Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

SITOHISTOTEKNOLOGI
FIKSASI JARINGAN

Disusun oleh :
Muhammad Rizky
1804034063
6C

D-IV ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA
JAKARTA
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1


BAB II CARA KERJA ......................................................................................................................... 3
1. Menyiapkan Larutan Fiksasi ................................................................................................... 3
2. Ratio Antara Jaringan Dengan Volume Laarutan Fiksasi ................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 4
SOAL...................................................................................................................................................... 5

i
BAB I
PENDAHULUAN

Fiksasi adalah suatu usaha untuk mempertahankan elemen – elemen


sel atau jaringan agar tetap pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan
bentuk maupun ukuran. (Hayati. 2017). Sedangkan menurut (Khristian, Erick.
2017) jaringan yang diambil dari tubuh atau sel yang dibuat dengan teknik
apusan harus segera diawetkan pada suatu cairan yang disebut dengan teknik
fiksasi. Menurut definisi, fiksatif mengubah komposisi kimia dan fisik asli
dari jaringan. Selain mengubah sifat kimia sel dan jaringan yang digunakan,
fiksasi dapat juga menyebabkan perubahan fisik pada komponen seluler dan
ekstraselular. Mekanisme kerja dari fiksasi pada dasarnya adalah mengawetkan
bentuk sel dan organel sehingga mendekati bentuk ketika masih di tubuh.
Dengan pemberian cairan fiksasi, maka akan mengubah komposisi jaringan
secara kimiawi ataupun secara fisik.
Fiksasi berfungsi untuk mempertahankan bentuk jaringan sedemikian rupa
sehingga perubahan bentuk / struktur sel jaringan yang terjadi hanya sekecil
mungkin, menembus jaringan dengan cepat, bersifat mordent (mengikat) dan
membantu indeks refraksi. (Hayati. 2017). Sedangkan menurut (Kristian, Erick.
2017) tujuan dari fiksasi antara lain sebagai berikut :
1. Menjaga Stuktur dan Komponen Kimiawi.
2. Pencegahan Kerusakan dan Kematian
3. Mengeraskan sel dan jaringan
4. Pemadatan
5. Opticaldiferensiasi
6. Efek pewarnaan
7. Menempelkan sel
Dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari fiksasi ialah untuk
menjaga atau mempertahankan bentuk dari sel atau jaringan dan memperkecil
kemungkinan terjadinya perubahan pada jaringan atau sel tersebut.
Menurut (Khristian, Erick. 2017) ada beberapa prinsip-prinsip dasar
fiksasi, antara lain :
1. Koagulasi
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid di
dalam sel karena adanya penambahan bahan kimia atau pemberian
perlakuan fisik sehingga partikel-partikel tersebut bersifat netral dan
1
membentuk endapan. Koagulasi pada proses fiksasi dapat terjadi
pada protein yang ada di dalam sel atau kandungan lainnya yang
dianggap perlu dipertahankan akibat degrasi yang terus berlangsung.
Prinsipnya adalah menginaktivasi enzim yang ada di dalam sel,
sehingga aktivitas metabolisme sel tidak terjadi dan menghentikan proses
autolisis sel.

2. Presipitasi
Secara umum pengertian dari presipitasi adalah pengendapan
yang terjadi akibat koagulasi yang terjadi sebelumnya. Presipitasi yang
diharapkan ketika proses fiksasi adalah presipitasi protein, yang mana
protein inilah yang menjadi salah satu factor utama pembusukan.
Dengan adanya presipitasi protein ini maka akan menyebabkan
berkurangnya tingkat kelarutan suatu protein yang berdampat terhadap
kekuatan sel dari kerusakan baik secara internal maupun eksternal.

Jenis-jenis larutan yang dapat dipakai untuk fiksasi jaringan, yaitu


1. Formaldehid
2. Larutan Bouin
3. Netral bufer formalin 10%
4. Alkohol

2
BAB II
CARA KERJA

1. Menyiapkan Larutan Fiksasi


 Neutral Buffered Formalin (NBF)
1. Formalin 10 ml
2. Acid Sodium Phosphate monohydrate 0,40 gr
3. Anhydrous disodium phosphate 0,65 gr
4. Ad akuades 100 ml
Rumus yang digunakan untuk memonitor fiksasi baik atau buruk
diuji dengan rumus : d = k √t

 Larutan Bouin
1. Larutan asam pikrat jenuh 75 ml
2. Formalin (Formaldehid 40%) 20 ml
3. Asam Asetat Glasial 5 ml (ditambahkan pada saat digunakan).
Larutan stok asam pikrat jenuh : dibuat dengan cara
melarutkan 1 gr serbuk asam pikrat dalam etanol 95% 100 ml.
Organ yang telah dicuci dengan larutan garam fisiologis,
dimasukkan ke dalam larutan Boiun (maksimal 24 jam) dengan
volume sekurang-kurangnya 10x volume jaringan yang akan
difiksasi.

2. Ratio Antara Jaringan Dengan Volume Laarutan Fiksasi


Rasio antara volume larutan fiksasi terhadap spesimen menjadi hal
yang harus diperhatikan. Hal ini berhubungan dengan penurunan
konsentrasi larutan fiksasi dan kecepatan penetrasi. Makin sedikit larutan
fiksasi yang digunakan, maka konsentrasi akhir ketika terjadi kondisi
isotonic akan menurun dengan drastic, dan tentunya akan mengurangi
kecepatan penetrasi. Lain halnya ketika larutan fiksasi besar
perbandingannya terdapat spesimen, maka konsentrasi akhir ketika
isotonic tidak bergitu bermakna dan kecepatan penetrasi terjaga.
Perbandingan yang telah teruji adalah 1 : 20 untuk spesimen : larutan
fiksasi. Namun jika Anda ingin fiksasi menjadi lebih baik dilihat dari
waktu dan kualitas, maka rasio yang disarankan adalah 1:50. (Khristian,
Erick. 2017)

3
DAFTAR PUSTAKA

 Dra. Hayati, M. Farm. 2017. PENUNTUN PRAKTIKUM


SITOHISTOTEKNOLOGI. Jakarta. Universitas Muhammadiyah Prof.
Dr. Hamka
 Khristian, Erick, M. Si dan Inderiati, Dewi, S. Si., M. Biomed.
SITOHISTOTEKNOLOGI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

4
SOAL

1. Jika saudara membeli formalin PA 40%, jika saudara mengambil 100 mL


formalin PA ini, lalu ditambahkan akuades sampai 1000 mL. maka berapa
persen konsentrasi formalin yg saudara buat?

2. a. Berapa gr asam pikrat yg saudara butuhkan, jika saudara ingin membuat


asam pikrat jenuh dengan penambahan etanol 95% sebanyak 500 mL.
b. Jika saudara mempunya asam pikrat jenuh sebanyak 500 mL, berapa mL
latutan Bouin yg saudara peroleh?

JAWABAN :

1. V1 . K1 = V₂ . K₂
100 x 40 = 1000 x K₂
4000 = 1000 K₂
K₂ = 4000 / 1000
K₂ = 4%

2. A. 95% / 100% x 500 ml


= 475 gr

B. as. Pikrat : formalin : as. Asetat glasial


75 : 25 : 5
15 : 5 :1
diketahui :
as. Pikrat = 500 ml
500/ 15 = 33,33
Formalin?
33,33 x 5 = 166,67
As. Asetat glasial ?
33,33 x 1 = 33,33
= 500 + 166,67 + 33,33= 700 ml larutan bouin

Anda mungkin juga menyukai