Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

MK. PENANAMAN LANSKAP (ARL322)


PERBANYAKAN STEK

DOSEN
Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M.Agr Dr.

Ir. Tati Budiarti, M.Si

Rezky Khrisrachmansyah, S.P, M.T

ASISTEN

Galuh Rahma D A44160045


Widya Alalusandi A44160021

KELOMPOK PL JUMAT
Katarina Winny A. D A44170026
Iim Patriyam A44170029
Hania Cindy Agustin A44170054

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020

i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................1
BAB II METODOLOGI..........................................................................................2
2.1. Waktu dan Tempat.................................................................................2
2.2 Metode Pelaksanaan................................................................................2
2.3 Alat dan Bahan........................................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................4
3.1. Hasil..........................................................................................................4
3.1.1. Klasifikasi Jenis Tanaman.................................................................4
3.1.2. Tahapan Perbanyakan Tanaman dengan Stek....................................5
3.1.3. Hasil Pengamatan...............................................................................7
3.2. Pembahasan...........................................................................................10
BAB IV PENUTUP...............................................................................................11
4.1. Kesimpulan..................................................................................................11
4.2. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan pada suatu media dan ruang 
untuk diambil manfaat atau dipanen ketika sudah sampai tahap tertentu. Tanaman
lanskap adalah semua jenis tanamana yang dibudidayakan ataupun alami dari
penutup tanah sampai pohon, memerlukan pertimbangan khusus dalam peletakkan
menyesuaikan pertumbuhannya (Booth 1998). Tanaman terdiri dari berbagai
macam dan strata, mulai dari ground cover, semak, climber, epifit, akuatik,
herbasius, perdu, dan pohon. Perbanyakan tanaman terdapat du acara diantarnya
secara generative (seksual) dan secara vegetatif dengan bantuan manusia.

Perbanyakan vegetatif terdapat banyak cara, salah satunya adalah stek. Stek
merupakan perbanyakan tanaman yang dapat dilakukan dengan memotong bagian
tanaman yang diinginkan seperti stek daun, stek batang, stek akar, dan sebagainya.
Tingkat keberhasilan perbanyakan vegetatif dipengaruhi oleh faktor dalam dan
luar. Faktor dari dalam tanaman yang cukup memberikan pengaruh terhadap
keberhasilan teknik perbanyakan vegetatif adalah hormon.(Aeni et al 2017).

Pada praktikum ini digunakan metode perbanyakan secara vegetatif dengan


menggunakan stek batang pada beberapa jenis tanaman hias. Perbanyakan
vegetatif menggunakan bagian tanaman vegetatif, seperti anakan batang, daun,
akar, rimpang, dan umbi. Sedangkan secara generatif perbanyakan menggunakan
biji dan spora. Untuk menjamin perbanyakan berhasil, perlu memilih bahan
perbanyakan yang tepat, dan mengatur lingkungan perbanyakan yang optimum
untuk pertumbuhan tunas dan akar. Selain itu keterampilan teknisi perbanyakan
ikut menentukan keberhasilan perbanyakan tanaman.

1.2 Tujuan
Pengamatan ini dilakukan untuk memperkenalkan metode perbanyakan
vegetatif dan generatif pada beragam tipe tanaman dan untuk mengetahui faktor-
faktor yang menentukan keberhasilan perbanyakan tanaman. Ada pun tujuan
khusus dari pengamatan ini antara lain :
1. Mengenal dan mempelajari teknik pembiakan vegetatif serta macam tanaman
yang dapat dikembangbiakan dengan stek

1
2. Mempelajari dan membandingkan perkembangbiakkan antar jenis tanaman
semak
3. Mendapatkan anakan yang sama persis dengan indukan
4. Mengetahui laju pertumbuhan tanaman yang ditanam dengan menggunakan
stek batang
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang ditanam
dengan menggunakan stek batang dan benih

BAB II METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari jumat tanggal 24 Januari 2020


sampai 6 Maret 2020 selama 7 minggu, di nursey ARL IPB, Dramaga, Bogor.

Gambar 1. Lokasi Nursery ARL IPB

2
Sumber: Google Earth

Gambar 2. Stek semak dalam polybag

Sumber: Dokumen pribadi

2.2 Metode Pelaksanaan


1. Persiapan lahan dan persiapan media tanam
Menyiapkan media tanam berupa tanah yang dicampur dengan pupuk
kandang dengan perbandingan 3:1. Mengisi media ke dalam polybag
hingga penuh
2. Persiapan bibit (stek)
Menyiapkan sampel tanaman dengan jumlah masing-masing 10 batang
(Dracaena reflexa, Dracaena compacta, dan Costus sp.) berukuran 15-20
cm.
3. Penanaman

Menanam tanaman stek pada polybag dengan masing-masing jenis


berjumlah 10 polybag.

4. Pemeliharaan
Meletakkan polybag pada tempat yang teduh. Apabila stek mulai bertunas,
polybag dipindakan ke area yang lebih banyak penyinarannya. Menyiangi
gulma yang ada di sekitar polybag. Menyiram media pada polybag
5. Pengamatan
Menghitung persentase stek jadi atau persentase kecambah benih, dan
persentase bibit jadi. Pengamatan dilakukan setiap minggu.

3
2.3 Alat dan Bahan
Tabel 1. Keterangan Alat
Nama Alat Fungsi
Cangkul Menggali tanah pada tahap persiapan
Mengambil sejumlah masa tanah atau pupuk
Sekop
kandang
Kored Membersihkan tanah dari rumput dan gulma
Gunting Semak Menggunting bagian tanaman yang akan distek
Alat Penyiram Menyiram tanaman
Mendokumentasikan progress tanaman yang
Kamera
distek
Alat Tulis Mencatat tata cara dan progress penanaman
Troli Mengangkut bahan dalam jumlah yang besar

Tabel 2. Keterangan Bahan


Nama Bahan Fungsi
Polybag Sebagai wadah penanaman
Tanah Sebagai media tanam
Pupuk Kandang Membantu pertumbuhan tanaman
10 Batang
Sebagai sample tanaman dalam pengamatan
Dracaena
vegetatif
compacta
10 Batang Sebagai sample tanaman dalam pengamatan
Dracaena reflexa vegetatif
10 Batang Costus Sebagai sample tanaman dalam pengamatan
sp. vegetatif

4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

3.1.1. Klasifikasi Jenis Tanaman


A. Costus woodsonii
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Monocotyledons)
Sub Kelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Costaceae
Genus : Costus L.
Spesies : Costus woodsonii

Ciri-ciri

Daunnya berbentuk oval dengan warna hijau bebercak atau ungu


kemerahan dan cukup tebal. Bunga berbentuk terminal rapat tampak
kontras dengan warna daun. Tangkai berbentuk mata tombak, tetapi tidak
terlihat

Fungsi

- Tanaman display jika ditanam secara berkelompok atau dikomposisikan


dengan tanaman lain yang memiliki karakteristik serupa

5
- Groundcover jika ditanam secara massal
(Lestari dan Kencana 2015)

B. Dracaena reflexa ‘Variegata’


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Monocotyledons)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Agavaceae
Genus : Dracaena L.
Spesies : Dracaena reflexa

Ciri- Ciri
Dracaena reflexa merupakan tanaman tropis yang memiliki daun
indah dengan warna hijau kekuningan. Tingginya dapat mencapai 3m.
daunnya berbentuk kecil dan meruncing dengan panjang 15-20 cm.

Fungsi

- Point of interest jika ditanam soliter di antara semak rendah atau


groundcover
- Penyemarak taman jika ditanam massal
- Pencipta suasana untuk taman kering
- Tanaman indoor
(Lestari dan Kencana 2015)

C. Dracaena compacta
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Monocotyledons)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Agavaceae
Genus : Dracaena L.
Spesies : Dracaena compacta

6
Ciri- Ciri

Daunnya lebar, berwarna hijau gelap, dan tersusun saling bertumpuk

Fungsi
Tanaman hias indoor atau digunakan dalam lanskap sebagai hiasan interior
(Ratnasari 2008)

3.1.2. Tahapan Perbanyakan Tanaman dengan Stek


a. Persiapan

Kegiatan persiapan meliputi penyiapan alat, media tanam dan bibit.


Penyiapkan media tanam dengan mencampurkan tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan tanah : pupuk kandang = 3:1. Penambahan pupuk kandang
bertujuan menambah bahan organik dan unsur hara dalam tanah . Kemudian
menyiapkan polybag berukuran sedang sebanyak 30 buah. Tiap polybag diisi
media tanam hingga penuh dan merata.

Persiapan bibit dilakukan dengan perbanyakan vegetatif berupa stek batang.


Bahan stek diambil dari batang utama tanaman induk yang akan diperbanyak.
Pemotongan batang sebaiknya dilakukan dengan gunting stek sehingga tidak
menimbulkan kerusakan batang yang menyebabkan pembusukan batang.
Panjang stek yang digunakan adalah 15-20 cm dari pangkal batang. Jenis
tanaman yang di stek adalah jenis yang berkayu. Bagian ujung stek tanaman
dipotong miring agar air dapat mengalir dan tidak menggenang sehingga tidak
menyebabkan kebusukan. Sisakan sejumlah daun, namun dipotong sebagian agar
fotosintesis dapat terjadi namun penguapan tidak besar.

b. Penanaman

Pada praktikum ini, digunakan 3 spesies tanaman untuk perbanyakan


dengan stek batang yaitu Costus woodsoni, Dracaena reflexa ‘Variegata’, dan
Dracaena compacta . Pada Costus woodsoni terdapat bunga berwarna merah,
bagian ini juga harus dipotong selain bagian daun.

7
Penanaman dilakukan dengan menanam pangkal stek ke media tanam
dalam polybag sedalam sekitar 5 cm. Tiap spesies tanaman menempati 10
polybag. Di tiap polybag dapat ditanam lebih dari 1 batang stek. Tiap polybag
ditandai nomor untuk memudahkan pengamatan. Semua polybag disusun
berjajar dan ditaruh di area yang dinaungi paranet. Fungsi paranet untuk
mengurangi intensitas cahaya serta mencegah air hujan menimpa langsung
bahan stek yang dapat menyebabkan rebah.

c. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan meliputi menyiram media pada polybag secara
rutin apabila tidak hujan, mencabut gulma yang tumbuh pada media tanam, serta
mengganti tanaman yang mati.
d. Pengamatan
Menghitung jumlah daun dan tunas baru yang tumbuh tiap polybag, serta
jumlah tanaman yang mati. Karena dalam 1 polybag terdapat lebih dari 1 stek,
maka jumlah daun dan tunas baru merupakan akumulasi beberapa stek dalam 1
polybag. Pengamatan dilakukan dalam 2 pertemuan. Hasil pengamatan dicatat,
kemudian dihitung persentase keberhasilan steknya.

3.1.3. Hasil Pengamatan


Tabel 3. Hasil Pengamatan Stek Batang
No Jenis Jumlah Polybag Jumlah Daun Jumlah Tunas Jumlah
Tanaman Polybag Ke- Tanaman
tiap Hidup
Spesies Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 1 2
1 Costus 10 1 0 0 2 2 10
woodsonii 2 0 1 2 4
3 0 2 3 5

8
4 0 3 3 4
5 0 0 2 2
6 0 1 2 2
7 0 0 1 3
8 3 5 2 2
9 6 6 1 3
10 1 2 2 2
2 Dracaena 10 11 17 15 1 1 9
reflexa 12 22 20 0 1
var. 13 23 15 0 2
variegata 14 26 14 0 0
15 8 6 0 0
16 15 12 0 0

9
17 9 7 0 1
18 2 2 0 2
19 15 5 0 1
20 29 18 0 0
3 Dracaena 10 21 13 14 0 3 9
compacta 22 15 14 3 0
23 13 11 0 0
24 16 17 2 2
25 13 17 1 2
26 18 18 1 1
27 7 6 0 0
28 19 17 0 0
29 12 13 2 0
30 12 13 2 0
(b)
Gambar 3. Stek batang pada minggu 1 (a) dan stek batang pada minggu 2
(b)

(a)

Dalam pengamatan ini tidak ada tanaman yang diganti dan jumlah
tanaman dalam 1 polybag beragam yaitu antara 1-3 tanaman stek. Sehingga
jumlah daun dan tunas merupakan akumulasi daun dan tunas beberapa tanaman

10
dalam 1 polybag. Tanaman mati ditunjukan dengan pembusukan, jumlah daun
yang sedikit, dan tidak tumbuhnya tunas.

Tabel 4. Grafik Perubahan Jumlah Daun Tiap Polybag


35

30

25

20

15 Jumlah Daun Minggu 1


Jumlah Daun Minggu 2
10

0
1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9
ag ag ag ag ag g 1 g 1 g 1 g 1 g 1 g 2 g 2 g 2 g 2 g 2
yl b lyb lyb lyb lyb yba yba yba yba yba yba yba yba yba yba
Po Po Po Po Po Pol Pol Pol Pol Pol Pol Pol Pol Pol Pol

Kondisi tanaman tiap spesies beragam. Pada minggu pertama, ketiga


spesies tanaman mengalami gugur daun. Costus woodsonii pada saat ditanam
memiliki daun yang lebih sedikit dibanding spesies lain, sehingga pada minggu
pertama jumlah daunnya paling sedikit, bahkan hamper seluruh daunnya gugur.
Namun pada minggu kedua jumlah daunnya cenderung meningkat. Kondisi
tanamannya menguning pada batang dan daun. Namun daun baru berwarna hijau
segar
Perubahan jumlah daun Dracaena reflexa cenderung berkurang dengan
jumlah yang banyak. Kondisi tanamannya agak menguning. Sedangkan perubahan
jumlah daun Dracaena compacta beragam. Ada yang bertambah, berkurang, dan
tetap. Kondisi tanaman masih terlihat segar, namun daun agak menguning.

11
(a) (b) (c)

Gambar 4. Perbandingan kondisi stek batang tanaman (a) Costus woodsonii (b)

Dracaena reflexa dan (c) Dracaena compacta pada minggu ke-2

Tabel 5. Grafik Perubahan Jumlah Tunas Tiap Polybag


6

3
Jumlah Tunas Minggu 1
2 Jumlah Tunas Minggu 2

0
1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9
bag bag bag bag bag ag 1 ag 1 ag 1 ag 1 ag 1 ag 2 ag 2 ag 2 ag 2 ag 2
ly ly ly ly ly yb yb yb yb yb yb yb yb yb yb
Po Po Po Po Po Pol Pol Pol Pol Pol Pol Pol Pol Pol Pol

Jumlah tunas Costus woodsonii cenderung meningkat dan


pertumbuhannya lebih cepat dibanding spesies lainnya. Pada Dracaena reflexa,
beberapa tunas baru muncul pada minggu ke-2. Jumlah tunas pada Dracaena
compacta beragam, sebagian besar tunas tidak tumbuh atau berkurang sehingga
menjadi 0.

12
Jumlah stek hidup
Persentase Keberhasilan Stek = X 100%
Jumlah stek yang ditanam

Tabel 6. Persentase Keberhasilan Stek


No Nama Tanaman (latin) Persentase kebehasilan stek
1 Costus woodsonii 100%
2 Dracaena reflexa 90 %
3 Dracaena compacta 90 %

3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, jumlah daun Costus woodsonii cenderung
lebih sedikit namun pertumbuhan daun dan tunasnya lebih banyak. Sedangkan
pada Dracaena reflexa dan Dracaena compacta jumlah daunnya banyak, namun
cenderung berkurang dengan jumlah cukup banyak dan jumlah tunas yang tumbuh
lebih sedikit. Selain itu persentase keberhasilan stek Costus woodsonii lebih
tinggi dibanding Dracaena reflexa dan Dracaena compacta. Perbedaan
pertumbuhan tersebut menunjukkan adanya faktor- faktor yang mempengaruhi
keberhasilan perbanyakan dengan stek batang.
Faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari dormansi bahan tanaman dan ZPT (Zat
Pertumbuhan Tunas). Faktor eksternal terdiri dari suhu lingkungan, kelembaban
udara, cahaya matahari, OPT, dan kualitas bahan tanaman yang digunakan.
Masing-masing jenis tanaman memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda
terhadap faktor eksternal selama proses pertumbuhan (Endah 2004). Selain faktor
internal dan eksternal, faktor pelaksanaan pun berpengaruh seperti perlakuan saat
pengambilan dan pemotongan bahan stek, serta cara penanaman.
Pertumbuhan akar pada tanaman dengan Perbanyakan melalui stek
sangatlah penting, karena melalui akarlah tanaman menyerap air dan nutrisi.
Menurut Mangoendijodjojo (2003) keberadaan daun pada bahan stek merupakan
pendorong pembentukan akar, tetapi apabila terlalu banyak jumlahnya dapat
meningkatkan intensitas penguapan sehingga pembentukan akar dan tunas
terhambat. Daun merupakan tempat menghasilkan karbohidrat, karbohidrat
dihasilkan dari proses fotosintesis, oleh karena itu penyisaan daun pada bahan stek
bertujuan agar fotosintesis tetap dapat berlangsung sehingga bahan stek tetap
dapat memperoleh energi (karbohidrat) untuk membantu dalam pembentukan
tunas dan akar. Selain menghasilkan karbohidrat, daun juga merupakan sumber
auksin yang akan bergerak ke bawah dan menumpuk di bagian dasar stek yang
selanjutnya menstimulir pembentukan akar (Rochiman dan Harjadi, 2003).

13
BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif.


Perbanyakan tanaman secara vegetativ contohnya yaitu stek batang. Stek batang
dapat dilakukan pada berbagai tanaman lanskap, dalam praktikum ini tanaman
yang dipakai yaitu Costus woodsonii,Dracaena reflexa, dan Dracaena compacta.
Perbanyakan dengan stek batang cukup mudah, namun ada berbagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilannya yaitu faktor internal tanaman itu sendiri, faktor
eksternal (lingkungan), dan faktor pelaksanaan. Melalui hasil pengamatan
diketahui bahwa Costus woodsonii memiliki tingkat keberhasilan tumbuh paling
tinggi dengan indikator jumlah daun dan tunas tumbuh lebih banyak, serta tidak
adanya tanaman Costus woodsonii yang mati. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh
jumlah daun di awal penanaman yang lebih sedikit serta gugur daun lebih cepat
yang dapat menjadi bahan organik bagi tanah.

4.2. Saran
Tanaman stek seharusnya diamati secara rutin setelah penanaman.
Sebaiknya memperhatikan juga pengaruh jumlah tanaman per polybag, serta
pengaruh faktor internal, ekternal, dal faktor pelaksanaan dengan lebih intens
untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aeni N, Slman S, dan Sukmasari MD. 2017. Cara Perbanyakan Vegetatif dan

Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Tunas Pada


Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia swingle). Jurnal Ilmu Pertanian
dan Peternakan. 5(2):180-189.

Booth, Anne. 1988. Agricultural Development In Indonesia. Allen and Unwin.

Sydney.

Endah, Joesi. 2004. Membuat Tabulampot Rajin Berbuah (ed.Revisi). Depok:

Agromedia Pustaka.

Lestari G, Kencana IP. 2015. Tanaman Hias Lanskap (Edisi Revisi). Jakarta :

Penebar Swadaya

Mangoendidjojo. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.

Ratnasari J. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun. Jakarta : Penebar Swadaya

Rochimandan S, Harjadi. 2003. Pembiakan Vegetatif. Bogor : Departemen

Agronomi IPB.

15

Anda mungkin juga menyukai