ABSTRAK: Penelitian mengenai kajian jenis hama pada tanaman brokoli dan
efektivitas pola tanam tanaman repellent terhadap penurunan kepadatan populasi
hama telah dilakukan dengan tujuan yaitu mengidentifikasi dan menemukan jenis
hama penting pada tanaman brokoli, menganalisi dan membandingkan efektivitas
pola tanam yang berbeda dalam menurunkan kepadatan populasi hama pada
tanaman brokoli. Penelitian ini dilakukan pada pada bulan Februari hingga Maret
2015. Perlakuan yang digunakan yaitu penanaman brokoli monokultur dan brokoli
polikultur dengan tanaman repellent secara selang seling dan acak. Sampel hama
diambil dengan metode visual control dan menggunakan jaring serangga. Data yang
diperoleh dihitung berdasarkan kepadatan populasi dan dianalisis varian tunggal
dengan SPSS. Hasil identifikasi menunjukkan 5 jenis hama penting tanaman brokoli
yaitu Plutella xylostella, Crocidolomia binotalis, Helix pomatia, Myzus persicae
dan Phyllotreta vittata. Pola tanam yang efektif dalam menurunkan kepadatan
populasi hama penting pada tanaman brokoli yaitu polikultur acak. Hasil analisis
varian tunggal menunjukkan pola tanam tanaman brokoli dengan tanaman repellent
berpengaruh terhadap penurunan penurunan populasi P. xylostella.
Kata Kunci: hama penting, pola tanam, tanaman repellent, kepadatan populasi
1
2
METODE
Rancangan Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dan eksperimental untuk
mengungkapkan pengaruh pola tanam tanaman repellent terhadap penurunan
kepadatan populasi hama pada tanaman brokoli. Pola tanam yang digunakan dalam
penelitian ini ada 3 macam yaitu monokultur, polikultur acak dan polikultur selang
seling tanaman brokoli dengan tanaman repellent. Objek yang diamati dalam
penelitian ini adalah semua hama pada tanaman brokoli baik pada pola tanam
monokultur maupun polikultur diperkebunan Bumiaji, kota Batu. Sampel diambil
dengan metode visual control yaitu dilakukan dengan menghitung langsung jumlah
hama yang ada di daun tanaman sampel, dengan penentuan 15 daun yang diamati per
tanaman sampel dan dengan menggunakan jaring serangga. Tanaman repellent yang
digunakan adalah Tagetes patula (Tegetes), Ocimum sanctum (Kemangi),
Crhysantemum coccineum (Krisan) dan Cosmos caudatus (Kenikir). Kepadatan
populasi hama dihitung dengan menggunakan rumus menurut Soegianto (1994).
D=
Keterangan:
D = Kepadatan populasi (ind/m2)
N = Jumlah individu
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan prosedur analisis ragam
(Analysis of Variance / ANOVA) Tunggal dengan uji F pada taraf 0,1 dan apabila
hasil analisis menunjukkan pengaruh perlakuan yang nyata akan dilanjutkan dengan
uji Duncan.
3
Hasil data menunjukkan bahwa jumlah spesies hama yang ditemukan pada pola
tanam monokultur maupun polikultur tanaman repellent pada tanaman brokoli lebih
tinggi. Hal ini dikarenakan penggunaan jenis tanaman repellent yang beragam,
sehingga jenis serangga maupun hewan lainnya juga lebih beragam. Menurut Oka
(2005) semakin beragam spesies yang ditemukan di suatu areal pertanaman, maka
semakin besar atau tinggi tingkat keragaman komunitasnya.
Tingginya jenis hama yang ditemukan dapat diakibatkan pada penanaman
sebelumnya petani berusaha menanam satu jenis komoditas secara terus menerus
sepanjang tahun, tanpa diikuti dengan penerapan pola tanam. Dengan demikian
dalam suatu lahan yang luas terdapat satu varietas tanaman dalam semua tingkatan
umur dari semaian sampai tanaman siap panen. Agroekosistem seperti ini
menyediakan makanan dalam jumlah yang cukup dan terus menerus bagi hama
tanaman, sehingga hama dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik mencapai
jumlah populasi yang merusak atau merugikan secara ekonomis. Selain itu, akibat
penggunaan pestisida dapat menimbulkan masalah baru seperti membunuh
organisme bukan sasaran (parasitoid dan predator), resistensi dan resurgensi hama,
serta perubahan fisiologi tanaman. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan tingginya
populasi hama di lapangan. Sehingga untuk selanjutnya petani perlu memperhatikan
jenis tanaman yang akan ditanam, mengurangi penggunaan pestisida dan
memperhatikan pola tanam,
2. Efektivitas dan Perbandingan Pola Tanam Tanaman Repellent terhadap
Penurunan Kepadatan Populasi Hama Penting pada Tanaman Brokoli
Data hasil identifikasi kemudian dihitung jumlah populasinya pada setiap
ulangan pada masing-masing pola tanam. Kepadatan populasi hama penting yang
diperoleh disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan Pola Tanam yang Efektif dalam Menurunkan Populasi Hama
Penting pada Tanaman Brokoli
Populasi hama/Pola tanam
Jenis Hama
Monokultur P. Acak P. selang seling
P. xylostella 153 38 33
C. binotalis 9 5 4
M. persicae 10 28 30
P. vittata 95 11 35
H. pomatia 8 10 10
Total 275 92 112
Rata-rata populasi 55 18.4 22.4
akan berstatus hama, (3) predator dalam komunitas yang beragama lebih bersifat
polifag, memakan berbagai hama.
Pada pertanaman polikultur, jumlah spesies hama poliphag lebih tinggi
dibandingkan dengan hama monophag. Hal ini berkaitan dengan kemampuan
mencari inang. Pada agroekosistem beragam, spesies monophage mengalami
kesulitan untuk menemukan inangnya, sehingga akan berdampak pada menurunnya
laju imigrasi dan kolonisasi. Faktor-faktor lain seperti kesukaan akan tanaman inang
tertentu (preferensi), kecepatan memilih tanaman inang, adanya musuh alami juga
sangat berpengaruh. Populasi spesies predator dan parasitoid cenderung lebih tinggi
pada pola pertanaman polikultur dibandingkan dengan monokultur. Hal ini berkaitan
dengan ketersediaan nektar (madu), mangsa (bagi predator) dan host (bagi parasitoid)
serta habitat mikro pada pertanaman polikultur. Data hasil perhitungan kepadatan
populasi kemudian dianalisis varian tunggal menggunakan SPSS dengan taraf
signifikasi 0,1%, disajikan pada Tabel 3.
Tabel 4. Pola Tanam Tanaman Repellent yang Efektif terhadap Penurunan Kepadatan
Populasi Hama
Pola tanam N Subset alpha = 0,05
Duncan a Polikultur Acak 3 11.0000
Polikultur selang seling 3 12.6667
Monokultur 3 51.0000
Sig. 0.62
KESIMPULAN
Jenis hama yang ditemukan pada pola tanam monokultur maupun pola tanam
polikultur pada tanaman brokoli sebanyak 26 spesies yaitu 25 spesies serangga dan 1
spesies golongan siput. Hama penting yang ditemukan pada tanaman brokoli yaitu P.
xylostella, P. vittata, C. binotalis, M. persicae dan H. pomatia. Hasil analisis dan
perbandingan pola tanam menunjukkan bahwa pada pola tanam monokultur terjadi
peledakan hama, polikultur acak menurunkan populasi hama penting sedangkan
polikultur selang seling dapat menurunkan beberapa jenis hama yaitu P. xylostella,
H. pomatia dan C. binotalis. Pola tanam yang efektif dalam menurunkan populasi
hama penting pada tanaman brokoli yaitu pola tanam polikultur acak dikarenakan
populasi hama mengalami penurunan tiap minggunya.
7
DAFTAR RUJUKAN
Chandra, W. 2013. Pengendalian Hama dari Tanaman dan Gulma yang Ramah Lingkungan.
(Online) http://www.mongabay.co.id/2013/09/09/pengendali-hama-dari-tanaman-dan-
gulma-yang-ramah-lingkungan/ diakses Tgl. 10 Januari 2015
Herlinda, S. 2003. Ecology Of Diamondback Moth, Plutella xylostella L. (Lepidoptera:
Yponomeutidae) On Mustard (Brassica juncea Coss) In Lowland Area Of South
Sumatera. Proceedings of an International Seminar & Exhibition on Prospectives of
Lowland Development in Indonesia : 1-9
Ken, F. 2010. Tagetes (Online)
http://taman.ideaonline.co.id/index.php/home/read/76/tagetes diakses Tgl. 24
Desember 2014)
Kristanto, S.P., Sutjipto, Soekarno. 2013. Pengendalian Hama Pada Tanaman Kubis Dengan
Sistem Tanam Tumpangsari. Berkala Ilmiah Pertanian. Volume 1, Nomor 1, Agustus
2013, hlm 7-9.
Oka,I.N. 2005. Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya Di Indonesia. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.253 hal
Pimetentel, D. 1961. The Influence of Plant Spatial Patterns on Insect Populations, Ann.
Entomol. Amer. 54:61-69
Pinem, I. 2012. Beberapa Jenis Tanaman Tumpangsari dalam Menekan Serangan Hama
Liriomyza sp pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L).
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/32801.pdf
Rahardi, F. 1993. Agribisnis Tanaman Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.
Safaryani, N., Haryanti, S., Hastuti, E.D. 2007. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan
terhadap Penurunan Kadar Vitamin C Brokoli (Brassica oleracea L). Buletin Anatomi
dan Fisiologi XV (2) : 39
Stehr, DW. 1982. The integrated control concept. Hilgardia 29(2): 81-101.
Syekhfani. 2010. BROKOLI (Brassica oleracea var. botrytis L. subvar. cymosa Lamm)
syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/BROCOLI.pdf