HITUNGAN CAWAN
Rabu, 8 April 2015
Kelompok II
Rabu, Pukul 10.00 – 13.00 WIB
Nama NPM Tugas
Amelia Suci P 260110130042 Teori dasar, Daftar Pustak.
Nur Alfi K. D 260110130043 Editor, Tujuan, Prinsip, Alat
dan Bahan, Prosedur.
Iman Firmansyah 260110130044 Pembahasan, Simpulan.
\
Nilai TTD
HITUNGAN CAWAN
I. Tujuan
Melatih melakukan pengenceran serial dan menentukan konsentrasi
suspensi bakteri dengan metode hitungan cawan.
II. Prinsip
1. Teknik hitung cawan
Jika sel mikroba yang masih hidup di tumbuhkan pada medium agar, maka
sel mikroba akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat
dilihat langsung dan dihitung dengan menggunakan mata telanjang tanpa
harus dengan menggunakan mikroskop ( Fardiaz,1992).
2. Metode pengenceran
Penambahan pelarut, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran
(Pleczar, 2006).
3. Teknik aseptis
Proses tanpa kontaminasi untuk menjamin preparasi bebas dari mikroba
kontaminan, teknik aseptis digunakan sepanjang percobaan berlangsung,
baik alat, bahan, lingkungan sekitar maupun praktikan. Untuk alat dan
bahan dapat diterapkan metode sterilisasi (Anton,2008).
4. Inkubasi
Suatu teknik perlakuan bagi mikroorganisme yang telah diinokulasikan
pada media (padat atau cair), kemudian disimpan pada suhu tertentu untuk
dapat melihat pertumbuhannya. Bila suhu inkubasi tidak sesuai dengan
yang diperlukan, biasaanya mikroorganisme tidak dapat tumbuh dengan
baik (Suriawiria, 2005).
III. Teori dasar
Bakteri adalah domain yang terdiri dari makhluk hidup yang tidak
memiliki membran inti (prokariota). Bakteri dulu terbagi menjadi Bacteria
dan Archaebacteria, namun sekarang Archaebakteria memiliki domain
sendiri yang disebut Archaea. Bakteri memiliki ciri-ciri antara lain tidak
memiliki membran inti, tidak memiliki organel bermembran, memiliki
dinding sel peptidoglikan, dan materi asam nukleatnya berupa plasmid
(Postlethwait dan Hopson, 2006).
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah
maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat
kimia dan zat sisa metabolisme (Daniel, 2008).
Ada beberapa metode untuk menginokulasi bakteri sesuai dengan jenis
medium tujuannya. Pada medium agar tegak, dilakukan metode tusuk
menggunakan jarum ose. Pada medium agar miring, dilakukan metode
gores dengan menggunakan loop ose. Pada medium petridisk, dapat
digunakan metode streak plate (metode gores), pour plate (metode tuang)
atau spread plate (metode sebar) Setelah inokulasi, dilakukan proses
inkubasi, yaitu menyimpan medium pada alat atau kontainer ada
temperatur tertentu dan periode tertentu, sehingga tercipta lingkungan
yang menyediakan kondisi cocok untuk pertumbuhan bakteri (Harley dan
Presscot, 2002).
Dalam metode perhitungan cawan, bahan yang diperkirakan
mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml atau per gram atau per cm.
Perlakuan pengenceran sebelumnya ditumbuhkan pada medium agar di
dalam cawan petri. Setelah inkubasi, akan terbentuk koloni pada cawan
petri tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah yang
terbaik antara 30 - 300 koloni. Pengenceran biasanya dilakukan secara
desimal, yaitu 1 : 10, 1 : 100, 1 : 1000, dan seterusnya (Waluyo, 2007).
Secara kuantitatif koloni bakteri dapat dihitung dengan cara
menghitung populasinya secara umum atau dengan kata lain menghitung
seluruh sel bakteri yang ada dalam media termasuk sel yang mati, dan
menghitung sel bakteri hidup dengan menggunakan teori pendekatan.
Teknik perhitungan cara pertama relatif mudah dilakukan, karena pada
cara yang kedua jumlah koloni yang dapat dihitung sangat tergantung dari
aktivitas bakteri dalam media pertumbuhannya. Walaupun demikian kedua
cara perhitungan ini sering dipakai sesuai dengan tujuan percobaannya
(Oktavia, 2008).
Pengenceran dilakukan dengan menambahkan larutan, sesuatu yang
berbentuk cair ke dalam medium yang akan dibiakan. Di dalam cara
perhitungan ini,kerapatan pertumbuhan koloni harus dipertimbangkan. Jika
pertumbuhan terlalu rapat, hasilnya akan sulit dipertanggungjawabkan.
Demikian juga untuk pertumbuhan yang terlalu jarang sehingga diperlukan
pemilihan cawan petri yang pertumbuhan koloni kumannya paling layak
untuk dihitung, yang biasanya diambil dari cawan petri yang pertumbuhan
koloninya berkisar 30 - 300 koloni per cawan petri (Setiyono, 2013).
Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu mengurangi jumlah mikroba
yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan banyaknya tingkat pengenceran
tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Perbandingan
1 : 9 digunakan untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya,
sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisme
dari pengenceran sebelumnya. (Pelczar,2006).
Setelah melakukan pengenceran, suspensi bakteri selanjutnya dapat
dibiakkan. Membiakkan mikroorganisme dapat dilakukan dengan berbagi
cara, salah satunya dalam media cawan Petri. Pengembangbiakan dalam
media cawan Petri ini terdiri dari beberapa metode, salah satunya adalah
metode cawan tuang (pour plate). (Setiyono,2013).
Metode pengukuran pertumbuhan mikroorganisme dapat dibedakan
menjadi metode langsung dan tidak langsung. Contoh metode langsung
hitungan mikroskopik (menggunakan hemositometer), digunakan untuk
mengukur pertumbuhan bakteri pada susu / vaksin dan hitungan cawan
digunakan untuk mengukur pertumbuhan bakteri susu, air, makanan,
tanah, dan lain-lain. Contoh metode tidak langsung adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kekeruhan, bila suspensi biakan cair & homogeny
2. Berdasarkan berat kering sel, bila suspensi biakan kental & tidak
homogeny
3. Berdasarkan kadar nitrogen, bila suspensi biakan kental & tidak
homogeny
4. Berdasarkan aktivitas biokimia, menggunakan uji mikrobiologis
(Hamdiyati, 2011).
Hitungan mikroskopik menggunakan ruang penghitung hemositometer
mempunyai kelebihan cepat dalam pengerjaannya, tetapi mempunyai
beberapa kekurangannya, yaitu : tingkat kesalahan tinggi, sel mati bisa
terhitung, sel ukuran kecil sulit teramati. Metode ini tidak sesuai untuk sel
yang densitasnya rendah. Hitungan cawan dapat dilakukan dengan metode:
1. Cawan sebar (spread plate method)
2. Cawan tuang (pour plate method)
Penerapan metode cawan tuang, terlebih dahulu dilakukan:
1. Satu seri pengenceran terhadap sampel
2. Ambil pengenceran tertentu (Hamdiyati, 2011).
Perhitungan jumlah koloni dilakukan dengan hitungan cawan (Total
Plate Counts) berdasarkan pertumbuhan dapat dilihat langsung tanpa
mikroskop. Metode hitungan cawan cukup sensitif untuk menentukan
jumlah mikroorganisme yang masih hidup dengan menghitung beberapa
jenis mikroorgaisme sekaligus mengisolasi dan mengidentifikasi yang
berasal dari suatu mikroorgabisme yang mempunyai penampakan
pertumbuhan spesifik. Dengan metode TPC jumlah koloni dalam contoh
dihitung sebagai berikut : Koloni per ml atau per gram = jumlah koloni per
cawan x 1/FP (faktor pengenceran) Selanjutnya cawan petri yang dipilih
dan dihitung mengandung jumlah koloni antara 30-300 (Permana dan
Kusmiati, 2007).
Perhitungan koloni untuk menghitung jumlah total pertumbuhan
mikroorganisme kapang dan bakteri dilakukan dengan cara pengenceran.
Pengertian istilah propagul diberikan bagi kapang sebagai struktur
reproduksi dalam bentuk potongan populasi hifa atau miselium.
Sedangkan pengertian koloni diberikan untuk bakteri yang diartikan
sebagai bagian dari populasi individu mikroorganisme dari jenis yang
sama setelah dipisahkan (Permana dan Kusmiati, 2007).
Pengukuran pertumbuhan mikroorganisme dilakukan dengan metoda
cawan. Prinsip dari metode ini adalah sel mikroba yang masih hidup
ditumbuhkan pada medium sedemikian sehingga mikroba tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan
dihitung tanpa menggunakan mikroskop. Jumlah koloni mikroorganisme
dihitung berdasarkan Standard Plate Count (SPC). Metode ini cukup
sensitif karena hanya sel mikroorganisme yang hidup yang dapat dihitung.
Selain itu beberapa sel yang berdekatan dapat dihitung sekaligus sebagai
suatu koloni (Hanafi, et al., 2006).
Untuk melaporkan suatu analisis mikrobiologi digunakan suatu standar
yang disebut “Standard Plate Count” yang menjelaskan cara menghitung
koloni pada cawan serta cara memilih data yang ada untuk menghitung
jumlah koloni dalan suatu contoh. Cara menghitung koloni pada cawan
adalah sebagai berikut :
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah
koloni antara 30 sampai 300
2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu
kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan,
dapat dihitung sebagai satu koloni.
3. Suatu deretan koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung
sebagai satu koloni (Dwidjoseputro, 1978).
Koloni adalah kumpulan dari mikroba yang memilki kesamaan
sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, dan sebagainya. Sifat-sifat
yang perlu diperhatikan pada koloni yang tumbuh di permukaan medium
adalah:
1. Besar kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya serupa suatu titik,
namun ada pula yang melebar sampai menutup permukaan medium.
2. Bentuk. Ada koloni yang bulat, ada yang memanjang. Ada yang
tepinya rata, ada yang tidak rata.
3. Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata saja dengan permukaan
medium, ada pula yang timbul yaitu menjulang tebal di atas
permukaan medium.
4. Halus kasarnya permukaan. Ada koloni yang permukaannya halus, ada
yang permukaannya kasar dan tidak rata.
5. Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaannya mengkilat, ada
yang permukaannya suram.
6. Warna. Kebanyakan koloni bakteri berwarna keputihan atau
kekuningan.
7. Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang keras dan
kering (Dwidjoseputro, 1978).
C. Gambar Alat
V. Prosedur Kerja
B. Perhitungan
1. 10-1 56 koloni
2. 10-2 13 koloni
3. 10-3 7 koloni
Kisaran yang paling tepat dalam menghitung koloni pada cawan adalah 30-300
koloni per cawan. Jika jumlah koloni < 30 atau , maka tidak dimasukkan ke dalam
perhitungan.
56 ( 10 )
Jumlah koloni per ml sampel = 1
= 560 cfu/ml
VII. Pembahasan
VIII. Simpulan
Dapat diakukan pengenceran serial yaitu 10-1 ,10-2 , dan 10-3 dengan
ditambahkan aquadest 9 ml dan telah ditentukan konsentrasi suspensi
bakteri dengan metode hitungan cawan dan didapat perhitungan cawan 10-1
yaitu 560 cfu/ml.Pengenceran 10-2 dan 10-3 tidak dihitung karena koloni yang
di dapat kurang dari 30 . Kisaran yang paling tepat dalam menghitung
koloni pada cawan adalah 30-300 koloni per cawan.
Daftar Pustaka