EKSPLORASI ENTOMOPATOGEN
Oleh :
Nama : Rotua Pangaribuan
NPM : E1J019070
1.2 Tujuan
Untuk mendapatkan patogen serangga dari beberapa lokasi sehingga bisa
digunakan sebagai agen pengendalian hayati.
BAB II
LANDASAN TEORI
4. Nampan berisi tanah dan ulat hongkong kemudian disiram agar lembab.
Setelah itu, ditutup menggunakan kain kasa.
5. Kemudian diamati
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan yang dilakukan pada ulat hongkong didalam nampan berisi tanah
beberapa mengalami perubahan yaitu ulat bergerak semakin lambat dan warna
badan berubah menjadi orange keputih putihan/pucat. Ulat masih hidup dan
beberapa bertambah ukuran tubuhnya.
4.2 Pembahasan
Pengamatan pada ulat hongkong didalam nampan berisi tanah belum
mengalami perubahan atau belum diserang jamur endomopatogen. Hal ini
dikarenakan pengamatan masih dilakukan selama 4 hari. Namun ulat sudah
menunjukkan tanda tanda seperti bergerak semakin lambat, dan warna badan
semakin pucat.
Lahan yang tidak diaplikasikan pestisida dapat meningkatkan mikroorganisme
di dalam tanah tersebut. Hal ini dikarenakan mikroorganisme tersebut tidak
musnah akibat residu pestisida. Kerapatan spora yang tinggi pada masing-masing
perlakuan bisa menyebabkan tingkat mortalitas berbeda. Hal ini disebabkan oleh
tingkat virulensi dari jamur entomopatogen. Bisa dikarenakan perlakuan yang
berbeda dimana proses perendaman pakan yang diberikan pada serangga lebih
cepat diserap oleh pakan. Sehingga serangga langsung memakan pakan yang
sudah ada jamur entomopatogen, dengan dimakan pakan tersebut memudahkan
jamur berkecambah di dalam tubuh serangga dan membuat serangga cepat mati.
Sedangkan jamur entomopatogen yang menempel di tubuh serangga memerlukan
waktu dan dapat di pengaruhi oleh suhu dan kelembaban (Ardiyati et al., 2015).
Ciri-ciri serangga yang terserang jamur entomopatogen, pertama bergerak
lambat, kemudian serangga tersebut mati, serangga yang mati tubuhnya keras dan
kaku. Tubuh serangga tersebut tidak berubah, yaitu warna tetap orange. Setelah 2-
3 hari baru mulai warna berubah menjadi putih yang ditutupi oleh hifa jamur.
Hari kelima miselia cendawan berwarna putih mengalami perubahan menjadi
warna hijau. Menurut Permadi et al. (2019), serangga yang terserang jamur M.
anisopliae setelah lima hari tubuh diselimuti oleh hifa jamur yang berwana hijau.
Serangga yang terserang jamur entomopatogen, akan mengalami perubahan, yaitu
serangga yang ada di dalam tanah akan naik pada permukaan tanah, terus
serangga tersebut akan mengalami mumifikasi (Wibowo et al., 2018). Serangga
yang termumifikasi akan mengalami perubahan warna pada tubuhnya (Ulya et al.,
2016).
Penelitian untuk ekplorasi entomopatogen sangat bermanfaat antara lain untuk
menyeleksi strain-strain baru yang adaptif terhadap perubahan lingkungan,
meningkatkan efek mematikan kandidat agen biokontrol melalui rekayasa
genetika, dan aplikasi teknologi formulasi mikroba yang lebih virulen untuk
mengendalikan serangga hama. Keuntungan penggunaan fungi entomopatogenik
antara lain relatif aman, kapasitas reproduksi tinggi, siklus hidup pendek, bersifat
selektif, kompatibel dengan pengendalian lainnya, relatif murah diproduksi dan
kemungkinan menimbulkan resistensi amat kecil atau lambat, dan dapat
membentuk spora yang dapat bertahan lama, bahkan dalam kondisi yang tidak
menguntungkan sekalipun.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ciri-ciri serangga yang terserang jamur entomopatogen, pertama bergerak
lambat, kemudian serangga tersebut mati, serangga yang mati tubuhnya keras dan
kaku. Tubuh serangga tersebut tidak berubah, yaitu warna tetap orange. Setelah 2-
3 hari baru mulai warna berubah menjadi putih yang ditutupi oleh hifa jamur. Hari
kelima miselia cendawan berwarna putih mengalami perubahan menjadi warna
hijau. Jamur entomopatogen dijadikan pengendalian hayati karena penggunaannya
aman, kapasitas reproduksi tinggi, siklus hidup pendek, bersifat selektif,
kompatibel dengan pengendalian lainnya, relatif murah diproduksi dan
kemungkinan menimbulkan resistensi amat kecil atau lambat, dan dapat
membentuk spora yang dapat bertahan lama, bahkan dalam kondisi yang tidak
menguntungkan sekalipun.
DAFTAR PUSTAKA