Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Struktur tanah adalah salah satu sifat dasar tanah yang sangat mempengaruhi
sifat yang lain, serta besar pengaruhnya terhadapnya kemampuan tanah sebagai
media pertanaman. Tanah yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman adalah tanah yang berstruktur mantap. Struktur tanah dapat terjadi
karena adanya interaksi yang berimbang dari berbagai faktor, antara lain : butiran
tanah (soil particle), bahan pengikat (commenting material) dan aktivitas
biologis.
Kemantapan agresi mempengaruhi ketahanan tanah terhadap pukulan air
hujan. Makin tinggi gaya ikat antar partikel – partikel tanah, maka makin sulit
tanah tersebut terpengaruhi oleh gaya perusak yang berasal dari pukulan air hujan
atau aliran air. Jadi kemantapan agregat terhadap air dapat dipakai sebagai
petunjuk ketahanan tanah terhadap erosi.
Salah satu cara menentukan kemantapan agregat adalah metode vilensky,
yaitu pengukuran kemantapan agregat tanah berkisar 2 – 3 mm dengan jalan
menghitung volume tetesan air yang dibutuhkan untuk menghancurkan agregat
tersebut. Oleh vilensky tinggi tetesan air ditetapkan 20 cm. suatu ukuran konveksi
dari keadaan dilapang yaitu, dibandingkan jarak tetesan air hujan areal yang luas
di permukaan tanah.

1.2 TUJUAN

Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa mampu mengetahui kemantapan


agregat menggunakan metode vilensky.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Struktur tanah digunakan untuk menunjukkan ukuran partikel – partikel


tanah seperti pasir, debu dan liat yang membentuk agregat satu dengan yang
lainnya yang dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Struktur yang dapat
memodifikasi pengaruh tekstur tanah dalam hubungannya dengan kelembaban
porositas, tersedia unsur hara, kegiatan jasad hidup dan pengaruh permukaan air
(Madjid, 2011).

Agregat merupakan kumpulan pasir, pasir halus, tanah liat serta partikel
organik seperti sel mikroba sendiri yang menggumpal karena adanya gum,
polisakarida atau metabolit lainnya yang disekresi mikroba. Agregat yang
dibentuk sangat ditentukan oleh batuan induk penyusunnya, iklim dan aktivitas
biologis yang berlangsung dilingkungan tersebut. Agregat tanah yang terbentuk
ditentukan oleh batuan induk penyusunnya, iklim, dan aktivitas biologi yang
langsung di lingkungan tersebut. Distribusi materi pasir, pasir halus (slit) dan
tanah liat merupakan tekstur tanah, sedangkan tekstur tanah menunjukkan sifat
agregat (Agus, 2012).

Kemantapan agregat menggambarkan kemampuan agregat untuk dapat


bertahan terhadap faktor-faktor perusak. Kemantapan agregat terbagi dua
menurut faktor perusak yaitu kematapan agregat kering adalah kemampuan
agregat bertahan terhadap daya perusak yang berasal dari gaya-gaya mekanis
sedangkan kemantapan agregat basah (Agregat Water Stability) merupakan
manifestasi ketahanan agregat terhadap daya rusak air (Afandi, 2011). Menurut
Nedler et al, (2010) mendefinisikan kemantapan agregat sebagai kemampuan
agregat untuk tidak rusak ketika dipengaruhi oleh kekuatan pengganggu,
memelihara keutuhan ukuran dengan kekuatan ikatan antar agregat.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU


Praktikum tentang kemantapan agregat tanah yang dilaksanakan di
Laboratorium ???????, Fakultas Pertanian, UPN Veteran Jawa Timur pada
Senin, ??? ??? 2019 pukul 07.30 – 09.10 WIB.

3.2 ALAT DAN BAHAN


3.3 LANGKAH KERJA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL PENGAMATAN
Tabel 1

Jumlah Volume Per Jari – Jari


Ulangan Ke- Volume Air
Tetesan Tetesan Tetesan

10

Rata – Rata

Tabel 2

Jumlah Tetesan Saat Jumlah Tetesan Saat Agregat


Agregat Mulai Pecah ( A ) Hancur ( B )
Ulangan Ke-
T1 T2 T1 T2
0 – 20 cm 20 – 40 cm 0 – 20 cm 20 – 40 cm

2
3

10

Rata – Rata

Xi2

Xi2

(∑Xi2)

SD

4.2 PEMBAHASAN
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. Utomo, Indarto, Sugiatno, dan H. Gunito. 2011. Kajian Sifat Fisika
Tanah Akibat Penerapan Beberapa Olah Tanah pada Budidaya Tebu
Lahan Kering. Prosiding Seminar Nasional V Budidaya Pertanian Olah
Tanah Konservasi. Bandar Lampung 8 – 9 Mei 1995. 173-177.

Agus Irianto. 2012. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.

Madjid, Abdul. 2011. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Bahan Kuliah Online Fakultas
Pertanian: Yogyakarta.

Nadler, Leonard, 2010, Designing Training Programs : The Critical Events


Models, USA, Wesley Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai