LAPORAN PRAKTIKUM I
DASAR-DASAR ILMU TANAH
“Pengenalan alat dan bahan survey dan teknik pengambilan contoh tanah”
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam
kegiatan survey tanah.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja serta fungsi masing-masing alat dan
bahan yang digunakan dalam kegiatan survey tanah.
3. Untuk mengetahui cara pengambilan dan persiapan sampel/contoh
tanah untuk keperluan analisis sifat fisik, kimia, dan kesuburan tanah
laoratorium.
B. Manfaat
Tanah adalah suatu benda yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan
bahan-bahan organic sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan
hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan
sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor
iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu
pembentukan ( Yuliprianto,2010:11).
Agregat tanah sebaiknya mantap agar tidak mudah hancur oleh adanya
gaya dari luar, seperti pukulan butiran air hujan. Dengan demikian tahan
erosi sehingga pori-pori tanah tidak gampang tertutup oleh partikel-partikel
tanah halus, sehimgga infiltrasi tertahan dan run-of menjadi besar. Struktur
tanah yang jelek tentunya sebaliknya dengan keadaan diatas.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Hasil praktikum ini tentang pengenalan alat dan bahan survei serta tehnik
pengambilan contoh tanah dapat di lihat pada tabel berikut:
No Alat – alat Bahan
H2O2 pH lakmus
1 (
Cangkul (Gunting)
Ring sampel
(sekop)
Jarum pentul HCL
(patiba)
Kompas
(meteran)
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini yang berjudul “ pengenalan alat bahan suvei dan tehnik
pengambilan contoh tanah”akan membahas tentang alat dan yang digunakan
pada saat praktikum. Pada praktikum pertama ini,kami diperkenalkan pada
beberapa peralatan yang umun digunakan pada saat praktikum, diantaranya
yaitu bor, cangkul, sekop, patiba digunakan untuk menggali lobang
penampang dengan membuat sisi penampang tegak lurus ke bawah, meteran
rol/kain untuk mengukur kedalaman penampang, ketebalan dan batas lapisan
(horison) ukuran bahan kasar(kerikil/batu) struktur, karatandan perakaran.
pisau lapang untuk menarik batas lapisan, perbedaan warna, mengambil
gumpalan tanah, untuk melihat struktur, tekstur, dan untuk mempelajari
gumpalan bahan kasar (kongkresi)selaput liat, dan untuk mengiris perakaran
tanah.
Gunting untuk memotong perakarang halus, untuk merapikan sampel pada
ring. Ring sampel untuk media pengambil sampel tanah utuh. jarum pentul
untuk menahan pita meteran.Kompas untuk mengetahui posisi saat
mengambil sampel lakban bening untuk perekat kertas label. kertas label,
jergen untuk tempat menyimpan air bersih, dan penutup galon. Serta bahan
yang digunakan seperti air bersih, HCL,H2O2 Plastik sampel, kartu deskripsi,
pH lakmus, dan buku sebagai komponen yang akan di uji.
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
5.2 saran
Judul Praktikum : Pengenalan alat dan bahan survey dan teknik pengambilan
contoh tanah
Jurusan/prodi : Agribisnis-C
Kelompok : II (dua)
Asisten I Asisten II
LAPORAN PRAKTIKUM I
DASAR-DASAR ILMU TANAH
“Pemboran dan Pengamatan Profil Tanah”
Tanah terdiri dari partikel pecahan bahan yang telah di ubah oleh
proses kimia dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi.Tanah
berbeda dengan batuan induknya karena interaksi antara, hidrosfer, atmosfer,
litosfer dan biosfer ini adalah campuran dari konstituen mineral dan organic
yang dalam keadaan padat, gas, dan cair.
Fungsi utama tanah dalah sebagai media tumbuh makluk hidup.
Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit)
menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organic
yaitu sisa-sisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan
mineral dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-
bahan tanah dari bagian atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain.
Pemboran adalah proses pembuatan lubang vertukal ke dalam tanah..
Apabila kita menggali lubang pada tanah makan akan terlihan lapisan-
lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia dan biologinya. Lapisan-lapisan
ini disebut horison tanah yang terbentuk dari mineral an – organic akar.
Susunan horison tanah tersebut bisa disebut profil tanah.
Proses pembentukan tanah dapat dibagi atas proses pelapukan dan proses
perkembangan tanah. Proses pelapukan merupakan suatu proses penghancuran
fisik dan kimia dari batuan induk, mineral, mineral primer dalam batuan tersebut
tidak ada keseimbangannya dengan suhu, tekanan dan kelembaban sehingga
sehingga membentuk bahan induk. Hasil proses proses pembentukan tanah di
cerminkan dalam morfologi profil tanah yang bersangkutan. Morfologi tanah
adalah corak, sifat dan karakteristik yang harus diamati. Tiap tanah dicirikan oleh
sususnan horison. Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri
atas dua atau lebih horison utama (Duiyono, 2016).
Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling keatas dari
batuan induk tanah yang biasanya terdiri dari horison-horison O-A-E-B-C-R.
Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi oleh cuaca disebut horison tanah
atas dan horizon E-B disebut lapisan tanah bawah.
Horison A dalah lapisan yang terdapat dalam tanah yang membentuk pola sejajar
dalam permukaan tanah dan bentuk proses-proses pembentukan tanah
(pedogenesis dan pedogenik) perbedaan antara horison-horison pada umumnya
mencerminkan jenis dan intensitas proses yang menyebabkan terjadinya
perubahan dalam tanah. Solum tanah merupakan bagian dari profil tanah dengan
seluk tertentu yang berkembang akibat proses pembentukan tanah yang dapat
meliputi horison A dan horison B.
1. KarakteristikEksternalProfil
14. pH Lapang 3 4 3 2
4.2. Pembahasan
5.1 Kesimpulan
5.2. Saran
Saran saya untuk praktikum ini yaitu agar asisten dosen lebih baik lagi
dalam hal ini perhatiannya kepada mahasiswa praktikan agar kami bisa lebih
memahami lagi mengenai apa yang kami lakukan dilapangan praktikan.
DAFTAR PUSTAKA