Penelitian ini telah dilaksanakan mulai dari bulan Agustus 2013 sampai
dengan Februari 2014 di Rumah Kawat dan dilanjutkan di Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Limau Manis, Padang. Jadwal
kegiatan penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
C. Rancangan Percobaan
D. Pelaksanaan
Inokulan yang digunakan adalah isolat hasil isolasi dari rhizosfer tanaman
Andalas dari genus Glomus. Acaulospora, dan Scutellospora. Perbanyakan
inokulan dilakukan dengan menggunakan jagung sebagai tanaman inang
(Lampiran 4).
2. Persiapan Naungan
Naungan yang digunakan adalah naungan kolektif yang terbuat dari
bambu dengan ukuran 6 x 3 x 1,5m kemudian atap naungan dibuat
menggunakan bahan dari rumbia yang disusun di atas bangunan naungan untuk
melindungi bibit dari panas matahari yang berlebihan dan curah hujan
langsung. Atap kemudian dibuka pada minggu ke-6 secara bertahap hingga
menjelang akhir penelitian yaitu pada minggu ke-10. Pembukaan atap ini
dilakukan untuk memberikan adaptasi terhadap bibit nilam dengan lingkungan.
Denah naungan pada Lampiran 5.
3. Pembuatan Sungkup
Media tanam berupa campuran Ultisol dan pupuk kandang (2:1) yang telah
steril, yaitu dengan cara pemanasan yang dilakukan dalam oven pada suhu 115
C selama 1,5 jam. Kemudian campuran media tanam tersebut dimasukkan ke
dalam polibag sebanyak 2 kg. Setelah itu polibag yang telah berisi media
tanam tersebut diinkubasi selama 1 minggu dan diletakkan pada tempat yang
aman di bawah naungan.
Bahan setek yang digunakan diambil dari pohon induk yang sehat dan
bebas dari hama penyakit. Untuk setek batang dipilih dari pohon induk yang
berumur 6 bulan dan dipilih cabang-cabangnya yang muda dan sudah berkayu.
Potongan satu setek bibit panjangnya sekitar 20 cm dan mempunyai 4 mata
tunas. Untuk setek pucuk dipilih yang memiliki 3 ruas dan jumlah daun lebih
dari 3 pasang. Bibit yang telah dipilih tersebut dilakukan penumbuhan akar
pada tempat yang sejuk dengan cara mengikat bibit sebanyak 100 batang dalam
1 ikatan dan dibenamkan sedikit ke dalam tanah. kemudian setelah akar sudah
mulai muncul bibit segera dipindahkan ke dalam polibag. Bibit yang diambil
untuk bahan tanam pada penelitian adalah bibit yang yang telah muncul 2
tunas, jumlah daun yang sama, dan yang telah memiliki cukup banyak akar.
6. Pemasangan Label
Pemasangan label dilakukan sebelum setek bibit ditanam agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian perlakuan, label dipasang sesuai dengan denah
masing-masing satuan percobaan. (Lampiran 3).
7. Pemberian Perlakuan
9. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman pertama dilakukan setelah seluruh bibit ditanam di dalam
polibag. Penyiraman selanjutnya dilakukan apabila tanah dalam keadaan
kering dan tidak ada hujan, penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari.
b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada saat 3 minggu setelah penanaman atau saat
gulma mulai tumbuh dengan cara mencabut.
tersebut segara dibuang dan jika telah menjadi ulat juga segera dilakukan
pembuangan dan pemusnahan ulat.
E. Pengamatan
Luas daun per bibit diukur pada akhir pengamatan atau pada saat
bibit berumur 12 MST yang dilakukan pada seluruh daun yang telah
membuka sempurna dengan mengggunakan Leaf Area Meter. Pengukuran
luas daun ini dilakukan terhadap 2 tanaman dari 5 tanaman yang dijadikan
sebagai sampel.