Anda di halaman 1dari 16

PERBANYAKAN VEGETATIF MELALUI DAUN DAN BATANG

(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

MUHAMMAD SYARIF FADHIL


1910512210010
Nephelium ramboutan-ake

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI........................................................................................... i

DAFTAR TABEL................................................................................... ii

PENDAHULUAN................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................ 1
Tujuan.......................................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3

BAHAN DAN METODE....................................................................... 6

Alat dan Bahan............................................................................ 6


Waktu dan Tempat...................................................................... 6
Prosedur Kerja............................................................................. 7

HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 8

Hasil............................................................................................ 8
Pembahasan................................................................................. 10

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 12

Kesimpulan.................................................................................. 12
Saran............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Hasil Perbanyakan Tanaman Melalui Batang Bougenvil


(Bougainvillea spectabilis)................................................................ 8

2. Hasil Perbanyakan Tanaman Melalui Daun Lidah Mertua


(Sansevieria)...................................................................................... 9
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangbiakan tanaman adalah suatu proses dihasilkannya individu

generasi keturunan baru dari kedua atau suatu tetua dalam rangka untuk

mempertahankan dan pengembangan suatu jenis tanaman. Perkembangbiakan

tanaman biasanya mengikuti suatu pola yang teratur yang dikenal dengan siklus

atau daur hidup tanaman, yaitu suatu siklus dari biji sampai menghasilkan kembali

biji baru atau dari suatu bagian tanaman yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru

dan menghasilkan bagian tanaman baru yang dapat tumbuh berkembang menjadi

tanaman baru lagi untuk meneruskan kehidupan dengan pola siklus yang teratur

(Hariyanto, 1992).

Cara perbanyakan tanaman pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi

dua yaitu secara generatif dan secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif

merupakan perbanyakan tanaman melalui biji atau embrio yang dihasilan dari

persatuan gamet jantan dan gamet betina melalui proses penyerbukan dan

pembuahan pada tanaman berbunga. Sedangkan perbanyakan secara vegetatif

artinya individu tanaman baru berasal dari bagian vegetatif tanaman induk. Bagian

vegetatif tersebut dapat berupa akar, batang, daun, umbi dan pucuk yang apabila

dilepas dan ditempatkan pada lingkungan yang sesuai dapat tumbuh menjadi

tanaman baru yang sempurna (Kuswanto, 2010).

Cara perkembangbiakan vegetatif dengan memanfaatkan bagian–bagian

tanaman untuk mendapatkan tanaman baru dalam pemuliaan tanaman sangat

berguna untuk menciptakan klon unggul yang uniform. Klon adalah kelompok
2
individu atau populasi yang tersusun atas individu – individu dengan susunan

genotip yang sama, karena berasal dari bagian vegetatif tanpa terjadi kombinasi

gen baru. Klon dapat dihasilkan dari stek batang maupun stek daun. Tanaman atau

pohon induk klon dapat berasal dari klon tua yang sudah ada atau dari hasil

kombinasi genetik melalui persilangan yang kemudian diperbanyak secara

vegetatif (Hariyanto. 1992).

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Mengetahui teknik perbanyakan tanaman melalui daun dan batang dengan

cara stek.

2. Mengetahui cara pemeliharaan bibit hasil perbanyakan secara vegetatif.


TINJAUAN PUSTAKA

Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan secara alami maupun

buatan. Perbanyakan tanaman vegetatif secara alami ialah perbanyakan tanaman

tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang

terjadi selama alami tanpa bantuan campur tangan manusia. Perbanyakan secara

alami ini dapat terjadi melalui tunas, umbi, rhizoma dan geragih (stolon)

(Rahman, 2012).

Sedangkan perbanyakan tanaman vegetatif secara buatan ialah perbanyakan

tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman

induk yang terjadi secara buatan dengan bantuan campur tangan manusia

Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara vegetatif buatan adalah tanaman

yang memiliki kambium. Tanaman yang tidak memiliki kambium atau bijinya

berkeping satu (monokotil) umumnya tidak dapat diperbanyak dengan cara

vegetatif buatan. Perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dapat dilakukan

cara stek, cangkok dan merunduk (Rahman, 2012).

Stek adalah reproduksi vegetatif suatu tumbuhan dari potongan batang,

daun, dahan atau ranting, yang kemudian ditanam di media. Penyetekan adalah

suatu perlakuan atau pemotongan beberapa bagian dari tanaman seperti akar,

batang, daun dan tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut membentuk

akar yang selanjutnya menjadi tanaman baru yang sempurna dalam waktu yang

relatif cepat dan sifat-sifatnya serupa dengan induknya. Pembiakan dengan cara

stek ini pada umumnya dipergunakan untuk mengekalkan klon tanaman unggul
4
dan juga untuk memudahkan serta mempercepat perbanyakan tanaman

(Widiyanto, 1988).

Hampir semua bagian tanaman dapat dipakai sebagai stek, tetapi batang

muda yang sering dipakai. Mudahnya stek berakar bergantung pada spesiesnya,

ada yang mudah sekali berakar cukup dengan medium air saja. Tetapi, banyak

pula yang sukar berakar, bahkan tidak berakar, walaupun dengan perlakuan

khusus. Kesuburan dan banyaknya akar yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh

bahan steknya, yaitu bagian tanaman yang dipergunakan, keadaan tanaman

tanaman yang diambil steknya, dan keadaan luar waktu pengambilannya

(Kusumo, 1984).

Stek batang umumnya dilakukan pada jenis tanaman yang berkayu namun

memiliki diameter batang yang tidak besar. Banyak jenis tanaman yang dapat

diperbanyakan menggunakan stek bagian batang. Contohnya pada tanaman

mawar, kembang sepatu, melati, nilam, bougenvil dan sebagainya (Deaman,

1986).

Sedangkan stek daun dapat dilakukan untuk memperbanyak tanaman hias

yang berbatang sekulen, berdaun tebal dan memiliki kandungan air tinggi.

Contohnya pada tanaman lidah mertua, wijayakusuma dan cocor bebek. Bahan

stek dapat berupa daun utuh, atau hanya berupa potongan-potongan daun,

tergantung pada jenis tanamannya (Deaman, 1986).

Faktor penting dalam pembentukan perakaran stek, yaitu persediaan air

yang cukup untuk seluruh stek dan mengurangi penguapan dari bagian atas seperti

daun, persediaan udara yang cukup di bagian bawah stek, perkembangan dan
5
pertumbuhan aar dapat terhenti jika kekurangan oksigen, dan cahaya yang

terpencar menyebar rata serta suhu optimum yang tepat (Suprapto, 2004).

Keuntungan bibit dari stek yaitu tanaman menghasilkan buah yang sifat nya

sama persis dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna dan

rasanya. Selain itu, tanaman asal stek ini bisa ditanam pada tempat yang

permukaan air tanahnya dangkal karena tanaman asal stek tidak mempunya akar

tunggang, praktis, mudah dilakukan dan tidak memerlukan teknik khusus seperti

pada cara cangkok dan okulasi. Sedangkan kerugian bibit dari stek yaitu

perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang

tanaman menjadi mudah roboh, apabila musim kemarau panjang tanaman menjadi

tidak tahan kekeringan (Prastowo, 2006).


BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:


1. Buku gambar.

2. Alat tulis.

3. Cutter atau gunting tanaman.

4. Gelas air mineral.

5. Lembar laporan sementara.

Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:


1. Batang bougenvil (Bougainvillea spectabilis).

2. Lidah mertua (Sansevieria).

3. Air.

4. Media: tanah, pupuk kandang dan sekam.

5. ZPT: Golden Gibb.

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Oktober 2019 pukul 08.00

WITA sampai dengan selesai. Di Laboratorium Biologi Pertanian dan Rumah

Bunga Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat,

Banjarbaru.
7
Prosedur Kerja

Perbanyakan melalui daun

1. Daun dipotong dengan menggunakan cutter.

2. Menyiapkan media tanam berupa campuran tanah : pupuk kandang : sekam

dengan perbandingan 1:1:1.

3. Menyiapkan wadah tanam berupa gelas air mineral yang di bagian bawahnya

dilubangi dan kemudian diisi dengan media tanam.

4. Menanam 2 daun per media tanam.

5. Menjaga kelembaban dan memelihara selama 8 minggu.

6. Mengamati pertumbuhan tunas dan akar pada masing–masing stek daun.

Perbanyakan melalui stek batang

1. Batang dipotong dengan menggunakan cutter/gunting tanaman.

2. Menyiapkan media tanam berupa campuran tanah : pupuk kandang : sekam

dengan perbandingan 1:1:1.

3. Menyiapkan wadah tanam berupa gelas air mineral yang di bagian bawahnya

dilubangi dan kemudian diisi dengan media tanam.

4. Menanam 1 batang per media tanam.

5. Menjaga kelembaban dan memelihara selama 8 minggu.

6. Mengamati pertumbuhan tunas dan akar pada masing–masing stek batang.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat

dilihat pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 1. Hasil Perbanyakan Tanaman Melalui Batang Bougenvil (Bougainvillea


spectabilis)
Gambar

Keterangan Klasifikasi
Stek batang bunga bougenvil dengan Kingdom : Plantae

panjang stek 10-15 cm dan diameter 1 Divisi : Magnoliophyta

cm. Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Nyctaginaceae

Genus : Bougainvillea
9
Spesies : Bougainvillea spectabilis
Tabel 2. Hasil Perbanyakan Tanaman Melalui Daun Lidah Mertua (Sansevieria)
Gambar

Keterangan Klasifikasi
Stek daun lidah mertua dengan Kingdom : Plantae

panjang stek 2-5 cm. Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Liliales

Famili : Agavaceae

Genus : Sansevieria

Spesies : Sansevieria sp.


10
Pembahasan

Perbanyakan tanaman terbagi menjadi dua, yaitu perbanyakan

generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual). Macam–macam perbanyakan

secara vegetatif, yaitu stek, cangkok, okulasi, grafting dan kultur jaringan.

Pada praktikum ini yang digunakan adalah stek, yaitu stek batang

dan stek daun. Stek daun umumnya dilakukan pada tanaman hias yang

berbatang sekulen, berdaun tebal dan memiliki kandungan air tinggi.

Stek batang pada umumnya dilakukan pada jenis tanaman berkayu

namun memiliki diameter batang yang tidak besar. Pemilihan batang yang

baik untuk stek, yaitu batang tidak berumur terlalu muda atau terlalu tua,

berwarna cokelat muda, memiliki mata tunas sebanyak 3–5, diameter

batang kisaran ±1 cm, pemotongan batang sepanjang 10-15 cm dan batang

yang akan di stek dari pangkal cabang.

Batang yang terlalu muda tidak baik untuk di stek pertunasannya

cepat dan perakarannya lambat karena memiliki kandungan karbohidrat

yang rendah namun memiliki hormon yang cukup tinggi. Selain itu, batang

harus dipotong meruncing dan memangkas daun untuk memperluas

perakaran dan mengurangi penguapan.

Perbanyakan stek ini ada beberapa tahapan prosedur kerja, yaitu

pertama menyiapkan media tanam berupa tanah, pupuk kandang dan

sekam yang dicampur di gelas air mineral sebanyak ¾ bagian gelas. Media

tanam yang sudah siap dilakukan penyiraman hingga memenuhi kapasitas

lapang atau menjaga agar media tanah tetap basah. Kemudian, memotong
11
bagian–bagian tanaman yang akan digunakan untuk penyetekan.

Kemudian, merendamkan bagian–bagian tanaman yang sudah di potong

tersebut selama 5 menit dengan ZPT GA-3. Setelah itu melakukan

penanaman masing–masing satu daun dan satu batang di setiap gelas air

mineral yang kemudian disimpan di tempat yang teduh. Perawatan

tanaman tersebut dapat dilakukan dengan penyiraman rutin dua kali sehari

pada pagi dan sore hari.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Stek termasuk salah satu cara perbanyakan secara aseksual atau vegetatif.

2. Stek dilakukan dengan menanam potongan pohon induk dapat berupa batang,

daun, dahan atau ranting ke dalam media agar tumbuh menjadi tanaman baru.

3. Tanaman yang dihasilkan dari stek biasanya menghasilkan buah yang sifat

nya sama persis dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran,

warna dan rasanya.

4. Tanaman yang diperbanyak dengan stek batang yang saya amati adalah

bougenvil (Bougainvillea spectabilis) dan stek daun adalah lidah mertua

(Sansevieria).

Saran

Saran untuk praktikum ini dan praktikum selanjutnya adalah perbanyak

praktikum di luar ruangan sehingga dapat memberikan suasana baru pada

praktikan.
DAFTAR PUSTAKA

Deaman, M. 1986. Mencangkok, Menyetek dan Mengokulasi Tanaman. Bhratara


Karya Aksara. Jakarta.

Hariyanto, Bambang. 1992. Jenis, Perbanyakan dan Perawatan Tanaman.


Penebar Swadaya. Bogor.

Kusumo, S. 1984. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Yasaguna. Bogor.

Kuswanto, H. 2010. Analisis Benih. Andi. Yogyakarta.

Prastowo, N. 2006. Teknik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman


Buah. World Agroforestry Centre. Bogor.

Rahman, E. 2012. Makalah Dasar – Dasar Agronomi: Perbanyakan Tanaman


Secara Vegetatif. Universitas Jambi Press. Jambi.

Suprapto, Agus. 2004. Auksin Zat Pengatur Tumbuh Penting Meningkatkan Mutu
Stek Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.

Widiyanto, Nanda. 1988. Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi. Penebar Swadaya.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai