PITFALL TRAP
Oleh:
Kelompok 2 / Offering D
DEPARTEMEN BIOLOGI
Oktober 2023
A. Latar Belakang
Proses identifikasi suatu komunitas pada habitat tertentu salah satunya adalah
metode pitfall. Metode pitfall adalah salah satu metode menangkap hewan
menggunakan sistem perangkap, terutama untuk hewan yang hidup di permukaan
tanah, misalnya serangga. Metode pitfall trap digunakan untuk mengetahui kerapatan
atau kelimpahan makrofauna tanah. Pitfall trap merupakan metode yang paling baik
untuk menjebak serangga aktif di atas permukaan tanah (Hilwan & Handayani, 2013).
Jenis dan jumlah spesies dalam suatu komunitas bergantung pada kondisi suatu
wilayah, misalnya faktor biotik dan abiotik, sehingga suatu spesies yang dapat
beradaptasi dengan lingkungannya dan berinteraksi satu sama lain akan dapat bertahan
hidup pada lingkungan tersebut (Rahmi, 2018). Faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi komunitas suatu spesies yaitu, suhu, kelembapan, dan ph. Serangga
merupakan kelompok hewan yang dominan di bumi dengan spesies yang mencakup
hampir 80% dari seluruh hewan di bumi.
Secara umum bagi serangga, tanah berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat
pertahanan, dan sebagai tempat menyediakan makanan. Sedangkan peran serangga
tanah yang paling penting dalam ekosistem adalah menguraikan bahan organik yang
tersedia bagi tanaman. Unsur hara tanaman dari berbagai sisa tanaman akan mengalami
penguraian menjadi humus yang berfungsi sebagai sumber unsur hara bagi tanah.
Serangga yang ada di permukaan tanah dapat digunakan sebagai indikator kesuburan
tanah (Rezatinur, 2016). Serangga tanah merupakan serangga yang seluruh hidupnya
berlangsung di dalam tanah atau di permukaan tanah. Serangga permukaan tanah dalam
ekosistem berperan dalam proses pembusukan. omnivora, herbivora, dan karnivora.
Pembusukan di dalam tanah tidak dapat berlangsung secepat makrofauna
menghancurkan benda mati dari habitatnya (Jaya dan Widayat, 2018).
Makrofauna tanah merupakan bagian dari biodiversitas tanah yang memiliki
peran penting dalam perbaikan sifat fisik, kimiawi, dan biologi tanah melalui proses
imobilisasi dan humifikasi (Saputra & Agustina, 2019). Makrofauna tanah mempunyai
peranan penting dalam dekomposisi bahan organik tanah guna menyediakan unsur
hara. Makrofauna akan meremah-remah substansi nabati yang mati, kemudian bahan
tersebut dikeluarkan dalam bentuk kotoran. Kotoran organisme perombak ini akan
ditumbuhi bakteri untuk diuraikan lebih lanjut dengan bantuan enzim spesifik sehingga
terjadi proses mineralisasi (Hilwan, 2013)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana indeks keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan biodiversitas
tanah hutan Biologi Universitas Negeri Malang?
2. Jenis serangga apa yang paling mendominasi pada biodiversitas tanah hutan
biologi?
3. Apa peran makrofauna tersebut dalam biodiversitas tanah?
C. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui arthropoda tanah yang terdapat di kebun biologi Universitas Negeri
Malang
2. Mengetahui keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan jenis arthropoda tanah
di kebun biologi Universitas Negeri Malang
D. Metode
Praktikum pitfall dilakukan pada hari senin dan selasa, tanggal 2 dan 3 Oktober
2023. Praktikum dilaksanakan di daerah hutan biologi Universitas Negeri Malang.
Alat yang digunakan untuk praktikum yaitu, soil analyzer, termometer tanah, set pitfall
dan penutupnya, cetok, mikroskop stereo, kuas kecil, cawan petri, pinset dan jarum.
Bahan yang digunakan yaitu atraktan, anti nyamuk dan kertas label.
E. Prosedur kerja
a. Pemasangan pitfall
Nama Spesies U1 U2 U3 U4 ∑ H’ E R
Monomorium
6 6 7 135 154
pharaonis
Tapinoma
- 7 3 - 10
melanocephalum
Culex pipiens 1 - 3 - 4
0,611 0,31 1,55
Lasius niger - 1 - 6 7
Forcipormyia sp. - 1 - - 1
Oecophylla longinoda - - 1 - 1
Menemerus bivittatus - - - 3 3
Ket: U1: plot 1, U2: plot 2, U3: plot 3, U4: plot 4, H’: Keanekaragaman, E: Kemerataan, R:
Kekayaan
Spesies n/N Pi
Monomorium
154/180 = 0,85
pharaonis
Tapinoma
10/180 = 0,05
melanocephalum
2. Perhitungan ln Pi
Monomorium
pharaonis ln0,85 = -0,16
Tapinoma
ln0,05 = -3
melanocephalum
3. Perhitungan Pi ln Pi
Spesies Pi lnPi
Monomorium
0,85 × -0,16 = -0,136
pharaonis
Tapinoma ×
0,05 -3 = -0,15
melanocephalum
Hasil perhitungan
1) Indeks Keanekaragaman
Hʹ = −Σ(Pi ln Pi)
Hʹ = −(− 0,611)
= 0,611
3) Indeks Kekayaan
R=S-1
ln.N
E= 7-1 = 6 = 1,155
ln.180 5,192
Keterangan:
R : Richness
S : Jumlah spesies (n1, n2, n3, …..)
N : Total individu dalam pengambilan sampel