Kelompok II
Sucitra (D1B120303)
Mita Chairama (D1B120302)
Jihan Nadillah (D1B120306)
Hamka Achmad (D1B120311)
Gusnaeni (D1B120300)
Febrianty SM (D1B120301)
Andi Gerhan P (D1B120305)
Pengertian
Sperma adalah zat setengah cair atau setengah kental yang terdiri dari
dua bagian yaitu plasma sperma (plasma semen) dan spermatozoa.
Plasma sperma dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar prostat, vesika seminalis,
epididimis, cowper dan littre. Sedangkan spermatozoa dihasilkan oleh
aktivitas tubuli seminiferus.
Tidak ada pemberian pengawet pada sampel spesimen sperma, tetapi hal
penting yang perlu disampaikan kepada pasien, yaitu sampel sperma
harus disimpan sesuai suhu tubuh. Jika suhu terlalu hangat atau terlalu
dingin, hasil pemeriksaan tidak akan akurat. Hal penting kedua adalah
sampel sperma harus segera dibawa ke laboratorium dalam jangka waktu
30-60 menit setelah sperma diambil. Tindakan ini dilakukan untuk
mendapatkan sampel sperma yang baik dan hasil tes yang akurat.
Penyakit/ kondisi yang berhubungan dengan
pemeriksaan sampel
• Tingkat kesuburan pria.
Pemeriksaan sperma dilakukan terhadap pria atau pasangan yang diduga
memiliki masalah kesuburan. Tes ini umumnya dilakukan pada pasangan yang
telah menjalani program kehamilan selama 12 bulan, namun tidak
mendapatkan hasil.
• Keberhasilan vasektomi.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada sperma yang
terkandung di dalam semen pada pasien yang baru menjalani vasektomi.
• Mendiagnosis sindrom Klinefelter.
yaitu kondisi genetika yang terjadi pada pria ketika memiliki ekstra
kromosom-X. Kondisi ini ditandai dengan infertilitas.
PROSES DIAGNOSTIK RUTIN
• Makroskopik • Mikroskopik
- volume - Jumlah sperma
- ph - Pergerakan sperma
- bau - Morfologi
- warna - Perhitungan sel
- likuifaksi bulat
- viskositas
PENGOBATAN
• Mengonsumsi makanan sehat. Perbanyak mengonsumsi buah dan
sperma.
sperma.
(IMS), seperti chlamydia dan gonore dapat memengaruhi
• Radikal bebas
• infeksi
KELUHAN YANG BIASA TERJADI