TANAH
(Laporan Praktikum Biologi dan Kesehatan Tanah)
Oleh
Niko Fernando
1414121172
I.
PENDAHULUAN
(10)
dan fauna tanah membentuk komponen biota yang berperan penting dalam
Pertumbuhan suatu jenis mikroba dapat dikenali pada medium dengan substrat
khusus dan penggunaan zat penghambat. Jumlah mikroba yang tumbuh pada
medium tertentu tergambar oleh colony forming units (CFU) atau satuan
bentuk koloni. Teknik cawan pengenceran merupakan suatu cara yang biasa
digunakan untuk menghitung dan mempelajari populasi bakteri tanah yang
beragam dan perubahan kerapatan populasinya. Beberapa medium yang
banyak digunakan adalah agar ekstrak tanah (soil extract agar), trypticase soy
agar (TSA), dan nutrient agar (NA) (Hastuti, R.D., dan Ginting, R..C.B., Buku
Balittanah).
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(25)
(26)
(27)
Peralatan yang digunakan pada praktikum ini tabung reksi, cawan petri,
Prosedur kerja pada praktikum ini terdiri dari berbagai kegiatan, yaitu
sebagai berikut.
(32)
(33)
(34)
(35)
(1) Dibuat larutan fisiologis dengan mencampurkan 8,5 g NaCl ke 1 liter aquades
dengan erlenmeyer.
(2) Diambil 90 ml larutan fidiologis tersebut.
(3) Disiapkan tabung reaksi 9 buah, dimasukkan 9 ml larutan fisiologis per
tabung reaksi.
(4) Erlenmeyer dan tabung reaksi diautoklaf selama 20 menit dengan suhu 1210
C.
(5) Didinginkan hingga suhu 42-45o C.
(6) Ditimbang 10 gram tanah sampel, dimasukkan ke erlenmeyer berisi larutan
fisiologis. Dikocok perlahan.
(7) Diambil 1 ml dan dimasukkan ke larutan fisiologis pada setiap tabung reaksi.
(8)
(9) 3.2.2 Isolasi Mikroorganisme
(10)
(11)
Prosedur kerjanya adalah sabagai berikut.
(1) Diambil 1 ml dari seri pengenceran 10-4-10-8 untuk isolasi bakteri dan seri
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, diperoleh hasil yang
(26)
Tanah
Hut
an
(50)
Tanah
Ala
ngalan
g
(74)
Tanah
(21)
Total
populasi 1 cawan
(24)
Bakteri
(25)
Fungi
(28)
(29)
38
(33)
33
(37)
39
(41)
21
(45)
(32)
39
(36)
46
(40)
32
(44)
40
(48)
42
(52)
(56)
21
(60)
52
(64)
13
(68)
14
(72)
0
(76)
(49)
(53)
100
(57)
16
(61)
27
(65)
24
(69)
(73)
(77)
37
keb
un
tana
ma
n
sem
usi
m
(98)
Tanah
terc
ema
r
(122)
Tanah
Uru
gan
(146)
Tanah
Per
keb
una
n
(79)
10-4
(83)
10-5
(87)
10-6
(91)
10-7
(95)
10-8
(99)
10-3
(103)
10-4
(107)
10-5
(111)
10-6
(115)
10-7
(119)
10-8
(123)
10-3
(127)
10-4
(131)
10-5
(135)
10-6
(139)
10-7
(143)
10-8
(147)
10-3
(151)
10-4
(155)
10-5
(159)
(80)
173
(84)
129
(88)
112
(92)
91
(96)
79
(100)
(104)
15
(108)
46
(112)
28
(116)
27
(120)
14
(124)
(128)
34
(132)
4
(136)
26
(140)
50
(144)
32
(148)
(152)
39
(156)
91
(160)
(81)
31
(85)
15
(89)
0
(93)
(97)
(101)
43
(105)
33
(109)
29
(113)
20
(117)
(121)
(125)
110
(129)
126
(133)
61
(137)
22
(141)
(145)
(149)
(153)
(157)
(161)
10-6
(163)
10-7
(167)
10-8
26
(164)
11
(168)
94
(165)
(169)
(170)
(171)
(172)
(177)
Tanah alangalang
(180)
(173)
(175)
(181)
(182)
4.2 Pembahasan
(183)
(184)
jumlah
(186)
(187)
penting
(188)
tanah
(189)
dapat dilakukan metode agar cawan. Metode agar cawan biasa disebut juga
cawan pengenceran (dilution-plate atau dilution-count). Prinsip dasar
metode ini yaitu setiap sel mikroba yang hidup dalam suspensi tanah akan
berkembang dan membentuk suatu koloni dalam kondisi lingkungan yang
sesuai. Asumsi utama dari metode ini yaitu penyebaran contoh merata,
medium tumbuh cocok, dan tidak ada interaksi antara mikroba pada
medium.
(191)
petri dapat dilakukan dengan metode sebar (spread plate count) atau
metode tuang (pour plate count). Metode tuang dilakukan dengan cara
menuang 20 ml medium steril dengan suhu kira-kira 45-500C di atas 1 ml
inokulum yang sudah dimasukkan ke dalam cawan petri steril. Selanjutnya
cawan petri tersebut digoyang berputar dengan tangan di atas permukaan
meja, lalu didinginkan hingga agar membeku. Beberapa medium yang
banyak digunakan yaitu agar ekstrak tanah (soil extract agar), trypticase
soy agar (TSA), dan nutrient agar (NA) (Hastuti dan Ginting).
(192)
(193)
(194)
V. KESIMPULAN
(195)
(196)
(197)
(214)
DAFTAR PUSTAKA
(215)
(216)
(234)
(235)
(236)
(237)
(238)
(239)
(240)
(241)
(242)
(243)
LAMPIRAN
(244)
(245)
(246)
(247)
(248)
(249)
(250)
(251)
(252)
(253)
(254)
(255)
(256)
(257)
(258)
(259)
(260)
PERHITUNGAN
(261)
(262)
(263)
(264)
(265)
Koloni bakteri
(266)
10-4 =
21 x 10.000
7,5
(267)
10-5 =
52 x 100.000
7,5
(268)
10-6 =
13 x 1000.000
7,5
(269)
10-7 =
14 x 10.000 .000
7,5
= 28.000
= 693.334
= 1.733.333
= 18.666.666
(270)
(271)
Koloni Fungi
(272)
10-3 =
100 x 1.000
7,5
= 13.333
(273)
10-4 =
16 x 10.000
7,5
= 21.333
(274)
10-5 =
27 x 100.000
7,5
(275)
10-6 =
24 x 1000.000
7,5
= 360.000
= 3.200.000
(276)
(277)
(278)