OLEH
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2020
JURNAL PRAKTIKUM
OLEH
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
ASISTEN NILAI
KOORDINATOR
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2020
PENDAHULUAN
Latar Belakang
yang dibutuhkan oleh tanaman adalah pH yang sesuai dengan keadaan anatomi dan
fisiologis daripada tanaman tersebut, oleh sebab itu pH perlu diubah agar sesuai
kebutuhan tanaman. Namun usaha ini tidak mudah sebab ada penghambat yang
disebut Buffer (sanggahan), yang merupakan suatu sifat umum dari campuran asam-
potensial disebabkan oleh ion H+ dan Al yang terjerap pada permukaan kompleks
(pH) untuk mengetahui jenis reaksi dan nilai pH tanah pada berbagai lapisan tanah.
Tujuan Praktikum
3. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak jumlah Aluminium dan
TINJAUAN PUSTAKA
pH merupakan salah satu parameter penting suatu tanaman dapat tumbuh atau
tidak. Semakin rendah pH tanah maka semakin sulit tanaman untuk tumbuh karena
tanah bersifat masam dan mengandung toksik (racun). Sebaliknya, jika pH tanah
tinggi maka tanah bersifat basa dan mengandung kapur (Rusdiana, 2012).
Nilai pH tanah tidak sekedar menunjukkan suatu tanah asam atau alkali, tetapi
juga memberikan informasi tentang sifat-sifat tanah yang lain, seperti ketersediaan
fosfor, status kation-kation basa, status kation atau unsur racun.Kebanyakan tanah-
tanah pertanian memiliki pH 4 hingga 8.Tanah yang lebih asam biasanya ditemukan
pada jenis tanah gambut dan tanah yang tinggi kandungan aluminium atau
belerang.Sementara tanah yang basa ditemukan pada tanah yang tinggi kapur dan
tanah yang berada didaerah arid dan dikawasan pantai (Mukhlis, 2014).
Kemasaman tanah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain bahan
induk tanah, reaksi oksidasi terhadap mineral tertentu, bahan organik, dan pencucian
basa-basa. Tanah yang diteliti berasal dar bahan induk yang bersifat intermedier,
tidak terdapat mineral yang bila teroksidasi bahan organik rendah.Dalam hal ini
terdapat dalam suspensi tanah berada keseimbangan dengan ion yang terjerap. Akibat
dari proses itu, maka dikenal 2 jenis kemasaman yaitu kemasaman aktif dan
kemasaman potensial. Kemasaman aktif disebabkan oleh ion di dalam larutan tanah,
Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata. Gedung
lebih kurang 25 mdpl denga topografi datar. Praktikum ini di laksanakan pada hari
Sabtu Tanggal 19 desember 2020 tepatnya pada pukul 10.00 wib sampai dengan
Bahan
Bahan yang digunakan adalah Tanah , KCl 1M, Penunjuk phenolphtalin (pp)
0,1%,NaF 4%, Larutan baku NaOH 0,020N, Larutan baku HCl 0,020 N
Alat
- Neraca analitik
- Buret 10 ml
- Mesin kocok
- Botol kocok 100 ml
- Erlenmeyer 50 ml
- Sentrifuse atau kertas saring
- Dispenser 50 ml
- Pipet 10 ml
Metode Praktikum
- Timbang 5,00 g tanah < 2 mm ke dalam botol kocok 100 ml, ditambah 50 ml
KCl 1M.
- Campuran dikocok dengan mesin kocok selama 30 menit kemudian disaring
atau disentrifuse.
- Ekstrak jernih dipipet 10 ml ke dalam erlenmeyer, dibubuhi penunjuk PP
kemudian dititar dengan larutan NaOH baku sampai warna merah jambu (T1).
- Tambahkan sedikit larutan baku HCl agar warna merah jambu tepat hilang.
- Tambah 2 ml NaF 4% (warna ekstrak akan merah kembali).
- Kemudian dititar dengan larutan baku HCl sampai warna merah tepat hilang
(T2).
- Kerjakan analisis blanko.
HASIL PRAKTIKUM
Kemasaman dapat ditukar (dd)
Al-dd dan H-dd (cmol(+)kg-1) = (T1 - Tb1) x N NaOH x 50/10 x
1000/5 x 10-1 x fk
= (T1 - Tb1) x N NaOH x 100 x fk
Keterangan:
Tb1 = blanko pada T1
Tb2 = blanko pada T2
N HCl = normalitas HCl
N NaOH = normalitas NaOH
50/10 = konversi dari 10 ml ke 50 ml ekstrak
1000/5 = konversi dari 5 g ke kg contoh
-1
10 = konversi mmol (+) ke cmol (+)
Faktor koreksi kadar air (fk) = 100 / (100 – % kadar air)
Catatan:
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum yang telah di laksanakan dapat disimpulkan Aldd adalah
kadar Aluminium dalam tanah.Al dalam bentuk dapat ditukarkan (Al-dd) umumnya
terdapat pada tanah-tanah yang bersifat masam dengan pH < 5,0. Semakin tinggi
Kandungan aluminium dapat tukar (Al3+) mempengaruhi jumlah bahan kapur yang
kejenuhan hidrogen di dalam tanah disebabkan ion H yang terjerap pada permukaan
jenis tanah. Semakin masam suatu tanah, berarti pHnya menurun sehingga
ketersediaan unsur hara dalam tanah semakin menurun karena kemampuan unsur Al
untuk mengikat unsure P membentuk Al-P yang tidak tersedia dan tidak dapat diserap
oleh akar tanaman. Perubahan warna larutan ektraksi tanah yang berubah warna
setelah di titrasi dengan NaOH pada saat ditambahkan LARUTAN 4% NaF berubah
warna menjadi Pink pekat yang menunjukkan tanah mengandung Alumunium tinggi.
Al-dd merupakan unsur yang sering dijumpai dalam tanah dan sangat
khususnya tanah masam yang erat hubungannya dengan persentase ion H + dan
sangat penting.
Alumunium cukup tinggi. Oleh karena itu dalam pengolahannya perlu adanya
menaikkan pH tanah.
Kesimpulan
1. pH merupakan salah satu parameter penting suatu tanaman dapat tumbuh atau
tidak. Semakin rendah pH tanah maka semakin sulit tanaman untuk tumbuh
2. Kandungan Al dan H tinggi dapat bersifat racun dan meracuni tanaman yang
tumbuh pada tanah tersebut.
3. Kemasaman dapat ditukar terdiri atas Al3+ dan H+ yang dijerap pada koloid tanah.
Al3+ dan H+ ini dapat ditukar oleh K+ dari pengekstrak KCl 1 M, sehingga masuk
kedalamlarutan.
4. Al3+ dan H+ dalam larutan dapat dititar dengan larutan NaOH baku menghasilkan
endapan Al(OH)3 dan air.
5. Untuk penetapan Al-dd, Al(OH)3 direaksikan dengan NaF yang menghasilkan
OH-yang dapat dititar dengan larutan HCl baku. Reaksinya sebagai berikut:
Saran
2. praktikum harus dilakukan dengan sesuai dan teliti agar mendapatkan hasil yang
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah: Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Serial