Anda di halaman 1dari 7

Cara Mencangkok Tanaman

Cara mencangkok tanaman, suatu percobaan yang pasti pernah kita lakukan pada saat kita mengenyam
pendidikan di sekolah dasar. Mencangkok menjadi salah satu pengalaman yang mungkin terkenang hingga
sekarang, mungkin karena ini adalah pelajaran yang diajarkan melalui aktifitas atau juga biasa disebut
dengan learning by doing. Namun, mungkin kita sudah mulai lupa atau menjadi tertukar – tukar antara
cangkok, okulasi, dan kopulasi.

Secara singkat, cangkok adalah suatu cara untuk memperbanyak tanaman dengan cara memotong dahan
pohon kemudian menanamnya ke dalam tanah hingga tumbuh akar. Jika akar sudah tumbuh, maka bisa
dikatakan bahwa proses cangkok berhasil.

Sedangkan okulasi adalah proses menempel tanaman sehingga dapat menggabungkan kedua sifat
tanaman. Sebagai contoh pohon mangga yang berbuah manis tapi buahnya sedikit di tempel dengan
pohon mangga yang berbuah manis dan berbuah banyak. Sehingga buah yang tumbuh di pohon pertama
menjadi lebih banyak. Okulasi dilakukan dengan cara menempelkan tunas.

Kemudian, kopulasi memiliki fungsi yang sama dengan okulasi yaitu untuk memperoleh tumbukan dengan
kualitas yang lebih baik, namun dengan cara menyambung.

Sampai saat ini, cara mencangkok tanaman masih menjadi andalan dari petani ataupun tukang kebun yang
menginginkan buah dengan kualitas yang merata serta cara andalan untuk memperbanyak tanaman
dengan cara yang singkat. Karena itu, berikut ini kami jelaskan cara mencangkok tanaman dengan baik dan
benar.

A. Tahapan-Tahapan Mencangkok

Untuk menghasilkan hasil yang maksimal, kita harus melakukan cangkok dengan hati – hati dan sesuai
dengan prosedur. Berikut adalah tahapan – tahapan dalam mencangkok tanaman:

1. Memilih Batang

Berikut ini adalah cara memilih batang yang tepat untuk mencangkok tanaman:

 Memilih batang yang sesuai.


 Batang setidaknya memiliki diameter 2 cm atau lebih dan yang paling penting adalah berkambium.
2. Menguliti Batang

Sayat kulit batang sekitar luasnya 10 cm persegi. Setelah menyayat, diamkan beberapa saat. Jika perlu, lap
dengan menggunakan kain. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan kambium yang menempel
di permukaan.
Anda bisa mengecek kandungan kambium dengan cara memegang sayatan yang telah Anda buat apakah
lengket atau sudah kering.

3. Menyiapkan Air dan Tanah

Sembari menunggu batang kering, siapkan air dan tanah dan campur hingga merata. Usahakan campuran
tanah dan air tidak terlalu encer, namun juga tidak terlalu padat.
Kepadatan campuran tersebut dapat di lihat dengan menempelkan campuran tersebut ke batang pohon.
Seharusnya campuran tersebut dapat menempel ke batang pohon dan (tidak berjatuha ke bawah karena
terlalu encer atau tidak bisa menempel karena terlalu padat).

4. Menempelkan Campuran

Setelah itu tempelkan campuran tadi ke sayatan yang Anda buat. Setelah itu balut dengan menggunakan
plastik lalu ikat dengan tali sehingga campuran tanah tersebut menempel dengan sempurna.
5. Menyirami Air

Berikan air setiap hari kepada cangkokan Anda. Siramkan dengan pelan agar tidak merusak cangkok yang
Anda buat. Anda juga bisa mengandalkan air hujan jika musim memang sedang hujan. Sehingga Anda dapat
meninggalkan cangkokan Anda untuk beberapa hari dengan cara meletakkannya di ruang terbuka. Namun
jika hujan tersebut sangat deran dan penuh dengan tiupan angin, ini tentu bukanlah hal yang bagus, lebih
baik Anda menunggu waktu yang pas saat Anda bisa memantau cangkokan Anda secara rutin.
Jika akar sudah mulai terlihat, selamat maka proses cangkok telah berhasil.kemudian potong cangkokan
dengan hati – hati dan jangan sampai merusak akar yang telah tumbuh. Akar yang masih kecil akan sangat
rentan untuk rusak walaupun dengan sentuhan atau gesekan biasa.

6. Pindahkan Hasil Cangkokan

Masih ada tahapan lain setelah tanaman berhasil dicangkok, di antaranya:

Pindahkan hasil cangkokan ke tempat yang baru sehingga dia dapat tumbuh sendiri. Usahakan tempat
yang baru sudah siap untuk ditempati. Pastikan tanah yang digunakan adalah tanah yang subur sehingga
proses cangkok juga dapat berjalan secara lancar.

7. Hasil Cangkok
Tetap pantau hasil cangkokan Anda dan sirami secara rutin. Tambahkan pupuk jika diperlukan dan lakukan
pencegahan terhadap hama.

Bagaimana? Cukup mudah bukan? Untuk Anda yang masih baru saja mengenal cangkok dan belum pernah
mencoba sebelumnya mungkin banyak istilah yang terdengar asing seperti cara generatif, vegetatif,
kambium dan lain sebagainya.

Selain cara cangkok, Anda juga bisa mencoba pengembangbiakan tumbuhan dengan cara lain seperti;

 Lewat akar : Tanaman yang bisa digunakan dengan cara ini antara lain : lidah mertua, talas, talasam,
jahe, kunyit, dan lengkuas serta tanaman – tanaman sejenisnya.
 Daun pucuk : yaitu tumbuhnya tunas baru yang berada di atas daun seperti tumbuhan cocor bebek.
 Stek Akar : Tumbuhan yang populer dengan pengembang biakan stek akar adalah anggur. Biasanya
akar akan digantung di kayu yang telah disusun di atas, sehingga saat panen kita hanya tingga
mengambil buah anggur dari bawah dengan mudah.
 Kultur Jaringan: Kultur jaringan biasanya diambil dari daun yang barusan tumbuh atau bagian lainnya
yang mengandung hormon terbanyak.
 Stek pucuk : Cara ini bisa dibilang cara yang paling praktis bahkan lebih praktis dan mudah jika
dibandingkan dengan cangkok. Hal ini dikarenakan pengambilan yang lebih mudah dibandingkan
batang. Jika menggunakan batang pasti kita memerlukan tenaga yang lebih besar dikarenakan lebih
tebal dan kokoh. Beberapa tanaman yang bisa dilakukan dengan cara ini adalah : kapur, gaharu, jeruk
sambel, jeruk nipis, mangga, jati, ficus, gamal, renghas meranti leprosula, dan meranti balangeran
serta tanaman – tanaman sejenisnya.
 Stek batang : Cara nilah yang akan kita akan bahas lebih lanjut. Cara yang biasa dilakukan adalah
cangkok dan okulasi, namun di artikel ini kita akan membahas lebih rinci tentang cangkok.

B. Jenis Pohon Yang Dapat Di Cangkok

Cara ini mungkin terdengar sangat menarik, karena hasil dari proses cangkok sangat mirip dengan pohon
aslinya. Dalam artian, jika buah dari pohon tersebut manis, maka kita dapat memperbanyak pohon tersebut
dengan buah yang manis pula. Hal ini memudahkan kita dalam memilih pohon mana yang harus
diperbanyak, dan pohon mana yang perlu kita tebang. Kita juga menghemat waktu dalam pemilihan benih,
serta mempersingkat waktu dalam menunggu pohon tumbuh. Hasil dari proses cangkok biasanya tinggi
dari pohon menjadi lebih pendek. Pohon – pohon yang dapat dicangkok diantaranya :

 Pohon Rambutan: Meskipun ada berbagai jenis buah rambutan, namun semuanya bisa di cangkok.
 Pohon Jambu Air: Jambu air memiliki batang kayu dan juga mengandung kambium dan memenuhi
syarat untuk proses cangkok.
 Pohon Sawo: Pohon yang tumbuh di wilayah tropis ini juga mengandung kambium dan bisa di
cangkok
 Pohon Durian: Seperti yang kita ketahui pohon durian biasanya memiliki tinggi sekitar 20 meter
sampai 40 meter. Tentunya dengan cara cangkok ini akan mempersingkat waktu panen Anda, karena
menunggu pohon durian dari benih hingga menjadi pohon setinggi 20 meter tidaklah sebentar.
 Pohon Mangga: Sama halnya dengan Durian, menanam manga mulai dari biji akan memakan waktu
yang lama. Mencangkok adalah salah satu solusi untuk panen lebih cepat sekaligus menjaga kualitas
dari buah yang dihasilkan itu sendiri.

Ada baiknya jika Anda mencari lebih jauh tentang beberapa hal tersebut agar pemahaman terhadap masing
– masing hal tersebut menjadi lebih dalam. Sedikit tips, jika Anda berencana untuk memperbanyak
tanaman atau mengawinkan tanaman, ada baiknya Anda mencoba beberapa teknik (tidak hanya
melakukan cangkok saja). Anda dapat mencoba cara – cara vegetatif lainnya seberti stek pucuk dan kultur
jaringan. Hal ini akan memperkaya pengetahuan Anda terhadap cara – cara tersebut. Bisa jadi Anda lebih
cocok dengan cara lain dibandingkan dengan cara cangkok. Setelah ini, kami akan memberikan contoh cara
mencangkok tanaman rambutan.

C. Cara Mencangkok Rambutan

Kali ini, kita akan berbagi tips dan trik cara mencangkok pohon rambutan dengan mudah dan benar.
Mencangkok tanaman memang merupakan paling murah dan mudah dilakukan dalam pengembangbiakan
tanaman sesuai dengan induknya. Tentunya, kita harus memilih tanaman yang manis dan buahnya lebat.
Proses pencangkokan pada pohon rambutan pun dilakukan agar pohon tersebut memiliki keturunan yang
jauh lebih baik dari pohon sebelumnya. Sehingga, hasil yang diharapkan dari pencangkokan pohon
rambutan dapat diambil manfaatnya secara optimal. Mari kita simak langsung cara mencangkok pohon
rambutan dengan benar di bawah ini.

Mencangkok pohon rambutan bukan hal yang sulit dilakukan, walaupun dalam pengerjaannya pun tidak
asal – asalan. Berikut ini adalah langkah – langkah mencangkok pohon rambutan yang benar di antaranya:

1. Persiapan Alat Mencangkok


Pertama, tentunya kita perlu mempersiapkan alat – alat yang dibutuhkan yang di antaranya pisau,
tanah yang subur, plastik yang berventilasi atau bisa juga menggunakan sabut kelapa, atau Anda juga
bisa menggunakan kain, tali, dan dahan yang dengan panjangnya minimal 80 cm dan berumus lebih
dari empat bulan.
2. Kupas Pangkal dahan Pohon
Setelah alat – alat dipersiapkan dengan lengkap dan cermat, kupas pangkal dahan yang akan
dicangkok terlebih dahulu. Kupas pangkal tersebut sepanjang 25 cm.
3. Membersihkan Kambium
Setelah mengupas dahan pohon, silahkan bersihkan kambium pada batang pohon rambutan yang
masih terlihat menyelimuti batang dalamnya. Membersihkan kambium usahakan hingga bersih, agar
proses penumbuhan akar dapat tumbuh secara optimal.
4. Mengeringkan Dahan
Setelah membersihkan kambium batang pohon, tunggulah beberapa menit, agar dahan yang
terkelupas dapat mengering.
5. Membungkus Dahan dengan Tanah
Setelah dahan cukup kering, silahkan bungkus dahan dengan tanah. Cukup mengolesi dahan dengan
tanah hingga dahan tertutup semua.
6. Membalut dengan Plastik/Sabut Kepala/Kain
Membalut dahan bisa menggunakan plastik, sabut kelapa, atau kain sesuai selera Anda. Usahakan
membungkusnya dengan plastik yang berventilasi dan usahakan tidak mudah lepas. Sehingga perlu
mengikatnya dengan erat.
7. Menyiram Air
Jangan lupa untuk menyirami air setiap hari. Siramlah air hingga dahan mulai terlihat akarnya.
Biasanya sampai sekitar dua bulan lamanya.
D. Keunggulan dari Tanaman Cangkok

Selain memiliki berbagai cara untuk melakukan rekayasa yang tentu memudahkan kita dengan berbagai
pilihan, cara vegetatif juga mempunyai beberapa keunggulan, beberapa diantaranya adalah

1. Cepat tumbuh dan berbuah

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa cara generatif relatif lama untuk menunggu pohon tumbuh dan
berbuah. Dengan cara vegetatif termasuk cangkok Anda dapat menghemat waktu 2 kali lipat atau bahkan 3
kali lipat.

2. Kualitas yang sama dengan induknya

Cara vegetatif akan menghasilkan pohon yang mirip dengan induknya. Sehingga jika Anda mencangkok
pohon yang berbuah banyak, besar, dan manis. Maka hasil pohon dari cangkokan Anda akan juga berbuah
banyak, besar, dan manis.

3. Menghasilkan Individu baru dengan lebih cepat

Cara generatif memerlukan perkawinan yang relatif lama, namun d engan cara vegetatif, waktu yang
dibutuhkan menjadi lebih singkat.

4. Stok yang selalu ada

Maksud dari stok adalah bahan – bahan yang diperlukan untuk proses perkembang biakan tanaman. Kalau
dengan cara generatif, otomatis kita memerlukan benih atau biji yang mungkin tidak tersedia di musim –
musim tertentu. Namun dengan cara vegetatif, kita dapat mengembang biakkan tanaman jika terdapat
pohon yang ingin kita cangkok. Dengan demikian, meskipun pohon sedang tidak berbuah, kita dapat
melakukan proses memperbanyak tanaman.

5. Tanaman dengan tinggi yang lebih pendek

Tanaman dengan hasil cangkok akan memiliki tinggi yang lebih pendek daripada pohon yang tumbuh
dengan alami. Hal ini tentu menjadi keunggulan tersendiri bagi Anda yang kurang suka kegiatan panen
yang susah dikarenakan ketinggian. Dengan cara cangkok ini Anda akan bisa dengan mudah memanen
buah bahkan dengan tanpa bantuan apapun. Namun hal ini juga bisa menjadi kelemahan dari cangkok. Jika
Anda mengidam – idamkan kebun yang rindang dan Anda bisa duduk – duduk dibawah pohon yang tinggi
dan rindang, tentu cangkok kurang direkomendasikan dan kurang cocok untuk kebutuhan Anda.

E. Faktor Kegagalan dalam Mencangkok Tanaman

Namun, beberapa gagal cangkok bisa juga terjadi. Hal ini biasa dikarenakan banyak hal, di antaranya:

1) Batang yang terlalu kecil sehingga tidak dimungkinkan untuk proses cangkok.
2) Kurang rapi terutama dalam mengikat plastik dengan tali.
3) Tingkat keenceran yang kurang pas dalam mencampur tanah dan air.

Nah, untuk menghindari kesalahan – kesalahan tersebut, kita harus belajar beberapa hal mengenai teknik
cangkok yang satu ini.

Berikut ini adalah panduan lengkap cara mencangkok tanaman rambutan


Tanaman yang ada di sekeliling kita memang dapat direkayasa dan dikembangbiakkan. Masyarakat
Indonesia telah lama mengenal teknik ini dikarenakan kondisi tanah Negri ini yang begitu subur, bahkan
kata orang luar Indonesia, batang kayu yang ditancapkan tanah saja bisa menjadi tanaman.

Jika proses cangkok Anda masih tidak berhasil, bacalah ulang urutan – urutan yang tertulis di atas, mungkin
Anda melewatkan beberapa. Beberapa orang kurang sabar dalam menunggu sayatan kering dari
kandungan kambium dan langsung membalut sayatan dengan campuran tanah dan air. Pada akhirnya
proses cangkok pun gagal karena hal tersebut. Bersabarlah dan ikuti tata cara di atas secara benar.

Jika proses cangkok belum juga berhasil, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan petani sekitar atau rekan
Anda ang sudah melakukan proses cangkok sebelumnya. Mungkin ada faktor – faktor lain di lingkungan
Anda yang sedikit berbeda sehingga membutuhkan sedikit penyesuaian dalam proses cangkok. Selamat
mencoba!

Anda mungkin juga menyukai