DISUSUN OLEH:
Nama : MUCH. HASIEB AR ROZZAQI
NIM : 185040207111115
Kelas :D
Asisten Praktikum : ANIS NUR AFIFAH
2. METODE PERCOBAAN
2.1 Waktu dan Tempat
Percobaan faktor erosi terhadap pengaruh besaran erosi yang terjadi dilakuakn pada
hari minggu tanggal 18 Oktober 2020. Tempat pelaksanaan percobaan berada di kebun rumah
yang beralamat di desa Sugihwaras, kec. Kalitengah, Kab. Lamongan.
Alat
Botol air (tempat untuk bahan)
Gelas plastik (menampung air)
Gelas ukur (wadah air)
Kamera (Dokumentasi)
Bahan
Air
Tanah berliat
Tanah berpasir
2.3 Tahapan
Perlakuan faktor R
Siapkan alat dan bahan
Dokumentasi hasil
Perlakuan faktor K
Dokumentasi hasil
3. HASIL PERCOBAAN
Perlakuan faktor R
Perlakuan faktor K
Sampel A (200 ml tanah berliat) Sampel B (200 ml tanah berpasir)
Faktor R
Pada perlakuan faktor R, tanah yang di pakai sama yaitu tanah berliat.
Sedangkan yang membedakan adalah volume airnya. Pada sampel A
menggunakan volume air sebesar 200 ml. Sedangkang sample B menggunakan
volume air sebesar 400 ml. Dengan perbedaan jumlah air ini menyimbolkan
banyaknya volume hujan yang akan mengguyur suatu daerah dan kemungkinan
berapa besar dampak dari volume air hujan yang melanda daerah tersebut.
Sesuai dengan pernyataan Arsyad, Hujan merupakan faktor yang paling
berpengaruh terhadap erosi, dalam hal ini besarnya curah hujan, intensitas, dan
distribusi hujan terhadap tanah, Jumlah dan kecepatan aliran permukaan dan
kerusakan erosi (Arsyad, 1989).
Faktor K
Pada perlakuan faktor K, tanah yang di pakai berbeda yaitu tanah berliat
dan tanah berpasir. Sedangkan volume air sama, yaitu 200 ml. Dengan
perbedaan jenis tanah menyimbolkan pada suatu daerah memiliki jenis tanah
yang berbeda namun memiliki intensitas air hujan yang sama. Hal ini bertujuan
melihat berapa besar daya ikat pada jenis tanah berdebu dan berpasir.
Erodibilitas tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, bahan organik,
dan permeabilitas (Arsyad, 2000).
4. KESIMPULA
Pada percobaan ini menunjukan bahwa banyak faktor juga mempengaruhi terjadinya
erosi pada suatu daerah. Pada faktor R terlihat bahwa semakin banyak volume air yang di
terima tanah maka semakin besar juga erosi yang akan terjadi. Pada sempel A yang dimana
volume air berjumlah 200 ml hanya memebuat air di wadah hanya sedikit. Sedangkan si
sempel B dengan air 400 ml membuat wadah air hampir penuh.
Pada percobaan faktor K terlihat dari 2 sampel dengan sampel A mengunakan tanah
berliat dan sampel B menggunakan tanah berpasir. Pada sampel A air yang masuk ke gelas
lebih banyak dari pada sampel B. Hal ini menunjukan bahwa jenis tanah sangat
mempengaruhi terjadinya erosi. Sehingga dari setiap faktor R dan K sama-sama memiliki
pengaruh terhadap terjadinya erosi.
Daftar Pustaka
Anthony, F.J. 2001. Soil Erosion and Conservation. Seafriends Marine Conservation and
Education Centre. 7 Goat Island Rd. Leigh R.D.5. New Zealand.
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air, Edisi Kedua. Bogor: IPB