Anda di halaman 1dari 21

ASSAMUALAIKUM

ANALISIS KUANTITATIF MIKROBIOLOGI


PANGAN
NAMA KELOMPOK 8:
1. Andesta Putri C
(P0 5130 118 049)
2. Bebby Sharly J
• Kelas : 2B DIII GIZI
(P0 5130 118 054)
3. Lia Risiska Milviniva • Dosen pengajar :
(P0 5130 118 022) 1. Halimahtussa’diah, MKM.
4. Mutiara Marlinda
2. Ayu Pravita Sari, SST., M.
(P0 5130 118 030)
5. Tenti Purnama Sari
Gizi
(P0 5130 118 084)
6. Zundi Sholeha
(P0 5130 118 091)
PENDAHULUAN

Mikroorganisme adalah makhluk yang sangat


kecil dan hanya dapat dilihat dibawah mikroskop.
Salah satu jenis mikroorganisme adalah bakteri.
Bakteri merupakan organisme uniselular yang
tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu satu
sel membelah secara simetris. Koloni bakteri
adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang
sejenis yang mengelompok menjadi satu dan
membentuk suatu koloni-koloni (Volk, 1993).
Tujuan menganalisa bahan
pangan secara mikrobiologi:
Pada umumnya orang
menganalisa bahan pangan Sasaran analisa mikrobiologi pangan:
secara mikrobiologi bertujuan: Adapun sasaran analisa mikrobiologi pangan,
1. Menentukan keamanannya. adalah:
2. Mengukuhkan penjagaan 1. Mendeteksi dan meng- analisa tingkat
kualitasnya. pencemaran tinja pada pangan.
3. Untuk maksud standarisasi. 2. Menganalisa tingkat perlakuan yang
diperlukan agar pangan aman untuk
dikonsumsi.
3. Menjamin efisiensi proses pada berbagai
tahapan dalam pengolahan pangan.
4. Melokalisasi sebab-sebab timbulnya
perusakan kualitas pangan.
5. Menetapkan kemumian mikrobiologis pangan
setelah diproduksi, dan menunjukkan tetap
terjaganya ke-murnian pangan tersebut di
dalam sistem distribusi dan penyampaiannya.
ISI
Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai
macam uji seperti uji kualitatif koliform yang secara lengkap
terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji kuantitatif, bisa
dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap.
Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan
beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform.
Bakteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan
metode cawan petri (metode perhitungan secara tidak
langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel
yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni
yang merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang
dapat hidup yang terdapat pada sampel (Penn,1991).
A. Perhitungan jumlah sel
1. Hitungan mikroskopik
a. Metode Breed
Hitungan mikroskopik dengan metode Breed
sering diguna­kan untuk menganalisis susu yang
mengandung bakteri dalam jumlah tinggi,
misalnya susu yang diperoleh dari sapi yang
terkena mastitis yaitu suatu penyakit infeksi
yang menyerang kelenjar susu sapi. Cara ini
merupakan suatu cara cepat, yaitu menghitung
bakteri secara langsung meng­gunakan
mikroskop. Cara ini mempunyai kelemahan
yaitu tidak dapat dilakukan terhadap susu yang
telah dipas­teurisasi karena secara mikroskopik
tidak dapat dibedakan antara sel-sel bakteri
yang masih hidup atau yang telah mati karena
perlakuan pasteurisasi.
Kelemahan metode breed
1. Sel hidup dan sel mati tidak
dapat dibedakan.
2. Volume contoh yang tidak sesuai
Keuntungan metode breed
dengan jumlah yang dipastikan.
3. Penyebaran contoh kemungkinan 1. Pengerjaannya lebih cepat dan
tidak merata. efesien.
4. Kemungkinan adanya bakteri yang 2. Alat dan bahan yang diperlukan
tidak terhitung. lebih sedikit.
3. Ketelitian lebih besar. Akan
terhitung secara langsung baik
yang hidup maupun yang mati
4. Tidak memerlukan media.
5. Hitungan berdasarkan
kekeruhan.Alat yang digunakan;
spektrofotometerkomparator
blok kesalahan sangat besar.
b. Petroff-Hauser

Prinsip dari perhitungan Petroff-Hauser yaitu


melakukan perhitungan dengan pertolongan
kotak-kotak skala, di mana dalam setiap ukuran
skala seluas 1 mm2 terdapat 25 buah kotak
besar dengan luas 0,04 mm2, dan setiap kotak
besar terdiri dari 16 kotak kecil. Alat
haemocytometer  digunakan di bawah
mikroskop, sisinya mempunyai ukuran 0,05 mm.
Sedangkan satu kotak sedang berukuran nilai
0,2 mm. Dan tebal nya adalah 0,1 mm. 
Lanjutan.....
• kelemahan metode Petroff-Hauser :
1. Sel-sel yang telah mati tidak dapat dibedakan
dari sel-sel hidup.
2. Sel-sel yang berukuran sangat kecil sukar dilihat
di bawah mikroskop.
3. Untuk mempertinggi ketelitian, jumlah sel di
dalam suspensi harus cukup tinggi, misalnya
untuk bakteri minimal 106sel/ml.
4. Tidak dapat digunakan untuk menghitung sel
jasad renik di dalam bahan pangan yang banayk
mengandung debris atau ekstrak makanan,
2. Hitungan cawan

Prinsip dari metode hitungan


cawan adalah menumbuhkan sel-
sel mikroba yang masih hidup
pada suatu atau beberapa media
sehingga sel tersebut berkembang
biak dan membentuk koloni-koloni
yang dapat dilihat langsung
dengan mata telanjang tanpa
menggunakan mikroskop, dan
koloni dapat dihitung
menggunakan colony counter.
(Yunita et al. 2015)
Lanjutan....
Langkah–langkah yang harus diperhatikan pada
metode hitungan cawan adalah:

a. Pengenceran
Bahan pangan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel
mikroba per ml, per g atau per cm permukaan, memerlukan
perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar
di dalam cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan terbentuk
koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung,
dimana jumlah yang terbaik adalah di antara 30 dan 300.
Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1:10, 1:100,
1:1000 dan seterusnya.
Lanjutan...

b. Cara Pemupukan

Prinsip metode hitungan cawan adalah sebagai


berikut: jika sel mikroba yang masih hidup
ditumbuhkan pada medium agar, maka sel
mikroba tersebut akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.
LANJUTAN..

Pada pemupukan dengan metode permukaan, agar


steril terlebih dahulu dituangkan ke dalam cawan petri
steril dan dibiarkan membeku. Setelah membeku
dengan sempurna, kemudian sebanyak 0,1 ml contoh
yang telah diencerkan dipipet pada permukaan agar
tersebut. Sebuah batang gelas melengkung (hockey
stick) dicelupkan ke dalam alcohol 95% dan dipijarkan
sehingga alcohol habis terbakar. Setelah dingin, batang
gelas tersebut digunakan untuk meratakan contoh di
atas medium agar dengan cara memutarkan cawan
petri di atas meja. Selanjutnya inkubasi dilakukan
seperti pada metode tuang.
LANJUTAN...

Cara menghitung koloni pada cawan adalah sebagai


berikut:
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung
jumlah koloni antara 30 dan 300
2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan
suatu kumpulan koloni yang besar dimana jumlah
koloninya diragukan, dapat dihitung sebagai satu koloni.
3. Suatu deretan (rantai) koloni yang terlihat sebagai suatu
garis tebal dihitung sebagai satu koloni.
LANJUTAN....

CONTOH....

• Contoh: penetapan jumlah mikroba pada susu. Pengenceran awal


1:10 (10-1) dibuat dengan cara mengencerkan 1 ml susu ke dalam 9
ml larutan pengencer, dilanjutkan ke pengenceran yang lebih tinggi.
Jika setelah inkubasi diperoleh 60 dan 64 koloni masing-masing
pada cawan duplo pada pengenceran 10-4, maka jumlah koloni
dapat dihitung sebagai berikut (1 ml larutan dianggap mempu nyai
berat 1 g).
Factor pengenceran = Pengenceran x jumlah yang ditumbuhkan.
= 10-4 x 1
= 10-4
Jumlah koloni = jumlah koloni x 1/factor pengeceran
= (60+64)/2 x 1/10-4
= 62 x 104 = 6,2 x 105
Lanjutan....

c. Metode tetes (Drop Plate)

Bahan pemeriksaan yang telah dibuat homogen


sebanyak 0,01 – 0,1 ml diletakkan pada medium
lempeng agar yang telah dikeringkan lebih dahulu
dengan menggunakan pipet 0,1 ml atau 0,2 ml posisi
vertical, sehingga ujung pipet tidak menyentuh
permukaan medium tetapi tetesannya menyentuh
permukaan medium. Tetesan tadi dibiarkan menyebar
sendiri pada permukaan medium. Biarkan pada suhu
kamar sampai bagian cair terserap semua ke dalam
medium agar.
3). MPN (Most Probable Number)

Berbeda dengan metode hitung agar


cawan yang menggunakan medium padat,
dalam metode MPN digunakan medium
cair  di dalam tabung reaksi, di mana
perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah
tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi
oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu
dan waktu tertentu. Pengamatan tabung
yang positif dapat dilihat dengan mengamati
timbulnya kekeruhan, atau terbentuknya gas
di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang
diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk
jasad renik pembentuk gas.  metode MPN
menggunakan 9 tabung reaksi yang dibagi
menjadi 3 seri dimana satu seri masing-
masing terdapat 3 tabung reaksi.
B. Perhitungan massa sel secara langsung

Perhitungan massa sel secara langsung adalah


sebagi berikut:
1. Volumetrik
2. Gravimetrik
3. Kekeruhan (turbidimetri)
C. Perhitungan massa sel secara tidak
langsung

Perhitungan massa sel secara tidak


langsung:
1. Analisis komponen sel (protein, DNA, A IP,
dan sebagainya)
2. Analisis produk katabolisme (metabolit
primer atau sekunder, panas)
3. Analisis konsumsi nutrien (karbon,
nitrogen, oksigen, asam amino, mineral,
dan sebagainya).
Kesimpulan
Dari metode-metode tersebut, metode hitungan
cawan paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan
metode hitungan cawan merupakan cara yang paling
sensitif untuk menghitung jumlah mikroba karena:
1. Hanya sel yang masih hidup yang dihitung
2. Beberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus
3. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi
mikroba karena koloni yang terbentuk mungkin
berasal dari satu sel dengan penampakan
pertumbuhan yang spesifik.
TERIMAKASIH SEMOGA
BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA

Anda mungkin juga menyukai