Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MENCANGKOK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Agronomi

Dosen Pengampu Teman Subantoro,S.P .,M.Sc.

Nama : Muhammad Syaifudin Zuhri

NIM : 19104011059

Kelas : A1 / Semester II

Matkul : Dasar Agronomi

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS WAHIS HASYIM

SEMARANG

2020
COVER................................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM............................................................10

3.1 Alat dan Bahan...................................................................................10


3.2 Langkah Kerja....................................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................12

4.1 Hasil Praktikum.................................................................................12


4.2 Pembahasan........................................................................................12
BAB V PENUTUP..............................................................................................13

5.1 Saran..................................................................................................13
5.2 Kesimpulan........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

MENCANGKOK POHON TIN

Cangkok merupakan golongan dari cara perkembangbiakan Vegetatif Buatan, disebut demikian
karena cara perkembangbiakan dengan cara mencangkok dilakukan dengan bantuan manusia
dengan cara tidak kawin.Mencangkok adalah membuat cabang batang tanaman menjadi berakar.
Mencangkok dilakukan pada cabang yang dekat dengan batang, yang berfungsi untuk
menumbuhkan akar pada batang tanaman. Mencangkok hanya dapat dilakukan pada tanaman
berkambium atau tumbuhan dikotil, seperti jeruk, jambu, mangga, rambutan, durian, dan
sebagainya. Tapi kali ini akan tertera pencangkokan buah Tin. Syarat batang yang baik untuk
dicangkok antara lain : Tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, berkayu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok?


2. Bagaimana hasil pengamatan dari metode cangkok yang dilakukan pada tanaman
Buah Tin?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok.


2. Mengetahui hasil pengamatan dari metode cangkok yang dilakukan pada tanaman
Buah Tin.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangbiakan pada tumbuhan dikelompokan menjadi dua yaiu, vegetative dan generative,
yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Perkembangbiakan Secara Vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa adanya


pertemuan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Cara perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan ini dilakukan tanpa melibatkan tumbuhan lain. Kelebihan dari perkembangbiakan
secara vegetatif adalah hasil dari perkembangbiakan akan mirip kealitas tumbuhan maupun buah
dengan tumbuhan induknya.

Pada proses perkembangbiakan secara vegetatif ini digolongkan menjadi 2 yaitu secara
alami atau vegetatif alami dan dengan bantuan manusia atau vegetatif buatan. Baik pada
vegetatif alami maupun vegatatif buatan terdapat beberapa klasifikasi cara perkembangbiakan.
Adapun perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan rendah dikelompokkan menjadi,
membelah diri, membentuk tunas, dan membentuk spora. Sedangkan perkembangbiakan
vegetatif alami pada tumbuhan tinggi dikelompokkan menjadi (akar tinggal (rhizoma), umbi
lapis ,umbi batang, geragih, tunas,dan tunas adventif.

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan ialah perkembangbiakan yang sengaja


dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk kesejahteraan manusia. Adapun perkembangbiakan
secara vegetatif buatan macamnya adalah menyetek, menyambung ,merunduk dan kultur
jaringan.

2. Perkembangbiakan Secara Generatif


Perkembangbiakan secara generatif adalah perkembangbiakan yang dapat terjadi apabila
terjadi peleburan antara dua buah gamet, yaitu gamet betina dan gamet jantan Salah satu contoh
perkembangbiakan vegetative buatan,seperti yang sidah dijelaskan diatas adalah cangkok.
Menurut De Data,S.K (1987) mencangkok adalah menguliti hingga bersih dan menghilangkan
kambium pada cabang atau ranting. Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif
buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan
induknya dan cepat menghasilkan, hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan
tanaman adalah :

(1) waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman
berulang-ulang,
(2) Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua
atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya,
(3) Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup
lembab sepanjang waktu.

Mencangkok adalah salah satu bentuk perkembangbiakan vegetative tanaman yang


dilakukan seseorang karena beberapa factor, diantaranya karena menginginkan tanaman baru
yang persis seperti induknya dan menginginkan tanaman yang dapat menghasilkan buah dalam
waktu yang relative singkat,yang dilakukan dengan cara mengupas kulit batang dari tanaman
induk dan membersihkan kambiumnya lalu membungkusnya dengan media agar akar dapat
tumbuh.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 ALAT DAN BAHAN

1). Pisau.

2). Tali plastik atau tali bambu.

3). Plastik transparan atau sabut kelapa atau ijuk.

4).Tanah yang agak basah dan subur.

3.2 LANGKAH KERJA

1). Carilah dahan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

2). Ukurlah dari batang pohong paling sedikit 10 cm.

3). Kupaslah kulit dahan yang akan di cangkok sekelilingnya dengan panjang kupasan ± 5
cm.

4). Setelah selesai dikupas, keriklah lendir/cambium dengan perlahan agar kering.

5). Tutuplah hasil kupasan dengan tanah.

6). Selanjutnya, bungkuslah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PRAKTIKUM

BUAH TIN adalah salah satu buah yang menurut saya cukup langka dan jarang di temui
di tempat umum, khususnya di kabupaten Grobogan. Maka dari itu saya terfikir untuk
memperbanyak pertumbuhan pohon buah tin di tempat kelahiran saya. Butuh waktu yang cukup
lama dalam pencangkokan ini, yaitu sekitar satu bulan saya menunggu dan terus merawat
cangkokan yang sangat saya harapkan hasilnya. Dan akhirnya pada hari ke 30 setelah saya
melihat kondisi cangkokan saya dapat tersimpulkan bahwa cangkokan ini BERHASIL.

Keberhasilan saya dalam mencangkok buah tin akan saya ulas sesuai dengan fakta yang
saya alami selama satu bulan penuh. Dan saya harapkan bagi pembaca untuk memaklumi apabila
ada kesalahan dan ketidaktepatan dalam pencangkokan ini. Bahwasanya setiap orang yang
belajar seperti saya tidak akan se sempurna seperti yang di perkirakan.

4.2 PEMBAHASAN

Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab keberhasilan cangkokan pohon
buah tin yang saya lakukan :

1. Tekstur Tanah yang Memadai

Tanah menjadi salah satu faktor penting yang saya prioritaskan dalam hal ini. Sebab
tanah adalah sebagai rumah untuk calon akar pohon yang akan muncul nantinya. Tanah
yang lembab dan subur adalah tanah yang saya cari untuk melakukan pencangkokan ini.
Karena saya menyadari apabila tanah tersebut mempunyai tekstur yang baik dan
mengandung tingkat kesuburan yang tinggi maka akan muncul lah akar pohon yang kelak
menjadi penopang hidup sang pohon.
2. Pancaran Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet atau cahaya sinar matahari adalah faktor yang penting juga dalam proses
pencangkokan. Semua mahluk hidup di muka bumi ini membutuhkan sinar matahari,
termasuk pohon yang sedang dicangkokpun sangat sangat membutuhkan yang namanya
sinar matahari. Sinar matahari mengandung bayak sekali vitamin dan zat positif lainnya
untuk tumbuhan. Maka dari itu saya memilih batang pohon yang tidak terhalang sinar
matahari untuk saya jadikan bahan cangkok.
BAB V

PENUTUP

5.1 SARAN

Demikianlah laporan praktikum mengenai mencangkok tumbuhan Buah Tin yang


dapat kami buat. Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat mendukung demi kesempurnaan laporan ini dan berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

5.2 KESIMPULAN

1). Tanah dan matahari adalah unsur alam yang tidah dapat dipisahkan. Tanah akan
menemukan kehidupannya apabila ia berjumpa dengan matahari. Sehingga tumbuhan
yang akan dikembangkan tumbuh dengan sempurna.
2). Kita haruslah memperhatikan sekecil apapun faktor dari setiap hal yang kita
lakukan, termasuk halnya faktor dalam pencangkokan.
DAFTAR PUSTAKA

 http://pustaka-pertanian.blogspot.com/2012/01/cara-mencangkok-tanaman.html

 http://m. Merdeka.com/cara_mencangkok_tanaman

 http://ilmubudidaya.com/cara_mencangkok_buah_tin

Anda mungkin juga menyukai