filamen
ovarium
INISIASI PEMBUNGAAN
Jenis tanaman
Artocarpus/nangka
Durio/durian
Elaeis/kelapa sawit
Mangifera/mangga
Citrus/jeruk
Lychi/leci
Macadamia/makadamia
Persea/alpukad
Phoenix/palem
Acacia/akasia
Diospyros/kayu hitam
Eucalyptus/eukaliptus
Ficus/fig/ara
Olea/olive/zaitun
Pistacia/pistasio
Prunus/almond
Periode (bln)
1-2
1-2
33-34
1
3
1-2
4-5
5
5
4-9
9
10-28
2-8
2
12
6-10
POLINIA
Diterapkan pada:
1. Monosius: kelapa sawit, kurma
2. Hermafrodit: produksi benih hibrida
3. Sayuran: Solanaceae dan Cucurbitaceae ~
periode viabilitas pendek
Tujuan:
1. Mengamankan plasma nutfah
2. Menjamin ketersediaan serbuk sari
3. Efisiensi penggunaan lahan petani penangkar
4. Mempertahankan viabilitas serbuk sari sampai
jangka waktu tertentu
1. Pemanenan
memperoleh dan
2. Pengolahan
mempertahankan
3. Penyimpanan
viabilitas tetap
4. Pengujian viabilitas
tinggi
Proses
Daerah
Cara
Bentuk pollen
penyerbukan
Dibantu hewan Lonjong<300?m
,
atau agregat
Dibantu angin Lonjong >50
?m
aerodinamis
Dibantu air
Dinding polen
Fertilisasi
Pembentukan dan
pemasakan biji
Siklus reproduksi
gymnospermae
FERTILISASI GANDA
(Angiosperma)
FERTILISASI GANDA
1 sperma + 1 sel telur:
zigot (2N)
1 sperma + 2 intipolar:
endosperma ( 3N)
ENDOSPERMA
Berdasarkan pembelahan inti dan pembentukan dinding sel,
endosperma dikelompokkan menjadi :
Endosperm nuklear (inti): pembelahan inti sel tidak diikuti
dengan pembentukan dinding sel (mis. Arecaceae,
Leguminosae)
Endosperm seluler: pembelahan inti diikuti dengan
pembentukan dinding sel (Mis. Jati, Acacia)
EMBRIOGENESIS: DIKOTILEDON
EMBRIOGENESIS: MONOKOTILEDON
Benih non-endospermik:
benih yang tidak mempunyai
endosperma (mis.
Arabidopsis thaliana
Leguminosae dan
Brassica napus
Cucurbitaceae)
Sinapis alba
Lepidium sativum
Capsicum annum
Nicotiana rustica
Caryophyllad
Solanad
Chenopodiad
Dikotil
Cadangan
makanan
Kotiledon
Monokotil
Endosperma
Gymnosperma
Megagametofit
Proses
Fusi sel
Fusi inti polar+
pembentukan telur+sperma sperma
Ploidi
2N
3N
Megasporogenesis
1N
Struktur
Perkemb
megaspora
fungsional
(bukan bagian
embrio)
Bagian dari
embrio
Bagian dari
jaringan nutrisi
untuk perkemb.
embrio (bukan
bagian embrio)
Pisum sativum
Konsepsi Steinbauer-Sadjad
MM
MF
1.
2.
3.
Pembelahan sel
selesai, semua
bagian embrio sudah
terbentuk
Akumulasi protein,
lemak dan karbohidrat
dimulai
Viabilitas dan vigor
rendah
Kadar air tinggi
Tanaman
Kedelai
30-50
Kapas
50-55
Padi
30-38
Jagung
36-40
Sorghum
23-31
BENIH
Komponen benih:
Kulit benih (testa)
Cadangan makanan: endosperma, kotiledon, megagematofit,
perisperma
Embrio: radikula, plumula, hipokotil
Komponen
Jaringan asal
Peran/fungsi
Testa/kulit
benih
integumen
Melindungi embrio
dan cadangan
makanan
Poros embrio
Membentuk akar
(radikula), batang
(hipokotil) dan
daun (plumula)
Cadangan
makanan
Contoh
Kedelai
Jagung
Melinjo
Bit gula
Perubahan morfologi
Struktur benih sempurna: matang morfologi
Ukuran maksimum: sebelum masak fisiologi
KA sudah turun; berat kering maksimum: masak fisiologis
Perubahan kimiawi
Polisakarida (pati): meningkat secara cepat setelah
endosperm berkembang sedangkan gula tereduksi menurun
Kandungan protein dan cadangan lemak meningkat, DNA dan
RNA meningkat cepat seiring dengan perkembangan embrio
dan endosperm, karena pertambahan jumlah dan volume sel
Karbohidrat:
Cadangan makanan utama benih serealia (tahan disimpan)
Karbohidrat benih: amilosa dan amilopektin
Lemak:
Protein
Merupakan cadangan makanan utama leguminosae (kedelai)
Berdasarkan keaktifan metabolisme:
Komoditas
KH
Organ
penyimpan
Jagung
10
80
Endosperma
Gandum
12
75
Endosperma
Kc tanah
Kedelai
K. sawit
31
17
9
48
17
49
12
26
28
Kotiledon
Kotiledon
Endosperma
J. pagar
18
64
dd
Endosperma
Pinus
35
48
Megagametofit
Glukosida
Fitin
Vitamin