Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

CANGKOK RAMBUTAN

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Danu Prio Bawono (2300854211008)

Samuel Yuda (2300854211009)

Parlindungan Raja Guk-guk (2300854211010)

M. Afrialdo Malik (2300854211011)

Dosen Pengampu:

Hj. Yulistiati Nengsih, SP.,MP

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BATANG HARI

2023
KATA PENGANTAR

Kesinambungan di dunia pengetahuan saat ini sangat dirasakan, baik bagi para
ilmuwan maupun rakyat awam. Sesuai dengan perkembangan jaman hal ini sangat diperlukan
oleh semua kalangan. Tujuan dari perkembangan pengetahuan yaitu untuk memudahkan
manusia dalam menyelesaikan tugassnya dengan cara yang praktis dan mudah. Oleh sebab
itu, disusunlah makalah ini tentang “Pengcangkokan Tanaman Rambutan”

Dalam makalah ini akan membahas tentang mencangkok. Maka dari itu, makalah ini
akan menjelaskan tentang pengertian, alat dan bahan serta cara mencangkok. Hal itu
bertujuan untuk memudahkan dalam proses mencangkok.

Pembuatan makalah ini diharapkan dapat berguna bagi para pembaca yang ingin
mempelajari tentang cangkok. Kami mengharapkan partisipasi dari para pembaca. Semoga
makalah ini bermanfaat.

Penulis

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rambutan memiliki nama latin Nephelium Sp. Ini adalah salah satu tanaman
holtikultura yang masih termasuk ke dalam keluarga Sapindacaeae. Jadi pohon rambutan ini
berasal dari Indonesia yang memiliki rambut atau disebut Hairy Fruit dalam bahasa Inggris.
Penyebaran pohon rambutan saat ini sudah sangat meluas hingga ke negara yang memiliki
iklim subtropis seperti Amerika Latin, dan sebagainya. Namun perlu diketahui bahwa
kualitas buah rambutan terbaik bisa dihasilkan di wilayah dengan iklim tropis seperti di
Indonesia.

Pengembangan tanaman pohon rambutan yang ada di Indonesia biasannya


menggunakan metode cangkok. Mencangkok atau okulasi adalah teknik pengembangbiakan
tanaman yang sangat cocok untuk di tanam di dalam pot. Di samping karena qualitas buahnya
terjaga sama seperti induknya juga nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yang
dikembangbiakan dengan teknik cangkok tidak akan mempunyai akar tunggang.

Dalam mencangkok pada umumnya digunakan cabang orthotrof yaitu cabang yang
tidak terlalu muda ataupun tidak terlalu tua. Bahan untuk pembungkus cangkokan biasanya
digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran.
Proses pencangkokan itu sebaiknya dilakukan ketika musim penghujan serta setelah
pemanenan pohon rambutan karena pada waktu tersebut pohon rambutan sedang aktif untuk
memperbarui sel-sel batang dan daunnya. Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman
buah berkayu keras atau berkambium. Contoh : Mangga, jambu, jambu air, jeruk, dll.

1.2 Rumusan Masalah

Walaupun mencangkok sudah banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Tetapi


banyak mereka yang jarang menggunakan cangkok, kebanyakan dari mereka beranggapan
bahwa mencangkok itu rumit dan kemungkinan untuk tumbuhnya sangat kecil. Sebagian
masyarakat ini lebih memilih membeli biji tumbuhan yang biasa dijual di pertanian,
meskipun jangka waktu tumbuhnya lebih lama. Padahal, sebenarnya mencangkok itu tidak
rumit dan akan berhasil jika kita tahu langkah-langkah yang benar. Lagi pula, hasil tumbuhan
yang dicangkok akan sama persis dengan induknya. Perlunya pengetahuan tentang
mencangkok sangat penting untuk semua orang. Baiknya menteri pertanian ataupun
pemerintah memberikan bimbingan terlebih kepada petani kebun ataupun seluruh
masyarakat.

1.3 Tujuan

1. Untuk memberikan pengetahuan betapa pentingnya mencangkok bagi perkembang


biakkan tumbuhan
2. Untuk memberikan keuntungan-keuntungan mencangkok
3. Untuk memberitahukan cara mencangkok
BAB II

PEMBAHASAN

Mencangkok merupakan teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau


pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya
akar. Pada teknik ini tidak dikenal istilah batang bawah dan batang atas. Teknik ini relatif
sudah lama dikenal oleh petani dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada cara
mencangkok akar tumbuh ketika masih berada di pohon induk. Media untuk mencangkok
adalah cocopit atau serbuk sabut kelapa, cacahan sabut kelapa, campuran kompos/pupuk
kandang, kompos kulit kopi, serbuk gergaji , serta lumut dan tanah bertekstur ringan dengan
perbandingan 1:1. Waktu pelaksanaan pencangkokan sebaiknya dilakukan pada awal musim
hujan, sehingga cangkokan tidak kering.
2.1 Alat-alat dan bahan yang diperlukan:
1. Pisau yang kuat dan tajam.
2. Batang rambutan
3. Bawang merah sebagai ZPT
4. Serabut kelapa atau plastik kresek.
5. Tali rafia
6. Campuran tanah: Pupuk kompos, pupuk kandang perbandingan 1:1:1
7. Plastik bening/polybag
2.2 Cara Pembuatan:
1. Plih batang yang tidak terlalu tua ataupun muda kira-kira 120 CM.
2. Kerat batang dengan pisau dengan panjang 10 CM.
3. Hilangkan kambium yang masih menempel dengan cara mengeriknya.
4. Keringkan getah yang masih menempel
5. Oleskan bawang merah sebagai ZPT (zat perangsang tumbuh) ke bagian batang
tersebut
6. Setelah itu berikan campuran pupuk dan tanah tersebut
7. kepalkan dan balut pada batang.
8. Bungkus sayatan yang telah dibalut campuran tanah dan pupuk dengan plastik
bening/pembalut media lain kemudian ikat dengan tali raffia.
9. Perawatan siram setiap hari.
2.3 Manfaat

Ada beberapa keuntungan dari mencangkok, diantaranya

 Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang
ditanam dari biji tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan
induknya.
 Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan
tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
 Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.
 Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di
pematang kolam ikan. Itulah beberapa keuntungan dari mencangkok.

Kerugian Dari Mencangkok Disamping keuntungan, terdapat juga beberapa kekurangan/


kerugian pembibitan dengan sistem cangkok. Pada musim kemarau panjang tanaman tidak
tahan kering. Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang.
Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong. Dalam satu pohon
induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman
dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi mencangkok merupakan perkembang biakkan vegetatif dan juga perkembang


biakkan tertua di dunia. Cangkok dapat digunakan untuk tumbuhan yang berbuah maupun
tanaman hias. Gunakan batang yang tidak terlalu tua untuk mencangkok. Hilangkan
kambium pada batang saat mencangkok. Ikuti langkah-langkah mencangkok dengan benar
agar hasil yang didapat bisa memuaskan. Mencangkok sangat baik digunakan terlebih untuk
para petani perkebunan dan para penyuka tumbuhan. Banyak kelebihan yang bisa diambil
dari mencangkok.

3.2 Saran

Mencangkok dapat dianjurkan untuk para petani perkebunan ataupun para penyuka
tumbuhan, agar mereka bisa menghasilkan tanaman yang berkualitas dengan relatif singkat.
Lagi pula cara mencangkok tidak rumit dan efisien. Barang yang digunakan juga murah dan
mudah didapat, sehingga itu sangat memudahkan petani kebun dalam mencangkok.
REFERENSI

http://ulfamutia.blogspot.com/2010/12/makalah-mencangkok.html
http://codyjuniarthakurniawan.blogspot.com/2010/04/cara-mencangkok.html
http://tulisan-menarik.blogspot.com/2010/12/keuntungan-dan-kerugian-dari-
mencangkok.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai