Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

( SEMPEL TANAH )

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : Dasar Ilmu Tanah

Dosen Pengampu : Lutfi Aris Sansongko,S.TP,M.Si

Disusun Oleh :

M syaifudin zuhri ( 19104011059 )

A1 Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVESITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat 4

BAB II TUJUAN PUSTAKA


BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Langkah-Langkah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Makhluk hidup


bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung
dari cara makhluk hidup menggunakannya. Tanah menjadi sangat penting karena
tanah sebagai media tumbuh dan berkembang bagi makhluk hidup dan
menyediakan unsur hara seperti mineral, bahan organic, air, dan udara.

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai proses pelapukan, yaitu proses
pemecahan atau pneghancuran. Pelapukan tersebut berasal dari batuan induk
menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan-bahan organic
yaitu sisa-sisa tumbuhan yang lapuk oleh mikroorganisme. Dipengaruhi pula oleh
gabungan dari factor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan
lamanya waktu pertumbuhan.

Karena adanya factor-faktor tersebut, maka tanah suatu tempat pasti berbeda
dengan tempat lainnya. Perbedaan tersebut ada pada ciri-ciri morfologi tanah baik
itu dari warna, tekstur, struktur, hingga menyangkut masalah unsur-unsur
pembentukannya. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka dapat diketahui profil tanah
yang merupakan petunjuk dari proses-proses yang dialami oleh suatu tanah
selama pelapukan dan perkembangannya. Perbedaan intensitas factor-faktor
pembentuk pembentuk tanah dapat digunakan untuk menentukan suatu jenis
tanah.

Berdasarkan uraian diatas, maka kita perlu melakukan praktikum pengamatan


mengenai profil tanah yaitu dengan menggunakan tiga sampel tanah sebagai
media tanam pada benih jagung, sehingga kedepannya kita dapat mengenal lebih
lanjut mengenai keadaan tanah pada suatu tempat yang dapat dijadikan sebagai
lahan yang baik untuk pertumbuhan tanaman.

3
1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka ditemukan rumusan masalah


sebagai berikut:

a. Apa pengertian dari tanah?

b. Apa saja sifat-sifat dari tanah?

c. Apa saja yang menunjang pertumbuhan tanaman?

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui pengertian dari tanah.

b. Mengetahui sifat-sifat dari tanah.

c. Mengetahui jenis tanah yang cocok untuk pertanian.

1.3 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini diantaranya:

a. Dapat mengetahui jenis tanah yang baik untuk pertanian.

b. Mengetahui factor-faktor yang menunjang pertumbuahn tanaman.

4
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tanah

Tanah merupakan hasil transformasi zat-zat mineral dan organik di muka


daratan bumi. Tanah terbentuk di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang
bekerja dalam masa yang sangat panjang. Tanah mempunyai organisasi dan
morfologi. Tanah merupakan media bagi tumbuhan tingkat tinggi dan pangkalan
hidup bagi hewan dan manusia. Tanah merupakan sistem ruang waktu, bermata
empat (Sutanto, 2005).
Tanah menurut soil survey staff adalah kumpulan benda alami di permukaan
bumi yang setempat- setempat dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dari
bahan-bahan tanah, mengandung gejala-gejala kehidupan dan menopang atau
mampu menopang pertumbuhan tanaman di lapangan. Tanah meliputi horizon-
horizon tanah yang terletak di atas bahan batuan dan terbentuk sebagai hasil
interksi sepanjang waktu dari iklim, mahkluk hidup (organism), bahan induk dan
relief (topogrofi) (Rayes, 2006).
Tanah memiliki fungsi sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan dan sebagai
tempat dari akar tumbuhan dan air tanah tersimpan. Bahan organik mempunyai
peranan yang penting di dalam tanah terutama terhadap sifat-sifat tanah. Pengaruh
bahan organik terhadap tanah antara lain bahan organik dapat mendorong
meningkatkan daya mengikat air dan mempertinggi jumlah air tersedia untuk
kebutuhan tanaman. Bahan organik dalam tanah dapat menyerap air 2–4 kali lipat
yang berperan dalam ketersediaan air tanah (Simanjuntak et al., 2012).
Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat
dengan cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan
kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan-keadaan tanah dan keperluan
penelitian. Tekanan pori diukur relative terhadap tekanan atmosfer dinamakan
muka air tanah. Tanah yang diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya tidak
demikian karena ada rongga-rongga udara (Wijaya, 2013).

5
Bahan induk tanah dapat berasal dari batuan atau longgokan biomassa mati
sebagai bahan mentah. Yang berasal dari batuan akan menghasilkan tanah
mineral, sedang yang berasal dari longgokan biomassa mati akan menghasilkan
tanah organik. Bahan penyusun tanah organik dirajai oleh bahan organik dengan
campuran bahan mineral berupa endapan aluvial (Notohadiprawito, 2006).
Batuan induk yang berbeda mempunyai komposisi mineral yang berbeda dan
penting dalam proses pembentukan tanah. Kecepatan proses pembentukan tanah
sangat tergantung kepada ukuran butir dari bahan induk tanah. Semakin halus,
semakin mudah mengalami proses pentanahan (Alam et al., 2012).

B. Faktor Pembentuk Tanah

Tanah merupakan tubuh di permukaan bumi yang tersusun atas horizon

atau  lapisan yang berada di atas bahan induk atau batuan yang terbentuk sebagai

hasil interaksi faktorfaktor pembentuk tanah yaitu iklim, organism, bahan induk,

relief dan waktu. Proses pembentukan tanah dimulai dari pelapukan batuan

menjadi bahan induk atau horison C. Selanjutnya terbentuk horison A, B disertai

perubahan mineral yang lazim disebut perkembangan tanah. (Crhistian, 2014).

Tanah bersama air dan udara merupakan sumber daya alam utama yang

sangat mempengaruhi kehidupan. Tanah mempunyaifungsi utama sebagai tempat

tumbuh dan berproduksi tanaman. Kemampuan tanah sebagai media tumbuh akan

dapat optimal jika di dukung oleh kondisi fisika, kimia dan biologi tanah yang

baik yang biasanya menunjukkan tingkat kesuburan tanah. Tingkat kesuburan

tanah yang tinggi menunjukkan kualitas tanah yang tinggi pula. Kualitas tanah

menunjukkan kemampuan tanah untuk menampilkan fungsi-fungsinya dalam

penggunaan lahan atau ekosistem, untuk menopang produktivitas biologi,

6
mempertahankan kualitas lingkungan, dan meningkatkan kesehatan tanaman,

binatang, dan manusia. Berdasarkan pengertian tersebut, sangat jelas kualitas

tanah sangat erat hubungannya dengan lingkungan, yaitu tanah tidak hanya

dipandang sebagai produk transformasi mineral dan bahan organik dan sebagai

media pertumbuhan tanaman tingkat tinggi, akan tetapi dipandang secara

menyeluruh yaitu mencakup fungsi-fungsi lingkungan dan kesehatan. (Zaenal,

2011).

Tanah merupakan hasil transformasi zat-zat mineral dan organik di muka

daratan bumi. Dapat dikatakan bahwa tanah adalah sumber utama penyedia zat

hara bagi tumbuhan. Tanah juga adalah tapak utama terjadinya berbagai bentuk

zat didalam daur makanan. Komponen tanah(mineral,organik,air,dan udara)

tersusun antara yang satu dan yang lain membentuk tubuh tanah. Tubuh tanah

dibedakan atas horizon-horizon yang kurang lebih sejajar dengan permukaan

tanah sebagai hasil proses pedogenesis. Bermacam-macam jenis tanah yang

terbentuk merupakan refleksi kondisi lingkungan yang berbeda. (Firman, 2009).

C. Tehnik Pengambilan Sampel

Teknik Pengambilan sampel tanah (Teknik Sampling) yaitu sampling

kebetulan (Accidental Sampling) pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan

bahwa titik sampel yang diinginkan kebetulan muncul dan sumur masih

digunakan, yang dilakukan tepatnya di area pemukiman sekitar TPA. Pemilihan

titik sampling dikarenakan titik sampling tersebut terdekat dengan lokasi TPA,

mudah dijangkau sehingga di pilih setiap arah di sekitar TPA Tamangapa.

Penentuan titik sampling bervariasi terdapat 5 variasi jarak yaitu 354 m, 350 m,

7
498 m, 374 m, dan 498 m. GPS (Global Positioning System) adalah penentuan

sistem navigasi dan penentuan posisi Di Indonesia. GPS banyak diaplikasikan,

terutama terkait dengan aplikasi tentang posisi geografis. Dalam pengambilan

data, terlebih dahulu kita memetakan titik yang mana saja yang akan diambil

koordinatnya. Pengambilan koordinat diambil sebagai titik pengambilan sampel

total coliform dan fecal coliform yang dipindahkan ke dalam botol kaca gelap.

Untuk selanjutnya akan hitung nilai bakteri total coliform dan fecal coliform

(dalam satuan ml). (Farida, ).

Ranked Set Sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan peringkat.

Ranked Set Sampling konkomitan adalah pengambilan sampel berdasarkan

peringkat yang diberikan pada variabel konkomitan. Ranked Set Sampling dan

Ranked Set Sampling konkomitan lebih baik dari pada Simple Random Sampling.

Hal tersebut dapat diketahui dengan menghitung nilai Relative Precision yaitu

perbandingan nilai variansi rata – rata dari masing – masing teknik sampling.

(Pritha, 2013).

8
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Dasar Ilmu Tanah Acara Sample Tanah dilaksanakan pada


Hari senin, tanggal 14 desember 2020 pukul 15.00-selesai di Green House
Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang.
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
1) Polybag
2) Alat tulis
3) Sekop
4) Ember
b. Bahan
1) Tanah Green House
2) Tanah Pemukiman
3) Tanah Tanggul
4) Air
5) Biji jagung
3.3 Langkah Kerja
a. Menghaluskan bahan-bahan yang telah disiapkan
b. Menyiapkan alat dan bahan
c. Mengambil masing-masing sample tanah
d. Memasukkan tanah kedalam polybag
e. Melubangi tanah dipolybag dengan kedalaman satu ruas jari tangan
f. Memasukan biji jagung kedalam tanah yang ada di polybag yang telah
dilubangi
g. Menutup lubang pada tanah
h. Menyiram tanah dengan air

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
a. Tanah Green House
Keterangan
Perlakuan
Jumlah daun Tinggi tanaman Warna daun
Tidak disiram 6 helai 3 cm Hijau muda

Disiram setiap 4 helai 6 cm Hijau muda


hari
Disiram 2 hari 4 helia 4 cm Hijau muda
sekali

b. Tanah Pemukiman
Keterangan
Perlakuan
Jumlah daun Tinggi tanaman Warna daun
Tidak disiram 3 helai 27,5 cm Hijau muda

Disiram setiap 8 helai 7 cm Hijau muda


hari
Disiram 2 hari 5 helai 5 cm Hijau muda
sekali

c. Tanah Tanggul
Keterangan
Perlakuan
Jumlah daun Tinggi tanaman Warna daun
Tidak disiram - - -

Disiram setiap 5 helai 7 cm Hijau muda


hari
Disiram 2 hari 8 helai 5 cm Hijau muda
sekali

10
4.1 PEMBAHASAN

a. Tanah Greenhouse

Dari hasil pengamatan sampel tanah ini dengan perlakuan tidak disiram
sama sekali tanaman jagung mempunyai jumlah daun 6 helai dengan tinggi
tanaman 3 cm dan mempunyai warna daun hijau muda.
Kedua, dengan perlakuan disiram setiap hari tanaman jagung mempunyai
jumlah daun 6 helai, dengan tinggi 6 cm dan warna daun hijau.
Ketiga, dengan perlakuan disiram 2 kali sehari, tanaman jagung
mempunyai jumlah daun 4 helai, tinggi jagung 4 cm, dan daun berwarna
hijau muda.
b. Tanah Tanggul.

Dari hasil pengamatan dari sampel tanah tanggul dengan perlakuan tidak
di siram sama sekali tanaman jagung tidak dapat tumbuh.

Kedua, tanah tanggul dengan perlakuan disiram setiap hari mempunyai


jumlah daun 5 helai dengan tinggi 5 cm dan daun berwarna hijau muda.

c. Tanah Pemukiman

Dalam sempel tanah pemukiman dengan perlakuan yang pertama yaitu


tidak disiram sama sekali tanaman jagung mempunyai 3 helai daun dengan
tinggi tanamn 27,5 cm dan mempunyai daun berwarna hijau muda.

Kedua dengan disiram setiap hari, tanaman jagung mempunyai daun 8


helai, dengan tinggi tanaman 7 cm dan daunnya berwarna hijau muda.

Ketiga, dengan perlakuan 2 hari sekali tanaman jagung ini mempunyai


daun 5 helai, tinggi tanaman 5 cm dan berwarna hijau muda.

11
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum pengambilan sampel tanah adalah sebagai


berikut :

1. Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting di dalam


program uji tanah. 
2. Ada tiga macam cara pengambilan contoh tanah, yaitu : contoh tanah utuh;
contoh tanah tidak utuh/terganggu; contoh tanah dengan agregat utuh.
3. Contoh tanah yang tertampung di atas saringan 1 mm adalah contoh tanah
yang berdiameter 2 mm, seperti : Vertisol, Entisol dan Andisol.
4. Contoh tanah yang lolos saringan 0,5 mm adalah contoh tanah halus,
seperti : Inceptisol dan Ultisol.

2. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan dalam praktikum ini yaitu agar
didalam melakukan suatu praktikum praktikan harus kompak dalam setiap
kelompok agar hasil praktikum berjalan sesuai apa yang diharapkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

 https://denikartono.blogspot.com/2016/06/laporan-praktikum-dasar-
dasar-ilmu.html
 http://zulmasrikail.blogspot.com/2017/03/laporan-dasar-dasar-ilmu-
tanah.html
 https://geograpik.blogspot.com/2020/03/laporan-praktikum-
pengambilan-sampel.html
 Prasetyo. 2014. Perbedaan Sifat-sifat Tanah Vertisol dari Berbagai
Bahan Induk. Volume 9, Halaman 25. Diakses Dari
http://respository.unib.ac.id/19/1/20IPI-2014.pdf
 Rosmenda Ginting. 2013. Pemetaan Status Unsur Hara C-organik dan
Nitrogen di Perkebunan Nanas Rakyat Desa Panribuan Kecamatan
Dolok Kabupaten Silau. Volume volume 1, Halaman 1314. Diakses
dai http://download.prtalgaruda.orga/article.php?
article=110483&val=4122

13
LAMPIRAN-LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai