ACARA 2
“Teknik Pembuatan Pengajiran Tanaman Perkebunan”
Disusun Oleh:
Pengajiran dilakukan untuk memperoleh tanaman yang rapi dan teratur dalam
penanamannya. Pengajiran ini penting sebab pada praktiknya lahan perkebunan tidak selalu
rata, sehingga perlu adanya pengaturan jarak tanam yang sesuai. Pengajiran dipilih biasanya
berdasarkan komoditi dan keadaan tanahnya. Keadaan tanah yang sering dipertimbangkan
adalah mengenai kemiringan lahan.
Pengajiran yang kami gunakan pada praktikum ini adalah ajir jarak pagar. Teknik
pengajiran ini pada dasarnya menerapkan prinsip pagar. Hal ini dapat kita lihat pada hasil
pengajiran bahwa tanaman ditanam lebih rapat pada dalam barisan tanaman tersebut,
selanjutnya pada tanaman antar barisan dialkukan dengan jarak yang lebih lebar. Teknik
pengajiran ini dipilih berdasarkan pada keadaan kemiringan lahan yang digunakan saat
praktikum, selain itu dengan metode ini diharapkan lahan lebih maksimal digunakan dari
teknik pengajiran yang lain.
Jumlah titik ajir yang kami dapatkan dengan metode ajir jarak pagar 2,5m x 2,5 m
adalah 25 titik. Pengajiran jarak pagar dapat digunakan untuk menjaga tanah sebab dengan
teknik penanaman jarak pagar erosi tanah dapat dikurangi. Pengajiran jarak dapat
mengoptimalkan daya fungsi tanah selain itu seperti yang kita ketahui bahwa tanaman kakao
lebih optimal jika dilakukan pengajiran dengan metode ini sebab jumlah tanamannya lebih
banyak dan dalam hal pemanenan akan lebih mudah nantinya saat tanaman sudah mulai
menghasilakn. Pemilihan pengajiran ini memudahkan pengontrolan.
BAB Vl
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Pengajiran dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang rapi sesuai sudut kemiringan lahan
yang digunakan dalam perkebunan. Pengajiran dipilih sesuai dengan komoditi yang akan
dikembangkan dalam perkebunan tersebut. Teknik pengajiran yang dipilih pada praktikum
ini adalah pengajiran dengan sistem jarak pagar. Hal ini dipilih berdasarkan kriteria tanaman
kopi yang potensial mengunakan teknik pengajiaran tersebut.
6.2. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan dalam praktikum simulasi pengajiran pada
tanaman industri ini sebaiknya praktikan lebih cermat dalam memerhatikan penjelasan, agar
hasil pengajiran yang dialakuan lebih rapi dan baik. Praktikan perlu memerhatikan ketelitian
kerja agar hasil pengajiran antar kelompok dapat seragam pada luasan lahan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Chairul, hanum. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 1 untuk SMK Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2005. Pedoman Budidaya Yang Baik Untuk Tanaman
Karet (Good Agriculture practices for Rubber). Departemen Pertanian, Jakarta.
Kalshoven, L.G.E. 2008. Pest of Crop in Indonesia. P.T.Ichtiar Baru –van Hoeve,
Jakarta. P.85.
Pahan, I.2010. Panduan lengkap Kelapa sawit. Managemen Agribisnis dari hulu hingga
hilir.Penebar Swadaya, Jakarta.
Wibawa, G. At all. 2000. Alternatif Pengembangan Perkebunan Karet Rakyat dengan
Pola
Wanatani. Proceeding lokakarya dan ekspose teknologi perkebunan. Buku I. Model
peremajaan karet rakyat secara swadaya. AP2I.
Lampiran