Anda di halaman 1dari 14

1.

Deskripsi Puring
Puring (Codiaeum variegatum), puding, atau kroton adalah
tanaman hias pekarangan populer berbentuk perdu dengan bentuk
dan warna daun yang sangat bervariasi. Beragam kultivar telah
dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning, jingga,
merah, ungu, serta campurannya.

2.Ciri-Ciri
Ciri tumbuhan puring :
1. berbentuk perdu
2. warna dan bentuk daun bervariasi
3. bentuk daun antara lain : memanjang, oval, tepi bergelombang,
helainya yang "terputus-putus"
4. batangnya menghasilkan lateks berwarna putih pekat dan
lengket.
Tanaman puring adalah salah satu kelompok tanaman
hias.Tanaman puring memiliki bermacam-macam jenis.Tiap
jenisnya memiliki cirri-ciri yang berbeda. Salah satu yang dapat
kita lihat perbedaannya adalah pada daunnya. Ada berbagai
macam tipe daun pada puring.Diantaranya ada yang daunnya
panjang, bulat, oval, lebar, sirip ikan dan ada juga yang berdaun
trisula. Disini saya akan membahas beberapa macam puring yang
berdaun trisula.
3. Cara menanam Puring
Cara menanam Puring yang baik ialah
1. Syarat media tumbuh.
Media tumbuh yang baik harus mampu mengikat dan
menyimpan air dan hara dengan baik, memiliki sistem sanitasi,
aerasi dan drainase yang baik, sehingga tidak menjadi sumber
penyakit dan bersifat tahan lama. Jangan sampai kondisi media
tanam tersebut terlalu lembab.Komposisi media tumbuh puring
bisa terdiri atas tanah merah, humus daun, sekam bakar, pupuk
kandang dan bambu.
2. Penyiraman.
Puring akan tumbuh baik bila kebutuhan air tercukupi.
Penyiraman dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore jika kondisi
panas, atau dua hari sekali jika kondisi hujan, atau jangan disiram
jika kondisi media masih basah. Kelebihan air bisa menyebabkan
akar busuk yang ditandai dengan rontoknya daun-daun muda.
3. Pencahayaan.
Cahaya dianggap mampu membuat warna puring menjadi
lebih cerah. Puring yang kurang cahaya warnanya akan memudar.
Oleh karena itu, ada baiknya pemilik tanaman memenuhi
kebutuhan tanaman ini akan cahaya matahari secukupnya. Bila
puring dijadikan tanaman hias indoor, setiap sepekan sekali puring
dikeluarkan agar kebutuhan akan panas atau cahaya matahari bisa
tercukupi.
4. Pemupukan.
Pemupukan bisa dilakukan melalui akar atau daun, setiap
tiga bulan sekali. Pemupukan melalui akar dengan cara disiram
atau ditabur di atas media sedangkan pemupukan melalui daun
dengan penyemprotan. Dosis yang digunakan disesuaikan dengan
jenis pupuk. Saat melakukan pemupukan, ada baiknya juga
disertai dengan penggantian media tanam
Cara menanam puring baik ditanam di media tanah
langsung, akan tetapi bisa juga di dalam pot. Untuk menanam di
dalam pot, sebaiknya menggunakan campuran tanah, humus, dan
pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Kemudian, masukan bibit
pada pot yang sudah diisi dengan media tanam tadi. Puring jika
sering dipangkas akan cepat lebat dan kelihatan indah menarik,
dan perawatan puring sangat mudah cukup dengan menyiramnya
setiap hari. Puring dapat dikembang biakan dengan cara di stek
dan di cangkok.
Untuk menanam puring tumbuh subur,anda harus menanam
tanaman hias ini di tempat yang terjangkau matahari.jika
kekurangan cahaya matahari,daun puring sebagai daya tarik utama
akan berwarna hijau saja tanpa warna-warna seperti biasa.
4. Media Tanam yang cocok untuk Puring
Media tanam yang cocok untuk puring ialah :

a. Tanah Merah
Media tanah merah memang banyak dipakai pekebun
puring.Tanah merah dipilih karena puring dianggap
tanaman bandel. ‘Di tanah merah lapisan bawah (seperti di
pemakaman) pun dapat tumbuh. Puring pun mampu
beradaptasi di tanah liat hingga berpasir. Tanah liat
mengikat air dengan kuat, tapi sulit dilewati air. Sebaliknya
tanah berpasir kurang mengikat air, tapi mudah dilewati
air.Lantaran bandel, banyak kolektor dan pekebun meniru
media tumbuh puring di alam untuk penanaman di pot tanpa
modifikasi sama sekali. Lazimnya mereka membuat
campuran 50-80% tanah merah dan sisanya pupuk kandang
atau kompos. ‘Padahal kondisi mikro di pot dengan di lahan
berbeda,. Di pot jumlah air, hara, dan udara serba terbatas.
Karena itu dibutuhkan media porous, artinya mudah
memegang air sekaligus gampang dilewati air. Bila media
terlalu kuat mengikat air, daerah perakaran becek sehingga
akar gampang busuk. Sebaliknya bila terlalu mudah dilewati
air, daerah perakaran kering.Media terlalu basah atau kering
berisiko kematian bagi puring muda yang baru dipindahkan.

b. Campuran Cocochip/Potongan Sabut Kelapa


Media campuran cocochip alias potongan sabut
kelapa, humus bambu, dan tanah merah dengan komposisi
60:15:25. Tanah merah tetap digunakan karena berperan
mengikat akar. ‘Bila media tak mengikat akar, tanaman
gampang roboh. Agar tanin pada cocochip hilang, pastikan
sebelum dipakai direndam air selama seminggu, lalu
dikeringkan, humus bambu kaya hara makro dan mikro
yang siap dipasok ke tanaman saat dibutuhkan. ‘Humus
memiliki sifat mengikat hara agar tak mudah tercuci, tapi
dapat diserap tanaman saat dibutuhkan. Bobot jenis bahan
organik pun lebih rendah ketimbang tanah merah sehingga
humus bambu lebih ringan.
Prinsipnya porous dan harus banyak tersedia
sehingga mudah didapat. Artinya, bahan lain yang sudah
lazim seperti arang sekam, pupuk kandang, dan pasir bisa
digunakan. Arang sekam matang mudah mengikat air, tidak
mudah lapuk, dan tidak gampang menggumpal. Peran pasir
agar campuran media porous.
5. Hama dan Penyakit yang menyerang Puring
A.Hama
Beberapa hama utama pada Puring adalah Mealibug, thrips
dan kutu merah. Sedangkan penyakit utama pada croton adalah
busuk batang dan busuk pucuk. Serangan Mealibug ditandai
dengan adanya hama berwarna putih dilindungi tepung pada daun
atau pada batang. Biasanya serangan dimulai pada pucuk muda
dan meluas pada daun dan batang tua. Mealibug akan menghisap
cairan daun, sehingga serangan berat dapat mengakibatkan daun
menguning. Seringkali kemunculan mealibug diikuti oleh embun
jelaga atau noda warna hitam diatas daun. Embun jelaga adalah
jamur yang memakan kotoran mealibug berupa nektar. Jika
Mealibug telah menghilang, maka dengan sendirinya embun
jelagapun akan mati.
Pada beberapa kasus, serangan Mealibug maupun thrips,
akan mengakibatkan daun muda menjadi malformasi atau tumbuh
tidak sempurna, mengeriting. Hal tersebut dapat terjadi karena
kedua hama tersebut dapat menjadi vektor atau perantara virus.
Virus keriting daun atau Tobaco Mozaic Virus adalah virus yang
masuk kedalam daun dengan perantara hama, dan selanjutnya
mempengaruhi protein dan mengakibatkan jaringan tumbuh tidak
normal. Serangan virus pada stadium awal, dapat diobati dengan
memotong tangkai tanaman yang telah terserang dan dibakar.
Namun jika serangan sudah meluas, biasanya keriting tidak hanya
menyerang daun muda tetapi akan menjalar ke daun dibawahnya
dan menjadi sulit untuk dihentikan (Budiarto, 2007). Mealibug
lebih menyukai tempat yang lembab dan kurang cahaya matahari,
sehingga untuk mengurangi hama tersebut, dapat dilakukan
dengan dengan jarak tanam yang lebih longgar. Jika hama mulai
menyebar, dapat dikendalikan dengan pestisida dari jenis
Insektisida.
Misalnya Diazinon, Pegasus, Schumec, dan metindo
(Budiarto, 2007).
Thrips dapat menyerang daun muda maupun bunga dengan cara
menghisap cairan jaringan tersebut. Serangan thrips juga dapat
diikuti dengan pengeritingan daun akibat adanya virus yang masuk
kedalam jaringan tanaman. Pengendaliannya dapat dilakukan
dengan penyemprotan Insektisida (Budiarto, 2007). Daun tanaman
puring sering berubah dari daun besar atau oval menjadi kecil
seperti keriting dan memanjang. Sebagian orang mengira, hal
tersebut adalah penyakit oleh virus, tapi sebenarnya adalah respon
terhadap kekurangan pupuk. Pemberian pupuk yang seimbang
akan mengobati masalah tersebut

B.Penyakit
Penyakit yang sering muncul adalah busuk batang atau
busuk pucuk. Keduanya mudah muncul saat lingkungan lembab,
misalnya pada musim hujan. Tanaman yang kekurangan pupuk,
lebih mudah terkena penyakit. Pemberian pupuk yang seimbang,
serta menambah pupuk dengan unsur Kalium tinggi disaat musim
hujan, adalah salah satu cara pencegahannya. Kalium yang tinggi
mengakibatkan jaringan tanaman lebih kuat dan tidak mudah
ditembus penyakit. Karena penyakit ini mudah muncul pada
kelembaban tinggi, maka mengatur jarak tanam juga salah satu
cara mengendalikannya. Pengendalian juga dapat dilakukan
dengan penyemprotan fungisida (contohnya Dithane
M45/Antracol dengan dosis 1 gram/liter air)
6.Harga Bunga Puring
Harga bunga puring bermacam-macam sesuai dengan
jenisnya seperti

no Nama bunga Ukuran Harga Harga


polybag satuan grosiran
1 puring jet merah 25x25 Rp.15.000 Rp.10.000
2 puring z kuning terang
25x25 Rp.15.000 Rp.10.000
bulan
3 puring oskar 25x25 Rp.55.000 Rp.35.000
4 puring jempol 25x25 Rp.25.000 Rp.15.000
5 puring krumpuk 25x25 Rp.19.000 Rp.16.000
6 puring spiral uril 25x25 Rp.17.000 Rp.13.000
7 puring uril kuning 25x25 Rp.16.000 Rp.13.000

7.Pemasaran
a.online
biasa bunga puring yang di jual online melalui situs-situs
web seperti www.glosir bunga.co.id
b.keliling
bunga puring yang dijual keliling biasanya di bawa
menggunakan mobil atau motor untuk di jual di rumah-rumah
c.toko
penjualan puring di toko biasanya menjual bunga di rak-rak
bunga dan bisanya sudah tertera harganya.
8.Manfaat
A.Untuk esehatan
1. Perutmulas.
Akar puring seukuran satu jari ditambah 3 helai daun dadap
(Euphorbia neriifoliaL) dihaluskan,
tambahkanairsecukupnyalalusaringdandiminum.Setelahnyaakansedikitd
iarekarenaberkhasiatpencahar, namun rasa mulasnyahilang.
2.Sakitperutpadaanak-anak.
Gunakan daun puring yang masih muda dan segar yang
berwarna kuning, dihaluskan dengan sedikit air sampai seperti bubur.
Balurkan ramuan ini pada perut anak.
3.Sifilis.
Rebus satu batang puring yang masih utuh dengan 5 gelas air
sampai tersisa setengahnya. Saring air rebusan tersebut lalu dibagi
untuk 3 kali minum.Dapat menggunakan gula.
4.Sukarberkeringat,eksema.
Minum air rebusandaunpuringsecukupnya.
5.Cacingan, nafsumakanberkurang.
Minumrebusan ranting mudasecukupnya.
9.Jenis-Jenis Puring
A. Puring Anggur (Puring batik)

Puring Anggur merupakan puring yang agak jarang


ditemukan, bentuk daunnya oval dengan kombinasi warna merah,
coklat, kuning dan hijau. Daya tariknya terletak pada corak batik
dibagian tengah-tengah.
B. Puring Apel

Ada beberapa jenis puring Apel, diantaranya adalah puring


apel merah Thailand, puring apel washington, puring apel biasa
dan puring ijo yang bentuk daunnya bulat dengan kombinasi
warna hijau kuning.

C. Puring Bor

Puring ini merupakan puring yang paling umum


dijumpai, daunya yang memiliki banyak corak dan warna,
diantaranya adalah berwarna kuning emas (bor emas),
merah, hitam, hijau dan kuning bentuk daunnya melintir
seperti bor.
D. Puring Cabai

Puring cabai memiliki daun kecil-kecil memanjang dengan


warna merah kombinasi dengan coklat, kuning dan hijau, disebut
puring cabai karena daunnya yang mirip buah cabai.

E. Puring Cobra

Puring Cobra memiliki daun panjang dengan bagian


tengah daun menyempit, lalu melebar kembali diujungnya,
motif daunnya berbelang-belang dengan warna kuning,
hijau dan jingga. Daya tarik puring ini terletak pada
daunnya yang mirip ular cobra
F. Puring Dasi

Bentuk puring ini ada yang panjang dan juga ada


yang pendek seperti dasi kupu-kupu, jenis puring ini yang
terkenal adalah puring dasi jojon yang bentuk daunnya lebar
dan pendek dengan warna merah cerah.

G. Puring Emping

Puring emping memiliki ciri-ciri bentuk daunnya


lancip, namun begitu ada juga yang bulat, warna daunnya
didominasi hijau dan kuning.
H. Puring Jari

Puring jari karena daun puring ini mirip dengan jari


manusia dan warnanya daunnya hijau dan bagian tepinya
kuning.

I. Puring Jengkol Bewe

Ciri-ciri daunnya merah tua mendekati hitam, namanya


diambil dari bentuk daunnya yang bulat dengan warna daunnya
yang sudah tua mirip dengan jengkol.
J. Puring Kerupuk

Puring kerupuk merupakan puring yang paling banyak


memiliki variasi warna, sehingga kelihatan ramai.

K. Puring Kuku Bima

Warna daunnya merah dan bentuknya sempit sedikit


berpilin pada ujungnya.
L. Puring Kura

Disebut puring Kura karena bentuk daunnya mirip


batok kura-kura dengan warna meran dan corak kotak-kotak
hijau dan kuning. Puring ini termasuk puring yang paling
banyak diincar oleh para penggemar tanaman hias puring.
Di Susun oleh;

KELOMPOK 2
Dian Maya Sari
Fitri
Muh. Fajrul
Yulan
Nina Windiani
Anggi Puspita

Anda mungkin juga menyukai