengan larutan Kato selama 12-24 jam dan ratakan tinja dibawah
selofan dengan botol kaca kecil
e. Biarkan sediaan selama 20-30 menit
f. Periksa dengan mikroskop pada perbesaran lemah 10x sampai 40x
g. Hasil pemeriksaan tinja berupa positif atau negatif tiap jenis telur
cacing
h. Hitung telur cacing , jumlah telur cacing x 1000/50 = jumlah telur
dalam 1 gr tinja.

F. HASIL
Nama Cacing
Metode
Kato
Ascaris lumbricoides -
Trichuris trichiura -
Cacing tambang -
Cacing pita -
Ancylostoma duodenale -
Necator americanus -
Strongyloides stercoralis -

G. PEMBAHASAN
Hasil pemeriksaan tinja yang telah dilakukan dengan metode kato
katz menunjukkan hasil yang negatif yang artinya bahwa tidak ditemukan
telur atau pun larva dalam tinja yang telah diperiksa. Hasil negatif pada
metode kato katz yang dilaksanakan dapat disebabkan antara lain:

1. Sampel atau feces diperoleh dari orang yang sehat (tidak terinfeksi cacing
parasit usus)
2. Kurang ketelitian dan kecerobohan praktikan dalam melakukan praktikum.
3. Kurangnya pemahaman praktikan pada bentuk morfologi telur cacing
parasit maupun larvanya.
4. Praktikan kurang paham tentang urutan kerja pada metode kato katz.
5. Pada saat diambil fecesnya, cacing belum bertelur sehingga tidak
ditemukkan telur pada feces.


H. KESIMPULAN
Hasil yang didapat dari pemeriksaan dengan metode kato katz adalah
negatif yang artinya tidak ditemukkan telur dalam tinja yang diperiksa.

Anda mungkin juga menyukai