Oleh :
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengenal serangga secara umum,
memperkenalkan metode pengambilan sampel serangga hama, dan untuk
mengetahui penggunaan perangkap – perangkap umum dalam pengumpulan
serangga.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
House hold pest seperti serangga hama pada rumah tangga, contohnya
serangga kecoa
Domestic animal pest seperti serangga hama pada luka yang diderita hewan
ternak.
Disease pests seperti serangga yang menyebabkan berbagai penyakit
ataupun vektor penyakit.
4
usaha pengendalian hama. Selain itu serangga juga membantu dalam menjaga
kestabilan jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem pertanian. Serangga juga
diperlukan untuk kehidupan manusia. Serangga dari kelompok lebah, belalang,
jangkrik, ulat sutera, kumbang, semut membantu manusia dalam proses
penyerbukan tanaman dan menghasilkan produk makanan kesehatan. Peranan
serangga dalam ekosistem antara lain sbagai pollinator, dekomposer, predator
(pengendali hayati), parasitoid hingga sebagai bioindikator bagi suatu ekosistem
sehingga dengan adanya kegunaan serangga itu akan sangat bepengaruh dalam
bidang pertanian. Kelompok serangga yang peranannya berguna disebut juga
Helful or beneficial insect.
5
membunuh serangga- serangga berguna yang hidup dan berkembang biak di atas
permukaan tanah. Penggunaan insektisida dapat berpangaruh buruk terhadap
musuh alami. Oleh karena itu, penggunaannya dilakukan sebagai alternatif
terakhir jika cara pengelolaan sebelumnya kurang berhasil dalam menekan
populasi serangga yang merugikan, Penggunaannya harus dilakukan secara
bijaksana misalnya dengan memperhatikan saat yang tepat untuk aplikasi
(Nurmaisah, N., & Purwati, N. 2021) ( Triyogo, A., Suryanto, P., Widyastuti, S.
M., Baresi, A. D., & Zughro, I. F. 2017).
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat
Adapun beberapa macam alat yang di gunakan dalam Praktikum Genetika
Dasar di laboratorium Universitas Teuku Umar, antara lain :
1) ATK 8) gelas plastik
2) sterofoam ukuran 1 x 1 meter 9) nampan kuning
3) jarum offset atau jarum pentol 10) tali rafia
ukuran kecil 11) botol film,
4) jarum suntikan kecil 12) saringan teh
5) plastic transparan 1,5 meter 13) kertas minyak
6) kardus aqua gelas 14) pinset/forcep
7) jaring serangga 15) kamera.
3.2 Bahan
Alat yang di gunakan dalam pratikum ini ialah :
4) air sabun
- Tanggal koleksi:
- Nama serangga:
- Nama Kolektor:
- Tanaman inang:
7
percobaan.
- Jarak antar tanaman sampel adalah satu tanaman.
- Setiap tanaman sampel diberikan tanda dengan menggunakan tali raffia.
- Selanjutnya di lihat pada bagian bawah daun, bagian bunga, buah, dan
bagian dalam batang yang telah mati.
- Serangga yang diperoleh, difoto terlebih dahulu kemudian dimasukkan
ke dalam wadah koleksi (botol film yang telah diisi alkohol 70%).
8
5. Pembuatan Koleksi Kering Serangga
- Masukkan sterofoam kedalam kardus yang telah dibersihkan sesuai ukuran
kardus.
- Suntik serangga dengan menggunakan jarum suntik yang berisi alkohol
70%.
- Offset serangga dengan menggunakan jarum kemudian letakkan di atas
sterofoam.
- Tulis nama serangga beserta nama latinnya.
- Setelah tersusun semua tabur dengan kapur barus yang telah dihancurkan
seperti bubuk.
- Tutup kardus yang bersisi serangga yang telah dikeringkan dengan
menggunakan plastik.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat dari kegiatan pratikum yang telah dilakuakan
ialah:
10
4.1.4 Penggunaan perangkap jebak (pit fall trap)
4.2. Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil :
Pada pemilihan sample ini (4.1.1) adalah salah satu metode yang di lakukan
untuk mengoleksi serangga dan di lakukan pemilihan sampel secara diaogonal
membentuk huruf X pada lahan dan dilakukan pemberian sampel dengan tali
rafiah yang di perluksn dilakukan pengamatan apakah ada serangga pada pada
bagian batang daun dan pada seluruh bagian batang pada seluruh bagian
tumbuhan apa ada serangga yang hinggap pada tanaman tersebut.
Dalam pengamatan terdapat serangga yang kmi peroleh yaitu kepik
(Hemiptera) pada gambar 41.1 tersebut yang dilakukan pada saat pengamatan.
11
buat , dan kami mendapatkan hasil bahwasanya tidak terdapat satupun serangga
yang terjebak di perangkap tersebut (waktu 24 jam).
12
BAB V
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Triyogo, A., Suryanto, P., Widyastuti, S. M., Baresi, A. D., & Zughro, I. F.
(2017). Kemelimpahan dan Struktur Tingkat Trofik Serangga pada
Tingkat Perkembangan Agroforestri Jati yang Berbeda di Nglanggeran,
Gunungkidul Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kehutanan, 11(2), 239-248.
Nurmaisah, N., & Purwati, N. (2021). Identifikasi jenis serangga hama pada
tanaman jagung (Zea mays) di Kota Tarakan. Jurnal Proteksi Tanaman
Tropis, 2(1), 19-22.
Efendi, S., Febriani, F., & Yusniwati, Y. (2020). Inventarisasi hama kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) pada daerah endemik serangan di kabupaten
dharmasraya. Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan, 19(1), 1-10.
14
LAMPIRAN
15