Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FIKAR

NIM : D1D120038

KELAS :A

No Profil : P.1
Unit lahan :
Hari/tanggal : 11 November 2019
Surveyor : Rustam
Lokasi : Desa Ponggolaka Kec. Puuwatu. Kabupaten Kota Kendari
Koordinat :
Tinggi m dpl : 29 m dpl
Lereng (%) : 11 %
Lndform : Perbukitan
Bahan Induk :
Bentuk Relief : Cekung
Cuaca
- Sekarang : cerah
- Kemarin : cerah
Drainase
- Permukaan : lambat
- Dalam : Buruk
Bahaya erosi : Rendah
Bahaya Banjir : Sedang
Batuan permukaan : tidak ada
Singkapan bantuan : tidak ada
Jeluk Mempan : 120 cm (dalam)
Penggunaan Lahan : Kebun Campuran
Vegetasi : Jambu mete, mangga, belimbing, kapuk,
Klasifikasi tanah USDA (2010) dan Padanannya Klasifikasi Menurut PPT
- Ordo : ultisol ; kambisol
- Subgrup : arenic endoaquults ; kambisol distrik

Uraian
Dalam lapisan; warna; tekstur; struktur (bentuk, ukuran,
Lapisan Horison derajat); konsistensi basah; pori (makro, meso mikro);
batas lapisan; topografi lapisan; perakaran (kasar, sedang,
halus), pH; redoks; bahan organik; kapur; Mn; beralih ke…
0-7/19 cm; 10 YR 5/4 (coklat kekuningan kusam ); sand
loem; (kubus bersudut, halus, kuat); lekat; (sedikit,
I IA
sedang,banyak); sangat jelas; rata;(sedikit, sedang,
sedang);agak masam; -;-; sedikit; tidak ada; beralih ke...
7/19-26/35,5 cm; 10 YR 4/4 (coklat), 2,5 YR 4/6 ( coklat
kemerahan); sand klei lom; (kubus membulat, halus, kuat);
II II A lekat; (sedikit, sedang, banyak); baur; berombak;(sedikit,
sedang, sedang); agak masam; -;-; sedikit; Sedang; beralih
ke...
26/35,5-54,5/66;10 YR 4/4 (coklat), 2,5 Y 4/6 (coklat
kemerahan); klei loam;(kubus membulat,sedang,kuat);
III III A lekat; (banyak, sedangt,sedikit);baur; berombak;(sedikit,
sedikit, sedikit; agak masam; -;-;tidak ada; sedang; beralih
ke...
IV III B 1 54,5/66-69/87;10 YR 6/8 (coklat kekuningan terang), 2,5 Y
5/8 (coklat kemerahan terang); silt klei loam;(kubus
membulat,sedang,kuat);lekat; (banyak,
sedangt,sedikit);baur; berombak;(tidak ada, sedikit, sedikit;
agak masam; -;-; tidak ada; banyak; beralih ke...
69/87->120 cm; 10 YR 6/8 (coklat kekuningan terang), 2,5
Y 5/8 (coklat kemerahan terang); silt klei loem;(kubus
V III B 2 membulat, halus, kuat); lekat; (banyak, sedang, sedikit);
baur;berombak;( tidak ada,tidak ada, sedikit);agak masam;
-; -; tidak ada; banyak.
- Epipedon okrik
- Endopedon argilik

No Profil : P.2
Unit lahan :
Hari/tanggal : 11 November 2019
Surveyor : Rustam
Lokasi : Desa Ponggolaka Kec. Puuwatu. Kabupaten Kota Kendari
Koordinat :
Tinggi m dpl : 31 m dpl
Lereng (%) : 14 %
Lndform : Perbukitan
Bahan Induk :
Bentuk Relief : cekung
Cuaca
- Sekarang : cerah
- Kemarin : cerah
Drainase
- Permukaan : Sedang
- Dalam : Sedang
Bahaya erosi : Sedang
Bahaya Banjir : Ringan
Batuan permukaan : tidak ada
Singkapan bantuan : tidak ada
Jeluk Mempan : 103 cm (dalam)
Penggunaan Lahan : Kebun campuran
Vegetasi : Jambu mete, mangga dan belimbing
Klasifikasi tanah USDA (2010) dan Padanannya Klasifikasi Menurut PPT
- Ordo : Entisols : Grumosol
- Subgrup : Typic Cryaquent : Grumosol Kromik

Uraian
Dalam lapisan; warna; tekstur; struktur (bentuk, ukuran,
Lapisan Horison derajat); konsistensi basah; pori (makro, meso mikro);
batas lapisan; topografi lapisan; perakaran (kasar, sedang,
halus); pH; redoks; bahan organik; kapur; Mn; beralih ke…
0-14/31 cm; 10 YR 5/3 (coklat kekuningan kusam); silt
klei loem; (kubus membulat, halus, kuat); lekat; (sedikit,
I IA
sedang, banyak); baur; terputus; (sedikit, sedikit, sedang);
agak masam;-; -;tidak ada;tidak ada; beralih ke...
14/31-80/88/41 cm; 10 YR 4/4 (coklat); silt klei loam;
(kubus membulat, halus,kuat); lekat; (sedikit, sedang,
II II A
banyak); jelas; rata; (sedikit, sedikit, sedang); masam; -;
-;tidak ada;tidak ada; beralih ke...
III C 80/88>103 cm

- Epipedon okrik
- Endopedon
No Profil : P.3
Unit lahan :
Hari/tanggal : 11 November 2019
Surveyor : Rustam
Lokasi : Desa Ponggolaka Kec. Puuwatu. Kabupaten Kota Kendari
Koordinat :
Tinggi m dpl : 38 m dpl
Lereng (%) : 147 %
Lndform : Perbukitan
Bahan Induk :
Bentuk Relief : cekung
Cuaca
- Sekarang : cerah
- Kemarin : cerah
Drainase
- Permukaan : Baik
- Dalam : Baik
Bahaya erosi : Sedang
Bahaya Banjir : Ringan
Batuan permukaan : tidak ada
Singkapan bantuan : tidak ada
Jeluk Mempan : 76 cm (dalam)
Penggunaan Lahan : Kebun campuran
Vegetasi : Jambu mete dan mangga
Klasifikasi tanah USDA (2010) dan Padanannya Klasifikasi Menurut PPT
- Ordo : Entisols : Grumosol
- Subgrup : Typic Cryaquent : Grumosol Kromik

Uraian
Dalam lapisan; warna; tekstur; struktur (bentuk, ukuran,
Lapisan Horison derajat); konsistensi basah; pori (makro, meso mikro);
batas lapisan; topografi lapisan; perakaran (kasar, sedang,
halus), pH; redoks; bahan organik; kapur; Mn; beralih ke…
0-24/37 cm; 10 YR 5/4 (coklat kekuningan kusam); silt
klei lom; (kubus bersudut, sedang, kuat); lekat; (sedikit,
I A
sedang, banyak); jelas; rata; (sedikit, sedang, sedang);
netral;-;-;tidak ada;tidak ada; beralih ke...
II C 24/37-76 cm

- Epipedon Okrik
- Endopedon Agrilik
- Faktor pembentukan tanah antara lain sebagai berikut :
1. Bahan Organik, ini mengacu pada bahan mineral yang tidak terkonsolidasi
atau bahan organik dari mana tanah terbentuk. Tanah akan membawa sifat
fisik dan kimiawi dari bahan induknya seperti warna, tekstur, struktur,
komposisi mineral dan lain sebagainya. Sebagai contoh, jika tanah
terbentuk dari daerah dengan batuan besar (batuan induk) dari batupasir
merah, maka tanah tersebut juga akan berwarna merah dan memiliki rasa
yang sama dengan bahan induknya. Laju pembentukan tanah juga
dipengaruhi oleh bahan induk.
2. Iklim, ini adalah salah satu faktor terpenting yang Mempengaruhi
Pembentukan Tanah. Komponen iklim seperti suhu dan curah hujan / curah
hujan merupakan faktor utama yang mempengaruhi pengaruh iklim.
Komponen tersebut mempengaruhi jumlah vegetasi dan tutupan hutan serta
aktivitas manusia / hewan di kawasan tersebut. Iklim suatu daerah juga
mempengaruhi proses pelapukan yang mempengaruhi proses pembentukan
dan kecepatan tanah.Ini adalah salah satu faktor terpenting yang
Mempengaruhi Pembentukan Tanah. Komponen iklim seperti suhu dan
curah hujan / curah hujan merupakan faktor utama yang mempengaruhi
pengaruh iklim. Komponen tersebut mempengaruhi jumlah vegetasi dan
tutupan hutan serta aktivitas manusia / hewan di kawasan tersebut. Iklim
suatu daerah juga mempengaruhi proses pelapukan yang mempengaruhi
proses pembentukan dan kecepatan tanah.
3. Topografi, bentuk permukaan tanah, kemiringan dan posisinya pada
bentang alam sangat mempengaruhi jenis tanah yang terbentuk.
Pembentukan tanah juga dipengaruhi oleh aliran permukaan atau
kedalaman permukaan air. Tanah yang berkembang di dataran tinggi dan
daerah miring umumnya memiliki drainase yang berlebihan atau drainase
yang baik. Lereng yang curam dan panjang berarti air akan mengalir lebih
cepat dan berpotensi mengikis permukaan lereng. Permeabilitas bahan
tanah; Selain itu, panjang, kecuraman, dan konfigurasi lereng
mempengaruhi jenis tanah yang terbentuk di suatu daerah.
4. Organisme, semua organisme hidup termasuk bakteri, jamur, tumbuh-
tumbuhan, manusia dan hewan secara aktif mempengaruhi proses
pembentukan tanah. Beberapa jenis mikro-organisme mempromosikan
kondisi asam dan mengubah kimiawi tanah yang pada gilirannya
mempengaruhi jenis proses pembentukan tanah yang berlangsung. Hewan
mikroba menguraikan bahan organik dan mengembalikan produk
dekomposisi ke tanah. Kotoran hewan, serangga dan hewan yang mati
menghasilkan tambahan bahan organik yang membusuk. Mikroorganisme
juga membantu siklus mineral dan nutrisi serta reaksi kimia. Cacing tanah
dan hewan penggali mencampur tanah dan mengubah karakteristik
fisiknya. Mereka umumnya membuat tanah lebih mudah ditembus udara
dan air. Produk limbahnya menyebabkan agregasi partikel tanah dan
memperbaiki struktur tanah. Kegiatan manusia seperti bercocok tanam,
membajak lapisan, penggunaan pupuk, irigasi dan praktek drainase juga
sangat mempengaruhi sifat kimia dan fisik tanah dan proses
pembentukannya.
5. Waktu, waktu untuk semua faktor ini berinteraksi dengan tanah juga
menjadi faktor. Pembentukan tanah merupakan proses yang berkelanjutan
dan umumnya membutuhkan waktu beberapa ribu tahun untuk terjadinya
perubahan yang signifikan. Faktor pembentuk tanah ini terus
mempengaruhi tanah bahkan pada lanskap yang “stabil”. Bahan disimpan
di permukaannya, dan bahan tertiup atau hanyut dari permukaan.
Penambahan, penghapusan, dan perubahan berlangsung lambat atau cepat,
tergantung pada iklim, posisi lanskap, dan aktivitas biologis.
Proses pembentukan tanah pembentukan tanah terjadi dalam beberapa tahap,
diawali dengan terjadinya proses pelapukan pada batuan. Batuan yang sudah
mengalami pelapukan akan dimasuki air dan udara. Keduanya merembes masuk ke
dalam batuan . Akibatnya terjadi pelapukan di dalam batuan. Pada proses ini,
makhluk hidup akan mulai tumbuh pada lapisan permukaan batuan tersebut karena
didukung oleh air dan udara. Akan tetapi, organisme yang dapat berkembang pada
tahapan proses pembentukan tanah ini terbilang masih sangat terbatas, misalnya
lumut dan mikroba.

Anda mungkin juga menyukai