DISUSUN OLEH :
GOLONGAN E1
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Jumlah Jari-Jari
Hitungan ke Volume Air Volume⁄Tetes
Tetesan Tetesan
1 10 3 0,6 0,6
2 10 2,5 0,25 0,48
3 10 2 0,2 0,47
Rata-Rata 10 2,5 0,35 0,57
∑ xi 2
√
2
SD = ∑ nxi − n
n−1
1521
Tanah pecah =
√
= √ 519
3 . 515−
3−1
3
= 22,78
8649
Tanah hancur =
√
= √ 2904
3 . 2897−
3−1
3
= 53,88
4.2. Pembahasan
Kemantapan agregat tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan tanah
untuk bertahan terhadap gaya-gaya yang akan merusaknya. Untuk mengetahui
kemantapan agregat suatu tanah kita harus melakukan pengamatan dengan langah
yang pertama adalah Mengukur diameter tetesan menggunakan buret. Yang kedua
adalah Mencari jumlah tetesan air untuk menghancurkan tanah.
Hasil dari praktikum kemantapan agregat tanah adalah diketahuinya rata-rata
jumlah tetesan saat agregat mulai pecah sebesar 13 tetes. Rata – rata jumlah
tetesan air pada saat agregat hancur adalah sebanyak 31 tetesan. Pada perhitungan
standart deviasi diketahui bahwa tanah mulai pecah pada 22,78 tetesan dan tanah
hancur pada 53,88 tetesan.
Ketahanan tanah terhadap hancuran dipengaruhi oleh pengolahan tanah,
aktivitas mikroba tanah dan tajuk tanaman terhadap permukaan tanah dan hujan.
Menurut Widodo dan Zaenal (2018), kemantapan tanah secara umum terdapat
tiga kelompok yang bertindak sebagai agen perekat dalam pembentukan agregat
yaitu mineral liat koloidal, oksida besi, mangan koloidal, dan bahan organic
koloidal termasuk hasil aktivitas dan perombakan sel – sel mikroba. Utomo, dkk
(2015), berpendapat bahwa tanah yang mengandung bahan organic tinggi akan
memiliki kemantapan agregat yang tinggi.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulanya adalah diketahuinya rata-rata jumlah tetesan saat agregat mulai
pecah sebesar 13 tetes. Rata – rata jumlah tetesan air pada saat agregat hancur
adalah sebanyak 31 tetesan. Pada perhitungan standart deviasi diketahui bahwa
tanah mulai pecah pada 22,78 tetesan dan tanah hancur pada 53,88 tetesan.
Ketahanan agregat dipengaruhi oleh bahan organik. Maka tanah yang
mengandung bahan organic tinggi akan memiliki kemantapan agregat yang tinggi.
5.2. Saran
Lakukan praktikum ini degan baik agar mendapatkan hasil yang baik pula.
Karena apa yang kau tanam akan kau panen.
DAFTAR PUSTAKA
Juarti. 2016. Analisis Indeks Kualitas Tanah Andisol Pada Berbagai Penggunaan
pupuk organik berbahan lokal di Kota Dumai Provinsi Riau. Dalam Putu
Wigena IG, NL Nurida, D Setyorini, Husnain, E Husen, E Suryani
(eds.). Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pemupukan dan Pemulihan
Lahan Terdegradasi. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian. Bogor, 29-30 Juni 2012, 51-560.
Yogyakarta.